Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM MENANGANI PERMASALAHAN MATEMATIKA TERBUKA (MATHEMATIC OPEN-ENDED PROBLEMS) Payadnya, I Putu Ade Andre; Jayantika, I Gusti Agung Ngurah Trisna
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol 8 No 2 (2018): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.78 KB) | DOI: 10.36733/jsp.v8i2.167

Abstract

This research aimed at: 1) analyzing the students’ difficulty on solving mathematic open-ended problems, 2) analyzing the implementation of conducted mathematic’s learning. Subjects of the study was the whole grade VIII A8 students in SMP Negeri 1 Singaraja with the total number was 28 students. The data collection methods used in this research were observation, test, and interview. The technique of data analysis in this study made use qualitative descriptive analysis that was to analyze and describe every problem and difficulty that students faced when solving mathematic open-ended problems. The results from the test, interview, and observation analysis showed that the students’ difficulty on solving mathematic open-ended problems are:1) the students’ lack of ability on understanding mathematic open-ended problems, 2)the students had poor reasoning ability in which the students usually is a non-effective reasoning, 3) the stdudents’lack of representation ability and real thinking ability on solving the problems so that the students cannot find the best method to solve the problems. The researcher’s advise is that the mathematic teachers have to point on conceptual understanding and thinking ability development when teaching mathematics subject on classes.
PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN BERBANTUAN PERTANYAAN WHAT-IF DALAM UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENANGANI PERMASALAHAN MATEMATIKA TERBUKA Payadnya, I Putu Ade Andre; Suparta, I Nengah; Suweken, Gede
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menghasilkan teori pembelajaran lokal pada materi luas daerah lingkaran. Penelitian menitikberatkan pada peningkatan kemampuan siswa menangani permasalahan matematika terbuka. Sebagai bantuan, dalam pembelajaran disertai pertanyaan what-if untuk mengembangkan pemikiran siswa. Penelitian ini menggunakan metode design research dengan tiga tahapan yang meliputi penelitian awal, implementasi dan analisis retrospektif. Aktivitas pembelajaran disusun berdasarkan prinsip-prinsip permasalahan matematika terbuka. Implementasi pembelajaran dilakukan di Kelas VIII SMP Negeri 1 Singaraja Tahun Pelajaran 2015/2016. Data terkait dengan aktivitas dan strategi yang digunakan siswa dalam menyelesaikan masalah yang diberikan selama pembelajaran berlangsung dikumpulkan melalui jawaban tertulis siswa di LKS, hasil post-test, wawancara dan observasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara deskriptif. Lintasan pembelajaran dari penelitian desain ini memiliki tahapan sebagai berikut: (1) menghitung luas daerah gambar danau menggunakankertas berpetak, (2) menghitung luas daerah lingkaran menggunakan kertas berpetak , (3) menemukan nilai π dan rumus luas daerah lingkaran, (4) menyelesaikan berbagai permasalahan matematika terbuka. Temuan yang diperoleh peneliti adalah dimana siswa sempat kesulitan menemukan metode lain dan banyak variasi jawaban siswa yang tidak diprediksi sebelumnya. Siswa sudah mampu melakukan reasoning dengan baik meskipun masih ada yang kurang efektif. Pemahaman siswa pada permasalahan matematika terbuka meningkat. Peneliti mementingkan aspek keterhubungan dan realitas sajian dalam lintasan pembelajaran. Kata-kata Kunci: Luas Daerah Lingkaran, Permasalahan Matematika Terbuka, Pertanyaan What-If, Teori Pembelajaran Lokal  AbstractThe purpose of the study was to obtain a local instructional trajectory for the area of the circle materials. The focus of the study was on the improvement of students’ ability on solving open-ended problems. As supports, the what-if type questions are used to developed student thinking ability. Design research was deliberately chosen as the method of the present study, with three following steps: (1) preliminary research, teaching implementation and retrospective analysis. The teaching implementation was carried out at Grade VIII SMP Negeri 1 Singaraja Academic Year 2015/2016. The data related to student’ activities and strategies that students used to solve the given problems during learning processes were collected through students’ written works in the worksheets, result of post-test, interviews, and observations. The gathered data were analysed descriptively. Learning trajectory of this research has four steps: (1) counting the area of lake pictures using grid paper, (2) counting the area of the circle using grid paper, (2) refinding π and the area of the circle formula, and (4) solving open-ended problems. From the research we found that in the beginning students are difficultto find another method when counting the area of the circle using grid paper. The other finding show that there are many variation in students’ answer. The students was capable to do reasoning although there are the reasoning that not effective. Students’ understanding in open-ended problems was increased. Researcher put important point in conecctivity and object reality in learning trajectory. Key words: Area of The Circle, Open-Ended Problems, What-if Questions, Design Research, Local Instructional Theory
ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM MENGERJAKAN SOAL URAIAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PERSAMAAN GARIS LURUS Payadnya, I Putu Ade Andre
Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Pendidikan Matematika Undiksha
Publisher : Undiksha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jjpm.v12i1.33316

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya jenis dan penyebab kesalahan yang dilakukan siswa dalam mengerjakan soal matematika. Metode penelitian ini metode kualitatif. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan tes dan wawancara. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII E SMP Negeri 1 Blahbatuh dengan jumlah 42 orang. Sampel penelitian dipilih dengan menggunakan metode Cluster Random Sampling sehingga jumlah sampel penelitian ini sebanyak 6 siswa. Materi yang digunakan adalah materi persamaan garis lurus. Teknik analisis datanya menggunakan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan, dan keabsahan data (triangulasi). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kesalahan – kesalahan yang dilakukan ketika siswa mengerjakan soal uraian adalah kesalahan dalam tahap membaca soal (2,61%), kesalahan memahami masalah (24,18%), kesalahan transformasi (11,11%), kesalahan keterampilan proses (31,37%) dan penulisan jawaban akhir (30,71%). Penyebab kesalahan yang dilakukan siswa adalah tidak memahami soal yang diberikan, kurang teliti, tidak memeriksa kembali hasil pekerjaannya, kurang bisa memanfaatkan waktu dengan baik.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATA KULIAH METODE STATISTIKA II Payadnya, I Putu Ade Andre; Jayantika, I Gusti Agung Ngurah Trisna
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol 11 No 2 (2021): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemecahan masalah matematika mahasiswa pada mata kuliah Metode Statistika II dengan menerapkan model pembelajaran blended learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian yaitu 11 mahasiswa semester IIIA Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar pada tahun ajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan tes esai. Penelitian ini menggunakan dua metode analisis data, meliputi analisis kualitatif menggunakan metode seperti model matematika dan analisis dengan melakukan penjelasan terbatas pada teknik pengelolaan data, kemudian analisis kuantitatif menggunakan perhitungan tingkat sederhana untuk menentukan nilai rata-rata, daya serap, tingkat ketuntasan belajar, dan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan pada tes awal, skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa hanya mencapai 65,82 dengan daya serap 65,82% dan ketuntasan belajar 36,36%. Pada siklus I, skor rata-rata mahasiswa mencapai 70,36 dengan daya serap 70,36% dan ketuntasan belajar 45,45%. Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan pada kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa, di mana skor rata-rata mahasiswa mencapai 81,54 dengan daya serap 81,54% dan ketuntasan belajar 81,81%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran blended learning pada mata kuliah Metode Statistika II berhasil meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemecahan masalah matematika mahasiswa pada mata kuliah Metode Statistika II dengan menerapkan model pembelajaran blended learning. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek penelitian yaitu 11 mahasiswa semester IIIA Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mahasaraswati Denpasar pada tahun ajaran 2020/2021. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan tes esai. Penelitian ini menggunakan dua metode analisis data, meliputi analisis kualitatif menggunakan metode seperti model matematika dan analisis dengan melakukan penjelasan terbatas pada teknik pengelolaan data, kemudian analisis kuantitatif menggunakan perhitungan tingkat sederhana untuk menentukan nilai rata-rata, daya serap, tingkat ketuntasan belajar, dan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan pada tes awal, skor rata-rata kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa hanya mencapai 65,82 dengan daya serap 65,82% dan ketuntasan belajar 36,36%. Pada siklus I, skor rata-rata mahasiswa mencapai 70,36 dengan daya serap 70,36% dan ketuntasan belajar 45,45%. Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan pada kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa, di mana skor rata-rata mahasiswa mencapai 81,54 dengan daya serap 81,54% dan ketuntasan belajar 81,81%. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran blended learning pada mata kuliah Metode Statistika II berhasil meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa.
PERSPEKTIF PENDIDIK MATEMATIKA DI BALI INDONESIA TENTANG SIGNIFIKANSI PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA Payadnya, I Putu Ade Andre; Wulandari, I Gusti Ayu Putu Arya; Puspadewi, Kadek Rahayu; Pradnyanita, Ayu Dewi Chandra; Laksmi, Ni Nyoman Ari
Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP) Vol. 14 No. 1 (2024): Jurnal Santiaji Pendidikan (JSP)
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jsp.v14i1.8662

Abstract

Etnomatematika, atau matematika budaya, sangat penting dalam upaya memahami, menjelaskan, memanipulasi, dan akhirnya menggunakan konsep matematika untuk mengatasi kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Namun etnomatematika dipandang sebagai topik yang kompleks di Indonesia sehingga dapat menimbulkan kesulitan karena harus dipahami dengan baik. Penelitian ini bermaksud untuk menutup kesenjangan tersebut dengan menggali perspektif pendidik matematika di Indonesia sebagai pemangku kepentingan yang penting dalam mempelajari pentingnya etnomatematika secara mendalam. Responden penelitian ini adalah dosen, guru, dan guru prajabatan Indonesia. Kuesioner dan wawancara digunakan untuk mengumpulkan data. Reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi, dan pemeriksaan kualitas data melalui sumber merupakan beberapa teknik analisis data yang digunakan. Respon positif ditunjukkan oleh para pendidik matematika mengenai pentingnya etnomatematika dalam pembelajaran, dengan rata-rata skor responden di Indonesia sebesar 4,77. Penelitian ini menyimpulkan pentingnya mengintegrasikan etnomatematika dalam pendidikan, yang terkait erat dengan pengembangan budaya, menekankan peran penting penggunaan strategi komprehensif dalam implementasinya. Penelitian berikutnya diharapkan akan melibatkan lebih banyak responden dari berbagai latar belakang budaya, serta dilakukan secara lintas negara
ETNOMATEMATIKA PADA ALAT TANGKAP IKAN TRADISIONAL “BUBU” Puspadewi, Kadek Rahayu Puspadewi; Wulandari, Gusti Ayu Putu Arya; Payadnya, I Putu Ade Andre
Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/pemantik.v3i2.7420

Abstract

Bubu merupakan jenis alat tangkap ikan yang umum dikenal dikalangan nelayan. Bubu diklasifikasikan sebagai alat tangkap pasif dimana ikan atau hewan laut lainnya dirangsang dengan umpan untuk masuk ke dalam bubu. Bubu nelayan di Pantai Kelecung terbuat dari anyaman bambu (bambo netting), berbentuk silinder dan dalam pengoperasiannya memakai umpan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan desain etnografi. Tujuan penelitan ini adalah untuk mendeskripsikan unsur-unsur matematika yang terdapat bubu. Subjek penelitian ini adalah masyarakat di Desa Kelecung, yang berprofesi sebagai nelayan. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara serta observasi. Data yang didapatkan kemudian dianalisis dengan tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Dari hasil eksplorasi pada bubu maka dapat disimpulkan bahwa etnomatematika yang terdapat pada desain bubu berkaitan dengan materi geometri yaitu bangun datar (lingkaran, segitiga, segienam), tabung, garis-garis sejajar, dan teselasi/pengubinan. Pada aktivitas pembuatan bubu ditemukan satuan tak baku berupa lengkat dan untuk menentukan waktu pemasangan dan pengambilan bubu digunakan konsep kelipatan bilangan. Semua materi matematika ini dapat ditemukan pada matematika sekolah.
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATERI BANGUN RUANG SISI LENGKUNG TABUNG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS IX.I SMP NEGERI 2 KUTA SELATAN TAHUN AJARAN 2023/2024 Payadnya, I Putu Ade Andre; Sancita, I Putu; Payana, Desak Putu Krisna Eka
Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/pemantik.v4i1.9600

Abstract

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk peningkatkan prestasi hasil belajar dengan model pembelajaran Problem Based Learning. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek dari penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 2 Kuta Selatan, dengan melibatkan 30 orang siswa terdiri dan 14 orang laki-laki dan 16 orang perempuan pada semester Genap pada kelas IX.I Tahun Pelajaran 2023/2024. Objek penelitian adalah prestasi belajar siswa terhadap penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran Bangun Ruang Sisi Lengkung Tabung. Metode yang digunakan Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, digunakan tes dan observasi sehingga didapatkan data yang valid untuk mengetahui prestasi belajar siswa dengan bantuan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning. Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan hasil tes siswa dari sebelum melakukan tindakan hingga pelaksanaan siklus II. Hasil rata-rata kelas pada prasiklus sebesar 60. Pada siklus I meningkat sebesar 73 dan pada siklus II meningkat 79. Secara klasikal, hasil belajar sudah meningkat melalui penelitian ini yaitu 80% pada siklus I menjadi 93% pada siklus II.
MENINGKATKAN MINAT BACA PADA USIA DINI di SD NEGERI 1 BURUAN DENGAN ADANYA POCA (POJOK BACA) Payadnya, I Putu Ade Andre; Wijaya, I Made Wahyu; Widianingsih, Ni Made Trisna; Asih, Ni Made Widya Artari
Jurnal Abdi Dharma Masyarakat (JADMA) Vol. 5 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : LPPM Universitas Mahasaraswati Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/jadma.v5i2.10089

Abstract

SD Negeri 1 Buruan adalah sekolah Negeri dengan jenjang SD 1yang beralamat di Br. Celuk ,Desa Buruan Kec. Blahbatuh Kab. Gianyar Prov. Bali. SD negeri 1 Buruan ini mengawali perjalanannya pada tahun 1963. Pada waktu ini SD Negeri 1 Buruan memakai panduan kurikulum belajar SD 2013. SD Negeri 1 Buruan dikepalai oleh seorang kepala sekolah bernama I Kadek Dwi Karyadi dan operator sekolah Wayan Nita Purwasih. SD Negeri 1 Buruan mendapat status akreditasi grade A dengan nilai 92 (akreditasi tahun 2019) dari BAN-S/M (Badan Akreditasi Nasional) Sekolah/Madrasah. Namun, Setelah kami melakukan observasi ke sekolah kami merasa SD Negeri 1 Buruan ini kurang mempunyai antusias untuk meningkatkan minat baca pada usia deni dengan adanya poca,dengan itu kami mengajak siswa-siswi untuk ikut berpartisipasi dalam program kerja kami yaitu Meningkatkan Minat Baca Pada Usia Dini di SD Negri 1 Buruan Dengan Adanya Poca
ANALYSIS OF STUDENT'S HIGH-ORDER THINKING SKILLS IN STATISTICS METHOD COURSES IN THE ERA OF THE COVID-19 PANDEMIC Payadnya, I Putu Ade Andre; Suwija, I Ketut
Journal of Honai Math Vol. 4 No. 2 (2021): Journal of Honai Math
Publisher : Universitas Papua

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30862/jhm.v4i2.173

Abstract

Major changes in education caused by the Covid-19 Pandemic led to a decrease in students' thinking skills. Therefore, it is very important to analyze how the level of thinking ability of students in this era. The purpose of this study was to analyze students' higher order mathematical thinking skills in the era of Covid-19 Pandemic by using three stages of metaphorical thinking. This research was conducted in the even semester. The subjects in this study were 11 students of class IIB Mathematics Education Study Program, Universitas Mahasaraswati Denpasar. This research uses descriptive analysis techniques. Data collection was carried out through tests, interviews, observation, and documentation. The results showed that the students' high-order mathematical thinking skills were very low where only 20% of students answered correctly at the grounding metaphors stage, 25% at the linking metaphors stage, and only 25% at the redefinitional metaphors stage. In general, this phenomenon occurs due to the reduced opportunities for students to interact and discuss during online learning in the Pandemic era which also results in a lack of opportunities for students to exchange understanding and knowledge. Students also cannot understand problems in depth and relate concepts to everyday life.
RESPON SISWA TERHADAP DESAIN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS BUDAYA: STUDI KASUS PADA PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS ETHNO-RME DAN INTERACTIVE E-MODULE Payadnya, I Putu Ade Andre; Puspadewi, Kadek Rahayu; Setiawan, Gde Iwan
Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Pembelajaran dan Pengembangan Matematika
Publisher : Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Unmas Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36733/pemantik.v5i1.11172

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis respon siswa terhadap desain pembelajaran matematika berbasis budaya, khususnya dalam pembelajaran geometri. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif, penelitian ini mengkaji bagaimana siswa merespons desain pembelajaran yang mengintegrasikan elemen budaya lokal dengan teknologi digital. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen, dengan partisipan siswa dari empat sekolah di Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap desain pembelajaran yang mengintegrasikan budaya lokal, seperti penggunaan Sanggah Cucuk sebagai media pembelajaran. Siswa merasa lebih termotivasi dan terlibat aktif dalam pembelajaran, serta mampu menghubungkan konsep matematika dengan konteks budaya mereka. Temuan ini menegaskan pentingnya merancang pembelajaran yang relevan dengan budaya siswa untuk meningkatkan keterlibatan dan pemahaman mereka dalam matematika.