Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : PREPOTIF : Jurnal Kesehatan Masyarakat

DETERMINANTS OF HYPERTENSIVE INCIDENCE IN COASTAL COMMUNITIES ON HIRI ISLAND, TERNATE CITY The, Fera; Permana, Dini Rahmawati; Imbar, Andri
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.35777

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular yang ditandai dengan peningkatan tekanan darah di atas normal. Prevalensi hipertensi secara global sekitar 1,28 miliar usia dewasa, sebagian besar tinggal di negara berpenghasilan rendah maupun menengah. Hipertensi yang jika dibiarkan dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi dan kematian secara tiba-tiba. Determinan atau faktor risiko kejadian hipertensi dibagi menjadi dapat modifikasi dan tidak dapat dimodifikasi. Masyarakat pesisir yang dikelilingi dengan laut mempunyai risiko yang signifikan terhadap hipertensi. Pulau Hiri merupakan salah satu pulau dan daerah pesisir di Kota Ternate dengan angka kejadian hipertensi tertinggi. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara determinan yang tidak dapat dimodifikasi (usia dan jenis kelamin) dan determinan yang dapat dimodifikasi (riwayat konsumsi garam, konsumsi sayur, aktivitas fisik, dan obesitas) dengan kejadian hipertensi. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis observasional dengan pendekatan cross sectional menggunakan teknik pengambilan sampel secara accidental sampling sebanyak 113 responden usia dewasa >18 tahun pada masyarakat di Pulau Hiri. Data dianalisis secara bivariat (Chi square). Hasil analisis didapatkan 52 terdiagnosis hipertensi dan 61 tidak terdiagnosis hipertensi serta menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara determinan yang dapat dimodifikasi dengan hipertensi yaitu konsumsi garam (p = 0,002), konsumsi sayur (p = 0,001), aktivitas fisik (p = 0,000), dan obesitas (p = 0,016). Beberapa determinan yang tidak dapat dimodifikasi tidak memiliki hubungan yang signifikan, yaitu usia (p = 0,062) dan jenis kelamin (p = 0,699). Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa determinan yang dimodifikasi memiliki hubungan erat dengan kejadian hipertensi. Edukasi terkait pencegahan sangat dibutuhkan untuk menurunkan angka kejadian hipertensi dan komplikasinya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN HIPERTENSI PADA REMAJA DI SMA NEGERI 10 KOTA TERNATE The, Fera; Marsaoly, Ryan Rinaldy; Imbar, Andri William Johan
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.39840

Abstract

Pendahuluan: Hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian dini di seluruh dunia. Salah satu sasaran global dalam penanggulangan penyakit tidak menular adalah mengurangi angka kejadian hipertensi sebanyak 33% antara tahun 2010 hingga 2030. Hipertensi pada anak dan remaja sulit dideteksi karena tanda dan gejalanya seringkali tidak jelas. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa angka hipertensi pada remaja telah meningkat selama dua puluh tahun terakhir, yang berarti bahwa anak-anak dan remaja dengan tekanan darah tinggi berisiko terkena hipertensi esensial. Metode: Penelitian ini dilakukan secara cross sectional di ambil sampel secara cluster pada siswa SMA yang berada di Ternate yang notabene sebagai daerah pesisir dan kepulauan Hasil: Hasil analisis didapatkan 45 terdiagnosis hipertensi dan 169 tidak terdiagnosis hipertensi serta menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara determinan yang dapat dimodifikasi dengan hipertensi yaitu aktivitas (p = 0,000), pegetahuan (p = 0,001),dan tingkat stress (p = 0,005). Simpulan: Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa determinan aktivitas fisik, pengetahuan, dan stress memiliki hubungan erat dengan kejadian hipertensi.
HUBUNGAN LAMA PERAWATAN PASCA APENDEKTOMI PADA PASIEN APENDISITIS AKUT DAN APENDISITIS PERFORASI DI RSUD Dr. H. CHASAN BOESOIRIE TAHUN 2019-2022 Doda, Christi Evana; Sugara, Topan; The, Fera
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 2 (2025): AGUSTUS 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i2.42832

Abstract

Apendisitis merupakan peradangan pada apendiks vermiformis yang sering terjadi di Indonesia, dengan tingkat kejadian mencapai 95 dari 1000 penduduk. Tindakan bedah apendektomi menjadi prosedur yang umum dilakukan, dengan angka kejadian sebesar 12,8%, serta sekitar 30.703 pasien rawat inap tercatat mengalami kasus apendisitis, di mana 32% di antaranya memerlukan laparatomi. Secara keseluruhan, diperkirakan sekitar 7% penduduk Indonesia atau sekitar 175.000 orang menderita apendisitis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara lama perawatan pasca apendektomi pada pasien dengan apendisitis akut dan apendisitis perforasi di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie pada tahun 2019-2022. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan analitik korelatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini dipilih menggunakan teknik total sampling, dengan data yang diperoleh dari rekam medik RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate tahun 2019-2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 sampel yang dianalisis, terdapat hubungan yang signifikan antara beberapa variabel dengan lama perawatan pasca apendektomi. Hasil Uji Chi-Square menunjukkan nilai P-Value=0,000 untuk usia, P-Value=0,006 untuk jenis kelamin, P-Value=0,000 untuk komplikasi, P-Value=0,002 untuk apendisitis akut, dan P-Value=0,002 untuk apendisitis perforasi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin kompleks kondisi pasien, semakin lama waktu perawatan yang dibutuhkan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa terdapat hubungan signifikan antara usia, jenis kelamin, komplikasi, serta jenis apendisitis dengan lama perawatan pasca apendektomi. Temuan ini dapat menjadi dasar bagi tenaga medis dalam menentukan strategi perawatan yang lebih optimal guna mempercepat pemulihan pasien pasca tindakan bedah apendektomi.
PROFIL PENDERITA URTIKARIA AKUT DIPOLIKLINIK PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN RSUD DR.H.CHASAN BOESOIRIE TERNATE Qomariah, Berlianada Nurul; Hartati, Hartati; The, Fera
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.32075

Abstract

Urtikaria adalah penyakit yang terdapat pada kulit ditandai dengan peninggian kulit yang timbul secara tiba-tiba serta memiliki eritematosa atau kemerahan disekitarnya. Urtikaria memiliki ukuran yang bervariasi dan memiliki jumlah yang sedikit ataupun banyak, umumnya akan muncul dengan cepat dan menghilang dalam waktu 24 jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penderita urtikaria akut berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaan, dan jenis pengobatan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif retrospektif dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr.H.Chasan Boesoirie periode 2017-2020. Teknik pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah total sampling. Hasil dari penelitian di dapatkan penyakit urtikaria akut sering terjadi pada kelompok umur 21-40 tahun (55,6%),jenis kelamin terbanyak adalah perempuan (81,0%), pekerjaan terbanyak pada Ibu rumah tangga (44,4%), dan jenis pengobatan kombinasi antihistamin, kortikosteroid, dan topikal (79,4%).
GAMBARAN PERBAIKAN KEKUATAN MOTORIK PASIEN STROKE ISKEMIK YANG MENJALANI TERAPI DI POLIKLINIK REHABILITASI MEDIK RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TERNATE Yunus, M. Dzakir Dzakwan; M. Pontoh, Lely; The, Fera
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 2 (2024): AGUSTUS 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i2.32076

Abstract

Stroke menyebabkan defisit neurologis yang memberi beban pada penderita stroke, terutama gangguan kekuatan motorik. Hingga saat ini belum ada penelitian yang menggali tentang perubahan kekuatan motorik pasien stroke iskemik yang menjalani terapi rehabilitasi medik di RSUD dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran perbaikan kekuatan motorik pasien stroke iskemik yang menjalani terapi di Poliklinik Rehabilitasi Medik RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate. Penelitian ini bersifat observasional desksriptif berbasis rekam medis menggunakan teknik total sampling pada pasien stroke iskemik periode Januari-Desember 2021. Instrumen manual muscle testing dipergunakan untuk menilai perubahan kekuatan motorik. Hasil pada penelitian ini, dari 37 pasien stroke iskemik, kelompok usia paling banyak dijumpai pada rentang usia 41-50 tahun dan 51-60 tahun (masing-masing 35,1%), 64,9% laki-laki, 43,2% bekerja sebagai pegawai, dan 91,9% mengalami perbaikan kekuatan motorik. Kesimpulan dai penelitian ini dapatkan sebagian besar pasien stroke iskemik yang menjalani terapi rehabilitasi medik mengalami perbaikan kekuatan motorik.