Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Potensi Virtual Reality Berbasis Smartphone sebagai Media Belajar Mahasiswa Kedokteran Mahardika Herlambang, Penggalih; Aryoseto, Lukman
Cermin Dunia Kedokteran Vol 43, No 6 (2016): Metabolik
Publisher : PT. Kalbe Farma Tbk.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (533.981 KB) | DOI: 10.55175/cdk.v43i6.67

Abstract

Latar belakang: Pemanfaatan virtual reality (VR) di bidang kedokteran, khususnya sebagai wahana simulator bedah, psikoterapi, hingga terapi non-farmakologi sudah menunjukkan hasil keluaran yang baik. Google cardboard (GC) merupakan teknologi VR berbasis smartphone Android yang baru dan relatif terjangkau dibanding simulator VR konvensional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi penerapan teknologi VR berbasis smartphone tersebut bagi pendidikan kedokteran untuk mencapai kompetensi di tengah keterbatasan wahana pada mahasiswa kedokteran. Metode: Penelitian observasional deskriptif dengan kuesioner online pada 110 responden mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret (UNS). Hasil: Didapatkan 88% responden menggunakan smartphone Android, 10% iOS Apple, dan 2% Blackberry OS. Versi Android yang digunakan 43% Kitkat, 30% Jellybean, 17% Lollypop, 6% Ice Cream Sandwich, dan 4% Gingerbread. Berdasarkan ukuran layar, sensor Gyroscope dan sensor magnetometer, hanya 24% smartphone respoden yang kompatibel menjalankan VR. Sejumlah 100% responden mengaku terbantu dengan smartphone Android dalam aktivitas belajar meliputi membaca jurnal/ebook (92 orang), menonton video (50 orang),menggunakan aplikasi kedokteran (41 orang), berkomunikasi lewat instant messaging (79 orang), dan mencari informasi di media sosial (62 orang). Simpulan: Berdasarkan data penggunaan smartphone, teknologi VR berbasis smartphone seperti GC tampaknya memiliki potensi sebagai media belajar mahasiswa kedokteran.
Comparison of Preeclampsia Rates in Pregnant Women with Mild vs. Moderate-to-Severe Systemic Lupus Erythematosus Permana, Sandi Putra; Adrianes, Muhammad Bachnas; Aryoseto, Lukman; Yuliantara, Eric
Journal of Maternal and Child Health Vol. 9 No. 5 (2024)
Publisher : Masters Program in Public Health, Universitas Sebelas Maret, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26911/thejmch.2024.09.05.07

Abstract

Background: Preeclampsia is one of the leading causes of maternal mortality in Indonesia and is often associated with autoimmune conditions, such as Systemic Lupus Erythematosus (SLE). Therefore, this study aimed to compare the proportion of preeclampsia in pregnant women with mild and moderate-severe SLE. Subjects and Method: This cross-sectional design conducted in RSUD Dr. Moewardi. The population consisted of pregnant women with SLE treated at RSUD Dr. Moewardi between 2021 and 2023. A total of 77 pregnant patients with SLE selected from this study. The dependent variable was preeclampsia. The independent variable was pregnant women with SLE. This study utilized tools and materials in the form of medical record data from the Obstetrics and Gynecology Department at Dr. Moewardi Hospital, Surakarta. Data were analyzed using bivariate analysis with SPSS software and Fisher’s exact test tests. Results: A total of 77 subjects who met the inclusion criteria. Subjects with moderate-severe degrees had preeclampsia 28.6% (n = 4). While subjects with mild degrees experienced preeclampsia 20.6% (n = 13). There was no significant relatoionship between the degree of systemic lupus erythematosus activity and preeclampsia (p = 0.496). Conclusion: This study showed no significant association between the degree of systemic lupus erythematosus activity and preeclampsia.
HUBUNGAN PERILAKU SEDENTARI DAN ASUPAN GIZI TERHADAP STATUS GIZI MAHASISWA KEDOKTERAN Islamiyah, Farah Nabila; Shabrina, Amalina; Aryoseto, Lukman
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.41212

Abstract

Masalah gizi pada usia dewasa muda atau mahasiswa memerlukan perhatian khusus karena mahasiswa mewakili periode rentan gizi akibat perubahan aktivitas dan gaya hidup. Mahasiswa sering dikaitkan dengan masalah gizi seperti overweight dan obesitas akibat perilaku sedentari yang tinggi dan asupan gizi berlebih. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara perilaku sedentari dan asupan gizi terhadap status gizi mahasiswa kedokteran. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Berdasarkan teknik simple random sampling terhadap seluruh mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret, didapatkan 99 subjek penelitian. Perilaku sedentari didapat melalui Sedentary Behavior Questionnaire; asupan energi, karbohidrat, lemak, dan protein didapat dari 3x24h food recall; status gizi dari Indeks Massa Tubuh (IMT) didapat dari pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital dan tinggi badan menggunakan microtoise. Analisis statistik dengan uji Spearman dan regresi linear dilakukan di SPSS. Rerata IMT subjek penelitian adalah 23,6. Uji regresi linear menunjukkan bahwa status gizi memiliki hubungan signifikan dengan perilaku sedentari, asupan karbohidrat, dan asupan protein (p<0,001, R²=0,348), namun tidak dengan asupan lemak (p>0,05). Rata-rata status gizi mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret adalah normal. Status gizi berhubungan signifikan dengan perilaku sedentari, asupan karbohidrat, dan asupan protein. Mahasiswa dapat lebih memperhatikan asupan karbohidrat dan protein, serta mengurangi perilaku sedentari untuk mencegah kejadian overweight dan obesitas.