Claim Missing Document
Check
Articles

PEMANFAATAN BAKTERI PSEUDOMONAS FLUORESCENS, JAMUR TRICHODERMA HARZIANUM DAN SERESAH DAUN JATI (TECTONA GRANDIS) UNTUK PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI PADA MEDIA TANAM TANAH KAPUR Rohmah, Fuyudur; Rahayu, Yuni Sri; Yuliani, Yuliani
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 2, No 2 (2013)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The need of area for agricultural activities and plant cultivation increase so required the using of area that has not been used effectively by farmers, such as the calcareous soil as a marginal land. This research aimed to know the effect of Pseudomonas fluorescens with various concentrations were added Trichoderma harzianum and teak leaves compost on the growth and P content of soybean plants on calcareous soil. This research method used one way analysis of variance (ANOVA), that was the P. fluorescens concentrations (0, 102, 105, 109 cfu/ml) with 6 replications. The growth parameter which measured include height, biomass, amount of leaf soybean plants. Data from growth of soybean plants was analyzed by ANOVA continued least significant difference test, then P content was analyzed by descriptively. The research result showed that P. fluorescens with various concentrations, which were added by T. harzianum and teak leaves compost, affected on the growth of soybean plants (height, biomass and amount of leaf). The concentration of 109 cfu/ml of P. fluorescens affected on the optimum growth of soybean plants. In addition, the optimum concentration of P. fluorescens on the P content of soybean plants was at 105 cfu/ml.
IDENTIFIKASI ISOLAT BAKTERI ENDOFIT A1 DAN B1 DARI AKAR TANAMAN UBI JALAR BERDASARKAN SEKUENS 16S RDNA Arista, Anggi Maulia; Yuliani, Yuliani; Lisdiana, Lisa
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri endofit merupakan bakteri yang secara alami berada dalam jaringan tumbuhan serta memiliki banyak manfaat terutama sebagai Plant Growth Promotion (PGP) dan sebagai agen biokontrol pada tanaman. Salah satu syarat bakteri endofit yang akan diaplikasikan adalah harus teridentifikasi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi spesies isolat bakteri endofit A1 dan B1, serta mengetahui urutan basa yang lestari dan beragam dari isolat bakteri endofit A1 dan B1. Isolat bakteri endofit yang digunakan adalah A1 dan B1. Metode penelitian yang digunakan yaitu isolasi DNA menggunakan metode CTAB/NaCl yang dimodifikasi, amplifikasi sekuens 16S rDNA, dan sekuensing 16S rDNA untuk mengetahui urutan basa nitrogennya. Hasil sekuensing kemudian diolah dengan ClustalX, Phylip, dan Phydit untuk diketahui nama spesiesnya. Berdasarkan hasil penelitian maka berdasarkan sekuens 16S rDNA diidentifikasi isolat A1 sebagai Bacillus cereus strain CRh 25, dan isolat B1 teridentifikasi sebagai Bacillus cereus strain LT15-MRL. Isolat bakteri A1 memiliki urutan basa yang beragam sebanyak 1 dan basa yang lestari sebanyak 1120. Isolat B1 memiliki urutan basa yang beragam sebanyak 0 dan basa yang lestari sebanyak 1085.
PENGGUNAAN PUPUK CAIR BERBAHAN BAKU LIMBAH AIR CUCIAN BERAS DENGAN PENAMBAHAN SERBUK CANGKANG TELUR TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SAWI HIJAU (BRASSICA JUNCEA) Jannah, Nurdiana K.; Yuliani, Yuliani; Rahayu, Yuni Sri
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah air cucian beras dan cangkang telur merupakan salah satu limbah yang memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai pupuk organik dikarenakan mengandung unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium yang masih dibutuhkan oleh tanaman. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kualitas unsur hara (N,P, dan K dan rasio C/N) pupuk cair berbahan baku limbah air cucian beras dengan penambahan serbuk cangkang telur serta mendeskripsikan perbedaan pertumbuhan tanaman sawi hijau yang diberi perlakuan berbagai konsentrasi pupuk cair. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) satu faktorial yaitu konsentrasi pupuk cair. Konsentrasi yang digunakan antara lain 3,12 ml/L/polybag; 6,25 ml/L/polybag; 9,37 ml/L/polybag; 12,5 ml/L/polybag dan 0,1 gram urea sebagai kontrol. Parameter pertumbuhan yang diamati yaitu jumlah daun, tinggi tanaman serta biomassa basah. Data dianalisis menggunakan Anava satu arah kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan pupuk cair berbahan baku limbah air cucian beras dengan penambahan serbuk cangkang telur mengandung unsur hara N 0,80%; P 1,33%; K 2,02% dan C/N sebesar 5 yang termasuk kriteria rendah. Pemberian pupuk cair berbahan baku limbah air cucian beras dengan penambahan serbuk cangkang telur terhadap jumlah daun dan tinggi tanaman menunjukkan konsentrasi yang direkomendasikan yaitu konsentrasi sebesar 12,50 ml/L/polybag.
POTENSI KONSORSIUM DUA ISOLAT BAKTERI ENDOFIT DARI AKAR TANAMAN UBI JALAR VAR. PAPUA PATIPPI DALAM MENGHASILKAN HORMON INDOLE – 3 – ACETIC – ACID (IAA) Valentina, Fithriani; Yuliani, Yuliani; Lisdiana, Lisa
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Isolat bakteri endofit A1, B1, B2, dan B3 dari akar tanaman ubi jalar varietas Papua Patippi diketahui mampu menghasilkan hormon IAA. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan antagonisme antar isolat dalam konsorsium, potensi konsorsium isolat bakteri endofit yang paling optimal dalam menghasilkan IAA serta waktu inkubasi yang paling tepat untuk konsorsium tersebut menghasilkan IAA dengan konsentrasi paling optimal. Antagonisme antar isolat bakteri dalam konsorsium diamati dengan melakukan uji antagonisme menggunakan metode sumuran. Potensi konsorsium bakteri endofit dalam menghasilkan hormon IAA diperoleh dengan mengukur nilai absorbansi setiap hari berturut-turut selama 5 hari masa inkubasi menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang 530 nm. Data absorbansi IAA selanjutnya dimasukkan dalam rumus persamaan kurva standar yang telah dibuat untuk mendapatkan nilai konsentrasi IAA lalu data tersebut dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa isolat yang bersifat antagonis adalah isolat B2 dengan B3 serta konsorsium bakteri endofit yang paling optimal dalam menghasilkan IAA yaitu konsorsium c (A1 dan B3) sebesar 1,7103 ppm pada hari kedua masa inkubasi. Selain itu diketahui pula bahwa waktu yang diperlukan untuk menghasilkan konsentrasi IAA paling optimal adalah 2 hari inkubasi.
EFEKTIVITAS KOMPOS KACANG TANAH TERHADAP PERTUMBUHAN KEDELAI PADA MEDIA TANAM TANAH TERCEMAR MINYAK BUMI HASIL BIOREMEDIASI Ma?rifatin, Siti; Yuliani, Yuliani; Winarsih, Winarsih
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah tercemar minyak bumi mempunyai kandungan kadar Total Petroleum Hydrocarbon (TPH) tanah yang tinggi serta kadar hara yang rendah sehingga diperlukan stimulasi unsur hara yakni dengan kompos kacang tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh kompos kacang tanah terhadap penurunan TPH tanah dan  pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai pada media tanam tanah tercemar minyak bumi hasil bioremediasi. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan satu faktor perlakuan yakni konsentrasi kompos kacang tanah (1,77; 3,54; 5,31; 7,08 gram/polybag) dengan 5 kali pengulangan. Parameter pertumbuhan yang diukur meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, dan biomassa basah. Data penurunan TPH dianalisis secara deskriptif dan data pertumbuhan dianalisi dengan ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan Uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompos kacang tanah mampu mempengaruhi penurunan kadar TPH tanah tercemar minyak bumi dari 19.250 mg/kg menjadi 13.800 mg/kg. Pemberian kompos kacang tanah pada media tanam tanah hasil bioremediasi juga mampu mempengaruhi pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai. Konsentrasi kompos yang paling efektiv terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman kedelai ialah pada konsentrasi 7,08 gram/polybag.
BIOREMEDIASI TANAH TERCEMAR MINYAK BUMI DENGAN PENAMBAHAN KOMPOS BERBAHAN BAKU LIMBAH CAIR TAHU DAN KULIT PISANG Hanifah, Nabela Nur; Yuliani, Yuliani; Fitrihidajati, Herlina
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertambangan minyak bumi di Bojonegoro mengakibatkan turunnya kualitas tanah yang diketahui dari rendahnya unsur hara dan tingginya senyawa pencemar hidrokarbon yaitu Total Petroleum Hydrocarbon, yang menyebabkan tanah menjadi kurang produktif.Oleh karena itu perlu dilakukan penanganan terhadap tanah tercemar minyak bumi tersebut yaitu dengan upaya bioremediasi.Bioremediasi merupakan aplikasi dari prinsip biologi dalam mengatasi zat kimia berbahaya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pemberian kompos limbah cair tahu dan kulit pisang terhadap penurunan kadar TPH dan kenaikan kadar N tanah. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdapat satu faktor perlakuan terdiriatas empat aras yaitu tanpa penambahan kompos (A), pemberian kompos 87,46 g/kg (B),  120 g/kg (C), dan 154,8 g/kg (D) dengan 5 kali pengulangan. Data hasil penelitian tahap pertama dianalisis secara deskriptif dibandingkan dengan nilai sifat kimia tanah dan data pada penelitian tahap kedua dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kompos yang diperoleh dari limbah cair tahu dan kulit pisang mempunyai kadar hara N= 3,83%, P= 2,00%, K= 0,352%, C= 43,91%. Pemberian kompos limbah cair tahu dan kulit pisang berpengaruh terhadap penurunan kadar TPH dan peningkatan kadar hara N pada tanah tercemar minyak bumi.
EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BATANG DAN BIJI MAHONI (SWIETENIA MAHAGONI) SEBAGAI ANTIBAKTERI XANTHOMONAS CAMPESTRIS PENYEBAB PENYAKIT BUSUK HITAM PADA TANAMAN KUBIS Nisyak, Choirun; Yuliani, Yuliani; Asri, Mahanani Tri
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bakteri Xanthomonas campestris adalah bakteri yang menyebabkan penyakit busuk hitam pada tanaman kubis. Ekstrak kulit batang dan biji mahoni (Swietenia mahagoni) memiliki potensi sebagai antibakteri karena mengandung beberapa senyawa metabolit sekunder. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi kandungan dari ekstrak kulit batang dan biji mahoni dan untuk menguji kemampuan ekstrak kulit batang dan biji mahoni dalam menghambat pertumbuhan X. campestris secara in vitro serta untuk mengetahui konsentrasi ekstrak kulit batang dan biji mahoni yang optimal dalam menghambat pertumbuhan bakteri X. campestris. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL)  dengan ekstrak kulit batang dan biji mahoni dan konsentrasi masing-masing ekstrak 25%, 50%, 75%, dan 100%, serta menggunakan dua kali ulangan, pengamatan dilakukan setelah media yang berisi ekstrak dan X. campestris diinkubasi selama 24 jam. Parameter penelitian adalah besarnya zona hambat dari pertumbuhan koloni X. campestris yang terbentuk pada media. Data diatas diuji dengan ANAVA dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak kulit batang mengandung mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, dan saponin sedangkan ekstrak biji mahoni mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, saponin, steroid, dan triterpenoid. Ekstrak kulit batang dan biji mahoni mampu menghambat pertumbuhan bakteri X. campestris. Konsentrasi 75% dan 100% pada masing-masing ekstrak kulit batang dan biji mahoni adalah konsentrasi yang optimal dalam menghambat pertumbuhan X. campestris dengan zona hambat rata-rata 10,75±0,35 mm dan 13,75±0,35 mm untuk ekstrak kulit batang sedangkan pada ekstrak biji 3,75±0,35 dan 4,0±0,70 mm.
IDENTIFIKASI BAKTERI ENDOFIT ISOLAT B2 DAN B3 DARI AKAR TANAMAN UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) VAR. PAPUA PATIPPI BERDASARKAN KARAKTER FENOTIPIK Husna, Asmaul; Yuliani, Yuliani; Lisdiana, Lisa
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 1 (2018): Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mikrob endofit merupakan mikrob yang hidup di dalam jaringan internal tumbuhan tanpa menyebabkan efek negatif pada inangnya. Berdasarkan penelitian sebelumnya, ditemukan  isolat bakteri endofit penghasil hormon IAA dari akar tanaman ubi jalar varietas Papua patippi yaitu, isolat B2 dan B3. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan karakter fenotipik dan mengidentifikasi nama spesies isolat B2 dan B3. Isolat bakteri B2 dan B3 dikarakterisasi berdasarkan karakter fisiologi biokimia dan dibandingkan dengan bakteri acuan yaitu Bacillus subtilis dan Pseudomonas flourescens. Hasil karakter yang telah diketahui kemudian dilihat tingkat similaritas menggunakan program Clad97. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan isolat B2, B3 memiliki bentuk irregular, elevasi raised, tepi serate dan entire, permukaan halus dan kasar,warna putih dan optik opaque, gram positif, bentuk sel batang pendek, susunan sel monobasil, dan tidak  berendospora, motilitas motil, katalase positif, dapat mereduksi glukosa, sukrosa, laktosa, maltosa,galaktosa, fruktosa, xilosa, selulosa, mannosa, arabinosa, D-arabinosa, dektrosa, L-arabinosa, amilum, sorbitol, D-glukosa, inositol, dapat melakukan fermentasi asam campuran, dapat memproduksi 2,3 butanadiol, tahan terhadap asam, dapat memproduksi nitrat, dapat memproduksi indol, dapat bertahan pada rentan  pH 3,0; 7,0; dan 10,0, dapat tumbuh pada suhu suhu 4?C,30?C dan 50?C, adanya oksidsi sitokrom pada isolat B2 dan B3 pada uji oksidase, terjadi hidrolisis gelatin pada uji gelatin, dengan demikian isolat B2 dan B3 merupakan spesies Bacillus subtilis.
IDENTIFIKASI STRUKUR SEKRETORI YANG BERPOTENSI MENGHASILKAN MINYAK ATSIRI PADA GENUS COLEUS Sulistyowati, Sulistyowati; Yuliani, Yuliani; Bashri, Ahmad
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 2 (2018): Vol 7 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Spesies dari genus Coleus berpotensi sebagai tanaman obat karena mengandung minyak atsiri dan senyawa metabolit sekunder lainnya. Senyawa metabolit yang dimanfaatkan sebagai obat umumnya terakumulasi pada struktur sekretori. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur sekretori pada Coleus. Penelitian dilakukan pada helai daun Coleus amboinicus, Colus scutellarioides, dan Coleus tuberosus yang belum berbunga. Pengamatan jenis dan sebaran struktur sekretori menggunakan sayatan segar secara transversal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur sekretori yang terdapat pada genus Coleus yang berpotensi menghasilkan minyak atsiri adalah trikoma kelenjar dengan empat jenis, yaitu kapitat, peltat, konoidal, dan digitiform. Trikoma kelenjar kapitat dan digitiform ditemukan pada ketiga tumbuhan dari genus Coleus. Trikoma kelenjar peltat ditemukan pada tumbuhan Coleus scutellarioides dan Coleus tuberosus. Trikoma kelenjar konoidal ditemukan pada tumbuhan Coleus scutellarioides. Sebaran trikoma kelenjar kapitat paling banyak terdapat pada nodus ke 1 permukaan adaksial dan abaksial helai daun Coleus amboinicus. Semakin bertambah usia daun (nodus 3-5) ada penurunan jenis dan sebaran trikoma kelenjar.Spesies dari genus Coleus berpotensi sebagai tanaman obat karena mengandung minyak atsiri dan senyawa metabolit sekunder lainnya. Senyawa metabolit yang dimanfaatkan sebagai obat umumnya terakumulasi pada struktur sekretori. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur sekretori pada Coleus. Penelitian dilakukan pada helai daun Coleus amboinicus, Colus scutellarioides, dan Coleus tuberosus yang belum berbunga. Pengamatan jenis dan sebaran struktur sekretori menggunakan sayatan segar secara transversal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur sekretori yang terdapat pada genus Coleus yang berpotensi menghasilkan minyak atsiri adalah trikoma kelenjar dengan empat jenis, yaitu kapitat, peltat, konoidal, dan digitiform. Trikoma kelenjar kapitat dan digitiform ditemukan pada ketiga tumbuhan dari genus Coleus. Trikoma kelenjar peltat ditemukan pada tumbuhan Coleus scutellarioides dan Coleus tuberosus. Trikoma kelenjar konoidal ditemukan pada tumbuhan Coleus scutellarioides. Sebaran trikoma kelenjar kapitat paling banyak terdapat pada nodus ke 1 permukaan adaksial dan abaksial helai daun Coleus amboinicus. Semakin bertambah usia daun (nodus 3-5) ada penurunan jenis dan sebaran trikoma kelenjar.
PENGGUNAAN AGEN HAYATI RHIZOBIUM SP. DAN PSEUDOMONAS FLUORESCENS TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN KEDELAI (GLYCINE MAX) PADA TANAH SALIN Zulaikah, Dewi; Yuliani, Yuliani
LenteraBio: Berkala Ilmiah Biologi Vol 7, No 3 (2018): Vol 7 No 3 (2018)
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanah salin merupakan tanah bersifat marginal atau yang mempunyai produktivitas rendah akibat rendahnya unsur hara yang tersedia. Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan potensi tanah salin tersebut yaitu dengan penambahan agen hayati Rhizobium dan Pseudomonas fluorescens yang diharapkan mampu meningkatkan kadar nitrogen dan fosfor. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pengaruh Rhizobium dan konsentrasi Rhizobium yang optimum terhadap pertumbuhan tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan desain Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan faktor yaitu konsentrasi Rhizobium. Konsentrasi Rhizobium yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu 0 g/kg, 5 g/kg, 10 g/kg, dan 15 g/kg. Parameter yang diamati yaitu pertumbuhan tanaman yang meliputi tinggi, biomassa basah, dan jumlah daun. Data pertumbuhan tanaman dianalisis menggunakan Anava satu arah dan dilanjutkan menggunakan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkan pemberian Rhizobium pada tanah salin berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kedelai dengan parameter tinggi, biomassa basah, jumlah daun dengan konsentrasi Rhizobium yang paling optimum yaitu 15 g/kg.