Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

Potensi Penambahan Pati Jagung, Ubi Kayu, Beras Ketan Dan Sagu Pada Alginat Terhadap Perubahan Dimensi Dendy Murdiyanto; Ariyani Faizah; Mahmud Khalifa; Amira Khansa Nabila
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 14th University Research Colloquium 2021: Bidang Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Alginat adalah gel hidrokoloid yang sebagian besar mengandung air yang mana air akan menguap jika cetakan diletakkan di udara terbuka sehingga menyebabkan penyusutan (sineresis) atau akan mengembang bila direndam dalam air (imbibisi). Pada dasarnya dimensi alginate sudah baik, namun jika tidak segera diisi dengan bahan gypsum kedokteran gigi dapat menyebabkan dimensi yang cepat berubah sehingga akan mempengaruhi akurasi hasil cetakan. Upaya yang dilakukan untuk memperlambat perubahan dimensi bahan cetak alginat yaitu dengan melakukan modifikasi bahan cetak alginate dengan pati alami. Pati yang berpotensi menjadi bahan modifikasi yaitu pati jagung, pati ubi kayu, pati beras ketan putih dan pati sagu. Tujuan : Mengkaji penambahan pati jagung, pati ubi kayu, pati beras ketan putih dan pati sagu pada bahan cetak alginat dalam menghambat perubahan dimensi. Metode : Jenis penelitian ini adalah litterature review, pencarian artikel publikasi pada Google Schoolar, PubMed dan Science Direct menggunakan kata kunci yang telah ditentukan yaitu bahan cetak alginat, perubahan dimensi dan pati alami. Pertanyaan (PICOS, P = populasi, I= intervensi, C = pembanding, O = hasil, S = jenis studi) format tersebut digunakan untuk formulasi selama pelaporan yang menunjukkan tinjauan sistematis. Kesimpulan : Penambahan pati jagung, pati ubi kayu, pati beras ketan putih dan pati sagu pada bahan cetak alginat dapat menghambat perubahan dimensi karena adanya reaksi dari kandungan amilosa dan amilopektin.
Cytotoxicity Study of Composite Restorative Materials in Dentistry Dendy Murdiyanto; Arny Try Kartinawati; Dannu Larezha
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 15th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Composite resin is one of the dental restorative materials that is currently often used in dental practice. Composite resin is currently widely used for restoration because it has a color that almost resembles the color of natural teeth so that it will produce a very satisfying aesthetic. However, composite resins also have several disadvantages, including cytotoxicity. This literature review aims to determine whether dental composite resin restoration materials are cytotoxic. Methacrylate-based resin monomers such as Bis-GMA, TEGDMA, and UDMA are cytotoxic. Incomplete polymerization of composite resins can produce residual monomers that will come into contact with the oral environment and can cause irritation to the soft tissues of the oral cavity and also the pulp. The composite resin monomer has cytotoxicity. The order of the most cytotoxic composite resin monomers was Bis-GMA > UDMA > TEGDMA
Peluang dan Tantangan Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka pada Prodi Kedokteran Gigi Dendy Murdiyanto; Nilasary Rochmanita Suparno; Nendika Dyah Ayu Murika Sari; Ikmal Hafizi; Juwita Raditya Ningsih; Aprilia Yuanita Anwaristi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 16th University Research Colloquium 2022: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan yang dibuat oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk menghadapi revolusi 4.0. Mahasiswa dapat mengambil SKS di luar perguruan tinggi. Prodi Kedokteran Gigi memiliki ilmu yang membutuhkan body of knowledge yang baik dan rigid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peluang dan tantangan implementasi MBKM di Kedokteran Gigi UNiversitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Metode yang digunakan adalah survei deskriptif. Jumlah responden adalah 17 dosen tetap FKG UMS dan 346 mahasiswa S1 FKG UMS. Hasil penelitian adalah pengetahuan dosen tentang kebijakan MBKM masih kurang dan jumlah SKS yang dapat dikonversikan adalah kurang dari 10 SKS. Mahasiswa juga belum menyiapkan diri untuk menjadi bagian dalam kegiatan MBKM. Kesimpulannya adalah MBKM jika diterapkan di FKG UMS memerlukan penyesuaian kebijakan sehingga tidak mengurangi waktu pembelajaran dan mempengaruhi capaian pembelajaran lulusan mahasiswa.
Promotion of dental and oral health for school dental health program teachers at elementary school level in the Sukoharjo Regency Dendy Murdiyanto; Ariyani Faizah; Nilasary Rochmanita Suparno; Septriyani Kaswindiarti; Juwita Raditya Ningsih; Dwi Kurniawati
Community Empowerment Vol 8 No 12 (2023)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/ce.10359

Abstract

The role of teachers is crucial for the success of oral health promotion because schools are environments equipped with resources to teach how to maintain healthy teeth and mouth. This activity aims to enhance the knowledge and skills of UKGS teachers in the Sukoharjo Regency area. The methods employed include lectures, discussions, and demonstrations by the facilitator, followed by re-demonstrations by the participants for evaluation. Knowledge was assessed using a questionnaire administered before and after the training. The evaluation results indicate a t-test significance value of 0.000 with p ≤ 0.05, suggesting an improvement in the understanding and knowledge of elementary school UKGS teachers after attending the training.
Gerakan Senyum Ceria dan Gigi Sehat Siswa Sekolah Ahmad Dahlan Boarding School Sukoharjo Dendy Murdiyanto; Seikha Mumtaza; Muhammad Yanuar Adib
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Gigi FOKGII (JPMKG FOKGII) Vol. 1 No. 2 (2024): Agustus 2024
Publisher : Forum Komunikasi Kedokteran Gigi Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut yang baik merupakan salah satu indikator kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Hal ini karena kesehatan gigi dan mulut dapat berdampak positif pada kondisi fisik, kemampuan mengunyah dan berbicara, serta penampilan termasuk senyum seseorang. Perilaku dan kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor yang paling penting. Perilaku yang baik dimulai dari pengetahuan akan kesehatan gigi dan mulut. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan gigi dan mulut, termasuk siswa sekolah. Tujuan pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan gigi kepada siswa Ahmad Dahlan Boarding School yaitu meningkatkan pengetahuan dan kesadaran tentang kesehatan gigi dan mulut, diharapkan siswa dapat memiliki gigi dan mulut yang sehat sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.Kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di SMP Ahmad Dahlan Boarding School , Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, berjalan dengan lancar dan antusias. Pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan yang dilakukan menunjukkan bahwa masih banyak siswa dan masyarakat yang mengalami masalah kesehatan, baik gigi, umum, maupun psikologis.
SISTEM PAKAR BIDANG ILMU PENYAKIT MULUT SEBAGAI MEDIA BELAJAR MAHASISWA KEDOKTERAN GIGI Dendy Murdiyanto; Azbara Filgazwi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 19th University Research Colloquium 2024: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

"Latar Belakang: Ilmu kedokteran yang ada saat ini telah mengalami perkembangan yang pesat akibat arus ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam perkembangan teknologi banyak manfaat yang dapat menunjang pekerjaan manusia menjadi lebih mudah dan efisien. Teknologi berkembang dalam banyak berbagai bidang, terutama di bidang kedokteran gigi. Sistem pakar (Expert System) adalah suatu program pengetahuan yang mengaplikasikan solusi dengan kualitas pakar dalam menyelesaikan suatu masalah dalam suatu domain yang spesifik. Pemanfaatan sistem pakar di bidang kedokteran gigi ini dapat membantu mahasiswa kedokteran gigi dalam melakukan penelusuran penyakit secara dini untuk mengetahui suatu jenis penyakit, konsultasi dalam menjaga kesehatan, dan dapat berupa sebuah solusi berupa rencana perawatan dari hasil penelusuran penyakit yang ada. Tujuan: Untuk mengetahui penerapan aplikasi sistem pakar khususnya pada bidang ilmu penyakit mulut bermanfaat bagi mahasiswa kedokteran gigi sebagai media belajar dalam mempelajari ilmu penyakit mulut. Metode: Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan bersifat inferensial dengan menggunakan instrumen penelitian pengumpulan data berupa wawancara dan studi pustaka atau referensi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji blackbox, validasi data, dan user acceptance test. Hasil: Penelitian ini menunjukkan hasil uji blackbox sesuai dengan fitur yang diharapkan, validasi data sesuai dengan ahli pakar, dan user acceptance test dengan persentase rata-rata yaitu 90,6%. Nilai tertinggi 93,4% dan mulut, dan nilai terendah 88,1%. Kesimpulan: Aplikasi sistem pakar bidang ilmu penyakit mulut dapat membantu mahasiswa dalam mendapatkan hasil penelusuran penyakit gigi dan mulut. "
Effect of 5% Binahong (Anredera cordifolia) Leaf Extract in Lymphocyte Amount at The Tooth Extraction Wound Healing Process of Wistar Rat Sugiharto, Tamara Al Kautsar; Ningsih, Juwita Raditya; Murdiyanto, Dendy; Hafizi, Ikmal
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2023: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: The growth of lymphocyte cells is one indication that the wound is healing. Binahong leaves contain flavonoids, saponins, tannins, terpenoids, and oleanolic acid that influence lymphocyte activity. This study aims to analyze the effect of a 5% gel made from binahong leaf extract on the number of lymphocytes throughout the healing process of wounds post tooth extraction. Methods: This research type is pure experimental research with a posttest-only control group design with ethical approval from Dr. Moewardi Hospital Number 1.847/X/HREC/2023. The research subjects were 36 mice divided into negative, positive, and treatment control groups. The number of lymphocytes was counted using a microscope with a magnification of 1000 times. Results: The results showed a significant difference in the number of lymphocyte cells between groups (p < 0.05) on days 5, 7, and 14. LSD results showed a significant difference (p < 0.05) between the treatment group and the negative control (day 2). -5, 7, and 14) with positive control (day 5). Conclusion: Shift in the peak number of lymphocytes in the treatment group compared to the negative and positive control groups. After tooth extraction, the amount of lymphocyte cells in the wound healing process is impacted by 5% binahong leaf extract gel.
The Differences of Plaque pH between Consumption of Sucrose Chocolate and Stevia Chocolate in Children aged 10-12 Years Saputra, Muhammad Rhaufly Dwi Arga; Kaswindiarti, Septriyani; Murdiyanto, Dendy; Anwaristi, Aprilia Yuanita
Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity) 2023: Proceeding ISETH (International Summit on Science, Technology, and Humanity)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Introduction: Chocolate is a popular sweet treat among children. The sugar used in chocolate can lead to the development of dental plaque and impact the process of teeth demineralization and remineralization. Until now, there has not been much research on how the acidity of dental plaque differs when children aged 10-12 consume chocolate sweetened with sucrose compared to chocolate sweetened with stevia. This study aims to explore and compare the effects of sucrose chocolate and stevia chocolate on the acidity of dental plaque in children aged 10-12 years. Methods: In this study, the researchers employed quasi-experimental research methods. The research received approval from the Ethical Committee of Health Research at Dr. Moewardi General Hospital, indicated by Ethical Clearance Number 1.884/X/HREC/2023. Initially, on the first day, the researchers measured the plaque pH of twenty-one children aged 10-12 years from SD Muhammadiyah 1 Surakarta. This measurement was done before any intervention by using an excavator on all surfaces of their back teeth – the outer, inner, and in-between surfaces. The researchers combined the collected plaque with 2.5 ml of deionized water in a properly labelled sterile container. The plaque pH was measured using a pH metre (Hanna, Romania), calibrated beforehand with a pH 7 solution. The subjects then consumed 30% sucrose chocolate for 60 seconds. Twenty minutes after this intervention, the researchers measured the plaque pH using the same method. On the second day, the same subjects were instructed to consume 1% stevia chocolate, again using the same method. The results, specifically the average difference in plaque pH before and after the interventions on the two days, were analysed using an independent T-test. Results: The findings revealed that the average plaque pH before eating sucrose chocolate was 6.6222 ± 0.13137, and after consumption, it decreased to 6.2794 ± 0.11425. Before consuming stevia chocolate, the average plaque pH was 6.6746 ± 0.13536, and after consumption, it decreased to 6.4794 ± 0.13059. The average difference in plaque pH before and after consuming sucrose chocolate was 0.3429 ± 0.08508, whereas for stevia, it was 0.1952 ± 0.08517. According to the independent t-test, there was a notable difference in plaque pH between children aged 10-12 years who consumed sucrose chocolate and those who consumed stevia chocolate (p<0.05). Conclusion: Based on the findings from the study comparing the plaque pH in 10-12-year-old children after consuming sucrose chocolate and stevia chocolate, it can be concluded that there is indeed a disparity in plaque pH between the two types of chocolate. Specifically, the plaque pH in children who consumed sucrose chocolate was lower than that in those who consumed stevia chocolate.
PERUBAHAN DIMENSI BAHAN CETAK ALGINAT DENGAN PELARUT EKSTRAK KAYU MANIS (Cinnamomum burmannii) Dendy Murdiyanto; Vega Rasiditya Andryant Putra
Cakradonya Dental Journal Vol 13, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : FKG Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/cdj.v13i1.20910

Abstract

Bahan cetak alginat kedokteran gigi dapat menjadi media penularan infeksi dan mudah mengalami perubahan dimensi. Metode disinfeksi alternatif perlu dilakukan dengan mencampurkan bahan alam kayu manis (Cinnamomum burmannii) yang memiliki manfaat anti fungi dan anti bakteri serta bersifat desinfektan sebagai pelarut bahan cetak alginat tanpa mempengaruhi dimensi. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) sebagai pelarut bahan cetak alginat terhadap perubahan dimensi dan mengetahui pengaruh peningkatan konsentrasi ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) sebagai pelarut bahan cetak alginat terhadap perubahan dimensi. Desain penelitian posttest-only control group design dengan cara mengukur selisih volume akhir dengan volume awal menggunakan jangka sorong ketelitian 0,01 mm. Kelompok perlakuan larutan ekstrak kayu manis dibagi menjadi 5 konsentrasi yaitu kontrol, 5%, 10%, 20%, dan 40%. Hasil penelitian dengan uji One-Way ANOVA menunjukkan nilai p=0,066 (p0,05) yang berarti tidak terdapat pengaruh ekstrak kayu manis sebagai pelarut bahan cetak alginat terhadap perubahan dimensi. Simpulan penelitian bahwa ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) sebagai pelarut bahan cetak alginat tidak berpengaruh terhadap perubahan dimensi. Peningkatan konsentrasi ekstrak kayu manis (Cinnamomum burmannii) hingga 40% sebagai pelarut bahan cetak alginat juga tidak berpengaruh terhadap perubahan dimensi.
PENURUNAN DERAJAT KEASAMAN SALIVA PADA ANAK USIA 10-12 TAHUN YANG MENGKONSUMSI COKELAT HITAM SUKROSA, XYLITOL, DAN STEVIA Kaswindiarti, Septriyani; Saputra, Muhammad Rhaufly Dwi Arga; Yudiatna, Clara Cessa Putri; Widianto, Shafwan Rafif; Muhammad, Dimas Rahadian Aji; Praseptiangga, Danar; Murdiyanto, Dendy; Sari, Nendika Dyah Ayu Murika; Mardiyati, Nur Lathifah
B-Dent: Jurnal Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah Vol 11, No 2 (2024): Vol. 11,No 2 (Desember 2024)
Publisher : Universitas Baiturrahmah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33854/jbd.v11i2.1649

Abstract

Introduction: Chocolate is a widely consumed food, particularly by children. It is often considered a contributing factor to the development of dental caries due to its high sugar content, which can lead to the formation of dental caries. Aim: This study aimed to determine whether consuming dark chocolate sweetened with sucrose, xylitol, and stevia would reduce saliva acidity in children aged 10-12 years. Methods: Twenty-one children aged 10-12 years were given dark chocolate with three sweeteners: 30% sucrose, 30% xylitol, and 1% stevia. The subjects' saliva was collected 10 minutes after chewing chocolate with sucrose on day 1, chocolate with xylitol on day 2, and chocolate with stevia on day 3 for 30 seconds and then measured by a pH meter. The measurement was repeated thrice. Result: The difference in mean saliva pH before and after treatment with the three types of chocolate were analysed using the One-way ANOVA test.  A decline in pH was observed in all treatment groups; however, the most significant decrease was observed in the sucrose chocolate group (0.34 ± 0.12), followed by the stevia chocolate group (0.26 ± 0.09), and the least significant decrease was observed in the xylitol chocolate group (0.14 ± 0.07). Conclusion: A statistically significant difference was observed in the decrease in saliva acidity among children aged 10-12 years who consumed dark chocolate containing sucrose, xylitol, and stevia