Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Public Health Campaign Program as a Preventive Measure for Stunting in Donorejo Village, Secang District, Magelang Regency Dwihantoro, Prihatin; Amirudin, Ahmad; Maulana, Rizky Akbar; Indrastoto, Bagaskoro Kusumo; Rafsanjani, Sherlya; Maharani, Devi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 17th University Research Colloquium 2023: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Donorejo is a village located in Secang sub-district, Magelang district. During the observation and interview process with the village, there were 12 children with stunting problems. One of the stunting factors in Donorejo Village is the lack of parental knowledge about nutrition. Therefore, the PPMT activity program implemented includes a nutrition improvement program for stunting children. In addition, the training program on how to make additional food for stunted children The mentoring program is also carried out in providing play therapy for stunted children. Partners in running this program include the village government, youth organization, PKK, cadres, and the local community. The purpose of this activity is to increase knowledge and competence to Donorejo Village community groups related to stunting. With this PPMT program, it is expected to be a preventive effort to prevent and reduce stunting problems in Donorejo village.
Pengembangan Metode Identifikasi Kadar Ion Besi Sampel Urin Berbasis Separasi Magnetik Permana, Ellsie Viendra; Khristian, Erick; Oktaviani, Nidya; Muhammad Rizaldi Ridwan; Siti, Salma; Maharani, Devi
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol. 10 No. 2 (2024): ANAKES: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v10i2.2457

Abstract

Kelebihan zat besi (iron overload) dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk gangguan genetik seperti hemokromatosis herediter dan penyebab sekunder seperti transfusi darah berulang atau asupan besi yang berlebihan, yang sering terjadi pada pasien thalasemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode baru dalam menentukan kadar ion besi dalam urin. Beberapa senyawa pembentuk presipitat ion besi yang diidentifikasi meliputi sulfit, peroksida, dan hidroksida, dengan hasil optimum diperoleh dari presipitasi menggunakan hidroksida berdasarkan parameter kestabilan dan kecepatan pengendapan dengan magnet. Sebelum analisis, sampel urin diperlakukan dengan penambahan magnesium untuk menghindari gangguan dari presipitasi ion fosfat. Hasil pengendapan optimum menggunakan hidroksida dicapai pada menit ketiga untuk ion besi dengan kadar 0,5 – 2,5 g/L. Nilai absorbansi turbiditas awal pada menit pertama berkisar antara 0,336 hingga 0,44, sedangkan absorbansi maksimum saat presipitasi maksimum berkisar antara 0,393 hingga 0,806, meningkat seiring dengan kenaikan konsentrasi Fe²⁺ dalam larutan. Setelah penarikan magnet dengan palladium ke dasar kuvet, absorbansi menurun dan stabil sejak menit kesembilan dengan rentang absorbansi 0,047 – 0,173. Absorbansi mencapai titik terendah pada menit keempat belas dengan rentang 0,002 – 0,03. Kurva standar yang dihasilkan dari selisih absorbansi turbiditas presipitat dan absorbansi supernatant setelah magnetisasi menunjukkan linearitas sebesar 0,94.
Pengaruh aplikasi zinc pada jagung terhadap pertumbuhan, produksi, mutu benih, dan kandungan zinc dalam benih Agustiansyah, Agustiansyah; Timotiwu, Paul B; Hadi, M Syamsoel; Maharani, Devi; Pramudya, Galuh M
Jurnal AGRO Vol. 11 No. 1 (2024)
Publisher : Jurusan Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/35351

Abstract

Functional food corn has the potential to be developed because it has complete nutritional content. However, the nutritional value needs to be increased. One of the nutrients that needs to be improved because it is needed for plant growth and human nutritional needs is zinc. Agronomic biofortification techniques using priming and spraying leaves are believed can increase growth, production, seed quality and nutritional content in corn seeds. The aim of this research was to determine the effect of Zinc application on growth, production, seed quality and Zinc concentration levels in corn seeds. The research was arranged in a Randomized Block Design and was repeated three times and there were five treatments in this study, namely (1) control; (2) Zinc priming 0.5%; (3) Zinc priming 0.5% + spraying 0.5% Zinc 30 Days After Planting (DAP); (4) Zinc priming 0.5% + spraying 0.5% Zinc 45 DAP; (5) Zinc priming 0.5% + spraying 0.5% Zinc 50 DAP. The research results showed that the combination of seed priming and Zinc spraying had a significant effect on the variables of chlorophyll content, chlorophyll index, plant dry weight, and the number of seeds per cob of Srikandi Ungu corn variety. Zinc biofortification treatment through Zinc priming 0.5% + 0.5% Zinc spraying 50 DAP is the best treatment in increasing growth, production, seed quality and zinc content in Srikandi Ungu cord seeds compared to other treatments. Jagung pangan fungsional berpotensi untuk dikembangkan karena memiliki kandungan nutrisi yang lengkap. Namun nilai kandungan nutrisinya perlu ditingkatkan. Salah satu nutrisi yang perlu ditingkatkan kandungannya karena sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan tanaman maupun kebutuhan nutrisi manusia adalah Zinc . Teknik biofortifikasi agronomi dengan priming dan penyemprotan daun diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan, produksi, hingga mutu benih dan kandungan nutrisi pada benih jagung. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh aplikasi Zinc terhadap pertumbuhan, produksi, mutu benih, dan kadar konsentrasi Zinc dalam benih jagung. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok dan diulang sebanyak tiga kali. Terdapat lima perlakuan pada penelitian ini, yaitu (1) kontrol; (2) priming Zinc 0,5%; (3) priming Zinc 0,5% + penyemprotan 0,5% Zinc 30 Hari Setelah Tanam (HST); (4) priming Zinc 0,5% + penyemprotan 0,5% Zinc 45 HST; (5) priming Zinc 0,5% + penyemprotan 0,5% Zinc 50 HST. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi priming benih serta penyemprotan Zinc berpengaruh nyata terhadap variabel kandungan klorofil, indeks klorofil, bobot kering tanaman, dan jumlah biji per tongkol jagung varietas Srikandi Ungu. Perlakuan biofortifikasi Zinc melalui priming Zinc 0,5% + penyemprotan 0.5% Zinc pada 50 HST merupakan perlakuan terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan, produksi, mutu benih, dan kadar zinc pada benih jagung varietas Srikandi Ungu dibandingkan dengan perlakuan lainnya.
SEASONAL EFFECT ON SEMEN CHARACTERISTICS OF MURRAH BUFFALO BULLS RAISED UNDER TROPICAL CLIMATE Isnaini, Nurul; Harsi, Tri; Maharani, Devi
Jurnal Kedokteran Hewan Vol 13, No 3 (2019): September
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21157/j.ked.hewan.v13i3.14627

Abstract

This study was carried out to evaluate the seasonal variation on semen characteristics of Murrah buffalo bulls in Indonesia. A total of three Murrah buffalo bulls were included in this study. The semen was collected once a week during the rainy season (from January to April and from October to December) and the dry season (from May to September). Immediately after collection, the semen volume, sperm concentration, total sperm output, individual motility, post-thawing motility, and straw production were evaluated. The results showed that the season did not change (P0.05) the semen volume, individual motility, and post-thawing motility. However, sperm concentration, total sperm output, and straw production were decreased in the dry season (P0.05) as compared to the rainy season. In conclusion, several semen characteristics of Murrah buffalo bulls may vary depending on the season of collection. The semen collection during the rainy season is more profitable than the dry season.