Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

ANALISIS PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Tanaya, I Gusti Lanang Parta; Hidayati, Asri; Anas, Januar
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 3 (2023): Jurnal Agrimansion Desember 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v24i3.1595

Abstract

Analisis kebijakan pengembangan komoditas unggulan pertanian Kabupaten Lombok Utara bertujuan untuk menentukan komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Lombok Utara. Pendekatan survey melalui pengumpulan data primer berupa pengamatan dan wawancara responden petani dan pemangku kepentingan (pedagang, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak Pemda Bupati, Assisten II, Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi). Data sekunder dari berbagai institusi berupa luas lahan pertanian, jumlah dan jenis ternak, produksi komoditas pertanian, data kependudukan yang diperoleh dari Dinas Pertanian kabupaten, BPS, Bappeda, Perguruan Tinggi. Penentuan komoditas unggulan menggunakan analisis L/Q indeks, selanjutnya untuk mengetahui ketepatan penentuan komoditas unggulan dilakukan penilaian terhadap komoditas unggulan terpilih oleh pemangku kepentingan pihak pemda menggunakan skala tinggi, sedang dan rendah. Hasil analisis menunjukkan bahwa komoditas unggulan Kabupaten Lombok Utara yaitu jagung pada semua kecamatan, ubi kayu pada Kecamatan Kayangan dan Bayan; dan komoditas kacang tanah pada Kecamatan Tanjung, Kayangan dan Bayan. Komoditas mangga dan pisang tidak merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Lombok Utara. Dukungan inovasi pengembangan komoditas unggulan pertanian berupa penyediaan benih, teknis budidaya praktis, pascapanen dan pengolahan hasil komoditas.
ANALISIS KEMISKINAN PETANI BERDASARKAN TIPOLOGI WILAYAH TEMPAT TINGGAL DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Tanaya, I Gusti Lanang Parta; Usman, Abdullah; Hidayati, Asri; Hidayanti, Anna Apriana
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 1 (2024): Jurnal Agroteksos April 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i1.1045

Abstract

Kabupaten Lombok Utara (KLU) merupakan wilayah yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dengan penduduk miskin 27,04 persen pada tahun 2021 jauh diatas persentase penduduk miskin di Provinsi NTB yaitu 14,14 persen. Penduduk miskin ini tersebar di seluruh desa yang ada di KLU namun yang rentan berubah kategori dari tidak miskin menjadi miskin adalah penduduk yang tinggal di pulau-pulau kecil seperti Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air (Tramena). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik rumah tangga miskin berdasarkan tipologi sistem pertanian di Pulau-pulau kecil di Kabupaten Lombok Utara; menganalisis pengaruh tingkat pendidikan, kesehatan, aksesibilitas, kondisi ekonomi rumah tangga, dan tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pembangungan, serta aspek kewilayahan terhadap kerentanan kemiskinan di Pulau-pulau kecil di Kabupaten Lombok Utara dan menganalisis perbedaan magnitude tingkat kerentanan rumah tangga miskin berdasarkan sistem pertaniannya di Pulau-pulau kecil di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan mengambil sampel sebanyak 90 orang yang terdiri atas 30 orang di masing-masing gili yang ada, Kerentanan kemiskinan dianalisis dengan fungsi z dan peluang terjadinya kerentanan ini dianalisis dengan Regresi Model Logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerentanan rumah tangga terhadap kemiskinan dari perspektif mikro dipengaruhi oleh kepala rumah tangga perempuan, jumlah tanggungan rumah tangga yang besar, rendahnya tingkat pendidikan kepala rumah tangga, tingkat kesehatan kepala rumah tangga, kurangnya akses ke lembaga keuangan formal, kurangnya akses ke energi listrik, rendahnya tingkat partisipasi dalam proses pembangunan, dan rendahnya nilai asset yang dimiliki. Kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara berasosiasi dengan karakteristik wilayah, dimana rumah tangga yang berdomisili pada wilayah pegunungan memiliki kerentanan atau peluang untuk menjadi miskin lebih kecil dibanding dengan rumah tangga yang berdomisili pada wilayah pesisir dan dataran rendah. Peningkatan share sektor pertanian dan share sektor industri terhadap PDRB berpengaruh signifikan dalam mereduksi kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara, akan tetapi besar pengaruhnya berbeda. Kemudian Peningkatan harga barang dan jasa (GDP_Deflator), peningkatan PAD dan krisis moneter, berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat yang pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penduduk miskin.
ANALISIS FAKTOR DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA WANITA TANI TERHADAP USAHATANI CABAI RAWIT DI PAOK PAMPANG, LOMBOK TIMUR Hidayanti, Anna Apriana; Usman, Abdullah; Tanaya, I Gusti Lanang Parta; Mandalika, Eka Nurminda Dewi
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 33 No 3 (2023): Jurnal Agroteksos Desember 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v33i3.926

Abstract

Cayenne pepper plants are very suitable in areas that have high soil fertility, one of which is in the Rinjani Geopark Area. East Lombok Regency is one of the cayenne pepper commodity producing areas in NTB Province. Cayenne pepper farming is one of the livelihoods of the local population, especially the farm women's labor, the productivity of farm women's labor can be a source of competitive advantage of cayenne pepper farming, the higher the productivity of farm women's labor, the higher the production of cayenne pepper in East Lombok Regency so that the importance of measuring the increase in productivity of farm women's labor based on the variables obtained will be measured which variables have the most significant influence and will be seen the correlation value to the productivity of farm women's labor. Respondents used in this study were female workers who worked on chili farms in Paok Pampang village. Data collection using survey techniques by conducting interviews using questionnaires to 35 respondents. Then to analyze the factors that affect the productivity of women's labor on the cayenne pepper farm in Paok Pampang village, Sukamulia sub-district, East Lombok with reference to the variables that affect the labor time of women farmers.
ANALISIS EFISIENSI SERTA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN USAHATANI UBIKAYU DI DESA TUMPAK KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Hidayanti, Anna Apriana; Usman, Abdullah; Tanaya, I Gusti Lanang Parta; Febrilia, Baiq Rika Ayu
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 2 (2024): Jurnal Agroteksos Agustus 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i2.1217

Abstract

Nusa Tenggara Barat (NTB) adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi pertanian ubi kayu dan Kabupaten Lombok Tengah merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika yang mempunyai wilayah pertanian lahan kering terluas di Pulau Lombok.Tanaman ubi kayu umumnya dikembangkan didaerah lahan kering sebagai tanaman alternatif apabila tanaman padi Luas panen, produksi dan produktivitas ubi kayu di Kabupaten Lombok Tengah lima tahun terakhir secara umum berfluktuasi dengan kecenderungan menurun, sehingga pendapatan petani ubi kayu pun otomatis menurun sehingga. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor (output) yang mempengaruh tingkat pendapatan (input) usahatani ubikayu dengan Metode Cobb Douglass dan Untuk mengetahui tingkat efisiensi usaha tani ubi kayu . Desa Tumpak adalah Desa dengan luas panen dan produksi ubi kayu terbanyak dibandingkan desa yang lain. Responden dalam penelitian inni ditetapkan sebanyak 40 responden yang dilakukan secara sensus. Berdasarkan hasil analisis penelitian maka kesimpulan dari penelitian ini adalah Perolehan R/C Ratio usahatani ubi kayu sebesar 2,02. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani ubi kayu layak diusahakan karena hasil analisis R/C Ratio menunjukkan nilai lebih besar dari satu (R/C Ratio > 1) kemudian variabel yang memiliki pengaruh negatif terhadap pendapatan usahatani ubi kayu di di Desa Tumpak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah adalah biata pestisida, biaya tenaga kerja dan tanggungan. Variabel yang memiliki pengaruh yang signifikan adalah terhadap pendapatan usahatani ubi kayu di di Desa Tumpak Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah adalah luas lahan dan biaya tenaga kerja
Pelatihan Teknik Budidaya Ikan Air Tawar Pada Kolam Terpal di Kabupaten Dompu Junaidi, Muhammad; Tanaya, I Gusti Lanang Parta; Sukartono; Sutaryono, Yusuf Akhyar; Dermawan, Awan
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i4.9773

Abstract

Budidaya ikan air tawar menggunakan kolam terpal telah menjadi inovasi penting dalam sektor perikanan di Indonesia. Metode ini menawarkan solusi yang ekonomis, praktis, dan ramah lingkungan untuk meningkatkan produksi ikan air tawar guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Kolam terpal memiliki keunggulan seperti efisiensi biaya, fleksibilitas lokasi, kemudahan pengendalian kualitas air, dan kemampuan untuk dibongkar pasang. Jenis ikan seperti lele, nila, patin, dan gurame sangat cocok dibudidayakan dengan metode ini. Namun, tantangan seperti pengendalian suhu air dan risiko kerusakan terpal tetap memerlukan perhatian khusus. Selain memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan, budidaya ikan di kolam terpal juga mendukung prinsip keberlanjutan melalui efisiensi sumber daya dan pengelolaan limbah organik. Dengan investasi awal yang rendah, teknik ini dapat diterapkan oleh masyarakat pedesaan maupun perkotaan untuk meningkatkan pendapatan dan menciptakan lapangan kerja. Budidaya ikan air tawar berbasis kolam terpal berpotensi menjadi solusi strategis dalam pengembangan perikanan berkelanjutan yang dapat mendukung ketahanan pangan nasional.
Determining Factors of Porang Farming Sustainability in North Lombok Regency Utami , Desak Putu Indah Chandra; Tanaya, I Gusti Lanang Parta; Sukardi, Lalu
Journal of Science and Science Education Vol. 6 No. 1 (2025): April
Publisher : Pascasarjana, Mataram University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jossed.v6i1.10426

Abstract

The purpose of this study was to analyze the level of sustainability of porang farming based on five dimensions, including ecological, economic, social, technological and institutional dimensions and to analyze the factors that influence the sustainability of porang farming in North Lombok Regency. This study used a qualitative quantitative descriptive method with the unit of analysis being individual porang farmers in Bayan and Gangga Districts. The analysis used was the Multi Dimensional Scaling (MDS) method with Rap-PKLU using an approach modified from the RAPFISH program. Based on the results of the study, it is known that the level of sustainability of porang farming in the social dimension (81.68; sustainable), ecological dimension (74.80; quite sustainable), economic, technological and institutional dimensions (46.64; 43.47; 48.89; less sustainable). The determining factors that need to be considered to increase the index of the sustainability status of porang farming in each dimension are 1) ecological dimension: changes in land cover, porang plant care and diversity of shade plants; 2) economic dimension: diversification of income sources, stability of selling prices and economic growth; 3) social dimension: average age of farmers and land ownership status of agricultural businesses; 4) technological dimension: porang harvesting techniques, fertilization measures and post-harvest handling and 5) institutional dimension: cooperation with partners, agricultural extension workers, the existence of Microfinance Institutions (MFIs) and the intensity of group meetings