Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Food Security Analysis of Corn Farming Households In The Buffer Area of Mandalika Special Economic Zone Hidayati, Asri; Septiadi, Dudi; Usman, Abdullah; Hidayanti, Anna Apriana
International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science Том 2 № 01 (2024): International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science
Publisher : PT. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/ijmars.v2i01.301

Abstract

The existence of the Mandalika Special Economic Zone (SEZ), located in Pujut District, Central Lombok Regency, is an area adjacent to many corn cultivation areas. This condition represents strategic potential for the development of corn commodities and their derivative products. On the other hand, food security is a human right that must be fulfilled. The aim of this research is to; 1) Analyze the socio-economic conditions of corn farmers in the buffer area of Mandalika SEZ; 2) Analyze the food security of corn farmers houshold in the buffer area of Mandalika SEZ; This research was conducted using qualitative-descriptive methods. The data collection technique used interviews with respondents guided by a questionnaire with 40 respondents determined by simple random sampling. The data analysis that will be used in this research is descriptif analysis. The research results show that (1) the average total income of corn farmers is IDR. 28,960,605.28/year, this income comes from agricultural activities amounting to IDR. 23,430,722.93/year, income from non-agricultural activities of IDR. 4,164,000/year and income from other sources (Social-Assistance) of IDR. 1,365,882/year. The average total household expenditure for corn farmers is IDR. 19,506,628/year, with details of food expenditure of IDR. 11,169,548/year, and non-food expenditure of IDR. 8,337,080/year; (2) In general, respondent farmer households included the food secure category. In distribution, there are 20% of farmers who are still in the food insecure category.
ANALISIS PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN PERTANIAN DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Tanaya, I Gusti Lanang Parta; Hidayati, Asri; Anas, Januar
JURNAL AGRIMANSION Vol 24 No 3 (2023): Jurnal Agrimansion Desember 2023
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v24i3.1595

Abstract

Analisis kebijakan pengembangan komoditas unggulan pertanian Kabupaten Lombok Utara bertujuan untuk menentukan komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Lombok Utara. Pendekatan survey melalui pengumpulan data primer berupa pengamatan dan wawancara responden petani dan pemangku kepentingan (pedagang, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pihak Pemda Bupati, Assisten II, Bappeda, Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi). Data sekunder dari berbagai institusi berupa luas lahan pertanian, jumlah dan jenis ternak, produksi komoditas pertanian, data kependudukan yang diperoleh dari Dinas Pertanian kabupaten, BPS, Bappeda, Perguruan Tinggi. Penentuan komoditas unggulan menggunakan analisis L/Q indeks, selanjutnya untuk mengetahui ketepatan penentuan komoditas unggulan dilakukan penilaian terhadap komoditas unggulan terpilih oleh pemangku kepentingan pihak pemda menggunakan skala tinggi, sedang dan rendah. Hasil analisis menunjukkan bahwa komoditas unggulan Kabupaten Lombok Utara yaitu jagung pada semua kecamatan, ubi kayu pada Kecamatan Kayangan dan Bayan; dan komoditas kacang tanah pada Kecamatan Tanjung, Kayangan dan Bayan. Komoditas mangga dan pisang tidak merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Lombok Utara. Dukungan inovasi pengembangan komoditas unggulan pertanian berupa penyediaan benih, teknis budidaya praktis, pascapanen dan pengolahan hasil komoditas.
ANALISIS KEMISKINAN PETANI BERDASARKAN TIPOLOGI WILAYAH TEMPAT TINGGAL DI KABUPATEN LOMBOK UTARA Tanaya, I Gusti Lanang Parta; Usman, Abdullah; Hidayati, Asri; Hidayanti, Anna Apriana
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 34 No 1 (2024): Jurnal Agroteksos April 2024
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v34i1.1045

Abstract

Kabupaten Lombok Utara (KLU) merupakan wilayah yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai petani dengan penduduk miskin 27,04 persen pada tahun 2021 jauh diatas persentase penduduk miskin di Provinsi NTB yaitu 14,14 persen. Penduduk miskin ini tersebar di seluruh desa yang ada di KLU namun yang rentan berubah kategori dari tidak miskin menjadi miskin adalah penduduk yang tinggal di pulau-pulau kecil seperti Gili Trawangan, Gili Meno dan Gili Air (Tramena). Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi karakteristik rumah tangga miskin berdasarkan tipologi sistem pertanian di Pulau-pulau kecil di Kabupaten Lombok Utara; menganalisis pengaruh tingkat pendidikan, kesehatan, aksesibilitas, kondisi ekonomi rumah tangga, dan tingkat partisipasi masyarakat dalam proses pembangungan, serta aspek kewilayahan terhadap kerentanan kemiskinan di Pulau-pulau kecil di Kabupaten Lombok Utara dan menganalisis perbedaan magnitude tingkat kerentanan rumah tangga miskin berdasarkan sistem pertaniannya di Pulau-pulau kecil di Kabupaten Lombok Utara. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan mengambil sampel sebanyak 90 orang yang terdiri atas 30 orang di masing-masing gili yang ada, Kerentanan kemiskinan dianalisis dengan fungsi z dan peluang terjadinya kerentanan ini dianalisis dengan Regresi Model Logit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kerentanan rumah tangga terhadap kemiskinan dari perspektif mikro dipengaruhi oleh kepala rumah tangga perempuan, jumlah tanggungan rumah tangga yang besar, rendahnya tingkat pendidikan kepala rumah tangga, tingkat kesehatan kepala rumah tangga, kurangnya akses ke lembaga keuangan formal, kurangnya akses ke energi listrik, rendahnya tingkat partisipasi dalam proses pembangunan, dan rendahnya nilai asset yang dimiliki. Kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara berasosiasi dengan karakteristik wilayah, dimana rumah tangga yang berdomisili pada wilayah pegunungan memiliki kerentanan atau peluang untuk menjadi miskin lebih kecil dibanding dengan rumah tangga yang berdomisili pada wilayah pesisir dan dataran rendah. Peningkatan share sektor pertanian dan share sektor industri terhadap PDRB berpengaruh signifikan dalam mereduksi kemiskinan di Kabupaten Lombok Utara, akan tetapi besar pengaruhnya berbeda. Kemudian Peningkatan harga barang dan jasa (GDP_Deflator), peningkatan PAD dan krisis moneter, berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat yang pada akhirnya berpengaruh terhadap peningkatan jumlah penduduk miskin.
ANALISIS KEMISKINAN RUMAH TANGGA PETANI DURIAN LOKAL DI KECAMATAN LINGSAR KABUPATEN LOMBOK BARAT Sena, Made Arya Bratha; Mandalika, Eka Nurminda Dewi; Ayu, Candra; Hidayati, Asri
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 33 No 3 (2023): Jurnal Agroteksos Desember 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v33i3.984

Abstract

Kecamatan Lingsar merupakan salah satu sentra penghasil durian terbesar di Kabupaten Lombok. Usahatani durian lokal merupakan usahatani yang tergolong jangka panjang karena membutuhkan waktu yang cukup lama dalam proses usahataninya yang artinya pendapatan petani dari usahatani durian lokal tidak dapat mencukupi kebutuhan keluarga petani selama satu tahun penuh sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui tingkat kemiskinan rumah tangga petani durian. Kemudian dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil:(1) Rata-rata produksi durian lokal di Kecamatan Lingsar pada satu tahun musim panen yaitu sebanyak 935 buah/LLG dan 858 buah/ha dengan harga rata-rata durian lokal per buah sebesar Rp. 25.233/buah sehingga dapat diperoleh nilai produksi petani pada usahatani durian lokal dengan luas lahan garapan 1,09 Ha sebesar Rp. 23.191.667/LLG/tahun dan Rp. 21.664.821/ha/tahun. Rata-rata pendapatan usahatani yaitu sebesar Rp. 14.649.628/LLG/tahun dan Rp. 13.828.088/ha/tahun; (2) Berdasarkan Kriteria Kemiskinan Sajogyo maka keluarga petani durian lokal di Kecamatan Lingsar Kabupaten Lombok Barat tergolong “Hampir Miskin” karena hasil pendapatan per kapita per tahun setara beras yang di peroleh berada diantara 320-480 Kg. Kemudian berdasarkan Kriteria Bank Dunia petani durian lokal di Kecamatan Lingsar tergolong “miskin” karena pendapatan perkapita pertahun setara dengan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika berada dibawah US$ 784,75.
Sosialisasi Dan Pelatihan Pembuatan Laporan Keuangan Industri Kentang Rumah Tangga Dengan SI APIK (Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan) Di Kecamatan Gunung Sari Kabupaten Lombok Barat Hidayanti, Anna Apriana; Usman, Abdullah; Hidayati, Asri; Widiyanti, Ni Made Nike Zeamita; Septiadi, Dudi; Mandalika, Eka Nurminda Dewi
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i4.10906

Abstract

Usaha pada sektor makanan olahan tersebut dianggap mampu mendatangkan memiliki potensi keuntungan usaha makanan olahan yang besar tersebut dapat dijadikan sebuah peluang untuk mengembangkan produk rumah tangga (home industry) namun masih rendahnya pengelolaan keuangan dan tidak memiliki pengetahuan dan pemahaman dalam pengelolaan keuangan seperti pencatatan keuangan, pengalokasian anggaran, pembuatan laporan keuangan menjadi sebuah problem dan penting untuk diperhatikan untuk pelaku usaha mikro terutama pada usaha mikro home industry (industry rumahan) yang dijalani oleh ibu rumah tangga dalam pembuatan kue donat.  Oleh karena itu, berbagai permasalahan ini menjadi tujuan dan langkah awal bagi Tim Pengabdian Kepada Masyarakat untuk mengedukasi dan memberikan pelatihan pengelolaan keuangan serta pelatihan dalam pencatatan laporan keuangan secara online dengan aplikasi Si APIK. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah ceramah, diskusi dan pendampingan. Setelah mengikuti kegiatan pengabdian ini, peserta diharapkan dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang diperoleh pada usaha yang dijalaninya. Dengan pengetahuan dan pengaplikasian pengelolaan keuangan yang baik dan benar akan mampu membantu para pelaku kelompok wirausaha tani untuk dapat mengetahui kondisi kinerja usahanya sehingga dapat diambil keputusan yang tepat dan akurat. Hasil dari penelitian ini adalah Para peserta sangat aktif dalam kegiatan ini pengabdian yang dilaksanakan sebab akan menambah wawasan dan ilmu pengetahuan bagi para peserta yang hadir.Peningkatan wawasan mengenai pendampingan dan pelatihan pembuatan laporan keuangan bagi peserta dalam peningkatan kemampuan khususnya tentang pelaporan keuangan dan fungsinya bagi usaha. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada suatu periode tertentu kemudian informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan usaha. Kesimpulan dari kegiatan pengabdian ini pendampingan dan pelatihan laporan keuangan yang  terprogram dengan baik sehingga home industry rumahan dalam pembuata kentang  sudah membuat catatan laporan keuangan dan melakukan  selama satu kali produksi donat kentang
Sustainability Analysis of Garlic Production in Sembalun District on Ecological, Economic and Social Dimensions Febrilia, Baiq Rika Ayu; Usman, Abdullah; Hidayati, Asri; Hidayanti, Anna Apriana; Septiadi, Dudi; Danasari, Idiatul Fitri; Maulana, Salman Murod
International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science Том 3 № 01 (2025): International Journal of Multidisciplinary Approach Research and Science
Publisher : PT. Riset Press International

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59653/ijmars.v3i01.1207

Abstract

This study aims to determine the sustainability category of garlic production in Sembalun District based on ecological, social and economic dimensions. The study was conducted in several villages in Sembalun District, East Lombok Regency, West Nusa Tenggara (NTB) Province, involving 50 garlic farmers. Data were collected using interviews based on questionnaires that had been developed and analysed using multidimensional scaling techniques. The study results showed that the ecological and social dimensions were in the good category, while the economic dimension was in the sufficient category. The results of the leverage analysis showed that the level of crop failure and the type of irrigation system attributes were the most sensitive attributes in the ecological dimension. Meanwhile, the attributes that influenced the social dimension were the attributes of participation in health insurance and the availability of farm labour. The two most sensitive attributes in the economic dimension were product marketing and seed prices.
ANALISIS SALURAN DAN EFISIENSI PEMASARAN JAGUNG DI KECAMATAN PUJUT KABUPATEN LOMBOK TENGAH Septiadi, Dudi; Hidayati, Asri; Parta Tanaya, I Gusti Lanang; Ayu Febrilia, Baiq Rika
Jurnal Administrasi Bisnis (JUBIS) Vol 4, No 2 (2024): December
Publisher : Program Studi Administrasi Bisnis Internasional, FASTER, UNSUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/jubis.v4i2.4906

Abstract

Investigasi rantai pemasaran komoditas pertanian merupakan isu krusial bagi transparansi keuntungan yang diperoleh pelaku dalam sistem agribisnis, khususnya dalam sistem agribisnis jagung. Tujuan penelitian ini adalah untuk; 1) Menganalisis saluran pemasaran jagung di Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah; 2) Menganalisis efisiensi pemasaran jagung di Kecamatan Pujut Kabupaten Lombok Tengah; Penelitian dilakukan di Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah.  Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dengan responden yang dipandu dengan kuesioner terhadap lembaga pemasaran. Responden petani jagung yang menjual hasil panen kepada lembaga pemasaran sebanyak 44 responden jagung yang ditentukan dengan pendekatan rumus dari Slovin. Sedangkan responden lembaga pemasaran ditentukan secara snow-ball sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis saluran pemasaran dan analisis efisiensi pemasaran menggunakan pendekatan marjin pemasaran, farmer share dan distribusi keuntungan. Hasil menunjukkan terdapat 4 saluran pemasaran. Saluran pemasaran I dinyatakan sebagai saluran yang paling efisien dibanding 3 saluran lainnya, baik dari segi marjin pemasaran, farmer's share, maupun distribusi keuntungan. Hal ini menunjukkan penjualan langsung dari petani ke pedagang antar daerah (PAD) merupakan saluran yang paling menguntungkan bagi petani jagung. Hanya saja akses informasi dan transportasi yang dimiliki petani relatif terbatas untuk menjalankan skema saluran I.
THE WELFARE ANALYSIS OF CORN FARMERS' HOUSEHOLDS IN THE BUFFER AREA OF THE MANDALIKA SPECIAL ECONOMIC ZONE Hidayati, Asri; Septiadi, Dudi; Hidayanti, Anna Apriana; Febrilia, Baiq Rika Ayu
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 35 No 1 (2025): Jurnal Agroteksos April 2025
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v35i1.1321

Abstract

The objective of this study is to: (1) Analyze the income of corn farmers in the buffer zone of the Mandalika Special Economic Zone (SEZ); (2) Assess the welfare levels of these farmers. The research was conducted in the buffer zone of the Mandalika SEZ, specifically in Mertak Village, Pujut District, Central Lombok Regency. This study employs a qualitative-descriptive research design. Data collection was carried out through interviews guided by questionnaires with 40 respondents, selected through accidental sampling. The data analysis techniques used in this study include: (1) Income analysis; (2) Household welfare level analysis. The results indicate that: (1) The average income from corn farming per planting season in the buffer zone of the Mandalika SEZ is IDR 11,928,400 per LLG or IDR 12,563,764 per hectare; (2) Based on the NTRP, Sajogyo, and BPS approaches, on average, corn farming households fall into the prosperous category. However, when considering distribution, 30% of farming households are still not prosperous according to the NTRP approach. Additionally, according to the Sajogyo criteria, 12.5% of households are categorized as poor, and 5% as extremely poor. Meanwhile, the BPS poverty analysis reveals that 47.5% of households are classified as poor.
Penguatan Kapasitas Petani melalui Penyuluhan Pupuk Organik Padat dalam Mendukung Pertanian Berkelanjutan di Desa Mertak Kabupaten Lombok Tengah Hidayati, Asri; Abdullah Usman; Muhamad Siddik; Candra Ayu; Mutiara Mita Kasia; Mardiana; Dudi Septiadi
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 8 No 3 (2025): Juli-September 2025
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v8i3.12823

Abstract

Pupuk organik padat merupakan alternatif yang ramah lingkungan dan berpotensi meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Dalam pengabdian masyarakat ini, dilakukan penyuluhan tentang pembuatan pupuk organik padat berbahan dasar limbah pertanian, seperti kotoran sapi, dedak, dan sekam. Tujuan dari kegiatan ini adalah; 1) memberikan pengetahuan, dan pemahaman kepada petani terkait urgensi memanfaatkan limbah pertanian menjadi pupuk organik padat, sehingga mendukung pertanian berkelanjutan; serta 2) memberikan keterampilan kepada petani melalui penyuluhan pembuatan pupuk organik padat yang lebih ramah lingkungan dan hemat biaya bagi petani. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan. Peserta penyuluhan dan pelatihan sebanyak 20 petani. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Dusun Bumbang, Desa Mertak, Kabupaten Lombok Tengah. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan kapasitas petani melalui tambahan wawasan dan pengetahuan mengenai pembuatan pupuk organik padat dan manfaatnya bagi pertanian. Petani memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sumberdaya lokal yang dapat dimanfaatkan, seperti kotoran sapi, dedak, dan sekam, sebagai bahan baku pupuk organik padat. Petani juga mampu mempraktikkan pembuatan pupuk organik padat secara mandiri setelah mendapatkan pelatihan dan pendampingan. Kegiatan ini menunjukkan bahwa penyuluhan pembuatan pupuk organik padat berbahan dasar limbah pertanian merupakan langkah penting dalam memperkenalkan praktik pertanian yang berkelanjutan kepada petani. Diharapkan bahwa pengabdian masyarakat ini dapat memberikan dampak positif dalam penggunaan sumberdaya lokal, peningkatan produktivitas pertanian, dan keberlanjutan lingkungan.
KAJIAN SOSIAL EKONOMI DAN KETAHANAN PANGAN RUMAHTANGGA PETANI JAGUNG DI DAERAH PENYANGGA KAWASAN EKONOMI KHUSUS MANDALIKA Hidayati, Asri; Septiadi, Dudi
JURNAL AGRITA Vol 5, No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Suryakancana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35194/agri.v5i2.3807

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk; 1) Menganalisis kondisi sosial ekonomi rumahtangga jagung di daerah penyangga KEK Mandalika ; 2) Menganalisis tingkat ketahanan pangan rumahtangga petani jagung di daerah penyangga KEK Mandalika. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif-deskriptif. Teknik pengambilan data menggunakan wawancara dengan responden yang dipandu dengan kuesioner terhadap 40 responden yang dilakukan secara accidental sampling. Analisis data yang dipakai pada penelitian ini diantaranya adalah analisis deskriptif terkait kondisi sosial ekonomi dan analisis ketahanan pangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata total pendapatan petani jagung sebesar Rp. 28.960.605,28/tahun, dengan rincian pendapatan dari kegiatan pertanian sebesar Rp. 23.430.722,93/tahun, pendapatan dari luar kegiatan pertanian sebesar Rp. 4.164.000/tahun dan pendapatan dari sumber lainnya sebesar Rp. 1.365.882/tahun. Adapun rata-rata total pengeluaran rumahtangga petani jagung sebesar Rp. 19.506.632/tahun, dengan rincian pengeluaran pangan sebesar Rp. 11.169.548/tahun, dan pengeluaran untuk non pangan sebesar Rp. 8.337.084/tahun. Nilai pangsa pengeluaran pangan rumahtangga petani jagung sebesar 57,26% dari total pengeluaran rumahtangga, artinya rumahtangga petani responden masuk kedalam kategori tahan pangan. Secara sebaran, terdapat 20% petani yang masih kategori tidak tahan pangan, dan 80% sisanya masuk kategori tahan pangan.