Firdausi, Melisa Indah
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pengembangan Media Permainan MONAYA untuk Meningkatkan Pemahaman Multikultural Anak Usia 7-8 Tahun Firdausi, Melisa Indah; Hapidin, Hapidin; Tarwiyah, Tuti
Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education Vol 3 No 1 (2018): Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education (IJIECE)
Publisher : Association of Indonesian Islamic Kindergarten Teachers Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2884.326 KB)

Abstract

The purpose of this study is to improve the multicultural understanding of children aged 7-8 years through the MONAYA game media. MONAYA's game media is a game of Cultural Monopoly which has content of cultural or multicultural diversity and has printed on large banners and makes children as pawns using dice and supporting cards of large size so as to attract children's interest in teaching and learning activities and become wrong an alternative learning media. This study uses ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate) methods and has been tested through one-on-one trials), small group trials and field group trials and has been validated by early childhood education experts, media experts and multicultural experts. There is an increase in the results of very high child pre-test and post-test and enthusiastic activities which indicate that the MONAYA game media is suitable to be used to increase multicultural understanding of children aged 7-8 years.
Pengembangan Media Permainan MONAYA Untuk Meningkatkan Pemahaman Multikultural Anak Usia 7-8 Tahun Firdausi, Melisa Indah; Hapidin, Hapidin; Tarwiyah, Tuti
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 11, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v11i2.13871

Abstract

Artikel  ini merupakan hasil Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman multikultural anak usia 7-8 tahun melalui media permainan MONAYA (Monopoli Budaya). Media permainan MONAYA  merupakan permainan Monopoli Budaya yang memiliki konten mengenai keberagaman budaya atau multikultural. Monopoli tersebut dicetak pada banner berukuran 2,5m x 3m dan anak sebagai pion. Permainan didukung dengan dadu dan kartu-kartu pendukung dengan ukuran besar sehingga dapat menarik minat anak dalam kegiatan pembelajaran. Permainan ini menjadi salah satu alternatif media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate) dan telah diujicobakan melalui uji coba satu-satu (one to one), uji coba kelompok kecil (small group) dan uji coba kelompok besar (field group) serta telah divalidasi oleh pakar pendidikan anak usia dini, pakar media dan pakar multikultural. Ujicoba dilakukan di kota Jakarta Timur selama 2 bulan yaitu di bulan Agustus dan September 2018. Adanya peningkatan pada hasil kegiatan pre-test dan post-test dan antusias anak yang sangat tinggi yang menunjukkan bahwa media permainan MONAYA layak digunakan untuk meningkatkan pemahaman multikultural pada anak usia 7-8 tahun.
Moderasi Beragama dan Literasi Digital: Pengembangan Kurikulum PAI Adaptif terhadap Tantangan Era Post-Truth Rajaminsah, Rajaminsah; Yudiyanto, Mohamad; Firdausi, Melisa Indah; Musoddiq, Musoddiq; Anisa, Ria
ALACRITY : Journal of Education Volume 5 Nomor 2 Juni 2025
Publisher : LPPPI Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52121/alacrity.v5i2.854

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pentingnya pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI) yang adaptif terhadap tantangan era post-truth, dengan fokus pada penguatan moderasi beragama dan literasi digital. Era post-truth, yang ditandai dengan dominasi informasi palsu dan hoaks, menuntut adanya pendekatan baru dalam pendidikan Islam untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan kritis dalam menghadapi arus informasi yang tidak terverifikasi. Dalam konteks ini, literasi digital menjadi aspek penting yang harus diajarkan dalam kurikulum PAI, di samping pengajaran nilai-nilai agama. Penelitian ini menggunakan metode library research, yang mengkaji berbagai literatur yang relevan mengenai moderasi beragama, literasi digital, dan pengembangan kurikulum PAI dalam pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, di era post-truth, pendidikan Islam perlu lebih menekankan pada kemampuan siswa untuk memilah informasi yang benar dan relevan dengan nilai-nilai Islam. Oleh karena itu, kurikulum PAI harus dirancang untuk mengajarkan keterampilan kritis dalam menilai informasi, serta memperkenalkan konsep moderasi beragama yang menekankan keseimbangan dalam beragama, menghindari ekstremisme, dan mendorong toleransi antar umat beragama. Implikasi penelitian ini adalah bahwa kurikulum PAI perlu memadukan pengajaran agama dengan pembekalan keterampilan digital dan sikap moderat agar siswa dapat menjadi individu yang tidak hanya paham agama, tetapi juga bijak dalam menyaring informasi di dunia digital.