Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

PERBEDAAN EFEKTIVITAS ANTARA PENGGUNAAN NOTASI BALOK DENGAN NOTASI ANGKA DALAM MENINGKATKAN KETRAMPILAN MEMAINKAN REKORDER SOPRAN PADA MAHASISWA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA (The Effectiveness difference between the using of Adi S., Tuti  Tarwiyah
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 4, No 2 (2003)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v4i2.714

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektifitas antara penggunaan notasi balok angka dalam meningkatkan ketrampilan memainkan rekorder sopran pada Mahasiswa PAUD UNJ.Yang menjadi masalah adalah : mana yang lebih efektif, penggunaan notasi balok atau notasi angka dalam meningkatkan ketrampilan memainkan rekorder sopran pada Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Negeri Jakarta (UNJ).Hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : penggunaan notasi balok lbih efektif daripada penggunaan notasi angka dalam memainkan rekorder sopran pada mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Univesitas Negeri Jakarta.Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen. sampel penelitian ini terdiri dari 60 orang mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Universitas Negeri  Jakarta dengan perincian : 30 orang mendapat perlakuan notasi balok dan 30 orang mahasswa mendapat perlakuan notasi angka.Sebelum data diolah kedalam rumus uji­t, terlebih dahulu dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. hasil uji normalitan dari kedua kelompok ternyata menunjukkan bahw ahanya satu kelompok yan populasinya dapat dinyatakan normal yaitu didapat LO = 0,0247 dan Lt = 0,161 pada derajat 0,05 untuk n = 30. jadi dengan kata lain Ho yang menyatakan populasi asal sampel berdistribusi tidak normal ditolak. Sedangkan hasil dari uji homogenitas didapat x2 = 1,3608 dan xt2 =* 42,557.   ternyata   X2   <   Xt2   maka   Ho   :   d12   =   d22   diterima   pada   taraf signifikan   0,05   yang   berarti   data   yang   terdapat   pada   sampel   2   dan   II adalah homogen.Setelah   data   diuji   dengan   uji   normalitas   dan   homogenitas   lalu dianalisis melalui rumus ujit. Hasil analisi tersebut adalahs ebagai berikut : Nilai uji t yang didapat sebesar 3,306, sedangkan nilai tabel untuk db 50 pada  alfa 0,05 = 2,008 dan pada alfa 0,01 = 2,671. Jadi, dengan demikian dapat   dikatakan   bahwa   hasil   belajar   ketrampilan   memainkan   rekorder sopran   melalui   notasi balok   jauh   lebih   efektif   daripada   hasil   belajar kerampilan   memainkan   rekorder   sopran   melalui notasi   angka.   Dengan demikian, Ho ditolak dengan taraf signifikan 0,01.Kata Kunci : efektifitas, Notasi Balok, Notasi Angka, Rekorder Sopran.
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM LAGU-LAGU DAERAH BETAWI (An Analysis of Educational Values in Songs of the BetawiArea) Tarwiyah, Tuti
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 5, No 1 (2004)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v5i1.831

Abstract

Penelitian ini berujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dalam lagu-lagu daerah Betawi. Has// penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bag/:(1) Mahasiswa program studi sera musik sebagai calon guru musik di sekolahformal. (2) Guru-guru musik yang mengajar di sekolah formal pada umumnya. (3)Referensi bag/ mahasiswa sen/ isik khususnya di Universitas Negeri Jakata. (4)Para praktisi Musik. (5) Pemda OKI, khususnya dalam upaya mengembangkandan melestarikan budaya Beawi. Masalah penelitian ini berkaitan dengan lagu-lagudaerah Betawi rumusan masalah adalah: apakah lagu-lagu daerah Betawimengandung nilai-nilai pendidikan bag/ anak ?. bertolak dari masalah tersebutmaka penelitian ini berujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dalamlagu-lagu daerah Betawi. Adapun nilai-nilai pendidikan yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional, meliputi: aspek logika, aspek etika, aspek estetika,aspek praktika.Keabsahan data meliputi (1) kredibilitas, (2) keteralihan, (3)kebergantungan, (4) kepastian (kepastian, perencanaan, proses, has/7akhir, Iharus ada auditor dan auditif sebagai peneliti). Dalam penelitian ini ke empat /criteria tersebut semaksimal mungkin dirujuk. Pengujian validitas dengan menggunakan cross-recheck dan melaluii pertimbangan ahli. Analisis data dilakukan, baik ketika mengumpulkan data maupun setelah pengumpulan data meliputi kegiatan mengumpulkan data, reduksi, penyajian, dan verifikasi. Temuandalam penelitian ini, aspek logika menjelaskan tentang benar salah, aspek etika,aspek estetika, aspek praktika, adalah tercermin pada lagu cik abang, sirih_kuning,surilang, jali-jali, lenggang kangkung, kicir-kicir, cik abang, dan ronggeng.Kata kunci: nilai-nilai, pendidikan, lagu daerah Betawi
PERMAINAN ANAK YANG MENGGUNAKAN NYANYIAN (Kajian Wilayah: Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi) Adi Sam, Tuti Tarwiyah
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v10i2.57

Abstract

The study is about an almost extinct form of culture that is traditional game with song. The objective of the study is to identify/gather children game in order to preserve traditional game, specifically Betawian children game with song. Qualitative method is used as the approach of the study, focusing on ethnographic research. The study takes place in DKI Jakarta and its surroundings, especially Jakarta suburbs, i.e. Depok, Bogor, Tangerang, and Bekasi. The data analysis is done from the beginning and throughout the process of the study, employing qualitativedata analysis method proposed by Miles and Huberman. Some findings of the study are: One, Betawian children games consist of games with equipment and games with song. Two, there are three games using songs, they are (1). Hompimpah/Gambreng, (2). Tung Keripik, (3). Dang- Dang Tut. Three, five games for children below three years old using song sang by parents: (1). Klung Neng Nang, (2). Laa ilaaha illallaah, (3). Gong Anggong, (4). Cang Uncang Angge, dan (5). Jeg Ujeg Gantil. Four, songs/games with spell, they are: (1). Jeg Ujeg Gantil, (2). Uruk- Uruk Ujan, (3). Pang Numpang, (4). Cengcorang, (5). Rep Sirep, dan (6). Sep Asep. Five, 13 Betawian children games with song: (1) Cici Putri, (2) Wak – Wak Gung, (3) Keripik Jengkol, (4) Pung–Pung Balong, (5) Nenek Gerondong/ Tug–Tug Gene/Tug Tug Ubi, (6) Sim Terima Kasim, (7) Bokeran, (8) Umpet Batu/Titibeni, (9) Serondeng Kacang Tanah, (10) Orang Kaya Orang Miskin, (11) Deng Endengan/Sirih Tampin/Sirih Kuning, (12). Baris Tempe- Tempe, dan (13). Caca Gulali/Dung Dung Clok. Six, there is an appropriateness of children songs with game with the theory of classic games. Seven, there are eight games that are rooted and developed from Betawian children game with song. Kata kunci: permainan anak, , nyanyian
PELESTARIAN BUDAYA BETAWI PERMAINAN ANAK CICI PUTRI DAN ULABANG/ WAK WAK GUNG : KAJIAN KANDUNGAN KECERDASAN JAMAK Tarwiyah, Tuti
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Department of Drama, Dance, and Musik (Sendratasik), Semarang State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v10i1.51

Abstract

The focus of this paper is on Betawi’s children traditional games named Cici Puti and Wak-Wak Gung that are loaded with multiple intelligences content. The objective of this writing is to raise the importance of awareness of teachers in Jakarta, especially those who teach early learners, to promote traditional Betawi games with all of their advantages. The data collected is based on three previous study results: 1. Multiple intelligences in Betawi children games that uses songs, 2. Educational values in Betawi Folk songs, and 3. Betawi classical songs (Lagu Dalem); a study of existence, characteristics, and tips of studying them. The study found out that there are educational values in Betawi traditional games with songs. Based on the recent studies, teachers in Jakarta, especially the art teachers and early learners teachers, have not promoted Betawi folk songs optimally in learning process, especially the songs coming from traditional games. The main reason is that the art teachers do not fully master Betawi art especially the folk songs and songs coming from the traditional games. The games of Cici Putri and Ulabang/Wak-Wak Gung are the decendent of the traditional game of Betawi until recently is still played by the children in some communities of Betawi. Kata kunci: pelestarian, budaya Betawi, permainan anak Cici Putri, permainan anak Ulabang/Wah-Wak Gung
PERMAINAN ANAK YANG MENGGUNAKAN NYANYIAN (Kajian Wilayah: Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi) Adi Sam, Tuti Tarwiyah
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 10, No 2 (2010)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v10i2.57

Abstract

The study is about an almost extinct form of culture that is traditional game with song. The objective of the study is to identify/gather children game in order to preserve traditional game, specifically Betawian children game with song. Qualitative method is used as the approach of the study, focusing on ethnographic research. The study takes place in DKI Jakarta and its surroundings, especially Jakarta suburbs, i.e. Depok, Bogor, Tangerang, and Bekasi. The data analysis is done from the beginning and throughout the process of the study, employing qualitativedata analysis method proposed by Miles and Huberman. Some findings of the study are: One, Betawian children games consist of games with equipment and games with song. Two, there are three games using songs, they are (1). Hompimpah/Gambreng, (2). Tung Keripik, (3). Dang- Dang Tut. Three, five games for children below three years old using song sang by parents: (1). Klung Neng Nang, (2). Laa ilaaha illallaah, (3). Gong Anggong, (4). Cang Uncang Angge, dan (5). Jeg Ujeg Gantil. Four, songs/games with spell, they are: (1). Jeg Ujeg Gantil, (2). Uruk- Uruk Ujan, (3). Pang Numpang, (4). Cengcorang, (5). Rep Sirep, dan (6). Sep Asep. Five, 13 Betawian children games with song: (1) Cici Putri, (2) Wak – Wak Gung, (3) Keripik Jengkol, (4) Pung–Pung Balong, (5) Nenek Gerondong/ Tug–Tug Gene/Tug Tug Ubi, (6) Sim Terima Kasim, (7) Bokeran, (8) Umpet Batu/Titibeni, (9) Serondeng Kacang Tanah, (10) Orang Kaya Orang Miskin, (11) Deng Endengan/Sirih Tampin/Sirih Kuning, (12). Baris Tempe- Tempe, dan (13). Caca Gulali/Dung Dung Clok. Six, there is an appropriateness of children songs with game with the theory of classic games. Seven, there are eight games that are rooted and developed from Betawian children game with song. Kata kunci: permainan anak, , nyanyian
PELESTARIAN BUDAYA BETAWI PERMAINAN ANAK CICI PUTRI DAN ULABANG/ WAK WAK GUNG : KAJIAN KANDUNGAN KECERDASAN JAMAK Tarwiyah, Tuti
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v10i1.51

Abstract

The focus of this paper is on Betawi’s children traditional games named Cici Puti and Wak-Wak Gung that are loaded with multiple intelligences content. The objective of this writing is to raise the importance of awareness of teachers in Jakarta, especially those who teach early learners, to promote traditional Betawi games with all of their advantages. The data collected is based on three previous study results: 1. Multiple intelligences in Betawi children games that uses songs, 2. Educational values in Betawi Folk songs, and 3. Betawi classical songs (Lagu Dalem); a study of existence, characteristics, and tips of studying them. The study found out that there are educational values in Betawi traditional games with songs. Based on the recent studies, teachers in Jakarta, especially the art teachers and early learners teachers, have not promoted Betawi folk songs optimally in learning process, especially the songs coming from traditional games. The main reason is that the art teachers do not fully master Betawi art especially the folk songs and songs coming from the traditional games. The games of Cici Putri and Ulabang/Wak-Wak Gung are the decendent of the traditional game of Betawi until recently is still played by the children in some communities of Betawi. Kata kunci: pelestarian, budaya Betawi, permainan anak Cici Putri, permainan anak Ulabang/Wah-Wak Gung
ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM LAGU-LAGU DAERAH BETAWI (An Analysis of Educational Values in Songs of the BetawiArea) Tarwiyah, Tuti
Harmonia: Journal of Arts Research and Education Vol 5, No 1 (2004)
Publisher : Department of Drama, Dance and Music, FBS, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/harmonia.v5i1.831

Abstract

Penelitian ini berujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dalam lagu-lagu daerah Betawi. Has// penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bag/:(1) Mahasiswa program studi sera musik sebagai calon guru musik di sekolahformal. (2) Guru-guru musik yang mengajar di sekolah formal pada umumnya. (3)Referensi bag/ mahasiswa sen/ isik khususnya di Universitas Negeri Jakata. (4)Para praktisi Musik. (5) Pemda OKI, khususnya dalam upaya mengembangkandan melestarikan budaya Beawi. Masalah penelitian ini berkaitan dengan lagu-lagudaerah Betawi rumusan masalah adalah: apakah lagu-lagu daerah Betawimengandung nilai-nilai pendidikan bag/ anak ?. bertolak dari masalah tersebutmaka penelitian ini berujuan untuk mendeskripsikan nilai-nilai pendidikan dalamlagu-lagu daerah Betawi. Adapun nilai-nilai pendidikan yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional, meliputi: aspek logika, aspek etika, aspek estetika,aspek praktika.Keabsahan data meliputi (1) kredibilitas, (2) keteralihan, (3)kebergantungan, (4) kepastian (kepastian, perencanaan, proses, has/7akhir, Iharus ada auditor dan auditif sebagai peneliti). Dalam penelitian ini ke empat /criteria tersebut semaksimal mungkin dirujuk. Pengujian validitas dengan menggunakan cross-recheck dan melaluii pertimbangan ahli. Analisis data dilakukan, baik ketika mengumpulkan data maupun setelah pengumpulan data meliputi kegiatan mengumpulkan data, reduksi, penyajian, dan verifikasi. Temuandalam penelitian ini, aspek logika menjelaskan tentang benar salah, aspek etika,aspek estetika, aspek praktika, adalah tercermin pada lagu cik abang, sirih_kuning,surilang, jali-jali, lenggang kangkung, kicir-kicir, cik abang, dan ronggeng.Kata kunci: nilai-nilai, pendidikan, lagu daerah Betawi
Pengembangan Media Permainan MONAYA untuk Meningkatkan Pemahaman Multikultural Anak Usia 7-8 Tahun Firdausi, Melisa Indah; Hapidin, Hapidin; Tarwiyah, Tuti
Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education Vol 3 No 1 (2018): Indonesian Journal of Islamic Early Childhood Education (IJIECE)
Publisher : Association of Indonesian Islamic Kindergarten Teachers Education Study Program

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2884.326 KB)

Abstract

The purpose of this study is to improve the multicultural understanding of children aged 7-8 years through the MONAYA game media. MONAYA's game media is a game of Cultural Monopoly which has content of cultural or multicultural diversity and has printed on large banners and makes children as pawns using dice and supporting cards of large size so as to attract children's interest in teaching and learning activities and become wrong an alternative learning media. This study uses ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate) methods and has been tested through one-on-one trials), small group trials and field group trials and has been validated by early childhood education experts, media experts and multicultural experts. There is an increase in the results of very high child pre-test and post-test and enthusiastic activities which indicate that the MONAYA game media is suitable to be used to increase multicultural understanding of children aged 7-8 years.
Developing educative snake and ladder learning media to improve understanding on living creature concept Agustina, Winarti; Hapidin, Hapidin; Tarwiyah, Tuti
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 51, No 3 (2018): October 2018
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (530.016 KB) | DOI: 10.23887/jpp.v51i3.15927

Abstract

The objective of this research was to develop educative snake and ladder learning media to improve the understanding on concept of living creature on early childhood. The research was conducted in Bekasi municipality with R&D method. The results indicated that in aspects of (1) availability of learning media: 75% of teachers used the learning media optimally and 67% of teachers perceived that the learning media made available by the school was less supportive to the learning: (2) requirement: only 25% of teachers who used the game media in learning and 83% of teachers recognized that the learning material in theme books was very supportive to use the media; (3) process: 83% of teachers had difficulty to present the learning material due to children characteristics which are active and aggressive and 75% of teachers recognized that the children’s understanding level regarding the media presented was still low; expectation: 92% of teachers supported the making of educative snake and ladder learning media. Tests administered to the students regarding the living creative concept obtained average score 52,44, which means insufficient.
Pengembangan Media Permainan MONAYA Untuk Meningkatkan Pemahaman Multikultural Anak Usia 7-8 Tahun Firdausi, Melisa Indah; Hapidin, Hapidin; Tarwiyah, Tuti
EduHumaniora | Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru Vol 11, No 2: Juli 2019
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/eh.v11i2.13871

Abstract

Artikel  ini merupakan hasil Penelitian dan Pengembangan (Research and Development) yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman multikultural anak usia 7-8 tahun melalui media permainan MONAYA (Monopoli Budaya). Media permainan MONAYA  merupakan permainan Monopoli Budaya yang memiliki konten mengenai keberagaman budaya atau multikultural. Monopoli tersebut dicetak pada banner berukuran 2,5m x 3m dan anak sebagai pion. Permainan didukung dengan dadu dan kartu-kartu pendukung dengan ukuran besar sehingga dapat menarik minat anak dalam kegiatan pembelajaran. Permainan ini menjadi salah satu alternatif media pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode ADDIE (Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate) dan telah diujicobakan melalui uji coba satu-satu (one to one), uji coba kelompok kecil (small group) dan uji coba kelompok besar (field group) serta telah divalidasi oleh pakar pendidikan anak usia dini, pakar media dan pakar multikultural. Ujicoba dilakukan di kota Jakarta Timur selama 2 bulan yaitu di bulan Agustus dan September 2018. Adanya peningkatan pada hasil kegiatan pre-test dan post-test dan antusias anak yang sangat tinggi yang menunjukkan bahwa media permainan MONAYA layak digunakan untuk meningkatkan pemahaman multikultural pada anak usia 7-8 tahun.