Karyawan adalah sumber daya manusia yang ada diperusahaan tidak hanya butuh kesejahteraan materi tetapi juga butuh penguatan nilai-nilai spiritual yang telah menjadi strategi besar dalam kajian bisnis. Seorang pemimpin perusahaan yang menerapkan gaya spiritual adalah salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan. Sebuah perusahaan perlu melakukan penilaian kinerja pada karyawannya. Penilaian hendaknya memberikan suatu gambaran akurat mengenai prestasi kerja. Dengan kata lain kinerja dapat menggabarkan bagaimana dan berapa hasil kerja yang dapat di peroleh oleh karyawan dalam periode tertentu. Dari pemaparan diatas peneliti tertarik untuk mendalami Peran Spiritual Leadership, Kompetensi dan Lingkungan kerja Meningkatkan Kinerja Pegawai dengan Motivasi Sebagai Variabel Intervening sehingga nantinya di harapkan Spiritual Leadership memberikan kontribusi bagi karyawan juga perusahaan. Metode penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Lokasi Penelitian di Pemerintahan Kab. Badung Bag. Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah. Peneliti ingin mengetahui tingkat kualitas pegawai kontrak yang notabene memiliki masa depan yang kurang menentu yaitu seluruh pegawai kontrak sebanyak 97 pegawai. Pegawai yang diberikan oleh responden berupa pilihan angka diantara 1-10. Penelitian ini dilakukan menggunakan model structural equation modelling (SEM) dengan meggunakan program SmartPLS 3.0. Berdasarkan hasil penelitian, dapat di simpulkan bahwa seluruh variabel independen yaitu spiritual leadership, kompetensi dan lingkungan kerja memiliki pengaruh kepada kinerja pegawai secara langsung. Tetapi hanya dua variabel saja yang bisa mempengaruhi secara tidak langsung melalui variabel mediasi, yaitu hanya variabel kompetensi dan lingkungan kerja. Begitu pula dua variabel ini juga memiliki pengaruh langsung terhadap variabel mediasi yaitu motivasi. Hal yang berbeda dari variabel spiritual leaderhip dimana walaupun variabel ini memiliki pengaruh langsung ke kinerja, tetapi variabel ini tidak berpengaruh terhadap variabel medaisi yaitu motivasi. Maupun secara tidak langsung ke kinerja pegawai melalui variabel motivasi