Dafriani, Putri
Stikes Syedza Saintika Padang

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Virgin Coconut Oil (VCO) Accelerated Wound Healing Process in Diabetes mellitus (DM) Patients With Diabetic Ulcer in dr. Rasidin Hospital, Padang, Indonesia Dafriani, Putri; Nur, Siti Aisyah; Morika, Honesty Diana; Marlinda, Roza
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2: December 2020
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (199.564 KB) | DOI: 10.30604/jika.v5i2.375

Abstract

DM ulcer is one of the complications of DM that resulted in amputation even death. A DM ulcer usually a chronic wound which difficult to heal with antibiotics because of the presence of the Staphylococcus bacteria resulting in an antibiotic-resistant ulcer, requiring an alternative as the solution. VCO, one of the natural materials that are easily acquired have benefits for wounds and often used by the community. VCO contains lauric acid and flavonoids compounds work as antibacterial, anti-inflammatory, antioxidant, and analgesic. The purpose of this study is to determine the benefits of VCO on the healing of DM ulcers. This was a quasi-experiment study recruited 16 DM patients with ulcers treated at the Dr. Rasidin Hospital, Padang, Indonesia. The study participants are divided into 2 groups, 8 patients in the control group, and another 8 in the intervention group. The control group is given wound care using NaCl 0.9% and the intervention group carried out wound care with NaCl 0.9% plus VCO. VCO is produced using a stimulation technique. Wound care is performed for 4 days in both groups and the surface area of the wound isĀ calculated after 4 days then the data precede usingĀ independent t-test. The results of the study showed a meaningful difference in surface wound between the control group and the intervention group with the value P = 0,033. VCO helps wound healing by reducing the surface area of the wound.
PENINGKATAN PENGETAHUAN LANSIA DI BASA AMPEK BALAI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN EDUKASI HIPERTENSI Apriyeni, Emira; Dafriani, Putri
E-Jurnal Medika Udayana Vol 11 No 10 (2022): E-Jurnal Medika Udayana
Publisher : Universitas Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24843/MU.2022.V11.i10.P03

Abstract

Kurangnya pengetahuan, kesadaran yang rendah bahkan tidak peduli sama sekali tentang hipertensi dan tidak ada keinginan untuk mendapatkan informasi dari berbagai sumber seperti media massa, media elektronik maupun langsung dari tenaga kesehatan, menjadi salah satu faktor yang berkontribusi terhadap tingginya angka kejadian Hipertensi pada Lansia. Berdasarkan data dari Puskesmas Basa Ampek Balai Tapan, tahun 2019 jumlah penderita hipertensi sebanyak 312 orang dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan menjadi 435 orang lansia penderita hipertensi. Salah satu cara untuk meningkatkan pengetahuan adalah dengan memberikan pendidikan kesehatan. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui Pengaruh Pendidikan Kesehatan hipertensi terhadap lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Basa Ampek Balai Tapan Tahun 2021. Jenis penelitian ini Pre-Eksperimental One Group Pretest dan Posttest. Populasi dalam penelitian ini adalah semua penderita lansia Hipertensi di wilayah kerja Puskemas Basa Ampek Balai Tapan sebanyak 435 orang dengan jumlah sampel sebanyak 16 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pada tanggal 14 Juli 2021 dengan menggunakan teknik purposive sampling. Data dianalisis secara univariat dan Bivariat. Rata-rata pengetahuan sebelum diberikan pendidikan kesehatan tentang Hipertensi adalah 7,31 dan Rata-rata pengetahuan sesudah diberikan pendidikan kesehatan tentang Hipertensi 12,44. Terdapat pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan tentang Hipertensi Pada Lansia di wilayah kerja Puskesmas Basa Ampek Balai Tapan Tahun 2021 (p value= 0,000). Kesimpulan penelitian ada pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan tentang Hipertensi Pada Lansia. Diharapakan pada pimpinan Puskesmas harus membuat program penyuluhan kesehatan tentang tentang Hipertensi Pada Lansia dua kali sebulan di Puskesmas Basa Ampek Balai Tapan