Nugroho, Agung
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

PERANAN RUMEN DENGAN PENAMBAHAN AKTIVATOR EM 4 DAN PUPUK UREA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PAK CHOY (Brassica chinensis L.) Hidayat, Taufiqur Rochman; Nugroho, Agung; Herlina, Ninuk
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 5 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (265.368 KB) | DOI: 10.21776/119

Abstract

Tanaman pak-choy (Brassica chinensis L.) ialah sayuran yang mempunyai nilai ekonomis dan kandungan gizi tinggi. Produktivitas tanaman pakcoy tidak terlepas dari peran pupuk. Pemanfaatan rumen menjadi pupuk ialah solusi alternatif yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk pengelolaan dan pemanfaatan limbah rumah potong hewan agar dapat bersinergi dengan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari peran pupuk organik rumen dengan penambahan aktivator EM 4 yang dapat mengurangi peran pupuk Urea pada tanaman pak-choy. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 3 ulangan dan 9 Perlakuanterdiri dari P1 : Urea 176 kg ha-1, P2 : Urea 132 kg ha-1+Rumen 2,3 ton ha1, P3 : Urea 88 kg ha-1+Rumen 4,6 ton ha-1, P4 : Urea 44 kg ha-1+Rumen 6,9 ton ha-1, P5 : Rumen 9,2 ton ha-1, P6 : Urea 132 kg ha-1+Rumen (EM 4) 2,2 ton ha-1, P7 : Urea 88 kg ha-1+Rumen (EM 4) 4,4 ton ha-1, P8 : Urea 44 kg ha-1+Rumen (EM 4) 6,6 ton ha-1, P9 : Rumen (EM 4) 8,8 ton ha-1. Pemupukan 81 kg N ha-1 berupa pupuk Urea, rumen dan rumen yang ditambahkan aktivator EM 4 pada komposisi yang berbeda-beda memberikan perbedaan pada tinggi tanaman pada umur 20 dan 30 hst dan jumlah daun pada umur 20 hst. Namun pemberian pupuk tidak memberikan hasil yang berbeda nyata pada  tanaman pak-choy. Kata kunci: Pak-choy, Pupuk Urea, Rumen, Aktivator EM 4
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) PADA BERBAGAI TINGKAT PEMUPUKAN N DAN PUPUK KANDANG AYAM Zainal, Mochamad; Nugroho, Agung; Suminarti, Nur Edy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 2, No 6 (2014)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.045 KB) | DOI: 10.21776/134

Abstract

Tanaman kedelai termasuk satu diantara beberapa komoditas tanaman yang memiliki nilai ekonomi penting di Indonesia. Permintaan terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah penduduk. Permintaan tersebut belum dapat segera terpenuhi sebagai akibat masih rendahnya tingkat produktivitas tanaman. Berdasarkan data BPS (2010) dilaporkan bahwa produksi kedelai maksimal tahun 2010 sebanyak 962,540 ton, dan itu hanya mampu untuk mencukupi sekitar 43% dari kebutuhan nasional. Penelitian ini untuk mempelajari pengaruh aplikasi pupuk kandang ayam dan pupuk N pada pertumbuhan dan hasil tanaman kedelai. Penelitian ini menggunakan Rangcangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 ulangan. Petak Utama adalah: dosis pupuk kandang ayam (K) yang terdiri dari tanpa pupuk kandang ayam (K0), dosis 7,5 ton ha-1 pupuk kandang ayam (K1), dosis 15 ton ha-1 pupuk kandang ayam (K2). Anak petak (N) yang terdiri dari 3 dosis pupuk N yaitu: 25 kg N ha-1(N1), 50 kg N ha-1 (N2), dan 75 kg N ha-1(N3). Hasil percobaan di dapatkan bahwa aplikasi berbagai dosis pupuk kandang ayam dan berbagai dosis pupuk N memberikan pengaruh dan interaksi nyata pada komponen pertumbuhan bobot segar akar dan jumlah cabang maupun komponen hasil (jumlah polong). Kata kunci : Kedelai, Glycine max (L.), Pupuk Kandang Ayam , Dosis Pupuk N.
IDENTIFIKASI TUMBUHAN PAKU EPIFIT PADA BATANG TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis J.) DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Prastyo, Wahyu Ragil; Heddy, Suwasono; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (697.874 KB) | DOI: 10.21776/170

Abstract

Tumbuhan paku ialah tumbuhan yang heterogen ditinjau dari segi habitat dan cara hidupnya. Tumbuhan paku memiliki zat hijau daun (klorofil) yang  berfungsi untuk memasak makanan  (fotosintesis). Tum-buhan paku saat ini berjumlah ±10.000 jenis. Penelitian bertujuan  untuk mempelajari dan mengidentifikasi ke-anekaragaman jenis tumbuhan paku epifit yang terdapat pada batang kelapa sawit di lingkungan Universitas Brawijaya. Alat yang digunakan  antara lain roll meter, penggaris, alat tulis, kamera digital, dan buku identifikasi tumbuhhan paku. Bahan yang digunakan ialah tumbuhan paku epifit pada batang kelapa sawit, alkohol dan plastik. Metode yang digunakan  ialah metode observasi dan identifikasi langsung dan studi pustaka.  Teknik pengambilan sampel meng- gunakan metode Slovin. Penelitian di-laksanakan di Kampus Universitas Brawijaya Malang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2014 sampai dengan April 2014. Dari hasil identifikasi diperoleh 9 spesies ialah Davallia sp, Davallia trichomanoides Bl., Drymoglossum piloselloides (L) Presl., Drynaria rigidula (Sw.) Bedd, Drynaria sparsisora Moore, Microsorum scolopendria (Burm. f.) copel., Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott, Pyrrosia sp, Vittaria elongata Sw. komposisi setiap jenis yang ditemukan kondisinya rendah. Kerapatan relatif paling tinggi yaitu spesies Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott. Frekuensi relatif paling tinggi adalah pada spesies Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott. Pola penyebaran tumbuhan  paku ke- banyakan bersifat teratur dan mengelompok. Kata kunci: Identifikasi tumbuhan paku, Paku epifit, Klasifikasi tumbuhan paku, Nephrolepis bisserata (Sw.) Schot.
PENGARUH BEBERAPA DOSIS KOMPOS DAN AZOLLA ( Azolla pinnata R. B ) SEGAR PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL 2 VARIETAS TANAMAN WORTEL ( Daucus carotta L. ) Huda, M. Syahrial; Widaryanto, Eko; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 6 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/313

Abstract

Wortel termasuk jenis sayuran umbi yang bernilai ekonomis penting di dunia. Salah satu factor budidaya wortel adalah tanah yang tidak hanya sebagai media akar tanaman namun sebagai media tanaman dapat menyerap nutrisi, air dan oksigen. Salah satu peranan bahan organik adalah memperbaiki sifat fisik tanah. Azolla (Azolla pinnata) ialah tumbuhan paku air yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan organik untuk memperbaiki agregat tanah. Tujuan penelitian ini untuk dapat mengetahui pengaruh dosis kompos Azolla dan Azolla segar pada pertumbuhan dan hasil 2 varietas tanaman wortel (Daucus carotta L). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang diulang 3 kali sehingga didapat 10 kombinasi perlakuan yang terdiri dari V1P0 = tanpa kompos azolla pada varietas arnas, V1P1 = kompos azolla 2,5 ton ha-1 pada varietas arnas, V1P2 = kompos azolla 5 ton ha-1 pada varietas arnas, V1P3 = azolla segar 2,5 ton ha-1 pada varietas arnas, V1P4 = azolla segar 5 ton ha-1 pada varietas arnas, V2P0 = tanpa kompos azolla pada varietas Kuroda, V2P1 = kompos azolla 2,5 ton ha-1 pada varietas Kuroda, V2P2 = kompos azolla 5 ton ha-1 pada varietas Kuroda, V2P3 = azolla segar 2,5 ton ha-1 pada varietas Kuroda, V2P4 = azolla segar 5 ton ha-1 pada varietas Kuroda. Penelitian dilaksanakan di daerah Tumpang Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian azolla segar 5 ton ha-1 pada varietas kuroda berbeda nyata dengan perlakuan kontrol dua varietas. Pada pengamatan panen per hektar perlakuan azolla segar 5 ton ha-1 pada varietas kuroda dapat menghasilkan umbi 34,09 ton ha-1 lebih tinggi dibandingkan perlakuan.
PENGARUH ASAL BIBIT BUD CHIP TERHADAP FASE VEGETATIF TIGA VARIETAS TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) Adinugraha, Ibnu; Nugroho, Agung; Wicaksono, Karuniawan Puji
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 6 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/318

Abstract

Permasalahan yang sering timbul pada rendahnya produksi gula dalam negeri antara lain dari segi budidaya tebu, diantaranya penyiapan bibit dan kualitas bibit. Teknik pembibitan bud chip ialah pembibitan tebu secara vegetatif menggunakan bibit satu mata tunas yang dapat menghasilkan bibit berkualitas tinggi dan tidak memerlukan penyiapan melalui kebun berjenjang sehingga dapat menghemat waktu serta tidak memerlukan tempat yang luas. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh berbagai asal bibit tanaman tebu dari batang atas, tengah dan bawah dengan menggunakan teknik pembibitan bud chip terhadap fase pertumbuhan vegetatif tiga varietas tanaman tebu dan untuk menentukan asal bibit bud chip yang tepat dalam pembibitan tanaman tebu (Saccharum officinarum L.). Rancangan Percobaan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan tiga ulangan. Petak utama ialah varietas (V) yang terdiri dari 3 macam: (V1) Varietas PSJT 941, (V2) Varietas VMC 76-16 dan (V3) Varietas Bululawang. Sedangkan anak petak ialah asal bibit (B) yang terdiri dari 3 macam: (B1) Batang atas, (B2) Batang Tengah dan (B3) Batang Bawah. Hasil penelitian ini menunjukkan perlakuan asal bibit memberikan pengaruh secara nyata terhadap pertumbuhan vegetatif tanaman tebu. Mata tunas pada batang atas memiliki pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan mata tunas pada batang bawah. Asal bibit dari batang bagian atas merupakan asal bibit yang tepat dalam pertanaman tanaman tebu untuk varietas PSJT 941, VMC 76-16 dan Bululawang.
PENGARUH APLIKASI KOMBINASI BAHAN ORGANIK DAN SALVINIA (Salviniamolesta) TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI VARIETAS CIHERANG Subagio, Yudhistira Afnan Malay; Nugroho, Agung; Islami, Titiek
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 6 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/319

Abstract

Padi ialah tanaman utama yang dibudidayakan di Indonesia yang menghasilkan beras sebagai sumber makanan pokok sebagian besar penduduk Indonesia. Tujuan dilaksanakan penelitian ini ialah Untuk mempelajari pengaruh aplikasi kombinasi bahan organik pada pertumbuhan dan hasil tanaman Padi dan untuk memperoleh kombinasi yang optimum pada aplikasi Biourin dan tanaman Salvinia (Salvinia molesta) pada pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sekarputih, Desa Pendem, Kecamatan Junrejo Kota Batupada bulan Maret sampai Juni 2014. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) sederhana yang terdiri dari macam pemberian kombinasi bahan organik (B) dan pemberian tanaman Salvinia (Salvinia molesta) (S)..Hasil penelitian menujukkan bahwa aplikasi bahan organikdengan kombinasi tanaman Salvinia (Salvinia molesta) berpengaruh nyata pada sebagian parameter pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Perlakuan (B1S3) yaitu 1 liter Urin sapi + 1 kg feses sapi + 1 kg  paitan + 0,25 kg gula + 0,25 kg mikoriza + 20 liter air + salvinia 3 kg ialah kombinasi perlakuan yang paling baik dari perlakuan yang lainnya yang ditunjukkan oleh hasil panen yang lebih tinggi dari perlakuan yang lainnya.
PENGARUH PEMANFAATAN TANAMAN PENUTUP TANAH OROK-OROK (Crotalaria juncea L.) TERHADAP PENGENDALIAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) DI MUSIM HUJAN Yani, Muhammad; Wicaksono, Karuniawan Puji; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/323

Abstract

Di Indonesia jagung merupakan bahan pangan kedua setelah padi. Penelitian Bertujuan untuk Mempelajari pengaruh tanaman penutup tanah orok-orok sebagai pengendali gulma pada pertanaman jagung serta pengaruh tanaman orok-orok terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung dan mendapatkan cara pengendalian gulma yang tepat pada budidaya tanaman jagung. Penelitian dilaksanakan di Dusun Bundar, Desa Ampeldento, Kecamatan Karang-ploso, kabupaten Malang pada bulan Januari 2014 – April 2014. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini ialah Rancangan Acak Kelompok (RAK), terdiri dari 10 level perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian me-nunjukan Interaksi antara 10 perlakuan yang di ulang sebanyak 3 kali  menunjukan bahwa perlakuan dengan memanfaatkan tanaman orok-orok dipangkas dan kemudian di mulsakan, menunjukan tingkat pertumbuhan tanaman meningkat lebih baik dibandingkan dari perlakuan yang pemangkasannya tidak dimulsakan. Gulma yang dominan pada perlakuan diantaranya adalah Cyperus rotundus, Eleusine indica, Cynodon dactylon dan Cleome rutidosperma.
KAJIAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) DI LAHAN DAN POLYBAG DENGAN PEMBERIAN BERBAGAI MACAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK Rahman, Andyka Setya; Nugroho, Agung; Soelistyono, Roedy
Jurnal Produksi Tanaman Vol 4, No 7 (2016)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/326

Abstract

Tanaman bawang merah  (Allium ascalonicum L.)  merupakan salah satu tanaman yang berasal dari family Lilliaceae yang tergolong populer di masyarakat Indonesia. Kebutuhan bawang merah di Indonesia cukup besar, namun kebutuhan tersebut belum mampu dipenuhi oleh produsen. Tujuan penelitian ini untuk membandingkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah dengan berbagai macam dan dosis pupuk organic pada  kondisi penanamn di lahan dan di polybag. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2014 di desa Ngrami, Kecamatan Sukomoro (lahan) dan desa Ploso (polybag), Kecamatan Nganjuk  dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 3 kali pengulangan. Terdapat 6 perlakuan dan 1 kontrol pada kondisi penanaman di lahan (L) dan di polybag (P) ialah L0/P0 : pupuk anorganik (sebagai kontrol); L1/P1 : 15 ton ha-1 kompos kotoransapi; L2/P2 : 30 ton ha-1 kompos kotoran sapi; L3/P3 : 45 ton ha-1 kompos kotoran sapi dan L4/P4 : 15 ton ha-1 kompos kotoran ayam; L5/P5 : 30 ton ha-1 kompos kotoran ayam; L6/P6 : 45 ton ha-1 kompos kotoran ayam. Pengamatan yang dilakukan secara distruktif dan non distruktif. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh nyata pada semua variabel pengamatan kecuali panjang tanaman. Dengan pemberian pupuk kompos ayam dengan dosis 45 ton ha-1 menghasilkan bobot segar total tanman sebesar 2,93 ton ha-1 pada kondisi di penanaman lahan dan pemberian pupuk kompos ayam dengan dosis yang sama menghasilkan bobot segar total tanman sebesar 2,10 ton ha-1 pada kondisi di penanaman di polybag.
PENGARUH PENGENDALIAN GULMA PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merril) PADA BERBAGAI SISTEM OLAH TANAH Prayogo, Dio Priyo; Sebayang, Husni Thamrin; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/347

Abstract

Kedelai ialah bahan makanan penting dan telah digunakan sebagai bahan dasar pembuatan tempe, tahu, tauco, kecap, tauge dan sebagai bahan campuran makanan ternak. Penelitian yang telah di-lakukan untuk mengetahui pengaruh sistem olah tanah dan cara pengendalian gulma pada pertumbuhan tanaman kedelai (Glycine max L.) serta memperolah sistem olah tanah dan cara pengendalian gulma yang tepat pada pertumbuhan tanaman kedelai. Penelitian ini dilaksanakan di area persawahan yang berada di desa Semanding, Kecamatan Dau, Malang, Jawa Timur, pada bulan Januari sampai dengan April 2014. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan 3 kali ulangan. Sebagai petak utama adalah sistem olah tanah yaitu T0 (tanpa olah tanah), T1 (olah tanah minimum), dan T2 (olah tanah maksimum). Sebagai anak petak adalah G0 (tanpa penyiangan), G1 (penyiangan 30 dan 45 hst), dan G2 (herbisida pasca tumbuh glifosat 240 g l-1 (0 hst) dan penyiangan 45 hst). Parameter pengamatan pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, jumlah daun dan jumlah cabang. Parameter pengamatan panen meliputi jumlah polong isi/tanaman, jumlah biji/tanaman, dan berat polong/ tanaman. Parameter pengamatan gulma meliputi analisis vegetasi gulma dan berat kering gulma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan olah tanah berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, bobot polong, dan hasil kedelai (ton ha-1). Perlakuan pengendalian gulma berpengaruh nyata terhadap berat kering gulma, jumlah cabang, jumlah polong, dan jumlah biji. Interaksi antara sistem olah tanah dan pengendalian gulma berpengaruh nyata terhadap bobot kering gulma pada umur 45 dan 60 hst dan jumlah bunga 45 hst.
PEMANFAATAN MULSA JERAMI PADI DAN HERBISIDA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) Nugraha, M.Yody; Baskara, Medha; Nugroho, Agung
Jurnal Produksi Tanaman Vol 5, No 1 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/353

Abstract

Tanaman jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang bernilai ekonomis tinggi. Selain sebagai bahan pangan sumber karbohidarat kedua setelah beras, jagung juga dikonsumsi sebagai bahan pakan ternak dan bahan baku industri. Penggunaan herbisida (berbahan aktif Atrazine dan Mesorione) dan Mulsa jerami padi dapat meningkatkan per-tumbuhan dan hasil jagung dengan menekan pertumbuhan gulma pada lahan tanaman jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh herbisida dan mulsa jerami padi terhadap pengendalian gulma, meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman jagung. Penelitian ini merupakan percobaan faktorial yang meng-gunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 8 perlakuan yang diulang 3 kali sehingga diperoleh 24 petak percobaan.   Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2014 sampai dengan Maret 2015, di Kebun Randuagung UPT Pengembangan Benih Palawija, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlakuan H1M3 (2,5 ml herbisida/1 liter air + mulsa jerami padi ketebalan 6 cm), mampu menurunkan bobot kering total gulma dari 16,73 g menjadi 61,70 g (268,79%), meningkatkan tinggi tanaman dari 165,33 cm menjadi 204,11 cm (23,45%), jumlah daun dari 9 helai menjadi 13,11 helai (45,67%), luas daun 1108,11 cm2 menjadi 3012,91 cm2 (171,89%), bobot kering total tanaman dari 30,28 g menjadi 88,22 g (191,85%), indeks luas daun dari 0,59 menjadi 1,61 (172,88%), dan meningkatkan hasil panen dari 0,52 kg m-2 menjadi 1,15 kg m-2 (121,15%)dibandingkan perlakuan H0M0 (tanpa herbisida tanpa mulsa jerami padi) dan perlakuan lainnya