Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

IoT-Based Air Quality Monitoring in Electronics Engineering Study Program Laboratories and Workshops Purba, Angelia M.; Napitu, Daniel H. S.; Pardede, Morlan; Siburian, Jhonson
International Journal of Research in Vocational Studies (IJRVOCAS) Vol. 3 No. 4 (2024): IJRVOCAS - Special Issues - International Conference on Science, Technology and
Publisher : Yayasan Ghalih Pelopor Pendidikan (Ghalih Foundation)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/ijrvocas.v3i4.144

Abstract

Comfortable laboratory and workshop rooms with good air quality are important factors in maximizing the learning process. The level of user density in laboratories and workshops used by D3 Telecommunication Engineering and D4 Telecommunication Network Engineering Technology This study aims to monitor air quality in the laboratories and workshops of the Electronics Engineering study program. This study uses a direct monitoring method by measuring O2 and CO2 levels, dust, and humidity in the laboratory and workshop rooms of the electronics engineering study program. From the results of the measurements that have been taken, it has been determined that the workshop room and the electronics laboratory room 2 do not meet the threshold limit value (NBA) for CO2 levels and temperature. The measured CO2 levels in the Electronics Engineering Study Workshop are 4,221 ppm–8,721 ppm and 3,965 ppm–7,296 ppm in the Electronics Engineering Study Laboratory. The highest temperature measured in the Electronics Engineering Laboratory Workshop is 34.20 °C and 32.80 °C in the Electronics Laboratory-2 room.
IMPLEMENTASI PROTOKOL MQTT DAN NODERED UNTUK PEMANTAUAN SUHU DAN KELEMBAPAN RUANG KELAS BERBASIS IoT Handy, Muhammad Very; Pardede, Morlan
Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi Vol. 2 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ruangan yang tidak nyaman sangat mengganggu kegiatan belajar. Ruang belajar yang sejuk sangat mempengaruhi kenyamanan belajar bagi mahasiswa. oleh karena itu diperlukan AC agar mahasiswa dapat belajar dengan nyaman. Suhu AC yang digunakan pada ruang belajar yaitu 20.50C-22.80C. Penggunaan AC pada ruangan kelas, banyak yang beroperasi tidak sesuai dengan kebutuhan sehingga hal ini dapat mengakibatkan pemborosan energi dan meningkatknya biaya tagihan listrik yang harus dibayarkan. Hal ini disebabkan karena seringnya AC beroperasi secara terus menerus dan tidak dimatikan apabila ruangan kelas kosong atau tidak ada kegiatan belajarmengajar pada ruangan kelas tersebut. Maka dari itu dibutuhkan alat pengendali AC secara otomatis yang dapat juga dipantau melalui dari jarak jauh dengan menggunakan sistem IoT. Pada tulisan ini, alat yang digunakan adalah mikrontroller ESP 8266 yang sudah dilengkapi dengan wifi yang berfungsi sebagai otak dari alat kontrol AC ruangan belajar. Ditambah dengan sensor PIR untuk mendeteksi gerakan dan juga sensor suhu DHT11 sebagai sensor monitoring suhu ruangan. Dan penggunaan protokol MQTT dengan broker mosquitto yang berbasis publish dan subscribe membuat komunikasi antara sensor, mikrokontroler dan NodeRED sebagai webserver sangat mudah dijangkau.
RANCANG BANGUN SISTEM MONITORING KUALITAS UDARA, SUHU DAN KELEMBAPAN PADA RUANGAN BASEMENT BERBASIS IOT DENGAN PLATFORM THINGBOARD Aritonang, Febryan Valentino; Pardede, Morlan
Teknologi Rekayasa Jaringan Telekomunikasi Vol. 2 No. 2 (2022): Oktober 2022
Publisher : P3M Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sistem monitoring kualitas udara berbasis Internet of Things dengan node sensor yang terdiri dari ESP32-WROOM-32U, MQ-2, TGS2602, DHT-21 untuk memonitor kondisi ruangan basement secara real-time telah dirancang dan direalisasikan. ESP32- WROOM-32U sebagai control dan pengiriman data melalui BLE ke gateway. Sensor MQ2 mengukur kadar gas CO, kemudian TGS2602 mengukur kadar gas Hidrogen Sulfide. DHT-21 mengukur suhu dan kelembapan. Kondisi udara dideteksi sensor dan dibaca oleh ESP32-WROOM-32U selanjutnya dikirim ke gateway yang terdiri dari ESP32-WROOM32U selanjutnya gateway mengirimkan ke cloud Thingsboard melalui Wi-Fi. Pada Thingsboard nilai nilai suhu dan kelembapan ditampilkan dalam bentuk meteran digital, nilai sensor gas Hidrogen Sulfide dan CO ditampilkan kedalam bentuk grafik sehingga kita dapat melihat nilai sebelumnya. Tampilan dashboard Thingsboard dapat diakses secara online dimanapun dan kapanpun melalui internet.Sistem ini juga membantu mengurangi risiko kecelakaan dan kerusakan akibat kondisi basement yang tidak terawasi. Keakuratan hasil ukur sensor ini dilakukan dengan membandingkan nilai sensor dengan kalibrasi berdasarkan grafik sensor bagi sensor MQ-2 dan TGS2602 dan pembandingan dengan alat pengukur suhu dan kelembapan bagi sensor DHT-21.
Sistem Pemantauan dan Pengendali Lampu Ruangan Laboratorium Berbasis NodeMCUESP8266 dengan Aplikasi Telegram Bot Pardede, Morlan; Hutajulu, Elferida; Sirait, Regina
-
Publisher : RELE (Rekayasa Elektrikal dan Energi) : Jurnal Teknik Elektro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (706.13 KB) | DOI: 10.30596/rele.v4i2.9562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengendalikan pemakaian lampu ruangan laboratorium sehingga dapat menghemat pemakaian daya listrik. Pada penelitian ini telah dilakukan pemantauan dan pengendalian lampu pada tiga ruangan dengan tiga node sensor secara terpusat melalui jaringan WiFi dan internet menggunakan aplikasi Telegram bot. Saat operasi manual lampu dapat dinyala/padamkan dengan meng-click tombol bot lampu pada ponsel atau dengan menekan saklar tombol lampu pada ruangan. Saat operasi otomatis lampu menyala bila ada gerak orang dan akan padam bila tidak ada gerakan selama 50 detik. Penelitian ini menggunakan nodeMCU ESP8266 sebagai pusat pemrosesan dan pengirim informasi ruangan ke cloud Telegram bot, sensor PIR-SR501 mendeteksi gerak orang, sensor arus ACS712 mendeteksi putusnya lampu, saklar tombol untuk menyala/padamkan lampu dari dalam ruangan dan akun Telegram bot untuk sarana komunikasi nodeMCU dengan pemakai. Dari hasil pengujian didapat bahwa jangkauan sensor PIR maksimum 5m dan semakin mengecil jika sudutnya semakin menyimpang. Jarak antara node sensor dengan hotspot maksimum 29m. Waktu delay antara perintah menyalakan lampu dari Telegram bot hingga lampu menyala paling cepat 2 detik. Waktu delay antara perintah menyalakan lampu hingga notifikasi diterima (round trip) rata-rata 5,7 detik dan dipengaruhi konektivitas internet. Delay ini semakin besar jika semakin banyak node sensor yang dilayani Telegram bot.
Implementation of a Wireless Sensor Network with Mesh Topology with XBee for Centralized Building Room Monitoring Hutabarat, Nicodemus; Siraita, Regina Sirait; Junaidi, Junaidi; Pardede, Morlan
Journal of Computer Science, Information Technology and Telecommunication Engineering Vol 5, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jcositte.v5i2.20002

Abstract

Room monitoring in office buildings or campuses such as POLMED, especially the use of lights and indoor activities after working hours, is very necessary. In this research, a wireless sensor network with a mesh topology was implemented. A network with a mesh topology allows each node to establish communication with surrounding nodes and send information through intermediary nodes. This implementation is able to provide benefits by increasing the network area, number of sensor nodes and network reliability. The monitoring system is designed to consist of sensor nodes and server nodes. Each server node consists of a light sensor, motion sensor and XBee RF module for communication placed in each room, so that each node can communicate and send information to the monitoring center. The server node as a monitoring center receives data from sensor nodes which can be displayed in room mapping. In testing the sensor node network, it can successfully send a message to the server node if there is at least one intermediate node that can forward the message to the destination. From the test results, it was found that sending one frame with 17 bytes was 0.09 s, 0.11 s, and 0.12 s for 1 hop, 2 hops and 3 hops respectively.
Penerapan Teknologi Pengering Sepatu Pada Usaha Laundry Sepatu Upkeep di Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Iriani, Juli; Gunoro, Gunoro; Abdullah, Abdullah; Hutabarat, Nicodemus Firman River; Cholish, Cholish; Sitorus, Nobert; Pardede, Morlan; Syahruddin, M.; Siagian, Sinta Marito; Indah, Sarah Karima; Fikri, Akbar
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 8 (2024): Oktober
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i8.1417

Abstract

Usaha laundry sepatu saat ini banyak dijadikan pilihan pekerjaan bagi anak-anak muda dikarenakan sepatu merupakan alas kaki dan menjadi penunjang saat kita berpakaian. Hampir disemua aktifitas masyarakat lebih menyukai dan mengandalkan sepatu sebagai alas kaki sehingga kebersihannya juga harus diperhatikan. Kebersihan sepatu dilakukan dengan cara membersihkan dan mengeringkannya, dimana proses tersebut kebanyakan menggunakan jasa  laundry sepatu. Adapun kendala yang sering terjadi pada usaha laundry sepatu khususnya pada Laundry Sepatu Upkeep di Kec. Medan Tuntungan yaitu pada saat terjadi musim hujan maka proses pengeringan akan terhambat, selain itu proses pengeringan yang dilakukan secara manual (dijemur) cukup memakan waktu beberapa hari serta membuat warna sepatu menjadi pudar sehingga kurang efisien. Oleh sebab itu maka dibutuhkan sebuah alat untuk mengeringkan sepatu secara cepat tanpa adanya sinar matahari, sehingga alat pengering sepatu dapat digunakan kapan saja dengan waktu yang relatif cepat, selain itu tidak membutuhkan tempat yang luas, dapat digunakan untuk semua jenis sepatu, hemat daya dan biaya. Alat pengering sepatu ini bekerja dengan cara menghantarkan panas melalui heater yang di hembuskan melalui blower, memiliki timer dan sinar UV yang mempercepat proses pengeringan. Metode yang dilakukan pada kegiatan ini berupa metode ceramah, diskusi dan demonstrasi alat serta dilanjutkan proses instalasi alat secara keseluruhan. Tahapan kegiatan dimulai dari survey lokasi mitra dan mencari informasi dari mitra berupa kendala apa saja yang terjadi pada usaha laundry sepatu ini. Tahapan berikutnya proses persiapan perancangan alat. Tahapan akhir pelaksanaan pendampingan pengoperasian dan perawatan alat pengeringan sepatu. Hasil kegiatan ini diharapkan mitra dapat menghasilkan proses pengeringan sepatu secara maksimal dilihat dari kuantitas dan kualitasnya.
Pemilihan Internet Service Provider WiFi dengan Metode MADM-SAW (studi kasus Kecamatan Medan Marelan) Manik, Charla Tri Selda; Handasah Pohan, Ummu; Widasari Sitopu, Mutiara; Habibi Daulay, M. Sukri; Pardede, Morlan
Jurnal Penelitian Vol. 9 No. 4 (2024): Jurnal Penelitian Desember 2024
Publisher : Politeknik Penerbangan Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46491/jp.v9i4.1894

Abstract

Internet access has become a major need for various groups, including individuals, businesses, and governments. Choosing the right Internet Service Provider (ISP) is very important to ensure the quality and smooth access of the internet. Ideally, the choice of ISP is not only based on price or popularity, but also on technical aspects such as connection speed, network stability, as well as customer service and technical support. A reliable and quality ISP ensures a fast and stable internet connection, which is essential for daily online activities. This study provides a reference for Wi-Fi internet service providers (ISP) that are most suitable for use in the Medan Marelan sub-district area, Medan City using the MADM-SAW method. The result are My Republic is in first place, BizNet in second, Iconnet in third and in last place is Indihome.
Implementation of BLE and LoRa Communication Channels on monitoring system Fish Pond Water Level in Rural areas Based Internet of Things Pardede, Morlan; Sirait, Regina; Hutajulu, Elferida; Banurea, Waldemar
Bahasa Indonesia Vol 16 No 05 (2024): Instal : Jurnal Komputer
Publisher : Cattleya Darmaya Fortuna

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study designs and develops a water level monitoring system for fish ponds based on the Internet of Things (IoT) using wireless communication channels Bluetooth low energy (BLE) and Lo-Ra The system consists of a Sensor Node, Repeater, Gateway, and the Blynk Cloud application. The Sensor Node detects the water level and pump condition, processes the data, and transmits it to the Repeater via BLE signals. The Repeater receives information from the Sensor Node and sends it to the Gateway using Lo-Ra signals. The Gateway receives the data and send it to the Blynk Cloud via WiFi and cellular networks. To conserve battery usage on the Repeater, the transmission process is scheduled periodically, where after sending information to the Gateway, the ESP-32 enters deep sleep mode for 60 seconds before resuming operation. Based on testing, the JSN-SR04T ultrasonic sensor can measure pond water levels ranging from 20 cm to 200 cm with a maximum error of 3% and an average error of 1%. The communication range of BLE in LOS (Line of Sight) areas with a 7dBi antenna can reach up to 40 meters, while the communication range of LoRa can reach up to 700 meters. By utilizing deep sleep mode on the Repeater to delay delivery battery usage is significantly more efficient compared to using the delay function, where a delivery delay of 60 seconds saves 143% and the longer the delay, the more economical the use of deep sleep. The water level and pump condition messages from the Sensor Node to the operator via Blynk vary between 8 to 25 seconds, depending on the internet signal.
Implementation of Tracking System Based on JT701 Smart Lock Technology on Goods Delivery Service Vehicles Sundawa, Bakti Viyata; Amalia; Batubara, Febrin Aulia; Nasution, Tuti Adi Tama; Pardede, Morlan
International Journal of Research in Vocational Studies (IJRVOCAS) Vol. 4 No. 4 (2024): IJRVOCAS - Special Issues - International Conference on Science, Technology and
Publisher : Yayasan Ghalih Pelopor Pendidikan (Ghalih Foundation)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53893/ijrvocas.v4i4.374

Abstract

The goods delivery service industry has emerged as a strategic business both during and after the pandemic. The shift towards online shopping, which became a norm during the pandemic, let’s continue post-pandemic, making it a promising sector for companies involved in goods delivery. However, the industry faces challenges, particularly related to security during shipment. One common issue is the inability to track vehicle positions, leading to unauthorized loading and unloading activities at incorrect locations, causing losses for business owners. Conventional mechanical locks are vulnerable to theft, duplication, key loss, and vandalism, making them inadequate for securing cargo. To address these issues, Smart Lock technology has been developed, offering enhanced security through modern, integrated features. This technology eliminates the need for physical keys, reducing the risk of loss, and allows for remote access management. Additionally, it enables cargo owners to monitor the vehicle's position and control the lock remotely. Given these advancements, there is a need to explore Tracking Systems for delivery vehicles, incorporating automatic locks controlled via Internet of Things (IoT) technology. Based on the measurement, the tracking system tool testing was carried out at 5 different locations. The distances are 2.9 km, 6.4 km, 3 km, 7.1 km, 4.7 km from campus. The GPS signal is sent to the cloud server Cloud of Jointech. Data transmission uses the GSM network. There is a delay difference of 2-3 seconds from the GPS time signal compared to the time data displayed on the website. The data provided from the GPS signal is updated every 20 seconds. Based on the 5 test locations that have been set, the on/off lock test has been successfully carried out.
Pelatihan Instalasi Penerangan Listrik Sederhana di SMKS GKPI 1, Desa Nagahuta, Kecamatan Siantar Marimbun, Kabupaten Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara Purba, Arlina; Simatupang, Eva; Purba, Angelia; Sitanggang, Ernie; Lumbantoruan, Heddy; Napitu, Daniel; Imnadir, Imnadir; Pardede, Morlan; Hutajulu, Elferida; Susaidin
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat dan Desa Volume 2, Nomor 2, Januari 2025
Publisher : Politeknik Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51510/passa.v2i2.2054

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah pelatihan instalasi penerangan listrik sederhana adalah untuk meningkatkan keterampilan, khususnya bagi siswa SMK Jurusan Teknik Jaringan Tenaga Listrik.  Metoda yang dilakukan adalah dengan memberikan pelatihan berupa materi dari instalasi penerangan listrik sederhana dan praktek langsung di modul kit yang telah disediakan oleh pelaksana pada siswa kelas X di SMK GKPI 1 Kota Pematang Siantar. Selain itu, tim pelaksana juga akan memberikan bantuan berupa  modul kit instalasi penerangan listrik sederhana sejumlah 4 set yang dapat langsung digunakan oleh siswa, sehingga lebih banyak siswa yang dapat melakukan praktik langsung ke modul. Dari hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diperoleh siswa dapat menambah keterampilan dasar instalasi penerangan listrik sederhana, kesempatan siswa untuk melakukan praktek langsung lebih merata seiring dengan bertambahnya modul praktik  dan menambah semangat siswa dalam melakukan praktikum instalasi penerangan instalasi listrik sederhana.