Kangkung (Ipomoea reptans Poir) merupakan salah satu sayuran daun yang banyak digemari masyarakat karena kandungan gizi tinggi. Peningkatan kebutuhan kangkung perlu diikuti dengan peningkatan produksinya. Salah satu cara peningkatan produksi kangkung dapat dilakukan dengan perluasan area budidaya. Pemanfaatan areal dengan intesitas cahaya yang minim seperti di antara tanaman tahunan atau pekarangan di kawasan urban dapat menjadi alternative tempat budidaya tanaman kangkung. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat toleransi tanaman kangkung terhadap naungan dan menentukan varietas kangkung yang toleran terhadap kondisi cahaya minimum. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Desa Permata Baru (104º46’44”E; 3º01’35”S) Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan dengan mengunakan naungan artificial pada bulan Juli hingga September 2023. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi dengan 2 faktor. Taraf naungan sebagai petak utama terdiri dari 0% (tanpa naungan), 55%, 70% dan 95%. Varietas sebagai anak petak terdiri dari varietas Bangkok LP-1 dan varietas Bika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menurunnya intensitas cahaya matahari akan menurunkan pertumbuhan tanaman kangkung. Naungan 55% menurunkan secara signifikan pertumbuhan dan hasil kangkung, semakin bertambahnya tingkat naungan maka semakin menekan pertumbuhan kangkung. Varietas Bangkok LP-1 dan varietas Bika tidak terdapat perbedaan baik pertumbuhan maupun hasil.