Articles
PELATIHAN BANTUAN HIDUP DASAR (BHD) MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KESIAPAN MENOLONG KORBAN KECELAKAAN PADA TUKANG OJEK
Basri, Ahmad Hasan;
Istiroha, Istiroha
Journals of Ners Community Vol 10 No 2 (2019): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/jnerscommunity.v10i2.918
ABSTRAK Pemberian pertolongan pertama terhadap korban kecelakaan lalu lintas di sering tidak dilakukan oleh petugas medis atau orang yang berkompeten. Tukang ojek yang ada disepanjang Jl. Raya Daendles sering melakukan pertolongan kepada korban kecelakaan lalu lintas Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan pengaruh pelatihan BHD terhadap pengetahuan dan kesiapan menolong tukang ojek di wilayah Jl. Raya Daendles Manyar Gresik. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental dengan jenis one group pre post test design. Sample diambil dengan menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 21 responden diberikan pelatihan BHD. Variabel independen yaitu pelatihan BHD dan variabel dependen yaitu tingkat pengetahuan dan kesiapan menolong tukang ojek. Instrumen yang digunakan adalah SOP pelatihan BHD dan kuisioner pengetahuan dan kesiapan menolong. Hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test menunjukkan ada perbedaan tingkat pengetahuan dan tingkat kesiapan menolong setelah diberikan pelatihan BHD dengan nilai p= 0,002 untuk tingkat pengetahuan dan p=0,000 untuk tingkat kesiapan menolong. Pelatihan BHD dapat meningkatkan pengetahuan dan kesiapan menolong karena dengan pendidikan kesehatan dengan demonstrasi dapat mempermudah responden dalam mengingat kembali materi yang telah diberikan. Petugas kesehtan diharapkan dapat memberikan pelatihan BHD kepada masyarakat awam lain sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan. Kata kunci: Pelatihan, Bantuan Hidup Dasar, Pengetahuan, Kesiapan Menolong, Tukang Ojek DOI: 10.5281/zenodo.3561989
PELATIHAN KESIAPSIAGAAN DENGAN MEDIA POWER POINT DAN MEDIA VIDEO DALAM MENINGKATKAN KESIAPSIAGAAN BENCANA BAJIR PADA SISWA SMA
Istiroha, Istiroha;
Basri, Ahmad Hasan
Journals of Ners Community Vol 11 No 2 (2020): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/jnerscommunity.v11i2.1154
Sekolah merupakan salah satu dari fasilitas publik yang sering terkena dampak langsung dari bencana banjir seperti rusaknya infrastruktur dan lumpuhnya kegiatan pendidikan sehingga komunitas sekolah harus memiliki kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan efektifitas pelatihan kesiapsiagaan dengan media power point dan media video terhadap peningkatan kesiapsiagaan siswa SMA/sederajat dalam menghadapi bencana banjir di daerah resiko tinggi banjir. Desain penelitian ini menggunakan Quasy Eksperimental dengan jenis two group pre post test design. Sample diambil dengan teknik purposive sampling. Sebanyak 20 responden diberikan pelatihan kesiapsiagaan dengan media power point dan 20 responden diberikan pelatihan kesiapsiagaan dengan media video. Instrumen yang digunakan adalah SOP pelatihan kesiapsiagaan dan kuisioner kesiapsiagaan. Data kesiapsiagaan dianalisis dengan uji indeks kesiapsiagaan menghadapi bencana dan diuji statistik dengan Wilcoxon Signed Rank Test dan Mann Whitney test. Hasil uji wilcoxone sign rank test nilai indeks rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan kesiapsiagaan bencana banjir dengan media power point menunjukkan nilai p= 0,035. Hasil uji wilcoxone sign rank test nilai indeks rata-rata sebelum dan sesudah pelatihan kesiapsiagaan bencana banjir dengan media video menunjukkan nilai p= 0,05. Hasil uji Mann whitney menunjukkan nilai p= 0,091 (p>0,05) artinya tidak ada perbedaan bermakna tingkat kesiapsiagaan siswa SMA/sederajat sesudah intervensi antara kelompok power point dan video. Media power point dan video merupakan media pembelajaran yang mempermudah siswa dalam belajar sehingga terjadi peningkatan kategori kesiapsiagaan. Pemerintah dan Badan Penanggunlangan Bencana Daerah diharapkan dapat memberikan pelatihan kesiapsiagaan bencana banjir kepada komunitas sekolah sehingga komunitas sekolah siap dan siaga dalam mengahadapi banjir. Kata Kunci: Bencana Banjir, Pelatihan Kesiapsiagaan, Power Point, Siswa SMA/sederajat, Video DOI: 10.5281/zenodo.4774679
HUBUNGAN TINGKAT STRESS KERJA PERAWAT IGD DENGAN KETEPATAN WAKTU PEMBERIAN OBAT HIGH ALERT
Basri, Ahmad Hasan;
Istiroha, Istiroha;
Taufiq, Ahmad
Journals of Ners Community Vol 12 No 2 (2021): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/jnerscommunity.v12i2.1552
Stres kerja dapat berpengaruh pada kesehatan perawat dan berlanjut pada terganggunya kinerja perawat, salah satunya dalam pemberian obat high alert. Ketidaktepatan waktu pemberian high alert medications memiliki risiko lebih tinggi membahayakan kesehatan pasien. Tujuan penelitian adalah menjelaskan hubungan tingkat stress kerja perawat IGD ketepatan waktu pemberian obat high alert. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat IGD RSUD Ibnu Sina. Jumlah sampel sebanyak 20 responden, diambil dengan purposive sampling. Variabel bebas adalah tingkat stres Perawat IGD dan variabel terikat adalah ketepatan pemberian obat high alert. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner nursing stress scale dan lembar observasi pemberian obat high alert. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman dengan tingkat signifikansi a<0,05. Uji statistik spearman rho menunjukkan p=0,003 (a<0,05) sehingga H1 diterima artinya ada hubungan tingkat stres kerja Perawat IGD dengan ketepatan waktu pemberian obat high alert dengan tingkat korelasi kuat (r = 0,631). Semakin tinggi tingkat stres kerja perawat maka semakin rendah ketepatan waktu pemberian obat high alert. Bagi managemen rumah sakit diharapkan dapat mengantisipasi kondisi stres kerja dan meningkatkan kualitas management dispensing obat high alert. DOI: 10.5281/zenodo.6033604
PENGARUH POSISI PRONASI TERHADAP SATURASI OKSIGEN PASIEN COVID-19
Basri, Ahmad Hasan;
Zuliyati, Evi
Journals of Ners Community Vol 13 No 5 (2022): Jurnal of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i5.1790
Coronavirus disease adalah penyakit yang menyerang sistem pernapasan dengan gejala baru yang disebut happy hipoksia. Posisi pronasi adalah terapi non farmakologik untuk meningkatkan saturasi oksigen dengan keuntungan perbaikan ventilasi dan perfusi daerah ventral dan dorsal paru.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh posisi pronasi terhadap saturasi oksigen pasien Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah Pre-Eksperimental Design One GroupPretest-Posttest Design. Sampel penelitian ini adalah 19 pasien Covid-19 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Variabel dependen adalah saturasi oksigen dan variabel independen adalah posisi pronasi. Analisis menggunakan uji wilcoxon signed rank test. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pencatatan pada lembar observasi dan oksimetri nadi. Analisa data menggunakan uji Wilcoxon signed rank test menunjukkan hasil (α hitung) = 0,022 < 0,05 sehingga H1 diterima yang artinya membuktikan bahwa ada pengaruh signifikan posisi pronasi terhadap saturasi oksigen setelah 60 menit pemberian. Berdasarkan hasil penelitian ada peningkatan 1-2% dari nilai saturasi sebelum posisi pronasi. Sehingga bisa dijadikan alternatif terapi untuk meningkatkan saturasi oksigen pasien Covid-19 selain terapi farmakologis yang sudah didapatkan. Komorbid yang diderita dapat meningkatkan resiko penurunan saturasi oksigen pada pasien Covid-19. Posisi pronasi yang dilakukan lebih dari satu kali dapat memberikan hasil peningkatan saturasi oksigen lebih maksimal.
DURATION OF HEMODIALYSIS THERAPY CORRELATES WITH COGNITIVE FUNCTION OF CHRONIC KIDNEY DISEASE PATIENTS
Zahroh, Roihatul;
Istiroha, Istiroha;
Basri, Ahmad Hasan;
Abd Kadir, Khairul Azmi
SYNTHESIS Global Health Journal Volume 3, Issue 1, 2025
Publisher : SYNTIFIC
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.61543/syn.v3i1.121
Background. When the kidneys are unable to eliminate waste and fluid from the body, hemodialysis is a treatment that is employed. Hemodialysis patients with kidney failure experience a reduction in cerebral perfusion and blood flow velocity, which leads to a cerebral edema, a decrease in intracerebral blood pressure, and a change in the brain's oxygen metabolism, all of which impair cognitive function. Numerous investigations on people with chronic renal disease have extensively documented cognitive impairments and dementia. This study purpose to determine cognitive function related to the duration of hemodialysis in chronic kidney disease patients. Research Methods. This cross-sectional, correlative analytical investigation was carried out in January 2024 using a sample of around 26 participants who satisfied the inclusion requirements using complete sampling methodologies. Mini Mental State Examination (MMSE) questionnaires were used in this investigation. The Spearman's rho statistical test was used to assess the collected data. Findings. There was no relationship between the two factors examined in patients with chronic renal disease, the length of hemodialysis treatment, and the cognitive function (p = 0.311). Conclusion. Hospital would be able to maintain or reduce cognitive impairment in hemodialysis patients by offering education or conversation using a variety of techniques or media, particularly with relation to understanding about chronic kidney disease patients.
FAKTOR RISIKO KEJADIAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT
Hadi Prayoga, Dimas;
Basri, Ahmad Hasan;
Mony, Ali
Jurnal Osadhawedyah Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Osadhawedyah
Publisher : PT NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Gresik merupakan daerah dengan wilayah kawasan industry yang merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya ISPA. Faktor yang mempengaruhi ISPA diantaranya adalah pengaruh lingkungan, misalnya pencemaran polusi udara dari pabrik di lingkungan sekitar sehingga dapat penggangu kesehatan masyarakat sekitar kemudian perilaku, hidup bersih yang kurang di jaga misalnya membuang sampah sembarangan kebiasaan merokok, dan status gizi yang tidak seimbang sehingga mudah untuk terserang oleh penyakit. Namun sampai saaat ini faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya ISPA belum dapat dijelaskan.. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ISPA di Puskesmas Nelayan Gresik diantaranya faktor lingkungan, faktor status gizi dan faktor perilaku. Jenis penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan desain cross sectional responden sebanyak 59 orang dengan Teknik pngumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan lembar observasi kemudian dianalisis dengan metode uji korelasi Rank Spearman. Hasil analisa statistic menunjukan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kejadian ISPA antara lain lingkungan (p= 0,004) dengan derajat korelasi hubungan (r= 0,367) termasuk korelasi kuat. status gizi (p= 0,001), dengan korelasi hubungan (r= 0,432) termasuk korelasi kuat, dan perilaku (p= 0,002) dengan korelasi hubungan (r= 0,398) termasuk korelasi kuat. Kesimpulan penelitian ini menunjukan bahwa faktor lingkungan, status gizi, dan perilaku sangat mempengaruhi terhadap kejadian ISPA sehingga diharapkan perawat lebih aktif dalam melakukan penyuluhan pada masyarakat sehingga penyakit ISPA dapat di minimalkan.
PENYULUHAN HERBAL KOMPLEMENTER ANTIHIPERTENSI KEPADA LANSIA DI WILAYAH DESA CERME KIDUL, KABUPATEN GRESIK
Istiroha, Istiroha;
Basri, Ahmad Hasan;
Zahroh, Roihatul;
Rahimah, Syan
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Nusantara | Maret - Mei 2025
Publisher : PT. NAFATIMAH GRESIK PUSTAKA
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
Penderita hipertensi secara umum tidak mengetahui bahwa terapi komplementer dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Tujuan pengabdian masyaraakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terutama kelompok lansia tentang tanaman herbal komplementer yang dapat digunakan sebagai obat non farmakologis anti hipertensi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan pada tanggal 14 – 15 Juli 2024 di Posyandu Lansia Desa Cerme Kidul, Kecamatan Cerme, kabupaten Gresik. Pada hari pertama tim pelaksana melakukan persiapan dan pada hari ke dua tim pelaksana melakukan penyuluhan tentang konsep penyakit hipertensi, herbal komplementer antihipertensi, dan demonstrasi pembuatan jus herbal komplementer. Sebelum penyuluhan tim membagikan kuisioner pretest dan setelah penyuluhan tim membagiakn kuisioner posttetst sebagai evaluasi hasil penyuluhan. Penyuluhan ini diikuti oleh 20 lansia yang mempunyai riwayat hipertensi. Hasil pegabdian kepada masyarakat menunjukkan pengetahuan lansia sebelum diberikan penyuluhan sebagian besar pada kategori kurang (65,0%) dan setelah diberikan penyuluhan, pengetahuan peserta meningkat menjadi kategori cukup (50,0%) dan baik (40,0%). Pemberian penyuluhan tentang herbal komplementer antihipertensi kepada lansia terbukti efektif dalam meningkatkan pengetahuan lansia tentang hipertensi dan obat herbal antihipertensi. Diharapkan Puskesmas dapat membuat program penyuluhan dan pemanfaatan tanaman herbal antihipertensi sebagai tanaman obat keluarga yang dimiliki oleh setiap keluarga sehingga penderita hipertensi dapat menggunakan tanaman tersebut dengan mudah dan murah.
The Effect of Autogenic Relaxation and Positive Affirmations on Anxiety Levels and Vital Signs of Patients
Basri, Ahmad Hasan;
Indawati, Lilis Tri;
Revita, Natalia Christin Tiara
Jurnal Surya Vol 17 No 2 (2025): Volume 17 Issue 02 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38040/js.v17i2.1176
Introduction: Anxiety is a word used to describe feelings of uneasiness, worry, and at the same time fear so that anxiety can affect the TTV of someone who does the examination. this study aims to determine the description of anxiety levels and TTV in patients. This anxiety needs attention and nursing intervention because the patient's emotional state will affect body function, especially in changes in Vital Sign, which can affect the results of Medical Check Up (MCU) which is less accurate and does not match the actual condition experienced by the patient. Methods: This research design is descriptive research. Has a single variable, namely anxiety level and TTV. The population of this study was 100 with purposive sampling technique that met the inclusion criteria so that it became 80 respondents. Carried out on November 1 to November 23, 2024. Data were collected using anxiety levels and vital signs using a questionnaire instrument. Data analysis using the Wilcoxon statistical test to determine the level of significance α < 0.05, if p < 0.05 then there is an effect of Autogenic Relaxation and Positive Affirmation on the level of anxiety and vital signs of patients. Results: Most respondents had mild anxiety 54 patients (67.5%) after the intervention and almost all respondents had abnormal TTV 63 patients (78.8%) after the intervention.In this study with the willcoxon test, there is an effect of the combination of autogenic relaxation (p-value = 0.000), and positive affirmations (p-value = 0.000) on anxiety levels. Conclusion: The MCU clinic provides audio about providing autogenic relaxation and positive affirmations in the waiting room to reduce patient anxiety so that patients have accurate medical examination results. Keywords: Anxiety; Blood Pressure; Patients
The Risk of Decubitus Ulcers in Bed Rest Patients in The Intensive Care Unit
Khoironi, Rahmi;
Basri, Ahmad Hasan;
Laily, Nurul Fahmi Rizka
Jurnal Surya Vol 17 No 01 (2025): Volume 17 Issue 01 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Lamongan
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.38040/js.v17i01.1177
Introduction: Bed rest patients are at high risk of developing decubitus ulcers, which can increase morbidity and mortality. Mobilization every two hours is primary prevention, but is often overlooked due to nurses' workload. The Matras Mob was developed to facilitate optimal patient mobilization. This study analyzed the effect of the Matras Mob intervention on the risk of developing decubitus ulcers in ICU patients. Methods: Using a pre-experimental one-group pre-posttest design, this study involved 33 respondents with total sampling. Data was collected using the Braden Scale before and three days after the intervention, then analyzed with the Wilcoxon Signed Ranks Test. Results: Results showed a significant difference in decubitus ulcer risk before and after the intervention (p = 0.000). Before the intervention, the majority of patients were at very high risk, while afterward the risk decreased to high and low. Conclusion: Matras Mob is effective in reducing the risk of decubitus ulcers and is recommended as an innovation in the prevention of decubitus ulcers in bed rest patients in the ICU. Keywords: Bed Rest, Decubitus Ulcer, ICU, Matras Mob, Mobilization
HUBUNGAN FASILITAS RUANG RAWAT INAP DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN BPJS (The Relationship Between in Ward Facilities with the Level of BPJS Patient Satisfaction)
Basri, Ahmad Hasan;
Leoganda, Dadang Filani
Journals of Ners Community Vol 7 No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.55129/jnerscommunity.v7i1.113
ABSTRAK                                                                  Kesehatan adalah kebutuhan dasar manusia untuk hidup layak produktif sehingga perlu penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang terkendali dalam biaya dan mutu pelayanan yang diberikan. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan fasilitas kesehatan ruang rawat inap di sebuah rumah sakit dalam memberikan fasilitas kesehatan pada pasien BPJS harus sama tidak membeda-bedakan pasien. Tujuan dari penelitian ini untuk menjelaskan hubungan fasilitas ruang rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien BPJS.           Desain penelitian ini adalah cross sectional. Pengumpulan data tentang fasilitas ruang rawat inap dan tingkat kepuasan pasien BPJS menggunakan kuesioner kemudian dianalisis menggunakan rank sperman corelation, sampel yang digunakan adalah pasien sebanyak 25 orang.           Hasil analisa statistik hubungan fasilitas ruang rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien BPJS adalah p= 0,034 yang berarti ada hubungan fasilitas ruang rawat inap dengan tingkat kepuasan pasien BPJS, dengan derajat korelasi hubungan r=0,426 yang artinya mempunya korelasi kuat.           Semakin baik fasilitas ruang rawat inap maka akan berdampak pada peningkatan kepuasan pasien. Pasien merasa puas ketika di rawat di rumah sakit akan merekomendasikan ke orang lain atau keluarga tentang kelengkapan fasilitas yang dimiliki setiap ruangan yang ada di rumah sakit dan ini sekaligus dapat menjadi promosi tersendiri untuk perkembangan rumah sakit kedepannya.Kata Kunci :Fasilitas Ruang Rawat Inap, tingkat kepuasan pasien BPJS. ABSTRACT Health is a basic human need to live decent and productive so it needs health service that good cost and quality controlled. The efforts that undertaken to maintain health facility in wards at the hospital that providing health facilites to patient should not discriminate between BPJS patient and others. The purpose of this study to clarify the relationship of patient in ward facilities with the level of patient satisfactions of BPJS system.This study used cross sectional design. Data collection of inpatient facilities and patient satisfaction used a questionnaire. The analyzed used Rank Spearman Correlation, the patient sample was 25 patients.           Statistical analysis of the relationship inpatient facilities with BPJS patient satisfaction level was p=0,034, it means there was a relationship inpatientfacilities with BPJS patient satisfaction level, with relationcorelation degree r=0,426 which had strong corelation. The better patientfacilities in ward will impact on improving patient satisfaction. Patients are satisfy when treated to the hospital would recommend to other people or their families about the completeness of facilities of every room in the hospital and it also can be a separate promotion for the future development of the hospital.Keywords: In Ward Facilities, BPJS patient ssatisfaction.