Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DALAM MENGHADAPI PERSALINAN DI RSUD LA TEMMAMALA KABUPATEN SOPPENG Simon, Merlis
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 13 No 5 (2018): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (398.965 KB)

Abstract

Kecemasan adalah suatu perasaan tidak santai yang samar-samar karena ketidaknyamanan atau rasa takut yang disertai suatu respon (penyebab tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu). Kecemasan dalam kehamilan merupakan suatu keadaan emosi yang mirip dengan kecemasan secara umum namun ini terjadi pada wanita hamil yang berkaitan dengan kesejahteraan bayi, proses persalinan dan pengalaman dalam merawat kehamilan dan perubahan peran menjadi orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan di RSUD La Temmamala Kabupaten Soppeng. Jenis penelitian ini adalah kuatitatif dengan metode pendekatan cross-sectional. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 47 pasien dan sampel sebanyak 42 responden yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesiner, selanjutnya data diolah menggunakan program komputerisasi dengan uji statistik Chi Square dengan tingkat kemaknaan ? = 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan kecemasan ibu hamil untuk variabel pengetahuan diperoleh niali p = 0,006 < ? 0,05 dan untuk variabel dukungan keluarga diperoleh p = 0,002 < ? 0,05. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan dukungan keluarga dengan kecemasan ibu hamil trimester III dalam menghadapi persalinan
Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Terjadinya Erosi Serviks pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa Simon, Merlis
Nursing Inside Community Vol 2 No 1 (2019): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (291.781 KB) | DOI: 10.35892/nic.v2i1.279

Abstract

Wanita dalam menjalankan peran reproduksinya, gangguan kesehatan system reproduksi merupakan penyebab kematian tertinggi ialah kanke rserviks.Tanda awal terjadinya kanker serviks terjadinya erosi serviks atau lesi prakanker serviks.Erosi serviks atau lesi prakanker serviks adalah suatu proses peradangan atau suatu luka yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut rahim).(Handayani, 2010). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi terjadinya erosi serviks pada pasangan usia subur di Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa meliputi usia pertama kali menikah, paritas, penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, penggunaan kontrasepsi oral dan kebersihan organ genetalia.Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi semua pasangan usia subur khususnya wanita yang melakukan pemeriksaan IVA dengan jumlah Sampel sebanyak 154 responden. Penelitian ini menggunakan system komputerisasi dengan bantuan program SPSS.Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh antara usia pertama kali menikah, penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, penggunaan kontrasepsi oral dan kebersihan organ reproduksi terhadap teradinya erosi serviks sedangkan paritas tidak berpengaruh terhadap terjadinya erosi serviks. Saran penelitian ini petugas kesehatan untuk tetap lebih aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan erosi serviks dan juga untuk seluruh wanita untuk rutin memeriksakan diri untuk mencegah terjadinya erosi serviks.
Hubungan Dukungan Keluarga terhadap Kepatuhan Pengobatan Pasien Tuberkulosis Paru Nasedum, Ivana Ribka; Simon, Merlis; Fitriani, Fitriani
Window of Health : Jurnal Kesehatan Vol 4 No 4 (Oktober 2021)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/woh.v4i04.647

Abstract

Until now, Tuberculosis still has to be overcome in the community, where the government has made treatment programs and guidelines for treating Tuberculosis disease to handle these cases according to national standards. This is due to the high rate of treatment non-compliance in tuberculosis patients. Tuberculosis cases in Manokwari, West Papua, were recorded as many as 4,645 cases in 2017 and after evaluating the recovery of 352 cases, this means that the TB cure rate is still below the target according to the strategic plan to be achieved in 2017, which is 90%, while in 2017 the cure rate is 37 , 73%. The purpose of this study was to determine the relationship between family support and adherence to treatment of tuberculosis patients at Sanggeng Public Health Center, Manokwari Regency. This type of research is a quantitative study using a cross sectional research design. This research was conducted from August to September 2020 at the Sanggeng Health Center, Manokwari Regency, with 45 respondents in the sample. The results of the chi square test showed that there was a significant relationship between family support and patient compliance with tuberculosis medication with a p-value = 0.000. The conclusion is that there is a significant relationship between family support and patient compliance with tuberculosis medication at Sanggeng Public Health Center, Manokwari Regency.
Analisis Faktor yang Berpengaruh terhadap Terjadinya Erosi Serviks pada Wanita Pasangan Usia Subur (PUS) di Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa Merlis Simon
Nursing Inside Community Vol. 2 No. 1 (2019): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Wanita dalam menjalankan peran reproduksinya tidak dapat terlepas dari berbagai permasalahan, gangguan yang paling ringan sampai dengan gangguan berat. Dan yang menjadi salah satu gangguan yang menyerang organ reproduksi wanita yaitu erosi serviks. Erosi serviks adalah suatu proses peradangan atau suatu luka yang terjadi pada daerah porsio serviks uteri (mulut rahim). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya erosi serviks pada wanita pasangan usia subur di Puskesmas Pallangga Kabupaten Gowa. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi semua pasangan usia subur khususnya wanita yang melakukan pemeriksaan IVA dengan jumlah Sampel sebanyak 154 responden. Pengelolahan data penelitian ini menggunakan sistem komputerisasi dengan bantuan program SPSS. Kesimpulan dari penelitian ini adalah ada pengaruh antara usia pertama kali menikah, penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim, penggunaan kontrasepsi oral dan kebersihan organ reproduksi terhadap terjadinya erosi serviks sedangkan paritas tidak berpengaruh terhadap terjadinya erosi serviks. Saran bagi petugas kesehatan untuk lebih aktif dalam memberikan pendidikan kesehatan tentang pencegahan erosi serviks dan bagi seluruh wanita untuk rutin memeriksakan diri untuk mencegah terjadinya erosi serviks.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Kesiapan Siswi Dalam Menghadapi Menarche Di SD Islam Guppi Kota Sorong Merlis Simon; Wahyuni Maria Prasetyo Hutomo
Nursing Inside Community Vol. 3 No. 2 (2021): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu peristiwa terpenting pada masa pubertas remaja putri sekaligus pertanda biologis dari kematangan seksual yaitu datangnya menstruasi pertama atau menarche. Fase tibanya haid pertama ini juga merupakan satu periode dimana perempuan benar-benar menjalani fungsi kewanitaannya. Maka bagi perempuan peristiwa haid menduduki satu eksistensi psikologis yang unik, yang bisa mempengaruhi persepsi perempuan terhadap realitas hidup , baik pada masa remaja maupun dewasa nanti. Remaja putri yang mengalami menarche sering merasakan kebingungan dan kesedihan, hal ini terjadi karena banyaknya remaja yang tidak memahami dasar perubahan yang terjadi pada dirinya. Oleh sebab itu saat remaja putri menghadapi menarche dibutuhkan kesiapan mental yang baik. Kesiapan menghadapi menstruasi pertama (menarche) dimana seseorang siap untuk mencapai salah satu kematangan fisik yaitu datangnya menstruasi pertama (menarche), yang keluar dari tempat khusus wanita pada saat menginjak usia sepuluh sampai enam belas tahun, yang terjadi secara periodik (pada waktu tertentu) dan siklik (berulang-ulang). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan kesiapan siswi dalam menghadapi menarche di SD Islam Guppi Kota Sorong, Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian cross sectional, penelitian ini dilaksanakan pada bulan februari 2020 dengan jumlah sampel adalah 34 responden, adapun hasil penelitian ini berdasarkan hasil uji chi square menunjukan bahwa pengetahuan dan sikap dengan kesiapan menarche di peroleh nilai ρ value= 0,002 < α=0,05 maka kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan kesiapan siswi menghadapi menarche di SD Islam Guppi Kota Sorong.
HUBUNGAN PENGGUNAAN KELAMBU DENGAN KEJADIAN MALARIA DI PUSKESMAS MARIPPI Merlis Simon
Nursing Inside Community Vol. 4 No. 1 (2021): Nursing Inside Community
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berdasarkan data kasus positif malaria dan jumlah penderita malaria Annual Parasite Incidence (API), ternyata kabupaten/kota endemis tinggi malaria masih terkonsentrasi di kawasan timur Indonesia salah satunya provinsi Papua Barat, sesuai data kasus malaria pada tahun 2019 di Indonesia sebanyak 250.644. Kasus tertinggi yaitu sekitar 86 persen terjadi di Provinsi Papua sebanyak 216.380 kasus. selanjutnya disusul Provinsi NTT sebanyak 12.909 kasus dan Provinsi Papua Barat sebanyak 7.079 kasus. Provinsi Papua Barat masuk dalam penyumbang angka malaria terbesar secara nasional. Kasus Malaria dengan Annual Paracite Incidence terbesar berada di Kabupaten Manokwari Selatan sebesar 29 per 1.000 penduduk Selanjutnya, Kabupaten Manokwari menempati urutan kedua kasus malaria dengan API sebesar 26 per 1.000 penduduk, dan urutan ketiga, kabupaten Teluk Wondama sebesar 14 per 1.000 penduduk. Sedangkan pada Puskesmas Maripi yang terlatak di wilayah Kabupaten Manokwari Selatan yang merupakan daerah dengan API tertinggi di Provinsi Papua Barat. Menurut data e-sismal Puskesmas Maripi pada Tahun 2020 diperolah dari 643 suspek malaria yang diperiksa terdapat 108 pasien yang positif malaria. Dari data tersebut dapat dihitung Annual Paracite Incidence untuk wilayah kerja Puskesmas Maripi yang berjumlah penduduk 7.744 orang sebesar 13,9 ‰, jadi dapat disimpulkan bahwa wialyah kerja Puskesmas Maripi merupakan daerah endemis tinggi malaria. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria Di Puskesmas Marippi Kabupaten Manokwari. Penelitian dilakukan menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode pendekatan cross sectional. Penelitian dilaksanakan pada Bulan Juni sampai dengan Juli 2021 dengan jumlah sampel adalah 106 responden. Berdasarkan hasil uji chi square menunjukan bahwa penggunaan kelambu dengan kejadian malaria di peroleh nilai ρ value= 0,069 > α=0,05 maka kesimpulan pada penelitian ini adalah tidak ada hubungan penggunaan kelambu dengan kejadian malaria Di Puskesmas Marippi Kabupaten Manokwari.
Edukasi Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Di Masa Adaptasi Kebiasaan Baru Di Kelurahan Kampung Baru Kota Sorong wahyuni maria prasetyo hutomo; Irfandi Rahman; Evi Hudriyah Hukom; Merlis Simon
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 1 No 4 (2021): JPMI - Agustus 2021
Publisher : CV Infinite Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52436/1.jpmi.39

Abstract

Perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS adalah upaya untuk memperkuat budaya seseorang, kelompok maupun masyarakat agar peduli dan mengutamakan kesehatan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas. Dalam usaha pencegahan penyebaran pandemi Covid-19 ini, Masyarakat memiliki peran yang sangat penting. Kelurahan Kampung Baru merupakan bagian dari wilayah kerja Puskesmas Malawei di Kota Sorong yang wilayahnya memiliki pasien positif Covid-19. Dari laporan Dinas Kesehatan Propensi Papua Barat, wilayah kerja Puskesmas Malawei Kota Sorong terdapat 26 Kasus COVID-19 yang terkonfirmasi positif dengan 1 orang meninggal Berdasarkan hal tersebut maka Kami melakukan Pengabdian di kelurahan kampung baru kota sorong dengan Tujuan memberikan edukasi perilaku hidup dan sehat (PHBS) di masa adaptasi kebiasaan baru di kelurahan kampung baru kota sorong, metode yang dilakukan, yaitu melalui sosialisasi kepada masyarakat tentang upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Hasil Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di masa adaptasi kebiasaan Baru di kelurahan kampung baru memberikan dampak positif bagi masyaratkat yang membuat masyarakat memahami tentang PHBS sebagai salah satu tindakan Pencegahan Penularan Covid-19 Pada kelompok Masyarakat yang sangat penting untuk terus di lakukan sehingga masyarakat memiliki kesadaran bersama dan memiliki pengetahuan tentang pentingnya bersama-sama untuk Tetap menjalankan kebiasaan baru( mencucui tangan & membiasakan menggunakan masker) di masa adaptasi kebiasaan baru
PENGARUH PENERAPAN PENDIDIKAN SEKS (MEDIA ULAR TANGGA) TERHADAP KEMAMPUAN PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK JALANAN DI KAMPUNG SAVANA KOTA MAKASSAR Sitti Nurbaya; Merlis Simon
Journal of Islamic Nursing Vol 4 No 2 (2019): Journal Of Islamic Nursing
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.14 KB) | DOI: 10.24252/join.v4i2.10203

Abstract

The Indonesian Child Protection Commission confirmed the sexual violence against children was still a major problem. In 2015 the category of children dealing with the law ranked first, namely cases of sexual violence against children (Rape, molestation, sodomy / pedophilia) as many as 18% or 193 victims of the second place violence as victims of physical violence as much as 17% or 182 cases and the third order as children perpetrators of sexual violence 12.9% or 138 cases. The Makassar City Women's Empowerment and Child Protection Agency noted that there were at least 1,160 cases of child abuse in Makassar City in 2017. This was due to the lack of efforts of children, adolescents, parents and teachers to prevent early. The purpose of this study was to determine the effect of the implementation of sex education (ladder snake media) on the ability to prevent sexual violence on street children in Savana, Makassar City. The type of this research used a Quasy Experimental research design with a Pre-post test design approach. This research was conducted in Savana Village Bangkala Village, Manggala. District, Makassar on March 27-30 August 2019. The population of  the study was 45 children, based on the population, then taken a sample of 40 respondents. Statistical test results showed there was an influence of sex education (snake ladder media) on the prevention of sexual violence in children with a value (p = 0,000, smaller than ɑ = 0.05). So, it can be concluded that there was an influence on the application of sex education (snake ladder media) to prevention of sexual violence against street children in Savana village, Makassar City.Keywords: Sex Education, Snakes and Ladders, Sexual Violence, Street Children   
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP KADER KESEHATAN DENGAN PRAKTIK PENEMUAN SUSPEK PENDERITA TUBERKULOSIS PARU Triani Banna; Dirgantari Pademme; Merlis Simon
Jurnal Kesehatan Vol 11, No 2 (2020)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38165/jk.v11i2.225

Abstract

Praktik penemuan kasus TB masih belum mencapai target yang ditetapkan. Agar target tersebut dapat tercapai, diperlukan peran serta kader kesehatan yang memiliki pengetahuan dan sikap untuk mendukung penemuan suspek TB paru. Namun peran kader dalam penemuan suspek TB paru belum maksimal. Penemuan suspek TB paru yang cepat dapat memutus rantai penularan TB sehingga eliminasi TB dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap kader kesehatan dalam praktik penemuan suspek penderita TB paru di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Kasuari Kota Sorong. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua kader yang terdaftar dan aktif di Puskesmas Tanjung Kasuari. Responden penelitian sebanyak 30 orang yang diambil dengan purposive sampling. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan kader dengan praktik penemuan suspek TB paru (p-value = 0,000), dan ada hubungan antara sikap kader dengan praktik penemuan suspek TB paru (p-value = 0,000). Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap kader kesehatan dalam praktik penemuan suspek penderitaTB paru. Saran bagi pengelola program pencegahan penyakit menular agar meningkatkan pelatihan praktik penemuan suspek TB paru yang berkesinambungan untuk meningkatkan pengetahuan kader dalam praktik penemuan suspek TB paru.Kata kunci: pengetahuan, sikap, TB paru, kader. AbstractThe practice of finding TB cases is still far from the expected target. The participation of trained health cadres is required to achieve the target. Rapid discovery of suspected pulmonary tuberculosis can break the chain of TB transmission so that TB elimination can be achieved. This study aims to determine the relationship between knowledge and attitudes of health cadres in the practice of finding suspected pulmonary TB in the Puskesmas Tanjung Kasuari. This research is a quantitative study using a cross-sectional design. The population in this study were all registered and active cadres at Puskesmas Tanjung Kasuari. Respondents of the study were 30 people who were taken by purposive sampling. The results of the chi-square test showed that there was a relationship between the knowledge of cadres and the practice of finding pulmonary TB suspects (p-value = 0,000). The conclusion of this study is that there is a relationship between knowledge and attitudes of health cadres in the practice of finding suspected TB pulmonary. The managers of communicable disease prevention programs are suggested to improve the practice training for the continuous detection of pulmonary TB suspects to increase cadres' knowledge in the practice of finding pulmonary TB suspects.Keywords: knowledge, attitudes, pulmonary tuberculosis, cadres
HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI DENGAN PERILAKU KEKERASAN PADA IBU RUMAH TANGGA Irfandi Rahman; Merlis Simon; Wahyuni Maria Prasetyo Hutomo; Rizqi Alvian Fabanyo
Nursing Arts Vol 16 No 2 (2022): NURSING ARTS
Publisher : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Sorong

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36741/jna.v16i2.205

Abstract

Perilaku kekerasan adalah sesuatu yang dapat melukai seseorang secara fisik maupun psikis. KDRT disebabkan oleh 4 faktor yaitu individu, pasangan, sosial budaya, dan ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat ekonomi dengan perilaku kekerasan pada ibu rumah tangga. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain pendekatan cross sectional. Variabel bebasnya adalah tingkat ekonomi, sedangkan variabel terikatnya adalah kejadian perilaku kekerasan yang dilakukan oleh ibu rumah tangga. Lokasi penelitian di Desa Matalamagi Kota Sorong pada bulan Juli 2022. Data dianalisis dengan menggunakan uji chi square. Populasi penelitian adalah 35 orang yang mengalami kekerasan dan sampel penelitian adalah 35 orang, dengan teknik total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik chi square menunjukkan adanya hubungan antara tingkat ekonomi dengan p value = 0,04 < 0,05 sehingga Ha diterima dan H0 ditolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat ekonomi ibu rumah tangga. Kesimpulannya adalah ada hubungan tingkat ekonomi dengan perilaku kekerasan ibu rumah tangga. Saran agar pemerintah kota dapat berperan dalam KDRT seperti mengadakan penyuluhan.