Ege, Benediktus
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

DIGITALISASI PEMBELAJARAN KURIKULUM MERDEKA MELALUI PELATIHAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA PEMBELAJARAN IPA DI SMP Eka Tuah, Yayan Adrianova; Ege, Benediktus; Bustami, Yakobus; Huda, Fatkhan Amirul; Anyan, Anyan
JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 2, No 2 (2023): Edisi November
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jppm.v2i2.2959

Abstract

Salah satu cara peningkatan kualitas pembelajaran di kelas yaitu meningkatkan kompetensi guru. salah satu kompetensi guru yang pelu ditingkatkan berkaitan dengan pembelajaran di kelas yaitu menciptakan pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang kreatif dan inovatif. Kurangnya kemampuan Guru SMP di Kecamatan Semitau Kapuas Hulu dalam menggunakan media pembelajaran, membuat guru perlu dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat media pembelajaran IPA. Kegiatan dilaksanakan selama satu hari dengan memberikan pelatihan dan pendampingan dalam membuat media pembelajaran interaktif berbasis HTML 5 dengan Articulate Storyline, pelatihan diikuti oleh 25 orang guru dari dua sekolah yang ada di kecamatan Semitau, Kabupaten Kapuas Hulu, yakni SMPN 1 Semitau dan SMPN 2 Semitau, kegiatan di laksanakan di laboratorium komputer SMPN 1 Semitau. Hasil pengabdian didapatkan skor rata-rata prates peserta adalah 60,68 dan postest sebesar 90,54 dari hasil tersebut guru dapat disimpulkan bahwa guru dapat menhgikuti dan memahami tentang materi yang di dampaikan narasumber. Diharapkan hasil yang didapatkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu guru – guru SMP dapat mengembangkan media pembelajaran interaktif yang dapat dipakai pada pembelajaran di kelas.
PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF DENGAN MEMANFAATKAN BAHAN DARI POTENSI LOKAL DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PERIKANAN Julung, Hendrikus; Ege, Benediktus; Bustami, Yakobus
JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 1 (2024): Edisi April
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jppm.v3i1.3427

Abstract

Abstrak:Melimpahnya sumber daya alam sebagai potensi lokal berupa limbah rumah tangga, limbah pertanian dan tumbuhan yang dapat dijadikan bahan pembuatan pakan ikan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi tersebut belum dikelola dengan baik karena masyarakat kurang mengetahui nilai manfaatnya serta kurangan pengetahuan dan keterampilan untuk mengembangkan usaha perikanan dan pembuatan pakan alternatif dari bahan baku lokal, padahal peluang usahanya menjanjikan untuk meningkatkan pendapatan dan ekonomi masyarakat. Tujuan PKM ini adalah memberikan wawasan dan pengetahuan serta keterampilan kepada masyarakat tentang sumber daya lokal yang dapat dikelola menjadi pakan alternatif bagi ikan. Metode PKM yang digunakan berupa penyuluhan dan pelatihan. Hasil PKM ini bahan alternatif pembuatan pakan dari limbah rumah tangga seperti; air cucian beras, limbah sayuran, limbah buah-buahan dan dari limbah ertanian berupa dedak halus dari sekam serta limbah industri dan pasar seperti kepala ikan teri dan ampas tahu. Tumbuh-tumbuhan yang dapat dijadikan campuran bahan pakan seperti; Umbi-umbian, rebung, bongol pisang, kelor, kelapa, eceng gondok.  Kata Kunci: Pakan Alternatif, Potensi Lokal, Perikanan.
PELATIHAN ARTICULATE STORYLINE BAGI GURU SE-KECAMATAN TAYAN HULU Ege, Benediktus; Tuah, Yayan Adrianova Eka; Julung, Hendrikus; Huda, Fatkhan Amirul; Duda, Hilarius Jago
JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 3, No 2 (2024): Edisi Nopember
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jppm.v3i2.4055

Abstract

One way to improve the quality of classroom learning is by enhancing teachers' competencies. One aspect that needs improvement is teachers' ability to create learning experiences that utilize applications currently in high demand, such as Articulate Storyline, which can assist teachers in designing creative and innovative media. In Tayan Hulu District, there is a lack of capability among junior high school teachers in using learning media, making it necessary for them to gain knowledge and skills in developing educational media. This training was conducted over one day, providing training and assistance in creating interactive learning media using Articulate Storyline. The training was attended by 19 teachers representing schools in Tayan Hulu District and took place at SMPN 01 Tayan Hulu. From this community service activity, it was found that the average pre-test score of participants was 51.18, and the post-test score was 89.32, indicating that the teachers could follow and understand the material presented by the resource person. It is hoped that the results of this community service activity will enable junior high school teachers to proficiently use the Articulate Storyline application to develop interactive learning media that can be utilized in the teaching and learning process in the classroom
Makna Tanaman pada Perlengkapan Upacara Perkawinan Adat Suku Dayak Uud Danum Oktaviani, Ursula Dwi; Andri, Andri; Ege, Benediktus
Stilistika: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Vol 14 No 1 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/st.v14i1.7004

Abstract

Plants Meaning in Traditional Wedding Ceremony Equipment of Dayak Uud Danum Ethic Group ABSTRAKPenelitian pada upacara perkawinan adat suku Dayak Uud Danum menggunakan kajian semiotika Roland Barthes. Tanda-tanda dianalisis melalui penanda (signifier), petanda (signified), tanda denotative (denotative sign), penanda konotatif (connotative signifier), petanda konotatif (connotative signified), dan tanda konotatif (connotative sign). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan makna tanaman pada perlengkapan upacara perkawinan adat suku Dayak Uud Danum. Metode yang digunakan pada penelitian ini yakni metode kualitatif dengan kata lain penelitian ini mengkaji data secara mendalam tentang semua kompleksitas yang ada dalam penelitian tanpa melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan yang lainnya. Instrument penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu: lembar wawancara, lembar observasi dan dokumentasi. Data pada penelitian ini yakni tanaman pada perlengkapan upacara perkawinan adata suku Dayak Uud Danum. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari observasi partisipan, wawancara terbuka dan  mendalam, serta dokumentasi. Teknik analisis data yakni domain, taksonomi, komponensial. Terdapat 6 (enam) jenis tanaman yang digunakan pada perlengkapan upacara perkawinan adat suku Dayak Uud Danum, hasil dari analisis ditemukan beberapa makna yakni makna konotatif, makna denotatif, dan mitos.Kata kunci: Tanaman, upacara perkawinan adat, Dayak Uud Danum, semiotikaABSTRACTResearch on the customary wedding ceremony of the Dayak Uud Danum tribe used a semiotic study by Roland Barthes. Signs were analyzed by means of a signifier, a signified, a denotative sign, a connotative sign, the connotative signified, and the connotative sign. This study aims to describe the meaning of plants in the traditional wedding ceremony equipment of the Dayak Uud Danum ethic group. The method used in this study is a qualitative method, in other words, this study examines data in depth about all the complexities which exist in research without going through statistical procedures or other forms of calculation. The research instruments used in this study were: interview sheets, observation sheets and documentation. The data in this study were plants in the traditional wedding ceremony equipment of the Dayak Uud Danum ethic group. Data collection techniques in this study consisted of participant observation, open and in-depth interviews, and documentation. Data analysis techniques, namely domain, taxonomy, and components. There are 6 (six) types of plants used in the traditional wedding ceremony equipment of the Dayak Uud Danum tribe, the results of the analysis found several meanings, namely connotative meaning, denotative meaning, and myth.Keywords: Plants, traditional wedding ceremony, Dayak Uud Danum, semiotics
Utilization of animals in the manyarung ritual ceremony at banuaka' taman kapuas, sayut village Ege, Benediktus; Supiandi, Markus Iyus; Bustami, Yakobus; Julung, Hendrikus; Utami, Yuniarti Essi
JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol 10, No 1 (2025): April 2025
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbio.v10i1.4531

Abstract

The Banuaka' Taman Kapuas community in Sayut Village, South Putusibau District, Kapuas Hulu Regency, West Kalimantan Province has traditional knowledge about the use of animals in the Manyarung ritual ceremony that has never been documented in writing. This study aims to document the types of animals, the parts of the animals used, the methods of utilization, and the symbolic meanings of the animals in the Manyarung ceremony within the Banuaka’ Taman Kapuas community. The research employs a descriptive qualitative method using survey techniques. Data collection tools consist of interview sheets, and data analysis is conducted using a qualitative approach. The results of this study are that there are 11 species of animals used in the Manyarung ceremony. All parts of the animal's body are used in the ritual. Methods of use include boiling, grilling, frying, fermenting, and cutting into several pieces in a fresh/raw condition. The symbolic meaning of 7 animals as food that should not be eaten (taboo) by the balien (shaman) during the period of treating the sick, and 4 animals have the meaning of a means to summon the spirits of the ancestors so that they can come to the ceremony.
ZERO WASTE SCHOOL: EDUKASI SEKOLAH RAMAH LINGKUNGAN MELALUI PELATIHAN LIMBAH DAN KOMPOSTING ANAEROB DENGAN METODE EM4 DAN MOL Ege, Benediktus
JPPM: Jurnal Pelayanan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 4, No 2 (2025): Edisi Nopember (On Progress)
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jppm.v4i2.5737

Abstract

Permasalahan sampah di sekolah masih menjadi tantangan serius yang berdampak pada kebersihan, kesehatan, dan kualitas lingkungan belajar. Sekolah memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai peduli lingkungan sejak dini. Konsep Zero Waste School merupakan pendekatan untuk menciptakan sekolah ramah lingkungan melalui prinsip reduce, reuse, recycle (3R), salah satunya dengan mengolah sampah organik menjadi kompos. Program kemitraan masyarakat ini bertujuan untuk: (1) memberikan edukasi tentang pengelolaan limbah menuju sekolah tanpa sampah, (2) melatih siswa dan guru dalam pembuatan kompos dengan metode anaerob menggunakan EM4 dan MOL, (3) mengurangi volume sampah organik di sekolah, serta (4) membentuk budaya peduli lingkungan yang berkelanjutan. Metode pelaksanaan mencakup: sosialisasi, pelatihan praktis pembuatan kompos, pendampingan dan monitoring keberlanjutan, serta integrasi kegiatan dengan pembelajaran IPA/prakarya. Luaran yang diharapkan adalah terciptanya sekolah ramah lingkungan dengan sistem pengelolaan sampah mandiri, tersedianya modul panduan pembuatan kompos, pemanfaatan hasil kompos untuk penghijauan sekolah serta publikasi dalam bentuk artikel pengabdian. Kegiatan ini diikuti oleh ….. peserta yang terdiri dari Guru dan Siswa yang diwakili oleh perwakilan OSIS. Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadikan sekolah sebagai role model Zero Waste School yang bersih, sehat, produktif, sekaligus membentuk karakter generasi muda yang peduli terhadap kelestarian lingkungan.
Ethnobotany of spice plants among the community of emparu baru village, dedai district, sintang regency Ege, Benediktus; Bustami, Yakobus; Wahyuni, Florentina Rahayu Esti; Nova, Monica Kristiana
JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol 10, No 2 (2025): November 2025
Publisher : STKIP Persada Khatulistiwa Sintang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31932/jpbio.v10i2.5628

Abstract

The people of Emparu Baru Village still maintain local wisdom, including the traditional use of herbs and spices as cooking spices. However, this local wisdom is still passed down orally and has not been documented in writing. This study aims to identify and document the diversity of spice plants used by the Dayak Desa community in Emparu Baru Village, Dedai District, Sintang Regency. The research employed a qualitative descriptive method with an ethnobotanical approach. The results show that the Dayak Desa people possess extensive knowledge of various types of local spice plants, including rhizomes, leaves, tubers, fruits, seeds, and others. This traditional knowledge not only plays an important role in maintaining the resilience of local species but also holds great potential to be developed as a valuable source of information for efforts to conserve plant biodiversity. Based on the ethnobotanical study of spice plants, it can be concluded that there are 42 plant species from 25 families used as spices for cooking. These spices are derived from various plant parts, including fruits, stems, seeds, flowers, leaves, young leaves, bark, rhizomes, tubers, bulbs, and shoots.