Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

PROFIL KELAINAN KULIT PADA PASIEN DERMATITIS ATOPIK ANAK DAN DEWASA Putri, Winawati Eka; Faizin, Maimunah Faizin; khamidah, khamidah; ainiyah, nur
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 12 No 1 (2019): Februari 2019
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.199 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v12i1.871

Abstract

Dermatitis atopik merupakan peradangan kulit berupa dermatitis kronis residif, disertai rasa gatal, dan dapat mengenai atau menyerang bagian tubuh tertentu. Anak-anak lebih sering terkena dermatitis atopik dan 50% menghilang saat remaja tetapi terkadang menetap dan muncul saat dewasa, atau bahkan baru mulai muncul saat usia dewasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil kelainan kulit pada pasien dermatitis atopik anak dan dewasa.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain retrospektif. Sampel penelitian ini yaitu pasien anak dan dewasa yang didiagnosis dermatitis atopik di URJ Kulit dan Kelamin RSI Jemursari Surabaya tahun 2014-2015. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah 44 orang (15 pasien anak, 29 pasien dewasa pada pasien anak didapatkan 10 tempat predileksi lesi dan total yang didapatkan yaitu 22 tempat predileksi dengan tempat predileksi lesi yang paling banyak pada kaki (27,3%). Sedangkan pada 29 sampel pada pasien dewasa, didapatkan 22 tempat predileksi lesi dan total yang didapatkan yaitu 52 tempat predileksi dengan tempat predileksi lesi yang paling banyak adalah  Lengan sebanyak 7 orang (13,5%) Pasien Anak yang mengalami Dermatitis Atopik  didapatkan hampir setengahnya tempat predileksi lesi pada kaki dan jenis lesinya macula eritema. Sedangkan pada pasien Dewasa sebagian kecil tempat predileksi lesi pada lengan dengan jenis lesi pada macula eritema.
DEPIGMENTING AGENT MELANOTOKSIK PADA PENGOBATAN MELASMA Winawati Eka Putri; Yuli Kurniawati; Tantawi Djauhari
Jurnal Ilmu Kesehatan dan Kesehatan Vol 2 No 2 (2018): AUGUST
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/mhsj.v2i2.584

Abstract

Abstract: Human skin color is determined by melanin pigment,either eumelanin or feomelanin.Melanogenesis is a melanin synthesized process that is initiated with tirosin oxidation to DOPAquinoneby tirosinase, and then auto-oxidation to DOPA and DOPAchrome. Eumelanin are formed fromDOPAchrome, while pheomelanin from DOPAquinone with the presence of cysteine or gluthathione.Hyperpigmentation disorders like melasma, are difficult to treat especially in dark skinned individuals.Treatment of melasma can be topical or physical. Topical agent can use depigmenting agent, eitherindividual or combination with other. Depigmenting agent can be melanotoxic or toxic to melanocytewhich can be cell killing or cell damage. Hydroquinone, monomethyl of hydroqunone, N-acetyl-4-Scysteaminylphenol ,and azelaic acid are depigmenting agents melanotoxic. Majority of those agents actas tirosinase inhibitors which cause deactivation of tirosinase. The use of those agents in combinationare better to minimalize side effect of agents.
PROFIL KELAINAN KULIT PADA PASIEN DERMATITIS ATOPIK ANAK DAN DEWASA Winawati Eka Putri; Maimunah Faizin Faizin; khamidah khamidah; nur ainiyah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan (Journal of Health Science)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.199 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v12i1.871

Abstract

Dermatitis atopik merupakan peradangan kulit berupa dermatitis kronis residif, disertai rasa gatal, dan dapat mengenai atau menyerang bagian tubuh tertentu. Anak-anak lebih sering terkena dermatitis atopik dan 50% menghilang saat remaja tetapi terkadang menetap dan muncul saat dewasa, atau bahkan baru mulai muncul saat usia dewasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui profil kelainan kulit pada pasien dermatitis atopik anak dan dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional dengan desain retrospektif. Sampel penelitian ini yaitu pasien anak dan dewasa yang didiagnosis dermatitis atopik di URJ Kulit dan Kelamin RSI Jemursari Surabaya tahun 2014-2015. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari rekam medis pasien. Hasil yang diperoleh pada penelitian ini adalah 44 orang (15 pasien anak, 29 pasien dewasa pada pasien anak didapatkan 10 tempat predileksi lesi dan total yang didapatkan yaitu 22 tempat predileksi dengan tempat predileksi lesi yang paling banyak pada kaki (27,3%). Sedangkan pada 29 sampel pada pasien dewasa, didapatkan 22 tempat predileksi lesi dan total yang didapatkan yaitu 52 tempat predileksi dengan tempat predileksi lesi yang paling banyak adalah Lengan sebanyak 7 orang (13,5%) Pasien Anak yang mengalami Dermatitis Atopik didapatkan hampir setengahnya tempat predileksi lesi pada kaki dan jenis lesinya macula eritema. Sedangkan pada pasien Dewasa sebagian kecil tempat predileksi lesi pada lengan dengan jenis lesi pada macula eritema.
Effect Of Water Clover (Marsilea Crenata) Leaf Extract On Estrogen Receptors-Β In Skin Aging winawati eka putri wina; maria ulfa maria
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 14 No 1 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan (Journal of Health Sciences)
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (582.667 KB) | DOI: 10.33086/jhs.v14i1.1811

Abstract

Extrinsic and intrinsic factors influence skin aging. Hormonal changes, especially estrogen, significantly affect intrinsic skin aging. Decreased circulating estrogen levels reduce skin collagen content and skin elasticity. Isoflavones in Marsilea crenata (MC) leaf are active substances containing compounds that mimic estrogen. This study aims to analyze MC leaf extract against the estrogen receptor (ER)-β. The sample for this research was female Wistar Rats (Rattus norwegicus). All of them were 12 months old, with their weight was between 350 to 550 grams divided into five groups. P1 P2 and P3 were grouping with MC leaf extract administration in sequential doses 20 mg/kg BW, 30 mg/kg BW, and 40 mg/kg BW. At the same time, P4 was a positive control group, and P5 was a negative control group. The independent variable was M.crenata leaf extract. The dependent variables were (ER)-β expression and dermal thickness. The data analysis utilized the one-way analysis of variance (ANOVA) showed significant differences (p< 0.05). Each group showed significant results, and group P2 showed the highest expression of (ER)-β and dermal thickness. The result showed that there were significant correlations between both variables (P<0.05). This research has proved that water clover extract could become an alternative treatment in the future for skin aging. However, further research should find a proper dose for human consumption.
Penguatan Kelas Ibu pasca salin dan Menyusui sebagai upaya Pemenuhan Nutrisi Rizki Amalia; Achmad Syafiuddin; Fauziyatun Nisa’; Yunik Windarti; Ulliyatul Laili; Winawati Eka Putri
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.6911

Abstract

Postpartum mothers really need nutrition because nutrition can affect breast milk production, postpartum recovery, and other influences on the postpartum mother's survival. If a postpartum mother experiences malnutrition, the postpartum mother can suffer from diseases such as anemia. This incident has an impact on the baby, namely that it can experience growth and development problems, young babies get sick and get infections. Recovery during the postpartum period can be accelerated by fulfilling nutrition for postpartum mothers which includes good nutrition, balanced nutrition, and increasing breast milk production. If nutritional disorders such as malnutrition, iron deficiency and anemia can inhibit wound healing. Community service activities were carried out for 1 month with 28 postpartum mothers participating in the Wonokromo subdistrict RW hall. This activity involves providing health education using power point media, LCD and leaflets about fulfilling nutrition during postpartum using the lecture and question and answer method. Measuring the level of knowledge by conducting a pre-test before providing education, followed by a post-test after providing education. The results of this community service activity showed that the level of knowledge during the pre-test was obtained with a score of 32.1%, while during the post-test the level of knowledge increased to 89.3%. The conclusion of this community service activity is that there is an increase in the knowledge of postpartum mothers in fulfilling nutrition.
Penguatan Kelas Ibu pasca salin dan Menyusui sebagai upaya Pemenuhan Nutrisi Rizki Amalia; Achmad Syafiuddin; Fauziyatun Nisa’; Yunik Windarti; Ulliyatul Laili; Winawati Eka Putri
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i1.6911

Abstract

Postpartum mothers really need nutrition because nutrition can affect breast milk production, postpartum recovery, and other influences on the postpartum mother's survival. If a postpartum mother experiences malnutrition, the postpartum mother can suffer from diseases such as anemia. This incident has an impact on the baby, namely that it can experience growth and development problems, young babies get sick and get infections. Recovery during the postpartum period can be accelerated by fulfilling nutrition for postpartum mothers which includes good nutrition, balanced nutrition, and increasing breast milk production. If nutritional disorders such as malnutrition, iron deficiency and anemia can inhibit wound healing. Community service activities were carried out for 1 month with 28 postpartum mothers participating in the Wonokromo subdistrict RW hall. This activity involves providing health education using power point media, LCD and leaflets about fulfilling nutrition during postpartum using the lecture and question and answer method. Measuring the level of knowledge by conducting a pre-test before providing education, followed by a post-test after providing education. The results of this community service activity showed that the level of knowledge during the pre-test was obtained with a score of 32.1%, while during the post-test the level of knowledge increased to 89.3%. The conclusion of this community service activity is that there is an increase in the knowledge of postpartum mothers in fulfilling nutrition.
Penerapan Kamar Sehat untuk Mengurangi Kejadian Skabies di PP. Al Fitrah As Salafiyah Surabaya Putri, Winawati Eka; Meidyta Sinantryana W; Rahayu Anggraini; Esty Puji Rahayu; Yuriske Agnovianto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT Vol. 3 No. 1 (2023): Prosiding Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat : MEMAKSIMALKAN POTENSI
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/snpm.v3i1.1255

Abstract

Latar belakang, Pondok pesantren (ponpes) adalah tempat berkumpulnya banyak orang dimana rentan terjadi penularan penyakit. Penyakit kulit banyak dijumpai di Indonesia seperti penyakit scabies yang disebabkan oleh parasit. Penyakit scabies mengakibatkan kerusakan pada kulit akibat infeksi sekunder dan gangguan kenyamanan akibat rasa gatal. Faktor yang berperan pada tingginya prevalensi penyakit scabies di negara berkembang terkait rendahnya tingkat kebersihan, akses air yang sulit, tingginya kepadatan hunian seperti penjara, pondok pesantren dan panti asuhan. Penyakit scabies ini kurang diperhatikan oleh santri di pondok pesantren, faktor penyebabnya adalah lingkungan yang kurang baik, personal hygiene yang buruk, pengetahuan yang kurang sehingga terjadinya risiko penularan penyakit scabies. Lingkungan merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap derajat kesehatan masyarakat khususnya di lingkungan pondok pesantren, sehingga hal ini menjadi prioritas yang perlu diperhatikan dan dibenahi. Salah satunya caranya adalah dengan menjaga kebersihan kamar sehingga dapat menjadi kamar yang sehat untuk santri. Sehingga perlu dilakukan upaya edukasi dengan tujuan meningkatkan pengetahuan santri untuk dapat menerapkan kamar sehat di lingkungan pondok pesantren. Tujuannya adalah untuk Meningkatkan pemahaman dengan memberikan edukasi dan penyuluhan kepada santri husada agar dapat menerapkan kamar sehat untuk mengurangi kejadian Skabies di PP. Al Fitrah As Salafiyah Surabaya. Metode, Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah ceramah dan tanya jawab. Dilanjutkan dengan monitoring dan evaluasi secara berkala. Hasil, Santri dan santriwati PP. Al Fitrah sangat berantusias dalam mengikuti rangkaian acara penyuluhan ini. Dari penyuluhan kesehatan ini, para santri dapat menerapkan kamar sehat pada kamar masing-masing santri. Selain itu, santri juga bertambah pengetahuannya tentang penyakit skabies dan penularannya. Sehingga, santri dapat menjaga pola hidup sehat dan dapat terhindar dari penularan penyakit skabies. Kesimpulan, Penerapan Kamar Sehat untuk mengurangi kejadian Skabies di PP. Al Fitrah As Salafiyah Surabaya telah menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap penerapan kamar sehat.
The Effect of Sunscreen Use on The Incidence of Melasma in Police Officers: Meta-Analysis and Systemic Review Putri, Intan Nurmawati; Putra, Aldo Primananda; Juniano, Nandika; Budi, Eko; Putri, Winawati Eka; Mayangsari, Renata; Prabawaningrum, Kinanti; Andriansyah, Julian
Jurnal Medis Islam Internasional Vol 6 No 2 (2024): December
Publisher : UNUSA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33086/iimj.v6i2.6257

Abstract

Introduction: Melasma is a matter of concern for certain individuals due to its ability to cause changes in the visual appearance of the skin, ultimately impacting one's self-esteem and overall quality of life. Exposure to direct sunlight significantly influences the development of melasma. Indonesia's location below the equator results in a tropical environment with high temperatures throughout the year. Police officers are exposed to solar radiation for more than 6 hours every day while on duty. For certain police officers, particularly female officers, this is an issue as it can result in melasma, which affects appearances Objective: This study aims to estimate the effect of sunscreen usage in the police environment on melasma incidence in police officers. Methods: Electronic databases such as MEDLINE/PubMed, Cochrane Library, ClinicalTrials.gov, EBSCO, Scopus, ProQuest, Cambridge Core, reference lists, conference proceedings, and researchers in relevant fields of study were searched. The impact of sunscreen application on the prevalence of melasma in police personnel was evaluated using many parameters Results: Based on the systematic review, police officers continue to have a very high prevalence of melasma because they have a low awareness of the importance of using sunscreen. Conclusions: Awareness of sunscreen application on the skin is required to prevent the development of melasma in police personnel. Education on the prognosis, propensity, and chronicity of melasma is extremely important. In a police institution, Dermatovenereologists (DVE) play an important role.
EFEKTIVITAS EKSTRAK RIMPANG JAHE MERAH (ZINGIBER OFFICINALE VARIETAS RUBRUM) TERHADAP PERTUMBUHAN MALASSEZIA FURFUR PADA PITIRIASIS VERSIKOLOR Wibowo, Bakti; Widyaswari, Meidyta Sinantryana; Putri, Winawati Eka
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.35737

Abstract

ABSTRAK Pitiriasis versikolor merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Banyak ditemukan di daerah tropis. Penggunaan antijamur dalam jangka panjang dapat mengakibatkan resisten dan menimbulkan efek samping. Sehingga perlu alternatif antijamur, seperti jahe merah. Jahe merah memiliki senyawa antibakteri dan antijamur. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas ekstrak rimpang jahe merah (Zingiber officinale var. rubrum) dalam menghambat pertumbuhan Malassezia furfur pada kasus Pitiriasis versikolor (PV). Penelitian True Eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Jumlah sampel sebanyak 30 sampel dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan P1, P2, P3, P4 dan 2 kelompok kontrol K+ dan K-. 4 kelompok diberi ekstrak jahe merah dengan konsentrasi 25%, 50% 75% dan 100%, K+ diberi topikal ketokonazole dan K- diberi etanol 96%. Sampel diinkubasi 3 x 24 jam pada suhu 280 C kemudian dihitung zona hambat disekitar jamur. Analisis data menggunakan SPSS 25.0, kemudian menggunakan uji One- Way Anova dilanjutkan uji post-hoc LSD.  Hasil penelitian menunjukan bahwa Ekstrak rimpang jahe merah dengan konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% mampu menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur dengan rata-rata zona hambat sebesar 2,92 cm, 3,36 cm, 4,44 cm, dan 4,68 cm. Uji One-Way Annova didapatkan hasil signifikan p< 0.05 yang berarti ekstrak rimpang jahe merah dapat menghambat pertumbuhan jamur Malassezia furfur pada Pitirisis versikolor.
Peningkatan Pengetahuan Penggunaan Tabir Surya untuk Mencegah Penuaan Ekstrinsik di RS Islam Jemursari Surabaya Putri, Winawati Eka; Muhammad, David Sajid; Dinana, Arina; Ariefianto, Satrio Eko
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 6 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v6i1.11138

Abstract

Kulit berfungsi sebagai penghalang dari lingkungan luar dan rentan terhadap penuaan yang terbagi menjadi intrinsik dan ekstrinsik. Penuaan intrinsik adalah proses alami yang dipengaruhi oleh faktor internal seperti usia dan genetik. Sebaliknya, penuaan ekstrinsik atau photoaging disebabkan oleh faktor lingkungan, terutama paparan sinar ultraviolet (UV). Surabaya, dengan paparan sinar matahari yang tinggi sepanjang tahun, memiliki risiko tinggi terhadap kerusakan kulit akibat radiasi UV. Meskipun manfaat tabir surya telah diketahui, penggunaannya di kalangan pasien lanjut usia masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan pasien lanjut usia di Rumah Sakit Islam Jemursari Surabaya tentang bahaya sinar UV dan pentingnya penggunaan tabir surya melalui penyuluhan. Program melibatkan 25 pasien yang menjalani rawat jalan dan mencakup pemberian materi, sesi tanya jawab, serta pretest dan posttest. Hasil menunjukkan peningkatan pengetahuan pasien setelah penyuluhan, ditunjukkan dengan peningkatan nilai posttest. Diharapkan, dengan peningkatan pengetahuan ini, pasien lebih sadar akan pentingnya melindungi kulit dari paparan sinar matahari untuk mencegah penuaan ekstrinsik dan risiko kanker kulit.