Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

STUDI LITERATUR : METODE NON FARMAKOLOGIS MENGURANGI NYERI PERSALINAN DENGAN MENGGUNAKAN EFFLURAGE MASSAGE Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Published by Poltekkes Ternate
Publisher : UPPM Politeknik Kesehatan Kemenkes Ternate, Maluku Utara, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (169.527 KB)

Abstract

Masa persalinan merupakan fenomena alamiah yang bagi kebanyakan perempuan secara subjektif dirasakan sebagai proses nyeri yang menimbulkan kecemasan dan takut secara bersamaan. Nyeri dalam persalinan adalah bagian yang tidak dapat dihindari dalam proses persalinan. Salah satu metode untuk mengurangi nyeri persalinan yang sering dilakukan adalah pijat. Salah satu jenis pijat adalah efflurage massage yaitu  suatu gerakan dengan mempergunakan seluruh permukaan tangan melekat pada bagian-bagian tubuh yang digosok dengan ringan dan menenangkan. Studi literature ini dengan metode mengumpulkan data dari studi pencarian sistematis database terkomputerisasi (PubMed, BMC, Cochrain review, Google cendekia) berbentuk jurnal penelitian dan artikel review. 
Hubungan aktifitas fisik dengan kejadian kegemukan pada remaja di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Mataram Wahyuningsih, Retno; Pratiwi, Intan Gumilang
AcTion: Aceh Nutrition Journal Vol 4, No 2 (2019): AcTion Vol 4 No 2 Tahun 2019
Publisher : Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (177.894 KB) | DOI: 10.30867/action.v4i2.180

Abstract

Overweight becomes a problem in young women, because in general they want to look perfect by having an ideal body, slim and slim. Teenagers who lack physical activities, such as sports and activities that require a lot of body movement are things to watch out for obesity. This research is a correlational study that aims to determine the relationship of physical activity with the incidence of obesity in adolescents in the Department of Nutrition Health Polytechnic Mataram. The study population was all students of the Nutrition Department. The sample that was selected randomly as many as 62 students from the Department of Nutrition. Data collected were physical activities obtained from the recall of 2x24 hours of physical activity conducted over two days, namely college days and holiday days (weekends). Measurement of physical activity using the PAL instrument (Physical Activity Level). Data analysis used chi-square test and OR at 95% CI. The results showed that adolescents have moderate physical activity, but BMI tends to be obese (28,2), and there is a significant relationship (p value = 0,048; OR= 3,3) between physical activity and BMI of adolescent students. Mild physical activity has a 3.3-fold chance of obesity compared to moderate physical activity. In conclusion, adolescent physical activity shows a significant relationship with body mass index. Kegemukan menjadi suatu permasalahan pada remaja putri, karena pada umumnya mereka ingin tampil sempurna dengan memiliki tubuh yang ideal, langsing dan ramping. Remaja yang kurang melakukan aktifitas fisik, seperti olahraga dan kegiatan-kegiatan yang membutuhkan banyak gerak tubuh merupakan hal yang harus diwaspadai terhadap terjadinya obesitas. Penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan aktifitas fisik dengan kejadian obesitas pada remaja di Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Mataram. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Gizi yang terpilih secara acak sebanyak 62 orang. Data yang dikumpulkan yaitu aktivitas fisik yang diperoleh dari hasil recall aktivitas fisik selama 2x24 jam yang dilakukan selama dua hari yaitu hari kuliah dan hari libur kuliah (weekend). Pengukuran aktivitas fisik tersebut dengan menggunakan instrument PAL (Physical Activity Level). Analisis data menggunakan uji chi-square dan OR pada CI 95%. Hasil penelitian diketahui remaja mempunyai aktifitas fisik yang sedang, namun IMT cenderung gemuk (28,2), dan terdapat hubungan signfikan (nilai p= 0,048; OR= 3,3) antara aktifitas fisik dengan IMT remaja mahasiswa. Aktifitas fisik ringan berpeluang sebesar 3,3 kali mengakibatkan obesitas dibandingkan aktifitas fisik sedang. Kesimpulan, aktifitas fisik remaja menunjukkan hubungan secara signifikan dengan indeks masa tubuh.
PENINGKATAN KAPASITAS KADER POSYANDU DALAM MENCEGAH DAN MENDETEKSI KEJADIAN STUNTING Pratiwi, Intan Gumilang; Suwanti, Suwanti
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1564

Abstract

Masalah stunting merupakan masalah gizi global yang dihadapi oleh sebagian besar negara di belahan dunia, termasuk di negara maju sekalipun. Pada negara-negara berkembang, jumlah anak-anak di daerah pedesaan yang mengalami stunting lebih dari 50% atau hampir 1.5 kali lebih besar dibandingkan anak-anak di daerah perkotaan.Di wilayah kerja Puskesmas Sesela rekap kasus stunting Desa Jatisela tahun 2019-2020 terdapat jumlah balita 1971 dan sebanyak  69 balita atau sekitar 14.08 terkena stunting. Jumlah di Desa Jatisela kader 30  orang. Semua kader belum pernah dilakukan pelatihan deteksi stunting oleh kader.Penyuluhan pencegahan stunting sejak masa kehamilan bertujuan untuk memastikan ibu hamil minum tablet tambah darah serta aktif dalam kelas ibu hamil sehingga upgrade terhadap pengetahuan-pengetahuan bagaimana untuk kehamilan yang sehat termasuk pola asuh. Pelatihan deteksi kejadian stunting bertujuan untuk meningkatan hardskill kader posyandu untuk deteksi dini stunting berdasarkan indikator TB/U menggunakan Poster Pengukuran Tinggi Badan yang dimodifikasi agar mempermudah kader untuk mendeteksi kejadian stunting.Target luaran dari pengabdian masyarakat ini adalah satu artikel ilmiah yang dipublikasikan melalui jurnal ber ISSN di Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo, buku saku, HKI, video kegiatan PkM dan peningkatan pengetahuan dan keterampilan kader.
EDUKASI TENTANG PENERAPAN GIZI SEIMBANG PADA 1000 HPK REMAJA PUTRI UPAYA UNTUK MENCEGAH STUNTING Laraeni, Yuli; Sulendri, Ni Ketut Sri; Wahyuningsih, Retno; Darni, Joyeti; Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 5, No 2 (2024): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v5i2.1563

Abstract

Timbulnya masalah gizi pada remaja pada dasarnya dikarenakan perilaku gizi yang salah, yaitu ketidak seimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizi yang dianjurkan. Bila konsumsi gizi selalu kurang dari kecukupan maka seseorang akan mengalami gizi kurang. Sebaliknya jika konsumsi melebihi kecukupan akan menderita gizi lebih. Adapun tujuan pelasanaan kegiatan meningkatkan pengetahuan tentang gizi seimbang pada remaja putri dan mempersiapkan dan memotivasi remaja puteri untuk mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang pada periode 1000 HPK untuk mencegah stunting. Remaja Puteri di Dusun Bengkel Selatan 1  Desa Bengkel Kecamatan Labuapi. Metode kegiatan pemberian konsultasi gizi tentang edukasi dalam penerapan gizi seimbang pada 1000 HPK pada kelompok sasaran dengan menggunakan metode secara langsung yaitu assessment masalah gizi dan pemberian konsultasi gizi dan metode yang digunakan adalah pemberian contoh makanan bergizi  yang sesuai dengan prinsip-prinsip gizi seimbang. Pengukuran antropometri. Pada akhir kegiatan dilkukan evaluasi hasil terjadinya peningkatan pegetahuan tentang makanan gizi seimbang sebelum edukasi pengetahuan yang baik sebesar 46,7% setelah edukasi menjadi 80 %, untuk pengetahuan sedang sebelumnya 46,7 % menjadi 20% dan pengetahuan kurang 6,6 % setelah penyuluhan dan pemberian contoh makanan semua menjadi katagori baik dan sedang. Saran: Koordinasi dengan pihak aparat dan puskesmas terkait lebih ditingkatkan mengingat masih terdapat sasaran yang perlu mendapatkan tindak lanjut karena mengalami anemia dan mengalami KEK.
PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PENINGKATAN PERAN KELUARGA DALAM MELAKUKAN STIMULASI DAN DETEKSIDINI TUMBUH KEMBANG BALITA Faiqah, Syajaratuddur; Nur Cory'ah, Fitra Arsy; Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 6, No 1 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v6i1.1746

Abstract

Tumbuh kembang anak di Indonesia masih perlu mendapatkan perhatian serius, angka keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan masih cukup tinggi yaitu sekitar 5-10%, gangguan pertumbuhan yaitu stunting menduduki peringkat ke lima dari empat tertinggi di dunia. Data Propinsi NTB tahun 2022 didapatkan prevalensi Stunting sebesar 18,9%, di Kabupaten Lombok Barat prevalensi Stunting sebesar 20,9%, Sedangkan data Puskesmas Gunungsari untuk desa Jatisela terlaporkan dari dari tahun 2019 sd 2022 kasus stunting mengalami peningkatan yaitu di agustus 2019 dari total balita 498 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 14 ( 2,8 %), sedangkan di bulan Agustus 2020 dari total balita 480 balita usia 0 – 59 bulan yang mengalami gangguan pertumbuhan yaitu stunting sebanyak 25 ( 5,21 %), pada Bulan Agustus tahun 2021 dari 539 Balita yang mengalami stunting sebanyak 149 orang (27,6%) dan mengalami penurunan pada tahun 2022 menjadi 22,7%. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keluarga terutama ibu balita dalam melakukan stimulasi dan deteksi dini tumbuh kembang balita dalam upaya pencegahan stunting. Metode pengabdian Masyarakat dengan edukasi yang berpedoman pada booklet. Pelaksanaan pengabdian masyarakat dilakukan di kantor desa Jatisela Kecamatan Gunungsari Kabupaten Lombok Barat, dengan peserta sebanyak 30 ibu balita. Hasil pelaksanaan pengabdian masyarakat nilai pretest tertinggi yaitu tingkat pengetahuan dengan kategori cukup yaitu sebesar 12 (40%), setelah dilakukan posttest banyak responden yang berpengetahuan baik meningkat menjadi 23 (77%). Evaluasi pengetahuan meningkat dengan prosentase 50 %. Selanjutnya evaluasi akhir dilakukan sebanyak 3 kali selama 3 bulan di posyandu Johar pelita, posyandu Ireng dan posyandu Mekarsari. 
PENGENALAN MAKANAN BERGIZI UNTUK MENURUNKAN ANGKA STUNTING DAN PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR (PTM) Laraeni, Yuli; Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol 6, No 1 (2024): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v6i1.1747

Abstract

Stunting merupakan salah satu status gizi yang mengindikasikan terjadinya kekurangan zat gizi dan penyakit penyakit infeksi yang kronis dan berulang, Sebagian besar stunting  dimulai saat janin/bayi berada pada priode 1000 Hari Pertama Kehidupan  (1000 HPK) separuh dari periode ini terjadi saat di dalam kandungan. Data Riskesdas 2013 nenunjukkan bahwa mereka yang dilahirkan dengan BBLR mempunyai resiko stunting usia dibawah 2 tahun 2,5 kali lebih besar dibandingkan yang lahir dengan BB normal, indikasi bahwa kemungkinan besar stunting terjadi bersamaan dengan terjadinya proses penurunan kemampuan  kognitif dan meningkatnya risiko Penyakit Tidak Menular. Berdasarkan data Profil Puskesmas Selaparang  dan dialog dengan tokoh-tokoh yang bersangkutan, terdapat beberapa permasalahan kesehatan yang ada di lokasi, antara lain stunting yaitu terdapat 31 balita dengan indikator sangat pendek 11 balita dan pendek 20 balita, ibu hamil KEK di Kelurahan Sayang-Sayang pada bulan Januari-Maret 2024 sebanyak 2 ibu hamil, hipertensi satu tahun terakhiur mengalami peningkatan kasus sebanyak 364 kasus dan diabetes melitus pada satu tahun terakhir sebanyak 247 kasus. Tingginya presentase balita stunting, kasus hipertensi dan DM, ibu Hamil KEK. Tujuan Dari Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Ini Adalah Untuk Memberikan Edukasi Dan Pengenalan Makanan Bergizi Untuk Menurunkan Angka Stunting Dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
Analysis of Factors Influencing The Drop Out of Family Planning Acceptors Widyastuti, Yuni; Menap, Menap; Sastrawan, Sastrawan; Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Kesehatan Prima Vol 18, No 2 (2024): AUGUST
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jkp.v18i2.1706

Abstract

Population issues are still the main focus of both developed and developing countries including Indonesia. The government through the Population and Family Planning Sector continues to strive to reduce the Total fertility Rate by reducing the drop out rate of contraceptive use. Drop out is the non-participation of fertile age couples to become family planning acceptors. The purpose of this study was to determine the factors that influence the drop out of family planning acceptors in West Lombok Regency. Previous studies stated that the factors causing drop out were knowledge, attitudes and distance from health services. The difference between this study and previous researchers is the research method used, the location of the study and the time of the study, and to determine the most dominant factors causing drop out. The research design used Cross-Sectional, a population of 135,076 with a sample size of 100 fertility age couple obtained randomly using the proportional to size method, the research instrument used a questionnaire. Data analysis used the chi square test to determine the effect and the multivariate logistic regression test to see the most dominant effect. Results: Chi Square test of knowledge factor obtained p value 0.000 < from alpha (0.05), motivation factor obtained p value 0.0005 < from alpha (0.05), access factor obtained p value 0.961 > from alpha (0.05), insurance ownership obtained p value 0.001 < from alpha (0.05) and work obtained p value 0.000 < from alpha (0.05) Conclusion: there is an influence of knowledge, motivation, insurance ownership and respondent's work with the occurrence of drop out in family planning acceptors while respondent access has no influence on the occurrence of drop out in West Lombok Regency. While the most dominant factor is motivation with OR value 5.575, meaning KB acceptors who do not have strong motivation have a risk or tendency of 5 to 6 times dropping out as family planning acceptors.
Edukasi Dedikasi Cerdik Devana (Deteksi Dini Cegah Kanker Serviks Dengan IVA TES Dan HPV DNA) Pratiwi, Intan Gumilang; Ayu , Nyoman Christiani; Herliana, Baiq Rizka; Sari, Indah; Ayu Suarthaningsih, Ni Komang; Dewi, Eka Pratna; Maylani, Sri
Jurnal Pengabdian Indonesia Vol. 2 No. 3 (2025): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/jpi.v2i3.4565

Abstract

Tumor ganas atau yang biasa disebut kanker adalah sekelompok penyakit yang dapat menyerang bagian tubuh manusia mana pun. Salah satu ciri khas dari kanker adalah tumbuhnya sel-sel abnormal dengan cepat sehingga melampaui batas biasanya, kemudian dapat menyerang bagian tubuh yang berdekatan dan menyebar ke organ lain, dan proses terakhir disebut sebagai metastasis yang merupakan penyebab utama kematian. Kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, Menurut data World Health Organitation (WHO), pada tahun 2020 di seluruh dunia terdapat 19,2 juta kasus kanker baru, terhitung hampir 10 juta kematian pada tahun 2020. Setiap wanita beresiko terkena penyakit kanker baik kanker payudara maupun kanker serviks atau kanker leher Rahim. Data Global Burden Of Cancer Study (Globocan) menyebutkan di tahun 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta kematian, dimana 1 dari 5 laki-laki dan 1 dari 6 perempuan di dunia mengalami kejadian kanker. Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan meninggal karena kanker. oleh karena itu diperlukan suatu oeningkatan pengetahuan masyarakat tentang deteksi dini kanker serviks melalui IVA dan HPV DNA
EDUKASI PENCEGAHAN STUNTING DAN KANKER BERBASIS KEARIFAN LOKAL Laraeni, Yuli; Faiqah, Syajaratuddur; Pratiwi, Intan Gumilang
Jurnal Pengabdian Masyarakat Sasambo Vol. 6 No. 2 (2025): Mei
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jpms.v6i2.1792

Abstract

Early prevention of stunting is essential to avoid long-term adverse impacts. Efforts to prevent stunting should begin as early as possible, particularly targeting women of reproductive age who are preparing for pregnancy, so that the first 1000 days of life (HPK) for the child can be optimally supported. In addition to stunting, cancer is also a significant public health concern that needs attention. Cancer is a disease caused by abnormal and uncontrolled cell growth. Both of these health problems — stunting and cancer — can actually be prevented through the consumption of nutritious food. The purpose of this community service activity was to provide education on stunting and cancer prevention based on local wisdom. The methods used in this activity included health education on nutritious menu planning, demonstrations of healthy food preparation, and the provision of information on stunting and cancer prevention.The result of this community service activity showed an increase in public knowledge regarding the prevention of stunting and cancer. It is recommended that community participation continues to be enhanced through collaboration with healthcare workers and local government. This collaboration is crucial to continuously remind and encourage residents to consume a balanced and nutritious diet as a collective effort in improving public health.
Digitalisasi Edukasi Kesehatan: Pengaruh E-Book Aksi SADARI bagi Kader Kusmihardianti, Baiq Nabila; Rumintang, Baiq Iin; Pratiwi, Intan Gumilang
Indonesian Health Issue Vol. 4 No. 2 (2025): AGUSTUS
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/inhis.v4i2.101

Abstract

Background: Breast cancer is the most prevalent cancer among women globally, with 2,296,840 cases and 666,103 deaths. In Indonesia, breast cancer ranks first, with 66,271 new cases and 22,598 deaths in 2022. Health cadres play a key role in prevention and health education in the community. E-books offer an accessible and effective solution to enhance health cadres’ knowledge, providing easy access to educational content anytime and anywhere, supporting promotive and preventive health efforts. Objective: To assess the impact of e-book Aksi SADARI educational media on health cadres' knowledge regarding early breast cancer detection at Babakan Health Center. Method: This study employed a pre-experimental design with a One Group Pretest-Posttest design. A sample of 70 health cadres was selected from a population of 203. Data were analyzed using the Wilcoxon signed-rank test. Results: This study found that most respondents were over 35 years old (60%), had a high school education (77.1%), were housewives (87.1%), and had served as health cadres for over 5 years (54.3%). Prior to the intervention, 68.6% had low knowledge levels. After receiving education through an e-book, 85.7% demonstrated good knowledge. The Wilcoxon signed-rank test showed a significant improvement in knowledge (p = 0.000; p < 0.05). Conclusion: E-book Aksi SADARI educational media effectively improved health cadres' knowledge on early breast cancer detection at Babakan Health Center in 2025.