Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Hubungan Indeks Massa Tubuh Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Komplikasi Retinopati Diabetik Di Rumah Sakit Bintang Amin Andriawan, Kadek; Prasetia, Toni; Yuniastini, Yuniastini; Mihardja, Laurentia
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 9 (2025): Volume 12 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i9.20363

Abstract

Retinopati diabetik (RD) adalah Penyakit penyerta mikrovaskular umumnya ditemukan di penderita diabetes tipe 2 (DMT2) dan menjadi faktor pemicu utama hilangnya kemampuan melihat yang sebenarnya bisa dihindari. Peningkatan kejadian RD di Indonesia berbanding lurus dengan meningkatnya prevalensi DMT2. Salah satu faktor risiko penting dalam terjadinya penyakit penyerta tersebut adalah indeks massa tubuh (BMI). Studi ini dirancang untuk menganalisis korelasi antara BMI dengan penyakit penyerta retinopati diabetik pada pasien DMT2 Pengumpulan data dalam studi ini menggunakan analisis statistik berbasis cross-sectional yang dilaksanakan di Rumah Sakit Bintang Amin. Sampel terdiri dari 106 pasien DMT2 dengan komplikasi RD yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Dianalisis dengan uji chi-square dan tingkat signifikansi 5%. Hasil studi menunjukkan bahwa pasien didominasi oleh usia >55 tahun (67,9%), laki-laki (54,7%), dan memiliki BMI normal (43,4%). Penyakit penyerta retinopati diabetik yang paling umum adalah tahap proliferatif (PDR) sebesar 52,8%. Ditemukan bahwa pasien kegemukan yang tidak sehat dan obesitas tingkat lanjut memiliki tingkat insiden PDR yang lebih tinggi daripada NPDR, yaitu 81,2% pada pasien kelebihan berat badan dan 66,7% pada pasien obesitas. Hasil tes statistik menunjukkan hubungan yang signifikan antara komplikasi BMI dan RD (p = 0,015). Studi ini menunjukkan bahwa peningkatan BMI berkontribusi pada tingkat keparahan retinopati diabetik pada pasien DMT2.
Pengaruh Jenis Kelamin Terhadap Kejadian Non-Proliferative Dan Proliferative Retinopati Diabetik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Bintang Amin Istutilah, Nabila Faradita; Kriswiatiny, Rina; Dalfian, Dalfian; Prasetia, Toni
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.20074

Abstract

Retinopati diabetik ialah komplikasi mikrovaskular dari diabetes melitus tipe 2, yang bisa mengakibatkan kerusakan pembuluh darah retina dan kebutaan. Di Indonesia, 43,1% penderita diabetes tipe 2 menderita retinopati diabetik, dan jumlah ini terus meningkat. Ada dua jenis retinopati diabetik: proliferatif pada fase yang lebih lanjut dan non-proliferatif pada tahap awal. Usia, kontrol gula darah, dan jenis kelamin diketahui berdampak pada progresivitas retinopati diabetik. Tujuan dalam penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh jenis kelamin terhadap prevalensi retinopati diabetik non-proliferatif dan proliferatif pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Bintang Amin pada tahun 2024 menjadi tujuan dari penelitian ini. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dan menggunakan data sekunder dari hasil rekam medik. Dari 101 sampel yang diteliti, 62 (61,4%) sampel berjenis kelamin perempuan dan 39 (38,6%) sampel berjenis kelamin laki-laki. Dengan prevalensi retinopati diabetik untuk kategori proliferatif sebanyak 51 (50,5%) sampel dan nonproliferatif sebanyak 50 (49,5%) sampel. Hasil menyatakan bahwa mayoritas perempuan mengalami retinopati diabetik kategori proliferative, sedangkan laki-laki sebagian besar mengalami kategori non-proliferative. Tidak ditemukan pengaruh yang bermakna pada jenis kelamin dengan prevalensi non-proliferative dan proliferative retinopati diabetic, dimana p-value = 0,626 dan Odds Ratio (OR) 1,3.