Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG MAKANAN SEHAT DAN STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA DENGAN KEJADIAN KARIES DENTIS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG Fadilla, Mirafzur Haris; Agustina, Rita; Mustofa, Festy Ladyani; Sjahriani, Tessa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.9899

Abstract

Dental caries is a disease that affects about 90% of children. According to Suwelod, caries is influenced by external and internal factors. One component of external factors is the behavior of maintaining dental health as measured by the level of knowledge of the mother and socioeconomic status. Knowing the relationship between the level of knowledge of the mother and the socio-economic status of the family in elementary school children in the Tanjung Bahagia District, Bandar Lampung City. This type of research is quantitative analytic with cross-sectional research design, patience and self-efficacy questionnaire with stratified random sampling technique. There were 100 mothers with good level of knowledge, 58 children (58%), the highest socioeconomic status level in the <UMR category, 74 respondents (74%), the highest incidence of dental caries was experienced by dental caries, namely 72 children (72 %) Statistical analysis used the chi-square test on the frequency of consumption of packaged milk and the incidence of dental caries with a value of p = 0.735 and a correlation value of OR = 1.169, on the level of knowledge of mothers and the incidence of dental caries. with a value of p = 0.06 and a correlation value of OR = 2.459. There is no significant relationship between the level of knowledge of the mother and the incidence of caries, however, there is a significant relationship between socioeconomic status and the incidence of caries in elementary school children in Tanjung Bahagia District, Bandar Lampung
Hubungan Grading Dan Kejadian Metastasis Pada Pasien Karsinoma Payudara Di RSUD Ahmad Yani (RSAY) Metro Lampung Afifah, Sabrina Nurul; Sahara, Nita; Djamil, Adrian Rival; Sjahriani, Tessa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 7 (2024): Volume 11 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i7.15048

Abstract

Karsinoma payudara pada wanita merupakan keganasan paling umum yang menyebabkan kematian. Penentuan grading histopatologi atau tingkat keganasan tumor sangat diperlukan untuk melihat faktor prognostik dalam penanganan karsinoma payudara. Grading mencerminkan tingkat keganasan berdasarkan derajat diferensiasi sel kanker. Sel kanker dengan derajat diferensiasi rendah cenderung memiliki potensi metastasis yang lebih tinggi dibandingkan sel kanker dengan derajat diferensiasi yang lebih tinggi. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan grading dengan kejadian metastasis pada pasien karsinoma payudara di RSUD Ahmad Yani (RSAY) Metro Lampung. Penelitian menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Pelaksanaan penelitian pada bulan desember 2023 di RSUD Ahmad Yani (RSAY) Metro Lampung. Subjek penelitian dikumpulkan dari data rekam medis yang terdiagnosis karsinoma payudara sebanyak 246 orang dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa tingkatan grading histopatologi sebagian besar paling sering ditemui pada pasien dengan grade 3 yaitu sebanyak 138 (56,1%), sebagian besar pasien karsinoma payudara dapat terjadi kejadian metastasis yaitu sebanyak 65 (26,4%), pengujian statistic menggunakan chi-square mendapatkan hasil bahwa Grading berhubungan dengan Kejadian Metastasis pada pasien Karsinoma Payudara di RSUD Ahmad Yani (RSAY) Metro Lampung 2023. Perlu adanya dukungan, peran, serta motivasi dengan cara membuat pamphlet dan menyelenggarakan penyuluhan mengenai SADARI untuk meningkatkan pencegahan dini bagi masyarakat serta bagi Dinas Kesehatan, Rumah Sakit dan pelayanan kesehatan lainnya, pemeriksaan histopatologi sebaiknya diwajibkan bagi setiap pasien yang terdiagnosis karsinoma payudara karena berhubungan dengan prognostik dan terapi pasien.
Hubungan Antara Imunisasi BCG Dan Kejadian Tuberkulosis Anak 0-60 Bulan Dengan Stunting Pada Balita Di Bandar Lampung Septian, Gilang; Sjahriani, Tessa; Rimawati, Veronica Ela; Hermawan, Dessy
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 7 (2024): Volume 11 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i7.16146

Abstract

Stunting adalah kondisi gizi kronis akibat asupan nutrisi yang tidak mencukupi dalam jangka panjang dan dapat diperburuk oleh infeksi tuberkulosis (TB) pada anak-anak. Kekurangan vaksinasi Bacillus Calmette-Guérin (BCG) dapat meningkatkan risiko TB dan berkontribusi terhadap kejadian stunting pada balita. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara vaksinasi BCG dan kejadian TB dengan stunting pada anak usia 0-60 bulan di Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional analitik dengan 107 sampel anak yang dipilih melalui purposive sampling di Puskesmas Bandar Lampung. Data dianalisis menggunakan uji chi-square. Dari total sampel, 93,46% anak telah menerima vaksinasi BCG, sedangkan 6,54% tidak. Di antara anak-anak yang divaksinasi, 95,18% tidak mengalami stunting, sementara 87,50% mengalami stunting. Di antara anak-anak yang tidak divaksinasi, 4,82% tidak mengalami stunting, sedangkan 12,50% mengalami stunting. Di antara anak-anak yang positif TB, 90,36% tidak mengalami stunting, sementara 95,83% mengalami stunting. Di antara anak-anak yang negatif TB, 9,64% tidak mengalami stunting, sementara 4,17% mengalami stunting. Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara vaksinasi BCG dan stunting (p = 0,180), serta antara kejadian TB dan stunting (p = 0,395). Penelitian ini menyimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara vaksinasi BCG dan kejadian TB dengan stunting pada anak usia 0-60 bulan di Bandar Lampung.
HUBUNGAN FREKUENSI KONSUMSI SUSU KEMASAN DAN STATUS KEBERSIHAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN TANJUNG SENANG BANDAR LAMPUNG Hadi, Dimas Surya; Utami, Deviana; Agustina, Rita; Sjahriani, Tessa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 9 (2023): Volume 10 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v9i10.11471

Abstract

Abstrak: Hubungan Frekuensi Konsumsi Susu Kemasan Dan Status Kebersihan Gigi Dengan Kejadian Karies Gigi Pada Anak Sekolah Dasar  Di Kecamatan Tanjung Senang Bandar Lampung. Karies gigi merupakan penyakit yang menyerang sekitar 90% anak-anak. Menurut Suwelod, karies dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Salah satu komponen faktor eksternal adalah perilaku menjaga kesehatan gigi yang diukur dari status kebersihan gigi dan frekuensi konsumsi susu kemasan yang dalam penelitian ini adalah susu kemasan. Mengetahui hubungan frekuensi konsumsi susu kemasan dengan status kebersihan gigi pada anak sekolah dasar di Kecamatan TanjungHappy Bandar Lampung. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif analitik dengan desain penelitian cross sectional, alat ukur angket kesabaran dan efikasi diri dengan teknik stratified random sampling. Diperoleh responden sebanyak 100 anak dengan tingkat konsumsi susu kemasan tertinggi pada kategori kecil sebanyak 69 anak (69%), tingkat status kebersihan gigi tertinggi pada kategori baik sebanyak 51 anak (51%), kejadian karies gigi tertinggi dialami karies gigi yaitu sebanyak 72 anak. (71%) Analisis statistik menggunakan uji chi-square pada frekuensi konsumsi susu kemasan dengan kejadian karies gigi dengan nilai p=0,009 dan nilai korelasi OR = 19,286, pada status kebersihan gigi dan kejadian karies gigi. dengan nilai p=0,000 dan nilai korelasi OR = 10,000. Terdapat hubungan yang signifikan antara konsumsi susu kemasan dan status kebersihan gigi dengan kejadian karies pada anak sekolah dasar di Tanjung Senang Bandar Lampung.
Gambaran TB Anak 0-5 Tahun Di Bandar Lampung Tahun 2022 Fachrudin, Achmad Gifari; Rimawati, Veronica Ela; Sjahriani, Tessa; Sinaga, Fransisca Tarida Yuniar
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 11 (2024): Volume 11 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i11.17302

Abstract

Penyakit Tuberkulosis pada anak, dikenal juga sebagai TB anak, merupakan jenis penyakit infeksi yang berdampak besar terhadap kesehatan anak di seluruh dunia dan menjadi penyebab kematian utama pada kelompok anak-anak. Bayi dan anak-anak yang berusia di bawah dua tahun menunjukkan risiko morbiditas dan mortalitas yang paling tinggi, terutama karena mereka sangat rentan terhadap bentuk TB yang menyebar. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai Tuberkulosis pada anak di kota Bandar Lampung pada tahun 2022. Penelitian ini dijalankan dengan menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dan desain penelitian potong lintang. Kegiatan penelitian ini diadakan di beberapa Puskesmas di Kota Bandar Lampung, meliputi Puskesmas Kedaton, Kemiling, Way Kandis, Kebon Jahe, dan Rajabasa Indah pada bulan Juli tahun 2024. Sampel penelitian ini adalah tuberkulosis anak di Bandar Lampung tahun 2022 sejumlah 106 responden. Hasil penelitian ini didapatkan 106 responden terdistribusi paling banyak pada Memiliki riwayat kontak TB sejumlah 61 responden (57,5%), status kepatuhan pengobatan tuberkulosis yang tidak patuh sejumlah 98 responden (92,5%), status imunisasi BCG yang sudah diimunisasi sejumlah 97 responden (91,5), akses pelayanan fasilitias Kesehatan yang dekat sejumlah 91 responden (85,8%) dan status stunting (+) sejumlah 19 responden (17,9%). Gambaran TB anak di bandar lampung tahun 2022 meliputi Riwayat kontak TB yang memiliki Riwayat kontak, Riwayat kepatuhan pengobatan TB yang patuh dalam pengobatan, Riwayat imunisasi BCG yang sudah diimunisasi, akses pelayanan fasilitas Kesehatan yang dekat dan status dengan stunting (+).
Pola Sensitivitas Multi Drug Resistant Organisms (MDROs) Kelompok Extended Spectrum Beta Lactamases (ESBL) Di RSUD DR.H. Abdul Moeloek Pradana, Afanda Satya; Hidayat, Hidayat; Widodo, Slamet; Sjahriani, Tessa
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 9 (2024): Volume 11 Nomor 9
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i9.15136

Abstract

Multidrug Resistant Organisms (MDROs) adalah suatu kondisi bakteri yang kebal terhadap beberapa antibiotik atau bisa dikatakan sebagai bakteri resistensi terhadap paling tidak satu kelompok antibiotik dari tiga atau lebih antibiotik. Multidrug Resistant Organisms (MDROs) merupakan ancaman dunia dan terus meningkat seiring dengan adanya penggunaan antibiotik yang tidak tepat. Salah satu dari bakteri MDROs yaitu bakteri penghasil extended spectrum beta laktamases (ESBL). Extended Spectrum Beta Laktamases (ESBL) merupakan enzim yang dapat menghidrolisis antibiotik golongan seperti cephalosporins generasi ketiga dan aztreonam, tetapi tidak aktif terhadap cephamycins dan carbapenem. Penelitian ini untuk mengetahui bakteri apa saja yang termasuk golongan MDROs penghasil extended spectrum beta laktamases (ESBL) yang ada di RSUD DR.H. Abdul Moeloek selama periode Januari-Maret 2023 dan untuk mengetahui bagaimana tingkat kepekaan bakteri-bakteri tersebut terhadap antibiotik yang digunakan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik. Sampel yang digunakan yaitu data rekam medik pasien yang melakukan kultur bakteri berbagai spesimen dan uji sensitivitas terhadap antibiotik pada periode Januari-Maret 2023 di RSUD Dr.H. Abdul Moeloek. Hasil penelitian dari 481 sampel didapatkan bakteri penghasil enzim ESBL sebanyak 98 (20,37%) dengan Escherichia coli 43 (8,93%) dan Klebsiella pneumoniae 55 (11,43%) dengan pola sensitivitas Escherichia coli sensitif terhadap Meropenem (100%), Amikasin (100%), Ertapenem (97,67%), Tigecycline (97,67%), Piperacillin atau Tazobactam (90,69%) dan Klebsiella pneumoniae sensitif terhadap Ertapenem (90,90%), Amikasin (90,90%).
Kepatuhan Injeksi Insulin Terhadap Penurunan Kadar HbA1c Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung Anisa, Putri; Sjahriani, Tessa; Ladyani, Festy; Sahara, Nita
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 11 (2024): Volume 11 Nomor 11
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i11.17283

Abstract

Diabetes melitus adalah suatu penyakit gangguan metabolik glukosa yang mana tubuh tidak dapat atau kurang baik dalam mengontrol glukosa yang masuk dari makanan sehingga kadar gula darah tinggi. Pemeriksaan yang diharapkan dapat merepresentasikan status glikemik jangka panjang pada penderita diabetes melitus adalah dengan mengukur kadar HbA1c. Ketidakpatuhan pengobatan dapat berakibat penyakit tidak kunjung sembuh, semakin parah, maupun mengalami efek samping, dan biaya terapi menjadi tidak efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepatuhan injeksi insulin terhadap penurunan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan yaitu observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung yang memenuhi kriteria penelitian sebanyak 81 orang. Data kepatuhan injeksi insulin diperoleh dengan menggunakan kuesioner dan data penurunan kadar HbA1c diperoleh dari data rekam medik. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 55 orang (67.9%) yang memiliki tingkat kepatuhan injeksi insulin terdapat 50 orang (61.7%) mengalami penurunan kadar HbA1c dan 5 orang (6.2%) tidak mengalami penurunan kadar HbA1c. Sedangkan sebanyak 26 orang (32.1%) yang tidak patuh terhadap injeksi insulin, sebagian besar tidak mengalami penurunan kadar HbA1c. Didapatkan distribusi tentang usia, jenis kelamin, kepatuhan injeksi insulin dan penurunan kadar HbA1c pada pasien diabetes melitus di Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Husada Bandar Lampung tahun 2024.
Hubungan Antara Akses Pelayanan Kesehatan Dan Kepatuhan Pengobatan Tb Dengan Stunting Di Bandar Lampung Hermawan, Ergo Esa Muharram; Sjahriani, Tessa; Rafie, Rakhmi; Hermawan, Dessy
Jurnal Medika Malahayati Vol 8, No 4 (2024): Volume 8 Nomor 4
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v8i4.16171

Abstract

Stunting adalah masalah gizi kronis yang bisa berdampak signifikan kepada pertumbuhan dan perkembangan balita, serta memiliki konsekuensi jangka panjang terhadap kualitas hidup dan produktivitas manusia. Salah satu faktor yang berkontribusi terhadap stunting adalah penyakit kronis seperti Tuberkulosis (TB) dan akses terhadap layanan kesehatan. Akses yang memadai ke layanan kesehatan memungkinkan deteksi dini dan penanganan cepat masalah gizi dan penyakit infeksi, termasuk TB, yang dapat mempengaruhi status gizi anak. Selain itu, kepatuhan terhadap pengobatan TB sangat penting untuk mencegah komplikasi dan penyebaran penyakit yang dapat memperburuk kondisi kesehatan anak dan menyebabkan stunting. Membuktikan hubungan antara akses pelayanan Kesehatan dan kepatuhan pengobatan TB dengan stunting di Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik kuantitatif dengan desain cross-sectional. Sebanyak 107 pasien diambil sebagai sampel menggunakan metode total sampling. Pengambilan data dengan rekam medis. Data yang terkumpul diolah menggunalan uji Rank Spearman’s guna mencari hubungan antara kedua variabel. Akses pelayanan Kesehatan yang dikategotikan dekat dengan persentase 83.3%. Kepatuhan pengobatan TB terbanyak dengan kategori patuh dengan persentase 77.6%. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara akses pelayanan Kesehatan dengan stunting dengan nilai p 0.211 (p≥0,05) dengan angka koefisien  -0.122. Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kepatuhan pengobatan TB dengan stunting dengan nilai p 0.30.6 (p≥0,05) dengan angka koefisien -0.100. Tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara akses layanan kesehatan dan kepatuhan dalam pengobatan TB dengan kejadian stunting di Bandar Lampung.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Dermatitis Kontak Akibat Kerja Pada Pekerja Cuci Mobil Di Bandar Lampung Syukri, Muhammad; Sjahriani, Tessa; Kheru, Akhmad; Panonsih, Resati Nando
Medula Vol 14 No 9 (2024): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v14i9.1170

Abstract

Skin is the separator organ between the environmental parts of the body outside the body. Skin continuously is exposed to environmental factors in the form of physical, chemical, and biological. Therefore, if there is disease. This skin disease is caused by work (occupational dermatitis) namely a skin inflammation that results in a person’s activities. Contact dermatitis due to work is (DKAK) is skin inflammation that occurs due to the interaction between workers and the substance in the work environment. Objective: to find out the risk factors related to the occurrence of contact dermatitis due to work for car washing workers in Bandar Lampung. Method: The type of research used is analytic with cross sectional design. The sample in this study car washing workers in 5 sub-district area Rajabasa, Enggal, Labuhan Ratu, Way Halim, and Sukarame. Results: The distribution of frequency on the working shift in car washing workers who work more than 2 hours by 30 (75%) of workers, at a more contact order on 5x in a day 35 (87,5%) for workers, in the characteristics of chemicals that contain surfactant as much as 37 (92,5%) of workers, and get 22 (55%) of workers experience contact dermatitis due to work. Conclusion: There is a significant relationship between working shift with dkak with the results of the chi-square test 0,001, there is a significant relationship in the speed condition with dkak with the results of the chi-square 0,008. And there is a significance relationship between the chemical charateristics with the results of the chi-square test 0,046.
Pengaruh Asupan Protein Dengan Progresivitas Pasien Gagal Ginjal Kronik Di Rumah Sakit Bintang Amin Bandar Lampung Putri, Tabina Salsabilla Arief; Sjahriani, Tessa; Hadiarto, Rinto; Prasetia, Toni
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 12, No 7 (2025): Volume 12 Nomor 7
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v12i7.20082

Abstract

Penyakit gagal ginjal biasanya tidak ditandai dengan adanya gejala, biasanya gejala muncul jika sudah pada stadium 3. Indikator penilaian fungsi ginjal dinilai dari kadar ureum dan kreatinin. Asupan protein berperan dalam progresivitas penyakit gagal ginjal kronik. Tujuan penelitian ini bermaksud untuk melihat bagaimana pengaruh asupan protein dengan progresivitas pasien gagal ginjal kronik. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Cara perolehan sampel menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 53 responden, terdiri dari 21 laki-laki dan 32 perempuan. Dengan rata-rata asupan protein dari 53 responden adalah 38,85 dan rata-rata lfg yaitu 10,61. Terdapat hubungan yang cukup kuat dan terdapat arah koefisien korelasi yaitu negatif yang berarti semakin tinggi asupan protein maka semakin menurun lfg atau semakin memburuk progresivitas pasien gagal ginjal kronik.