Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KONSELING ISLAMI DAN KULTUR PESANTREN Lubis, M.Syukri Azwar
Idrak: Journal of Islamic Education Vol 1, No 02 (2019)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.593 KB)

Abstract

Konseling Islami sebenarnya bukan hal yang baru sebagai sebuah pendekatan yang secara langsung menyentuh kehidupan psikis manusia. Ia sejatinya telah ada sejak zaman Nabi Muhammad saw. Dengan demikian, fenomena konseling Islami dan korelasinya dengan Pondok Pesantren juga bukan sesuatu yang baru. Para kiyai merupakan tokoh kunci dan ajengan yang menjadi pusat tempat bertanya dan mengadu para santri dan masyarakat. Berbagai problematika yang dihadapi mulai dari masalah keluarga, pendidikan, masalah jodoh, kegelisahan jiwa, hingga gangguan psikis yang dalam kategori kronis selalu dihadapkan pada seorang kiyai. Dengan demikian keberadaannya dapat menjadi sebuah alternatif bagi peradaban masyarakat sekitar.
PEMBINAAN MORAL ANAK USIA DINI DI R.A NURUL IKHWAN DELI TUA Nurhafni, Nurhafni; Lubis, M.Syukri Azwar; Armanila, Armanila; Mesran, Mesran; Dahrul, Dahrul
HIBRUL ULAMA Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Hibrul’ulama
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Al Washliyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47662/hibrululama.v6i1.773

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi dan pengembangan Pembinaan Moral Anak Usia Dini di RA Nurul Ikhwan Delitua. Untuk mengetahui apa saja faktor pendukung dan penghambat Pembinaan Moral Anak Usia Dini di RA Nurul Ikhwan Delitua. Adapun jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kuaitatif, dengan teknik pengumpulann data meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi sedangkan teknik analisa data yang digunakan meliputi reduksi data, penyajian data dan penarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Secara garis besar implementasi dan pengembangan pembinaan nilai moral anak usia 5-6 tahun di RA Nurul Ikwan Deli Tua, sudah dilakukan dengan baik. Pelaksanaan dilakukan dengan menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang bervariatif, keterlibatan orang tua, strategi pengembangan nilai agama dan moral dan dalam pelaksanaan KBM. Sementara evaluasi dalam implementasi dan pengembangan pembinaan nilai moral dilakukan dengan cara penilaian, namun dalam pelaksanaannya tidak ada penilaian secara khusus, tetapi bergabung dalam segala bidang, tentunya tidak terleepas dari faktor pendukung dalam implementasi dan pengembangan pembinaan nilai moral di RA Nurul Ikwan Deli Tua meliputi: 1) adanya workshop bagi pendidik dalam mengembangkan nilai-nilai moral, 2) adanya papan pembiasaan dan papan nasehat tentang nilai moral, 3) adanya sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai. Sementara faktor penghambat dalam implementasi dan pengembangan pembinaan nilai moral di RA Nurul Ikwan Deli Tua meliputi: 1) perbedaan pola asuh orang tua pada peserta didik, 2) kurangnya kerjasama dari orang tua murid, 3) waktu pembelajaran yang terbatas, 4) perbedaan kemampuan anak dalam mengikuti pembelajaran.
Peran Augmented Reality (AR) dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Sains Siswa Juwairiah, Juwairiah; Lubis, M.Syukri Azwar; Rizki, Melinda Yusri; Aminuddin, Rosihan; Darwata, Siti Riva; Zainudin, Moh.
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 4 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i4.2912

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran Augmented Reality (AR) dalam meningkatkan pemahaman konsep sains siswa sekolah menengah. Dengan pendekatan kualitatif melalui studi kasus, penelitian dilakukan di lingkungan pembelajaran alami dengan melibatkan siswa dan guru yang telah menggunakan AR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa AR efektif dalam memvisualisasikan konsep-konsep abstrak menjadi model interaktif tiga dimensi, sehingga memfasilitasi pemahaman yang lebih mendalam sesuai dengan prinsip konstruktivisme. Teknologi ini tidak hanya meningkatkan keterlibatan siswa tetapi juga memungkinkan pembelajaran yang lebih personal melalui eksplorasi mandiri. Namun, implementasi AR menghadapi beberapa tantangan, termasuk keterbatasan infrastruktur, kesiapan guru, dan kesesuaian konten dengan kurikulum lokal. Studi ini merekomendasikan pengembangan konten AR yang lebih kontekstual, pelatihan guru yang memadai, serta kolaborasi antara pengembang teknologi dan pendidik. Temuan penelitian memberikan kontribusi penting dalam memahami potensi AR sebagai media pembelajaran inovatif, sekaligus menyoroti aspek-aspek yang perlu diperhatikan untuk optimalisasi penggunaannya di kelas sains.