Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : MAHESA : Malahayati Health Student Journal

Analisis Implementasi Kebijakan Swasembada Gizi dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Stunting di Kabupaten Lampung Selatan Anita, Anita; Aprina, Aprina; Sudarmi, Sudarmi; Rusyantia, Anggun; Pranajaya, Pranajaya; Astuti, Titi
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 3 (2024): Volume 4 Nomor 3 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i3.13979

Abstract

ABSTRACT South Lampung Regent's Instruction Number 2 of 2020 through the Gerakan Swasembada Gizi as an effort to reduce stunting in 2018-2021 which must be implemented in all areas of South Lampung Regency. The aim of this research is to analyze the implementation of the Gerakan Swasembada Gizi Policy in efforts to prevent and overcome stunting in the South Lampung district. This was a qualitative descriptive study with a research instrument using a semi-structured interview guide. Data analysis was conducted using a deductive coding approach based on Grindle's theory, namely, policy content and context. In-depth interviews were conducted with eight regional apparatus organization (OPD) participants as key informants. Method triangulation was carried out by conducting Focus Group Discussions (FGD) in three policy-implementing groups at the community health center and sub-district levels with a total of 15 participants, and also an in-depth interview with seven village midwives, posyandu cadres, and parents with children at risk of stunting. The results show that all OPDs have the same understanding of the implementation of the Gerakan Swasembada Gizi policy. Technical instructions for implementing policies at the district level have been prepared well through a good practice book on efforts to accelerate stunting reduction. Obstacles that still arise are the absence of integrated program SOPs to increase a uniform understanding of the main duties and functions, no integration of integrated data from 64 stunting indicators spread across various OPDs, and rejection and perception of stigma among parents with children at risk of stunting, which causes decreased access to health services. Policy recommendations are provided regarding the need for integrated stunting data management, the need to create SOPs related to the integrated Gerakan Swasembada Gizi program, optimizing regional apparatus and cadres in implementing the Gerakan Swasembada Gizi, and optimizing behavior change campaigns. Keywords: Policy, Gerakan Swasembada Gizi, Prevention, Stunting  ABSTRAK Instruksi Bupati Lampung Selatan Nomor 2 Tahun 2020 melalui Gerakan Swasembada Gizi sebagai upaya penurunan stunting tahun 2018-2021 yang wajib dilaksanakan di seluruh wilayah Kabupaten Lampung Selatan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis implementasi kebijakan Swasembada Gizi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting di kabupaten Lampung Selatan. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan instrumen penelitian menggunakan panduan wawancara semi-struktur. Analisis data dengan pendekatan koding secara deduktif berdasarkan teori Grindle yaitu isi dan konteks kebijakan. Wawancara mendalam dilakukan pada 8 partisipan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebagai informan kunci. Triangulasi metode dilakukan dengan melakukan Focus Group Discussion (FGD) pada tiga kelompok pelaksana kebijakan di tingkat puskesmas dan kecamatan dengan total 15 partisipan, serta wawancara mendalam pada 7 orang perwakilan bidan desa, kader posyandu dan penerima manfaat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh OPD sudah memiliki pemahaman yang sama mengenai pelaksanaan kebijakan swasembada gizi. Petunjuk teknis pelaksanaan kebijakan di tingkat Kabupaten telah disusun dengan sangat baik melalui buku praktik baik upaya percepatan penurunan stunting. Kendala yang masih muncul adalah belum adanya SOP program terintegrasi untuk dapat meningkatkan pemahaman yang seragam terkait tupoksi; belum adanya integrasi data terpadu dari 64 indikator stunting yang tersebar di berbagai OPD; serta masih ada penolakan dan persepsi stigma pada orangtua dengan anak beresiko stunting yang menyebabkan menurunnya akses ke pelayanan kesehatan. Rekomendasi kebijakan diberikan terkait perlu adanya manajemen data stunting yang terintegrasi, perlu dibuatnya SOP terkait program terpadu Swasembada Gizi, mengoptimalkan perangkat daerah beserta kader dalam pelaksanaan gerakan Swasembada Gizi serta mengoptimalkan kampanye perubahan perilaku. Kata Kunci: Kebijakan, Swasembada Gizi, Pecegahan, Penanggulangan, Stunting
Peran Pola Asuh dan Stimulasi Orang Tua Terhadap Risiko Speech Delay Pada Anak Astuti, Titi; Aprina, Aprina; Anita, Anita
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 5, No 11 (2025): Volume 5 Nomor 11 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v5i11.22610

Abstract

ABSTRACT Speech delay in children is a developmental disorder that can affect communication skills, learning processes, and social interactions. Parental parenting and stimulation are environmental factors that play an important role in children's speech development, the Lampung Provincial Health Office report reported 24 children with developmental disorders; Among them, 7 children (29.16%) were in the speech domain. To determine the role of parenting and parental stimulation on the risk of speech delay in preschool-age children. A type of quantitative research with an analytical design of a cross-sectional approach. The population is all pre-school age children with a research sample of 200 pre-school children selected by purposive sampling technique. The independent variables are parental parenting (democratic, authoritarian, permissive) and parental stimulation (good, enough, less), while the dependent variable is the incidence of speech delay. Data collection was carried out using questionnaires and observation sheets. Data analysis used Chi-Square test and logistic regression. The results of the parenting study were mostly authoritarian (53.0%), the stimulation of parents was mostly in the good category (53.5%), and the results showed that there was a significant relationship between parenting and the incidence of speech delay (p = 0.000; OR = 20.620), as well as between parental stimulation and the incidence of speech delay (p = 0.000; OR = 20.462). Children with authoritarian and less stimulated parenting have a higher risk of speech delay compared to children who are democratically raised and receive adequate stimulation. Parenting and parental stimulation play a significant role in the risk of speech delay in preschool-age children. Parents are expected to implement positive parenting and provide consistent stimulation to optimize children's speech development. Keywords: Parenting Style, Parental Stimulation, Speech Delay, Preschool Children.  ABSTRAK Speech delay pada anak merupakan gangguan perkembangan yang dapat memengaruhi kemampuan komunikasi, proses belajar, dan interaksi sosial. Pola asuh dan stimulasi orang tua merupakan faktor lingkungan yang berperan penting dalam perkembangan bicara anak, Laporan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dilaporkan 24 anak dengan gangguan perkembangan; di antaranya 7 anak (29,16%) pada domain bicara. Mengetahui peran pola asuh dan stimulasi orang tua terhadap risiko speech delay pada anak usia pra sekolah. Jenis penelitian kuantitatif dengan desain analitik pendekatan cross-sectional. Populasi adalah seluruh anak usia pra sekolah dengan Sampel penelitian berjumlah 200 anak usia pra sekolah yang dipilih dengan teknik purposive sampling. Variabel independen adalah pola asuh orang tua (demokratis, otoriter, permisif) dan stimulasi orang tua (baik, cukup, kurang), sedangkan variabel dependen adalah kejadian speech delay. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner dan lembar observasi. Analisis data menggunakan uji Chi-Square dan regresi logistik. Hasil penelitian pola asuh orang tua sebagian besar bersifat otoriter (53,0%), Stimulasi orang tua mayoritas dalam kategori baik (53,5%), dan hasil menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara pola asuh dengan kejadian speech delay (p = 0,000; OR = 20,620), serta antara stimulasi orang tua dengan kejadian speech delay (p = 0,000; OR = 20,462). Anak dengan pola asuh otoriter dan stimulasi yang kurang memiliki risiko lebih tinggi mengalami speech delay dibandingkan dengan anak yang diasuh secara demokratis dan mendapat stimulasi yang adekuat. Pola asuh dan stimulasi orang tua berperan signifikan terhadap risiko speech delaypada anak usia pra sekolah. Orang tua diharapkan menerapkan pola asuh positif dan memberikan stimulasi yang konsisten untuk mengoptimalkan perkembangan bicara anak. Kata Kunci: Pola Asuh, Stimulasi Orang Tua, Speech Delay, Anak Pra Sekolah
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kecemasan Pasien Pre Operasi Seksio Sesarea di Rumah Sakit Umum Handayani Kotabumi Bramita, Yosica; Astuti, Titi; Murhan, Al
MAHESA : Malahayati Health Student Journal Vol 4, No 8 (2024): Volume 4 Nomor 8 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mahesa.v4i8.15207

Abstract

ABSTRACT The average case of cesarean section in the world is around 5-15% per 1000 births in the world. In Indonesia, the incidence of cesarean section has increased, namely 80% of births are by cesarean section with an average of 17.6% of 78,736 births. In Lampung province in 2018 cases of cesarean section were around 13.2% of 2,644 births. At the Handayani Kotabumi General Hospital in 2020 there were 518 caesarean sections out of a total of 712 deliveries or (72.7%). Anxiety can be experienced by pre-cesarean section mothers because surgery is a potential or actual threat to a person's integrity that can evoke physiological and psychological stress reactions.The aim of this study was to determine the factors associated with the level of anxiety in preoperative cesarean section patients at Handayani Kotabumi General Hospital. Type of quantitative research with analytic survey design and cross sectional approach. The sampling technique uses a purposive sampling technique, a sample of 33 respondents. Time of study June 6-June 25 2022. Statistical tests using the Chi-Square test. The results showed that the majority of respondents experienced moderate anxiety (57.6%). Statistical test results obtained at age p-value (0.011) < α (0.05), education p-value (0.001) < α (0.05), parity p-value (0.002) < α (0.05), and husband's support p-value (0.004) < α (0.05). It can be concluded that there is a relationship between age, education, parity, husband's support and the anxiety of patients with preoperative cesarean section. Researchers hope that the factors associated with the anxiety of preoperative cesarean section patients can be considered so that various kinds of complications do not occur during the perioperative period. Keywords: Factors, Anxiety, Cesarean Section  ABSTRAK Kasus rata-rata seksio sesarea di dunia sekitar 5-15% per 1000 kelahiran di dunia. Di Indonesia angka kejadian seksio sesarea mengalami peningkatan, yaitu 80% metode persalinan dengan seksio sesarea dengan rata rata 17,6% kasus seksio sesarea dari 78.736 kelahiran. Di provinsi Lampung tahun 2018 kasus seksio sesarea sekitar 13,2% dari 2.644 kelahiran. Di Rumah Sakit Umum Handayani Kotabumi tahun 2020 seksio sesarea sebanyak 518 orang dari total 712 persalinan atau sebesar (72,7%). Kecemasan dapat dialami oleh ibu pre seksio sesarea karena tindakan pembedahan merupakan ancaman potensial maupun aktual pada integritas seseorang yang dapat membangkitkan reaksi stres fisiologis maupun psikologis.Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pada pasien pre operasi seksio sesarea di Rumah Sakit Umum Handayani Kotabumi. Jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan survey analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling, sampel sebanyak 33 responden. Waktu penelitian pada 6 Juni- 25 Juni 2022. Uji statistik menggunakan uji Chi-Square.  Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden mengalami kecemasan sedang sebanyak (57,6%). Hasil uji statistik diperoleh pada usia p-value (0,011) < α (0,05), pendidikan p-value (0,001) < α (0,05), paritas p-value (0,002) < α (0,05), dan dukungan suami p-value (0,004) < α (0,05). dapat disimpulkan ada hubungan antara usia, pendidikan, paritas, dukungan suami dengan kecemasan pasien pre operasi seksio sesarea. Peneliti berharap agar faktor faktor yang berhubungan dengan kecemasan pasien pre operasi seksio sesarea dapat diperhatikan supaya tidak terjadi berbagi macam komplikasi selama periode perioperatif. Kata Kunci: Faktor-Faktor, Kecemasan, Seksio Sesarea