Articles
Pengaruh Hidroterapi Terhadap Penurunan Gula Darah Sewaktu (GDS) pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe II
Kurniasari, Septi;
Sriningsih, Nining;
Antoro, Budi;
Efrifahrizal, Hengky
An Idea Nursing Journal Vol. 2 No. 01 (2023)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.53690/inj.v2i01.154
Cases of DM in Indonesia in 2019 there were 8.426.000, and this quantity is expected to increase to 21,257,000 in 2030. At the Sukabumi Health Center in Bandar Lampung, there were 668 cases of diabetes. Alternative and complementary therapies are efforts that can be made to manage hyperglycemia. Hydrotherapy is a complementary treatment that can be used by type 2 diabetics to treat hyperglycemia. The purpose of this research was to find out how hydrotherapy affects the ability of type 2 diabetes mellitus patients to gradually lower blood sugar levels (KGDS). This kind of exploration is a quantitative report, using a semi-exploration plan. A pre-test-posttest design with a control group was used for the study. The participants of this study were all type II diabetics who went to the Sukabumi Health Center in Bandar Lampung. In May 2019, 58 people participated, bringing the sample to 36 people. Glucotest was used for data collection, Independent T-test was used for bivariate and univariate analysis. The results showed that the intervention group who received hydrotherapy experienced an average decrease in blood sugar levels of 52.5 mmHg, while the control group who received treatment experienced an average decrease in blood sugar levels of 33.56. At the Sukabumi Health Center in Bandar Lasmpung in 2020, statistical tests yielded a value of 0.001 (P value = 0.001, where the P value was (0.05), indicating that hydrotherapy has an effect on a decrease in blood sugar levels over time (KGDS) in patients with type 2 diabetes. Health education banners and flyers are expected to be distributed to promote hydrotherapy as a more effective way to lower blood sugar levels.
Hubungan Derajat Ulkus Diabetikum Terhadap Citra Tubuh Pada Pasien Diabetes Mellitus Di Pkm Bandar Sribhawono Lampung Timur 2024
Fadlim, Novan Thio;
Kurniasari, Septi;
Andora, Novika
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 4 No. 5 (2024): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.31004/innovative.v4i5.15609
Diabetes melitus dalam jangka panjang dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskular, makrovaskular, dan neuropati seperti penyakit vaskular perifer serta dapat menyebabkan gangguan citra tubuh. Tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani resiko gangguan citra tubuh adalah melakukan upaya meningkatkan pandangan pada dirinya berbentuk penilaian subjektif individu terhadap dirinya, perasaan sadar dan tidak sadar, persepsi terhadap fungsi, peran, dan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah diketahui hubungan derajat ulkus diabetikum dengan citra tubuh pada pasien diabetes militus di PKM Sribhawono Lampung Timur Tahun 2024. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan desain penelitian diskriptif dan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 35 pasien dengan pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental sampling. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa sebagian besar responden mengalami derajat ulkus diabetikum derajat I dan II yang masing-masing berjumlah 14 responden (40,0%) dan responden mengalami citra tubuh yang negatif berjumlah 19 responden (54,3%). Berdasarkan hasil uji statistik, didapatkan p-value 0,001 atau p-value < 0,05 atau yang artinya terdapat hubungan derajat ulkus diabetikum dengan citra tubuh pada pasien diabetes melitus di PKM Sribhawono Lampung Timur. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan dan evaluasi bagi puskesmas Sribhawono untuk dapat meningkatkan pelayanan pada pasien ulkus diabetikum untuk meningkatkan citra tubuhnya
Pengaruh Pemberian Aktivitas Jalan Kaki Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2024
Merliana, Annisa;
Kurniasari, Septi;
Stiexs, Anggie
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 2, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57235/motekar.v2i2.3717
Diabetes merupakan suatu kelainan pada proses metabolism tubuh dengan karakteristik tertentu yang disebut hiperglikemia, yang menandakan peningkatan kadar glukosa darah dalam tubuh. Aktivitas fisik sederhana seperti jalan kaki terbukti merupakan intervensi yang paling optimal dalam membantu pengelolaan glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2, karena saat melakukan aktivitas fisik, otot bekerja lebih keras dan menggunakan glukosa sebagai energi. Tujuannya untuk melihat adakah Pengaruh Pemberian Aktivitas Jalan Kaki Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Penengahan Kabupaten Lampung Selatan Tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif, dengan Quasy experimental design, dengan menerapkan Non-Randomized Controul Group Pretest And Posttest Design. Populasi dalam penelitian berjumlah 121, sampel yang digunakan adalah 40 subjek penelitian. Setiap kelompok perlakuan dan kelompok kontrol terdapat 20 subjek. Sampel penelitian diperoleh melalui teknik Purposive Sampling. Diketahui hasil perbandingan kadar gula darah kelompok perlakuan pretest sebesar 285.20 mg/dl, posttest 222.90 mg/dl. Sedangkan pada kelompok kontrol, pretest 288.60 mg/dl, posttest 249.55 mg/dl. Dari analisis uji statistik diperoleh nilai p value (0.000) yang berarti H0 ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian jalan kaki terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe II di wilayah kerja puskesmas rawat inap penengahan kabupaten lampung selatan tahun 2024.
Pengaruh Penerapan Buerger Allen Exercise Terhadap Sirkulasi Ekstremitas Bawah DM Tipe 2
Kurniasari, Septi;
Antika, Desi
Jurnal Multidisiplin Teknologi dan Arsitektur Vol 2, No 2 (2024): November 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57235/motekar.v2i2.3718
Diabetes Mellitus, especially type 2, is very common in Indonesia. This is a serious problem since it can lead to consequences, such as reduced blood supply to the legs. A particular leg exercise called the Buerger Allen Exercise is intended to treat circulation issues in the lower limbs. The purpose of this study was to look into how Buerger Allen Exercise affected the circulation in the lower extremities of people with type 2 diabetes. A quasi-experimental design with a one group pre-post test structure was used, along with a quantitative analytical method. A technique known as purposive sampling was used to choose 27 participants. The bivariate analysis method used was the Paired Sample T-Test. The results of the study showed that Buerger Allen Exercise had a significant impact on circulation in the lower extremities in those with type 2 diabetes.
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Hidup Caregiver yang Merawat Pasien Stroke di UPTD Puskesmas Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2024
Sugisari, Putu Putri;
Stiexs, Anggie;
Kurniasari, Septi
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 1 (2025): March 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57235/jetish.v4i1.4053
Stroke berdampak pada kemunduran fisik yang terjadi membuat seseorang menjadi ketergantungan pada orang lain. Caregiver merupakan pengasuh yang memberikan perawatan pribadi, hidup bersama penderita dan bekerja secara penuh dalam merawat penderita sehingga dapat mempengaruhi kecemasan dan kualitas hidup caregiver. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui Hubungan Tingkat Kecemasan dengan Kualitas Hidup Caregiver Yang Merawat Pasien Stroke Di UPTD Puskesmas Seputih Surabaya Kabupaten Lampung Tengah. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, dengan menggunakan desain penelitian observasional, merupakan penelitian yang tidak melakukan intervensi atau perlakuan terhadap variabel.Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik,melalui sebuah analisis statistik seperti korelasi antara sebab dan akibat.Rancangan yang digunakan adalah Cross Sectional, seluruh caregiver yang merawat pasien stroke berjumlah 47 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Dari uji statistik diketahui nilai P-value 0,000. Kesimpulannya P-value 0,05 sehingga Ha diterima yang artinya ada hubungan signifikan antara tingkat kecemasan dengan kualitas hidup pada caregiver yang merawat pasien stroke di UPTD Puskesmas Seputih Surabaya. Diketahui juga nilai koefisien korelasi sebesar -0,703 maka nilai ini menandakan hubungan yang tinggi antara tingkat kecemasan dan kualitas hidup pada caregiver yang merawat pasien stroke. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi bagi responden tentang bagaimana hubungan tingkat kecemasan dengan kualitas hidup caregiver yang merawat pasien stroke.
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung Tahun 2024
Manullang, Sonia Zephanie;
Kurniasari, Septi;
Anita, Fitri
Journal of Education Technology Information Social Sciences and Health Vol 4, No 1 (2025): March 2025
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.57235/jetish.v4i1.3771
Diabetes Melitus ialah sebuah masalah metabolisme pada tubuh yang disebabkan oleh kadar gula darah yang tidak terkontrol. Pasien DM tipe 2 harus ditangani kadar glukosa darahnya yang tinggi dengan memakai cara nonfarmakologis, seperti teknik relaksasi benson yang dapat dipakai untuk mengendalikan kadar gula darah dalam tubuh. Tujuan kajiannya ialah guna menganalisa pengaruh pemberian relaksasi benson terhadap penurunan kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung Tahun 2024. Jenis kajiannya kuantitatif memakai metode Pre-eksperimental dengan pendekatan one group pre-test dan post-test design. Populasi dan sampel pada penelitian ini ialah pasien diabetes melitus di puskesmas rawat inap kedaton pada periode Februari sampai dengan April tahun 2024 sebanyak 192 pasien dengan metode purposive sampling diperoleh sebanyak 40 sampel. Analisis datanya memakai univariat dan bivariat dengan memakai Uji Paired Sample T-Test. Perolehan kajian mencerminkan bahwasanya teknik relaksasi benson memiliki dampak terhadap kadar glukosa darah sewaktu pasien yang menderita diabetes melitus tipe II di Wilayah Kerja Puskesmas Rawat Inap Kedaton Bandar Lampung pada 40 responden dengan nilai p 0,000. Disarankan bagi penderita DM tipe 2 untuk dapat mengontrol kadar glukosa darah acaknya dengan memakai teknik relaksasi Benson.
Hubungan status gizi dengan kebugaran jasmani siswa SMP
Ferani, Kadek Dila Selvia;
Kurniasari, Septi;
Oktavia, Santi
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 2 (2025): May Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56922/quilt.v5i2.941
Background: Physical fitness is the body's ability and capability to make adjustments and adaptations to the physical release given to it from daily work without causing excessive fatigue. Physical fitness is a need that must be met so that we can carry out daily life activities well. Nutrition is an important part of the health sector and receives serious attention from the government. Good nutrition is the foundation for public health. The influence of nutritional problems on growth, development, intellectual, and productivity shows the great role of nutrition in human life. Purpose: To find out whether there is a relationship between nutritional status and physical fitness of junior high school students. Methods: Quantitative research with cross-sectional design conducted at SMP Perjuangan, Sekampung Udik District, East Lampung Regency. Data were collected using questionnaires, tests, and in-depth interviews. The sampling technique used was accidental sampling and obtained 50 people as respondents in the study. Data analysis used the Chi-Square Test statistical test with a degree of confidence p <0.05. Results: The chi square test shows a p-value=0.000 (<0.05) which indicates that there is a significant relationship between BMI and physical fitness. This means that the more ideal the nutritional status (normal BMI), the higher the child's physical fitness. Conclusion: There is a relationship between nutritional status and physical fitness of junior high school students. Keywords: BMI; Nutrition; Physical Fitness. Pendahuluan: Kebugaran jasmani adalah kesanggupan dan kemampuan tubuh melakukan penyesuaian adaptasi terhadap pembebasan fisik yang diberikan kepadanya dari kerja yang dilakukan sehari-hari tanpa menimbulkan kelelahan yang berlebihan. Kebugaran jasmani merupakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi agar kita dapat menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari dengan baik. Gizi merupakan bagian dari sektor kesehatan yang penting dan mendapat perhatian serius dari pemerintah. Gizi yang baik merupakan fondasi bagi kesehatan masyarakat. Pengaruh masalah gizi terhadap pertumbuhan, perkembangan, intelektual, dan produktivitas menunjukkan besarnya peranan gizi bagi kehidupan manusia. Tujuan: Untuk mengetahui apakah ada hubungan status gizi dengan kebugaran jasmani siswa SMP. Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang dilakukan di SMP Perjuangan Kecamatan Sekampung Udik Kabupaten Lampung Timur. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, tes, dan wawancara mendalam. Teknik pengambilan sampel yang digunakan accidental sampling dan diperoleh sebanyak 50 orang menjadi responden dalam penelitian. Analisis data menggunakan uji statistik Chi-Square Test dengan derajat kepercayaan p<0.05. Hasil: Uji chi square menunjukkan p-value = 0.000 (<0.05) yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan kebugaran jasmani. Artinya semakin ideal status gizi (IMT normal), maka semakin tinggi kebugaran jasmani anak. Simpulan: Ada hubungan status gizi dengan kebugaran jasmani siswa SMP. Kata Kunci: Gizi; IMT; Kebugaran Jasmani.
Pengaruh pemberian DIIT nasi jagung dan nasi putih dengan perbandingan 1:1 terhadap perubahan kadar glukosa darah pasien diabetes melitus
Meiranda, Bella Dwi;
Kurniasari, Septi;
Andora, Novika
JOURNAL OF Qualitative Health Research & Case Studies Reports Vol 5 No 3 (2025): July Edition 2025
Publisher : Published by: Indonesian Public Health-Observer Information Forum (IPHORR) Kerjasama dengan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.56922/quilt.v5i3.958
Background: Diabetes Mellitus (DM) is a chronic metabolic disease characterized by high blood sugar levels. This condition can lead to the pancreatic gland's inability to produce insulin optimally, preventing the body from perfectly processing consumed sugar. Purpose: To determine the effect of consuming corn rice mixed with white rice on blood glucose levels in patients with diabetes mellitus Method: Quantitative research with Pre Experimental research design (one group Pre Post Test Design). The method used is saturated sampling. The subjects of this study were people with diabetes mellitus who were given corn rice, namely 1: 1 in processed white rice and corn rice weighing 150 grams accompanied by side dishes. Results: Bivariate analysis obtained a p value of 0.000 (a <0.05) so that it was stated that there was an effect of giving DIIT corn rice with a ratio of 1:1 corn rice and white rice in patients with diabetes mellitus. Conclusion: There is an effect of giving a corn rice diet with a 1:1 ratio of corn rice and white rice on diabetes mellitus sufferers. Keywords: Diabetes Mellitus; Corn Rice. Pendahuluan: Diabetes Melitus atau DM adalah penyakit atau gangguan metabolisme kronis yang ditandai dengan tingginya kadar gula darah. Hal ini bisa menyebabkan kelenjar pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin secara optimal, sehingga tubuh tidak dapat memproses gula yang dikonsumsi secara sempurna. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh pemberian nasi jagung yang dicampur nasi putih terhadap kadar gula darah glukosa pada penderita diabetes mellitus Metode: Penelitian kuantitatif dengan desain penelitian Pre Eksperimental (one group Pre Post Test Design). Metode yang digunakan yaitu sampling jenuh. Subjek penelitian ini adalah masyarakat penderita diabetes melitus dengan pemberian nasi jagung yaitu 1:1 pada olahan nasi putih dan nasi jagung dengan berat 150 gram disertai lauk pauk. Hasil: Analisis bivariat diperoleh nilai p=0.000 (a<0.05) sehingga dinyatakan ada pengaruh pemberian DIIT nasi jagung dengan perbandingan 1:1 nasi jagung dan nasi putih pada penderita diabetes mellitus. Simpulan: Ada pengaruh pemberian nasi jagung dengan perbandingan 1:1 nasi jagung dan nasi putih pada penderita diabetes mellitus. Kata Kunci : Diabetes Melitus; Nasi Jagung
Resistance Exercise terhadap Sensitivitas Kaki dan Nilai (ABI) pada Penderita Diabetes Melitus Tipe 2
Prameswari, Dita;
Sari, Nova Nurwinda;
Kurniasari, Septi
Jurnal Keperawatan Profesional (KEPO) Vol. 5 No. 2 (2024): Volume 5 Nomor 2 November 2024
Publisher : Sarana Ilmu Indonesia (salnesia)
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.36590/kepo.v5i2.1195
Diabetes melitus menjadi perhatian di seluruh dunia karena angka kejadiannya yang terus meningkat dan dapat menimbulkan berbagai komplikasi misalnya mikrovaskuler dan makrovaskuler. Tujuan penelitian ini adalah diketahui pengaruh resistance exercise terhadap sensitivitas kaki dan nilai ankle brachial index (ABI) pada kelompok dewasa penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kedaton. Jenis penelitian adalah kuantitatif, desain Quasy Eksperiment, pendekatan Pretest Post Test Without Control Group Design. Populasi penelitian ini adalah penderita diabetes melitus tipe 2 yang tidak memiliki ulkus diabetic. Jumlah sampel penelitian sebanyak 31 dengan teknik sampling purposive sampling. Uji analisis yang digunakan adalah uji t berpasangan dengan tingkat kemaknaan 95% (p-value <0,05). Hasil statistic uji t didapatkan p-value <0.001 (p-value <0.05) maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh resistance exercise terhadap sensitivitas kaki dan nilai ankle brachial index (ABI) pada kelompok dewasa penderita diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Kedaton, Bandar Lampung tahun 2024. Resistance exercise dapat dijadikan sebagai alternatif bagi penderita diabetes untuk meningkatkan nilai sensitivitas kaki dan nilai ankle brachial index (ABI).
Efektivitas latihan ankle pump terhadap pencegahan neuropati perifer pada pasien diabetes mellitus tipe 2
Sari, Rita;
Sofiani, Yani;
Yunitri, Ninik;
Kurniasari, Septi
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 9 (2025): Volume 19 Nomor 9
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati
Show Abstract
|
Download Original
|
Original Source
|
Check in Google Scholar
|
DOI: 10.33024/hjk.v19i9.1565
Background: Introduction: Peripheral neuropathy is one of the most common chronic complications in patients with type 2 diabetes mellitus (DM) and carries a risk of diabetic ulcers and amputation. One non-pharmacological intervention that can be used is ankle pump exercises to improve peripheral circulation. Purpose: To evaluate the effectiveness of ankle pump exercises in preventing peripheral neuropathy in patients with type 2 diabetes mellitus. Method: This study used an Evidence-Based Nursing Practice (EBNP) approach with a pre-post quasi-experimental design. A total of 15 participants were selected using purposive sampling based on inclusion criteria. The ankle pump intervention was carried out for 4 weeks, twice daily, for 10 minutes each time. Data were analyzed using univariate tests and paired t-tests. Results: The prevalence of neuropathy decreased from 67% to 40% after the intervention. The paired t-test showed a p-value of 0.024 (p<0.05), indicating a significant difference before and after the intervention. Conclusion: Ankle pumps are effective in improving peripheral circulation and reducing neuropathy symptoms. Suggestion: This intervention is expected to be integrated into preventive nursing practice and patient education. Keywords: Ankle Pump; Peripheral Neuropathy; Type 2 Diabetes Mellitus. Pendahuluan: Neuropati perifer merupakan salah satu komplikasi kronis yang paling sering terjadi pada pasien diabetes mellitus (DM) tipe 2 dan berisiko menyebabkan ulkus diabetikum hingga amputasi. Salah satu intervensi nonfarmakologis yang dapat digunakan adalah latihan ankle pump untuk meningkatkan sirkulasi perifer. Tujuan: Untuk mengevaluasi efektivitas latihan ankle pump terhadap pencegahan neuropati perifer pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan Evidence-Based Nursing Practice (EBNP) dengan desain quasi-experiment pre-post. Sebanyak 15 partisipan dipilih dengan purposive sampling sesuai kriteria inklusi. Intervensi ankle pump dilakukan selama 4 minggu, dua kali sehari, masing-masing 10 menit. Data dianalisis menggunakan uji univariat dan paired t-test. Hasil: Prevalensi neuropati menurun dari 67% menjadi 40% setelah intervensi. Uji paired t-test menunjukkan nilai p=0.024 (p<0.05), menandakan adanya perbedaan signifikan sebelum dan sesudah intervensi. Simpulan: Ankle pump efektif dalam meningkatkan sirkulasi perifer dan mengurangi gejala neuropati. Saran: Diharapkan intervensi ini diintegrasikan dalam praktik keperawatan preventif dan edukasi pasien. Kata Kunci: Ankle Pump; Diabetes Mellitus Tipe 2; Neuropati Perifer.