Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Kepatuhan Penggunaan Obat pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Saepudin, .; Padmasari, Siwi; Hidayanti, Puri; Ningsih, Endang S
Jurnal Farmasi Indonesia Vol 6, No 4 (2013)
Publisher : Jurnal Farmasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.338 KB) | DOI: 10.35617/jfi.v6i4.148

Abstract

In addition to antihypertensive regimen, medication adherence plays an important role in therapeutic management of hyperensive patients. This research is aimerd to measure adherence to antihypertensive therapy in hypertensive patients at primary health center, and to investigate patient's characteristic associated with such adherence. Hypertensive patients attending two primary health centers in Sleman Yogyakarta during January-March 2011 were recruited as respondents in this research. Adherence to natihypertensive therapy was measured using MMAS (Morisky Medication Adherence Scale) containing 8 questions, and a respondent with MMAS score � 6 was categorized as adherent one. Statistical analysis using Chi-square has been done to investigate respondent characteristic associated with adherence. Out of 215 recruited respondents, 62.3% were adherent to antihypertensive therapy. Respondent characteristic associated with adherence are educational background level, monthly income, presence of other chronic disease, and antihypertensive regimen.Keywords : hypertension, medication sdherence, MMAS, primary health center
Faktor Prediktor Ketercapaian Target Tekanan Darah Pasien Hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Gamping Padmasari, Siwi; Husna, Nadia
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.009.01.4

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang berada pada peringkat ketiga penyebab kematian di Indonesia dan D.I Yogyakarta menempati urutan ketiga. Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi capaian target tekanan darah seperti usia, penyakit penyerta, jenis kelamin, durasi hipertensi, dan regimen obat antihipertensi berhubungan signifikan dengan peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antihipertensi dan faktor risiko terhadap ketercapaian target tekanan darah pada pasien hipertensi rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari data rekam medis pasien hipertensi rawat jalan pada bulan Januari hingga Juli 2019. Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling. Sampel pada penelitian ini didapatkan sebanyak 103 pasien. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat pola penggunaan obat antihipertensi dan persentase ketercapaian target tekanan darah. Hubungan antara faktor usia, penyakit penyerta, jenis kelamin, durasi hipertensi, dan regimen obat antihipertensi dengan capaian target tekanan darah dianalisis menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 42% pasien telah mencapai target tekanan darah berdasarkan JNC VIII. Pasien yang mendapatkan monoterapi antihipertensi sebanyak 33% dan kombinasi antihipertensi sebanyak 67%. Monoterapi paling banyak adalah obat golongan Calcium Chanel Blocker (17,48%) sedangkan kombinasi antihipertensi paling banyak golongan Angiotensin Receptor Blocker dan Calcium Channel Blocker (30,10%). Terdapat hubungan bermakna antara faktor usia, penyakit penyerta, durasi hipertensi, dan regimen obat antihipertensi terhadap ketercapaian target tekanan darah (p<0,05). Faktor prediktor yang signifikan berpengaruh terhadap ketercapaian target tekanan darah pada pasien hipertensi adalah usia, penyakit penyerta, durasi hipertensi dan regimen terapi antihipertensi. Kata Kunci : faktor prediktor, hipertensi, tekanan darah
Faktor Prediktor Ketercapaian Target Tekanan Darah Pasien Hipertensi di RS PKU Muhammadiyah Gamping Padmasari, Siwi; Husna, Nadia
Pharmaceutical Journal of Indonesia Vol. 9 No. 1 (2023)
Publisher : Brawijaya University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.pji.2023.009.01.4

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit yang berada pada peringkat ketiga penyebab kematian di Indonesia dan D.I Yogyakarta menempati urutan ketiga. Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi capaian target tekanan darah seperti usia, penyakit penyerta, jenis kelamin, durasi hipertensi, dan regimen obat antihipertensi berhubungan signifikan dengan peningkatan tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran penggunaan obat antihipertensi dan faktor risiko terhadap ketercapaian target tekanan darah pada pasien hipertensi rawat jalan di RS PKU Muhammadiyah Gamping Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara retrospektif dari data rekam medis pasien hipertensi rawat jalan pada bulan Januari hingga Juli 2019. Pengambilan data dilakukan secara purposive sampling. Sampel pada penelitian ini didapatkan sebanyak 103 pasien. Data dianalisis secara deskriptif untuk melihat pola penggunaan obat antihipertensi dan persentase ketercapaian target tekanan darah. Hubungan antara faktor usia, penyakit penyerta, jenis kelamin, durasi hipertensi, dan regimen obat antihipertensi dengan capaian target tekanan darah dianalisis menggunakan analisis bivariat dan multivariat. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 42% pasien telah mencapai target tekanan darah berdasarkan JNC VIII. Pasien yang mendapatkan monoterapi antihipertensi sebanyak 33% dan kombinasi antihipertensi sebanyak 67%. Monoterapi paling banyak adalah obat golongan Calcium Chanel Blocker (17,48%) sedangkan kombinasi antihipertensi paling banyak golongan Angiotensin Receptor Blocker dan Calcium Channel Blocker (30,10%). Terdapat hubungan bermakna antara faktor usia, penyakit penyerta, durasi hipertensi, dan regimen obat antihipertensi terhadap ketercapaian target tekanan darah (p<0,05). Faktor prediktor yang signifikan berpengaruh terhadap ketercapaian target tekanan darah pada pasien hipertensi adalah usia, penyakit penyerta, durasi hipertensi dan regimen terapi antihipertensi. Kata Kunci : faktor prediktor, hipertensi, tekanan darah
Penyuluhan Kesehatan dan Pemeriksaan kadar Gula Darah untuk Skrining Diabetes Melitus Puji Lestari, Mardiana; Padmasari, Siwi; Marchaban
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 6 No 1 (2024): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v6i1.1222

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a disease that is a global health problem whose numbers continue to increase. DM has the highest prevalence and causes more severe disease complications such as heart disease and stroke, which often cause death throughout the world. Proper prevention and treatment will reduce the impact or risk of unwanted complications. This health education activity was carried out to increase public knowledge and understanding about DM disease and how to screen to detect DM disease among residents of Pangkah Hamlet. The extension activity method begins with giving a pretest, then continues with the delivery of material and discussion, then ends with a posttest. Next, a health examination is carried out, namely measuring blood glucose levels. Extension activities are carried out in five stages: preparation of location surveys, preparation and preparation of proposals, implementation, evaluation, and reporting. The preparation stage for a location survey consists of field observations. The preparation and proposal preparation stage consists of collecting material, preparing the proposal, and preparing the material. The stages of implementing the activities are pretest, counseling material, and discussion. The evaluation stages include posttest and report preparation. The target of this activity is women residents of Pangkah hamlet Sumberagung, Jetis, Bantul, and Yogyakarta. The results of the participants knowledge test about DM before and after the activity were carried out, with good results increasing from 83.33% to 100%, with an average pretest score of 81.67 and posttest score of 93.61. The results of the blood sugar level screening (GDS) showed that the majority were below 200 mg/dl, namely 34 participants (94.44%). From these results, it can be concluded that this community service activity was able to increase knowledge about DM among women residents of Pangkah hamlet and the results of the initial DM screening were in the normal range.
EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN OBAT ANTIPSIKOTIK PADA PASIEN SKIZOFRENIA DI INSTALASI RAWAT INAP RUMAH SAKIT JIWA GRHASIA YOGYAKARTA TAHUN 2017 Padmasari, Siwi
Acta Holistica Pharmaciana Vol 1 No 1 (2019): Acta Holistica Pharmaciana
Publisher : School of Pharmacy Mahaganesha (Sekolah Tinggi Farmasi Mahaganesha)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62857/ahp.v1i1.10

Abstract

Latar belakang: Skizofrenia adalah sindrom heterogen kronik yang ditandai dengan pikiran yang tidak terkontrol, delusi, halusinasi, perubahan perilaku sosial dan fungsi psikososial yang tidak normal. Perjalanan penyakit ini secara bertahap akan menyebabkan tahapan yang lebih parah dan kronis, tahapan kekambuhan sering terjadi, dan bertahan lama sehingga pasien perlu perawatan di rumah sakit. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pola penggunaan obat antipsikotik dan evaluasi rasionalitas penggunaan obat antipsikotik yang diberikan kepada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta periode 2017. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian observasional yang merupakan bagian dari metode deskriptif non-eksperimental. Penelitian ini dilakukan dengan melakukan pendekatan retrospektif pada 97 data rekam medis pasien yang menderita skizofrenia dan menerima terapi antipsikotik, dan dirawat di Rumah Sakit Jiwa Grhasia pada periode 2017. Pengambilan sampel data rekam medis pasien skizofrenia dilakukan dengan metode purposive sampling. Hasil: Berdasarkan hasil data penelitian, pola pengobatan dengan obat antipsikotik untuk pasien yang didiagnosis skizofrenia paling banyak adalah obat antipsikotik atipikal dikombinasikan dengan antipsikotik tunggal. Berdasarkan data dari evaluasi rasionalitas penggunaan obat antipsikotik dibandingkan dengan American Psychiatric Association 2010 dan SPM Rumah Sakit Grhasia, didapatkan hasil adalah 100% tepat indikasi, 100% tepat pasien, 100% tepat obat dan 100% tepat dosis obat.Kesimpulan: Rasionalitas penggunaan obat antipsikotik mencapai 100% berdasarkan kriteria tepat indikasi, tepat pasien, tepat penggunaan obat dan tepat dosis obat. Parameter klinik kembali dalam keadaan tenang dari Rumah Sakit Grhasia sebesar 89%. Kata kunci: skizofrenia, antipsikotik, rasionalitas penggunaan obat
Hubungan Tingkat Kepatuhan Penggunaan Obat Terhadap Luaran Klinik Pasien Hipertensi Lanjut Usia di Puskesmas Gamping I Yogyakarta Padmasari, Siwi; Pangestika, Annisa; Sugiyono, Sugiyono
Majalah Farmasetika Supl. 9 No. 1, Tahun 2024
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/mfarmasetika.v9i7.58996

Abstract

Abstrak Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis tidak menular yang sering ditemukan pada lanjut usia. Penyakit ini hanya dapat dikontrol dan tidak dapat disembuhkan sehingga diperlukan pengobatan jangka panjang. Pengendalian tekanan darah sangat penting terhadap lanjut usia untuk mencegah terjadinya komplikasi sehingga kepatuhan minum obat menjadi salah satu faktor penentu dalam terkontrolnya tekanan darah. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan kepatuhan penggunaan obat antihipertensi terhadap luaran klinik pasien lanjut usia dengan hipertensi di Puskesmas Gamping I Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif non eksperimental menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini dilakukan terhadap 161 pasien hipertensi lansia di Puskesmas Gamping I Yogyakarta dengan pengambilan sampel menggunakan teknik accidental sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan kuesioner Morisky Medication Aderence Scale (MMAS-8) dan analisis data bivariat menggunakan uji Chi-Square. Penelitian ini menunjukkan kepatuhan minum obat antihipertensi pada pasien lansia dengan hipertensi di Puskesmas Gamping I Yogyakarta berada dikategori kepatuhan rendah sebanyak 84 pasien (52,17%), kepatuhan sedang sebanyak 44 pasien (27,33%) dan kepatuhan tinggi sebanyak 33 pasien (20,50%) dengan luaran klinik (tekanan darah) tidak terkontrol sebanyak 83 pasien (51,55%) dan tekanan darah terkontrol sebanyak 78 pasien (48,45%). Uji analisis bivariat dengan menggunakan uji chi-square menunjukkan nilai p value= 0,023 (<0,05). Terdapat hubungan antara kepatuhan penggunaan obat antihipertensi dengan luaran klinik pasien lanjut usia dengan hipertensi.
Relationship between level of adherence with antihypertensive medication use and quality of life of hypertensive patients at Umbulharjo II community health center Padmasari, Siwi; Laim, Lidya Adriana Clarita; Setiawati, Margarita Krishna
MEDIA ILMU KESEHATAN Vol 13 No 3 (2024): Media Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/mik.v13i3.1388

Abstract

Background: Hypertension is one of the most common non-communicable diseases in Indonesia. Compliance with the use of antihypertensive medications is a major factor in the implementation of hypertension, which can affect a hypertensive patient's quality of lifeObjective: The aim of this study is to find out the relationship between compliance with antihypertensive drug use and the quality of life of hypertensive patients in Puskesmas Umbulharjo II.Methods: The study uses a cross-sectional analytical observational design with data collection on compliance level with MMAS-8 questionnaires and quality of life with the SF-36 questionnaire. The sampling technique purposively sampled 202 patients. Data analysis was done with the Spearman test.Results: The results of the study showed that the majority of patients aged >60 years (67.33%), female sex (65.84%), last high school education (42.08%), work as a householder (45.54%), have concomitant diseases (72.28%), suffer from hypertension for 1–5 years (43.77%), receive single therapy (92.57%), and the most frequently used type of antihypertensive drug is amlodipine (90.10%). The rate of compliance with the use of antihypertensive drugs is in the moderate category (37.62%), and the quality of life is in the high category (73.76%).Conclusion: There is a relationship between the level of compliance with antihypertensive medication use and the quality of life of hypertensive patients in Puskesmas Umbulharjo II (p-value=0,001).
Analisis Hubungan Polifarmasi dengan Interaksi Obat Antihipertensi pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisis di RSUD Sleman Yogyakarta Febriyani, Ghesa; Padmasari, Siwi
JFIOnline | Print ISSN 1412-1107 | e-ISSN 2355-696X Vol. 16 No. 2 (2024): Jurnal Farmasi Indonesia
Publisher : Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35617/jfionline.v16i2.231

Abstract

Chronic Kidney Disease (CKD) is a condition of kidney damage lasting more than 3 months, resulting in both structural and functional impairment. According to Riskesdas data from 2018, the number of CKD patients aged ≥15 years in Indonesia increased from 0.2% in 2013 to 0.38%. CKD patients undergoing hemodialysis therapy in outpatient settings generally receive more than one type of medication (polypharmacy), which can increase the risk of drug interactions. This study aims to determine the relationship between polypharmacy and the potential for antihypertensive drug interactions in CKD patients undergoing hemodialysis at RSUD Sleman Yogyakarta in 2022. The study used a retrospective observational analytic design with purposive sampling technique, involving 107 outpatient samples who met the inclusion criteria. Drug interactions were analyzed using a website-based tool from drugs.com, and the data were analyzed univariately and bivariately using the chi-square test. The study results showed that the majority of CKD patients undergoing outpatient hemodialysis were aged 45–54 years (34.57%), male (57.00%), had comorbid conditions (86.91%), used single antihypertensive drugs (53.27%), and used less than 5 types of drugs (61.68%). Of the total patients, 57.94% experienced drug interactions, with a moderate severity level (90.37%) and a pharmacodynamic interaction mechanism (73.33%). The conclusion of this study indicates a significant relationship between polypharmacy and the potential for drug interactions (p=0.001).
Edukasi Home Pharmacy Care terhadap Kepatuhan dan Kontrol Glukosa Darah pada Pasien Diabetes Melitus Padmasari, Siwi; Azizah, Fajriyati Nur; Larasati, Niken
JSFK (Jurnal Sains Farmasi & Klinis) Vol 8 No 2 (2021): J Sains Farm Klin 8(2), Agustus 2021
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jsfk.8.2.182-189.2021

Abstract

Penyakit Diabetes Melitus (DM) termasuk penyakit yang bersifat kronis akibat terjadinya peningkatan kadar glukosa darah. Kepatuhan minum obat merupakan faktor penting dalam mengontrol kadar glukosa darah. Salah satu intevensi yang dapat dilakukan oleh apoteker secara komprehensif untuk pasien dengan penyakit kronis adalah edukasi apoteker melalui home pharmacy care (HPC). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi apoteker melalui HPC pada pasien DM dalam meningkatkan kepatuhan dan kontrol glukosa darah puasa (GDP). Penelitian ini menggunakan rancangan quasi-experimental pretest-posttest with control group design yang dilakukan pada bulan Agustus-November 2020. Subyek uji dalam penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 yang mengikuti program Prolanis di Puskesmas Mlati II Sleman, Yogyakarta. Total subyek uji dalam penelitian ini sebanyak 60 pasien dari 65 pasien yang terbagi menjadi kelompok kontrol (30 pasien) dan intervensi (30 pasien) yang dipilih dengan metode simple random sampling. Pengukuran tingkat kepatuhan dilakukan dengan menggunakan instrumen kuesioner ProMAS dan glucose test untuk mengukur kadar GDP. Data dianalisis menggunakan uji Chi square untuk meniliai perbedaan karakteristik pasien, uji Wilcoxon untuk membandingkan data pretest dan posttest pada masing-masing kelompok dan uji Mann Whitney untuk membandingkan tingkat kepatuhan dan ketercapaian GDP pada kedua kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa edukasi melalui HPC dapat meningkatkan kepatuhan p=0,002 (p<0,05) dan kontrol GDP dengan rata-rata penurunan kadar GDP kelompok intervensi adalah 53,67±24,31 mg/dL dan p=0,021 (p<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini adalah pemberian edukasi melalui HPC dapat meningkatkan kepatuhan dan ketercapaian kadar glukosa darah puasa
Penyuluhan Kesehatan dan Pemeriksaan kadar Gula Darah untuk Skrining Diabetes Melitus Puji Lestari, Mardiana; Padmasari, Siwi; Marchaban
The Journal of Innovation in Community Empowerment Vol 6 No 1 (2024): Journal of Innovation in Community Empowerment (JICE)
Publisher : Universitas Jenderal Achmad Yani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30989/jice.v6i1.1222

Abstract

Diabetes mellitus (DM) is a disease that is a global health problem whose numbers continue to increase. DM has the highest prevalence and causes more severe disease complications such as heart disease and stroke, which often cause death throughout the world. Proper prevention and treatment will reduce the impact or risk of unwanted complications. This health education activity was carried out to increase public knowledge and understanding about DM disease and how to screen to detect DM disease among residents of Pangkah Hamlet. The extension activity method begins with giving a pretest, then continues with the delivery of material and discussion, then ends with a posttest. Next, a health examination is carried out, namely measuring blood glucose levels. Extension activities are carried out in five stages: preparation of location surveys, preparation and preparation of proposals, implementation, evaluation, and reporting. The preparation stage for a location survey consists of field observations. The preparation and proposal preparation stage consists of collecting material, preparing the proposal, and preparing the material. The stages of implementing the activities are pretest, counseling material, and discussion. The evaluation stages include posttest and report preparation. The target of this activity is women residents of Pangkah hamlet Sumberagung, Jetis, Bantul, and Yogyakarta. The results of the participants knowledge test about DM before and after the activity were carried out, with good results increasing from 83.33% to 100%, with an average pretest score of 81.67 and posttest score of 93.61. The results of the blood sugar level screening (GDS) showed that the majority were below 200 mg/dl, namely 34 participants (94.44%). From these results, it can be concluded that this community service activity was able to increase knowledge about DM among women residents of Pangkah hamlet and the results of the initial DM screening were in the normal range.