Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PENCEGAHAN APENDISITIS PADA MASYARAKAT DI KAMPUNG JAGANGARA WILAYAH KERJA PUSKESMAS WEEKAROU KABUPATEN SUMBA BARAT Ambros Busa Paso; Yohanes Dion; Aysanti Y Paulus
CHMK Applied Science Journal Vol 4 No 1 (2021): CHMK Applied Scientific Journal
Publisher : Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/casj.v4i1.959

Abstract

ABSTRAK Latar belakang appendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai cacing (apendiks). Penyebab terjadinya apendisitis dapat terjadi karena adanya makanan keras yang masuk ke dalam usus buntu dan tidak bisa keluar lagi. Tujuan Penelitian tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan pencegahan apendisitis pada Masyarakat di Kampung Jagangara Wilayah Kerja Puskesmas Weekaraou Kabupaten Sumba Barat. Metode Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 86 responden yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Hasil Penelitian menunjukkan ρ value= 0,003 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan tindakan pencegahan apendisitis dan ρ value= 0,301 > 0,05 yang berarti tidak ada hubungan antara sikap dengan tindakan pencegahan apendisitis di Kampung Jagangara Wilayah Kerja Puskesmas Weekarou Kabupaten Sumba Barat. Diharapkan tenaga lebih mengoptimalkan edukasi kesehatan tentang penyakit apendisitis. Kata kunci: Apendisitis, pengetahuan, sikap
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PENYAKIT PNEUMONIA DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PNEUMONIA PADA ANAK DI PUSKESMAS BAKUNASE KOTA KUPANG Esdin Lestari Luma; Florentianus Tat; Yohanes Dion
CHMK Applied Science Journal Vol 4 No 1 (2021): CHMK Applied Scientific Journal
Publisher : Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/casj.v4i1.962

Abstract

ABSTRAK Penyakit saluran pernapasan merupakan salah satu penyebab kesakitan dan kematian yang sering menyerang anak-anak. Salah satu penyakit saluran pernapasan pada anak adalah pneumonia ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku pencegahan pneumonia yaitu pengetahuan ibu, perilaku ibu,lingkungan fisik, dan peran perilaku merokok. Semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu maka semakin baik pula pencegahan terhadap kejadian pneumonia dan semakin banyak pengertahuan ibu tentang pneumonia, semakin rendah angka kesakitan dan kematian pneumonia pada balita. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahan ibu tentang penyakit pneumonia dengan perilaku pencegahan pneumoia pada anak di puskesmas bakunase kota kupang. Metode penenelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 96 orang. Uji analisis yang digunakan adalah spearman rho. Hasil penilitian menunjukan bahwa nilai p value=0,002 ada hubungan antara tingkat pengetahan ibu tentang penyakit pneumonia dengan perilaku pencegahan pneumoia pada anak di puskesmas bakunase kota kupang. Kata Kunci : Pneumonia, Tingkat pengetahuan, Perilaku pencegahan
PENGARUH HIDROTERAPI (RENDAM KAKI AIR HANGAT) TERHADAP KECEMASAN IBU HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS OESAPA KOTA KUPANG Deasy Anastasia Labu Ipi; Herliana M. A. Djogo; Yohanes Dion
CHMK Applied Science Journal Vol 5 No 1 (2022): CHM-K Applied Scientific Journal
Publisher : Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/casj.v5i1.1093

Abstract

ABSTRAK Kecemasan pada ibu hamil meningkat menjelang persalinan. Terapi non farmakologi hidroterapi (rendam kaki air hangat) merupakan salah satu terapi yang dapat mengurangi tingkat kecemasan. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh hidroterapi (rendamkaki air hangat) terhadap kecemasan ibu hamil trimester III di wilayah kerja Puskesmas Oesapa Kota Kupang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain quasi experimental control times series. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu consecutive sampling. Sampel berjumlah 30 responden (15 pada kelompok eksperimen dan 15 pada kelompok kontrol). Instrumen kecemasan yang digunakan adalah kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Uji yang digunakan adalah uji wilcoxon. Hasil: 1) Kecemasan ibu hamil sebelum diberikan treatment maupun leaflet mayoritas mengalami kecemasan berat dimana pada kelompok eksperimen sebesar 53,3% dan kelompok kontrol sebanyak 80,0%. 2) 60,0% ibu hamil pada kelompok eksperimen mengalami perubahan tingkat kecemasan dari tingkat berat menjadi sedang setelah diberikan treatment. Sedangkan 66,7% ibu hamil pada kelompok control tidak mengalami perubahan tingkat kecemasan setelah diberikan leaflet. 3) Berdasarkan hasil analisis pengaruh didapatkan pada kelompok eksperimen p value 0,001 artinya terdapat pengaruh treatment pada kelompok eksperimen terhadap kecemasan ibu hamil trimester III, dan pada kelompok kontrol p value 0,109 artinya tidak ada pengaruh pemberian leaflet hidroterapi (rendam kaki air hangat) terhadap kecemasan ibu hamil trimester III. Kesimpulan: Terdapat pengaruh hidroterapi (rendam kaki air hangat) terhadap kecemasan ibu hamil trimester III. Saran: Diharapkan hidroterapi (rendam kaki air hangat) menjadi salah satu opsi untuk mengurangi kecemasan pada ibu hamil trimester III dan dapat dilakukan secara mandiri. Kata kunci: Kecemasan, ibu hamil, hidroterapi, rendam kaki air hangat
HUBUNGAN IMPLEMENTASI MODEL ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP) TIM – PRIMER DENGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD DR. BEN MBOI RUTENG Yohanes Dion Yohanes Dion
CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Vol 3 No 2 (2019): CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : Cintra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (681.812 KB) | DOI: 10.37792/thenursing.v3i2.614

Abstract

ABSTRAK Perubahan bidang kesehatan di Indonesia saat ini terjadi begitu pesat, persaingan bebas terjadi di semua tatanan kesehatan terutama rumah sakit. Pepelayanan keperawatan merupakan bagian dari sistem kesehatan di sebuah rumah sakit. Pepelayanan keperawatan merupakan kegiatan yang selalu ada yaitu selama 24 jam di rumah sakit, sehingga baik buruknya sebuah rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kualitas pepelayanan keperawatan. Untuk mempertahankan eksistensinya dalam persaingan bebas ini adalah dengan cara meningkatkan kepuasan pelanggan (pasien dan keluarga). Kepuasan pasien tersebut bisa dicapai diantaranya dengan meningkatkan kualitas pepelayanan keperawatan melalui penerapan Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan implementasi MAKP Tim-Primer dengan mutu pelayanan keperawatan di RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan menggunakan data kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukan bahwa implementasi MAKP Tim – Primer disebagian besar ruangan rawat inap berada pada kategori baik yaitu sebanyak 81 (86,2 %); mayoritas responden menyatakan bahwa mutu pelayanan perawatan di ruang rawat inap RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng baik yaitu sebanyak 68 orang (72 %). Berdasarkan hasil uji statistik disimpulkan bahwa ada hubungan antara Implementasi MAKP Tim – Primer dengan Mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng (α = 0,019). Hasil tersebut menunjukan bahwa ada hubungan antara Implementasi MAKP Tim-Primer dengan Mutu Pelayanan Keperawatan di Ruang Rawat Inap RSUD Ruteng. Beberapa saran yang berhubungan dengan implementasi MAKP Tim – Primer dan usaha mempertahankan kualitas pepelayanan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng yaitu sebagai berikut: 1). Sebaiknya menerapkan MAKP Tim, sebab MAKP Tim sangat sesuai jika dilihat dari latar belakang pendidikan perawat yang umumnya D III Keperawatan; 2). Tingkatkan komitmen institusi RSUD Dr. Ben Mboi Ruteng dalam melaksanakan asuhan keperawatan; 3). Meningkatkan kualifikasi pendidikan perawat khususnya Kepala Ruangan dan Perawat Primer dengan memberikan kesempatan untuk studi lanjut dibidang keperawatan ke jenjang Ners; 4). Pertahankan kualitas pepelayanan kepada pasien yang dirawat. Kata Kunci: MAKP, Mutu Pelayanan Keperawatan
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI PUSTU BURAEN WILAYAH KERJA PUSKESMAS SONRAEN KABUPATEN KUPANG Ardi oematan; Yohanes Dion; Arman Rifat Lette
CHMK HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1 (2021): CHMK HEALTH JOURNAL
Publisher : Citra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/the public health.v5i1.953

Abstract

Toddler health is still a national problem which needs to be given top priority because it really determines the quality of human resources. The purpose of this study is to determine the factors associated with nutritional status in children under five in the Buraen Sub-district Work Area of ​​the Sonraen Health Center in Kupang Regency. This type of research was analytic descriptive with cross sectional approach. The sampling technique used in this study was purposive sampling. The sample in this study amounted to 112 people who were obtained using purposive sampling techniques in accordance with specified inclusion criteria. The results showed that dietary factors were 57 (50.9%), socio-cultural 106 (94.6%), infectious diseases 83 (74.1%), health services 112 (100%), nutritional status 105 (93.8%). Chi square test results showed that there was a significant relationship between infectious diseases and nutritional status in infants in Pustu Buraen with p-value = 0.028 where р <α (α = 0.05), there is no relationship between eating patterns, social culture and health services with the nutritional status of children under five where р> α (α = 0.05). Advice for parents of toddlers to be able to preach their children so they avoid infectious diseases and health woerkes to continue to improve education efforts on prevention of infectious diseases. Health workers can also increase efforts to improve the nutritional status of children under five such as : home visits, monitoring and ensuring the provision of supplementary food. Keywords: Related Factors, Nutritional Status, Toddler
GAMBARAN PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SIKUMANA Yovita Sinar; Yohanes Dion; Herliana Monika Azi Djogo
CHMK HEALTH JOURNAL Vol 6 No 1 (2022): CHMK HEALTH JOURNAL
Publisher : Citra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/the public health.v6i1.1140

Abstract

Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit infeksi yang dapat berakibat fatal dalam waktu yang relative singkat. Penyebabnya adalah karena masuknya virus dengue kedalam tubuh seseorang lewat gigitan Nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. Kasus DBD di NTT masih terbilang tinggi setiap tahunnya yakni tahun 2018 sebanyak 28 kasus, tahun 2019 sebanyak 78 kasus dan pada tahun 2020 sebanyak 97 kasus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan keluarga tentang pencegahan kejadian demam berdarah dengue (DBD) di wilayah kerja Puskesmas Sikumana kota kupang. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan rancangan deskriptif. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling dengan jumlah sampel 60 orang. Hasil penelitian: didapatkan sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup 50,0%, di ikuti dengan berkategori baik sebanyak 35,0% dan yang berkategori buruk sebanyak 15,0%. Di harapkan bagi petugas kesehatan untuk tetap meningkatkan strategi pencegahan Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) pada masyarakat dengan memberikan edukasi baik melalui media tertulis maupun melalui keluarga home visit,sebelum musim penghujan tiba. Kata Kunci: Demam Berdarah Dengue, Keluarga, Pengetahuan.
HIV PREVENTION BEHAVIOUR (CONDOM USE) AMONG COMMERCIAL SEX WORKERS BASED ON HEALTH BELIEF MODEL Yasinta Betan; Hendra Andryanus Bire Logo; Yohanes Dion
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 11 No 2 (2020): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v11i2.210

Abstract

Latar belakang: Pekerja seks komersial adalah kelompok yang paling rentan terhadap infeksi HIV. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi perilaku pencegahan HIV dan prediktor penggunaan kondom pada pekerja seks komersial berdasarkan teori Health Belief Model. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. Survei dilakukan di lokalisasi prostitusi dari Juli hingga Agustus 2017. Sebanyak 118 wanita pekerja seks komersial dipilih secara purposive. Data diperoleh dari kuesioner. Regresi logistik digunakan untuk menentukan prediktor perilaku penggunaan kondom di kalangan pekerja seks komersial. Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa 12,7% pekerja seks komersial berisiko tertular HIV dan berisiko menularkan HIV kepada klien karena mereka tidak secara konsisten menggunakan kondom dengan klien selama berhubungan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap penggunaan kondom adalah external cues to action terkait informasi dari peer educator dan media massa (OR = 1.43, CI 95% = 1.15-1.79), diikuti oleh persepsi severity (OR = 1.41, 95% CI = 1.06-1.89). Namun, persepsi kerentanan, persepsi manfaat, dan persepsi hambatan tidak mempengaruhi penggunaan kondom di kalangan pekerja seks komersial dalam penelitian ini. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa kampanye media massa tentang tingkat keparahan infeksi HIV dan program pendidikan sebaya sangat penting dalam meningkatkan penggunaan kondom di kalangan pekerja seks di rumah bordil. Selain itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menggali lebih banyak pengalaman pekerja seks yang tidak konsisten menggunakan kondom dengan klien saat berhubungan dengan pendekatan kualitatif.
HUBUNGAN SIKAP DENGAN PELAKSANAAN LIMA PILAR PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS NAIONI - KOTA KUPANG – NUSA TENGGARA TIMUR Yohanes Dion
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 12 No 1 (2021): MARET
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v12i1.354

Abstract

The program of implementing the five pillars of diabetes mellitus in Indonesia has been implemented in 2011. However, the implementation has not been optimally implemented, this is because sufferers find it difficult to do because with the condition of the disease they experience a lifetime, sometimes boredom arises in undergoing treatment and various rules related to diabetic management. The purpose of this study was to analyze the relationship between attitudes and management of the five pillars of diabetes mellitus sufferers at Naioni Health Center - Kupang. This research design used was quantitative research through a cross- sectional approach. The Samples were taken using a total sampling technique of 52 respondents. The data Thwith collection by using questionnaire sheets, and analyzed the data reseaecher used the Spearmen Rhank statistical test. Based on the results of statistical test analysis, the analysis, the results obtained P value = 0.000 less than value α = 0.05, (p <0.05). This means that there is a relationship between attitude and management of the five pillars in people with diabetes mellitus. The advice given to patients to be able to comply with every recommendation from health workers in the management of the five pillars of diabetes mellitus.
SURVEY PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN TUBERKULOSIS DALAM KELUARGA PADA PASIEN TUBERKULOSIS DAN KELUARGA EKS TIM-TIM DI WILAYAH NAIBONAT KABUPATEN KUPANG Yohanes Dion; Sebastianus Kurniadi Tahu
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 12 No 4 (2021): DESEMBER
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v12i4.563

Abstract

Penyakit tuberkulosis termasuk dalam salah satu penyakit yang mudah menular yang disebabkan oleh bakteri berbentuk batang (basil) yang dikenal dengan nama mycrobacterium tuberkulosis (WHO, 2018). Gejala awal dari penyakit ini berupa batuk dan disertai dengan demam yang mirip dengn penyakit lain ketika batuk tidak berhenti selama 2 minggu bahkan disertai darah, yang menandakan penyakit sudah parah barulah melakukan pemeriksaan dan pengobatan, kurangnya pemahaman tersebut bisa menyebabkan mudahnya tuberkulosis paru menular. Sejak tahun 1999, masyarakat eks tim tim ada yang memilih untuk bergabung dengan Indonesia sehingga ketika warga mengungsi ke Indonesia, pemerintah Indonesia menyediakan lokasi tempat tinggal di suatu lahan yang sama dengan kondisi perumahan dan tanah berdempetan satu sama lain, sehingga membuat masyarakat eks tim tim rentan terhadap penularan penyakit terutama penyakit menular seperti tuberkulosis paru. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui perilaku pencegahan penularan tuberkulosis dalam keluarga pada pasien tuberkulosis dan keluarga eks tim-tim di Wilayah Naibonat Kabupaten Kupang. Metode dalam penelitian ini berupa deskripsi analitik dengan pendekatan survei dan observasi, sampel pada penelitian ini diambil berdasarkan purposive sampling pada semua pasien TB eks tim tim di Naibonat sebanyak 36 responden. Hasil penelitian ini menujukan sebanyak 22 responden (61%) memiliki perilaku pencegahan penularan Tb pada kategori baik, sebanyak 10 responden (28%) memiliki perilaku pencegahan penularan Tb pada ketegori cukup dan sebanyak 4 responden (11%). Diharapkan agar pasien Tb dan keluarga penderita Tb untuk tetap meningkatkan dan mempertahankan perilaku yang baik dalam melakukan pencegahan penularan Tb.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGGUNAAN KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA PENFUI TIMUR WILAYAH KERJA PUSKESMAS TARUS KABUPATEN KUPANG Maria Trifonia Mole Huar noning; Maria Paula Marla Nahak; Yohanes Dion
CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL Vol 5 No 3 (2022): CHMK MIDWIFERY SCIENTIFIC JOURNAL
Publisher : STIKes CHMK

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The low rate of contraceptive use illustrates the failure to implement family planning programs in a region. Coverage of CPR (Contraception Prevalence Rate) in East Penfui Village is 14.2%. The figure is still far from the national target of 66%. The factor that can influence the use of contraception is knowledge, information on health workers and community socio-culture. The purpose of this study was to determine the corelation between knowledge, information on health workers, socio-culture with contraceptive use in the East Penfui village, the working area of Puskesmas Tarus, Central Kupang District, Kupang Regency. This research is a descriptive analytic study with cross sectional method. The sample size was 113 couples of fertile age who were determined by means of multistage random sampling from 5 hamlets in the village of East Penfui, The instrument used was a questionnaire, the results were analyzed using the chi-square test with a 95% confidence level. The results showed, respondents who used contraception 46.9%, respondents with good knowledge were 98.2%, respondents who were exposed to information from health workers were 91.2%, respondents who had socio-cultural support were 83.2%. The conclusion of this study is that there is no corelation between the level of knowledge and the use of contraception (p = 1,000), there is a corelation between information on health workers and the use of contraception (p = 0.002), there is a corelation between socio-culture and the use of contraception (p = 0.012) in the village of East Penfui Region. Tarus Community Health Center, Kupang Regency. The suggestion from this research is the need to communicate behavior change continuously to the public to increase awareness of using contraception. Keywords: contraception, knowledge, information, socio-culture