Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IDENTIFIKASI JENIS DAN MANFAAT BAMBU (BAMBUSA SP.) DI KECAMATAN TIDORE TIMUR Sudian, Surtilana; Fatrawana, Adesna; Rosita, Rosita; Marasabessy, Much Hidayah; Tidore, Muh Faedly H
Cannarium Vol 22, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v22i1.9279

Abstract

Bambu merupakan salah satu tanaman ekonomi indonesia yang banyak tumbuh di kebun masyarakat dan di pedesaan. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi jenis-jenis bambu dan pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat di Kecamatan Tidore Timur. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik jelajah untuk mengobservasi langsung jenis bambu di kawasan yang diteliti. Metode wawancara digunakan untuk memperoleh informasi pemanfaatan yang dilakukan oleh masyarakat. Informan merupakan pengrajin bambu pada lokasi studi. Analisis data dilakukan secara deskriptif berdasarkan hasil observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tujuh jenis bambu yang ditemukan di Kecamatan Tidore Timur: Bambu ampel (Bambusa vulgaris), Bambu tutul (Bambusa maculata), Bambu cina (Bambusa multiplex), Bambu duri (Bambusa bluemeana), Bambu ater (Gigantochloa atter), Bambu talang (Schizostachyum brachycladum), Bambu tui (Schizostachyum lima). Pemanfaatan kerajinan terbuat dari jenis Bambu ater (Gigantochloa atter) dan Bambu tutul (Bambusa maculata). Bambu diolah oleh pengrajin bambu menjadi berbagai jenis mebel seperti kursi dan meja serta perabotan rumah tangga seperti ayakan, tapisan beras, dan penjepit makanan.
Pengujian Kualitas Bibit Jabon Merah (Anthocephalus macrophyllus (Roxb.) Havil) pada Pemberian Pupuk Hayati dan Kimia Irmayanti, Laswi; Nurhikmah, Nurhikmah; Fatrawana, Adesna
Cannarium Vol 18, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/cannarium.v18i2.2399

Abstract

Seedling quality is an expression used to describe a seedling ability to adapt and grow after planting. Good quality seedling will determine the success of planting. The purpose of this study was to describe the quality of Jabon seedling (Anthocephalus macrophyllus) in the application of biological and chemical fertilizers. The research was conducted at Tembal Lestari Nursery, South Halmahera Regency. The treatments applied were control, application of chemical fertilizers, biological fertilizers, and a combination of biological chemical fertilizers. The results of seedling testing on the combination of biological and chemical fertilizers gave a value of 100% according to the general requirements for seedling quality, and 100% included in the first class category (P) in the special requirements assessment.
Komposisi dan Struktur Vegetasi Hutan Desa Dorari Isa, Pulau Hiri, Kota Ternate Wahid, Raihan Zulkifli; Ashari, Reyna; Baguna, Firlawanti Lestari; Nurjannah, Siti; Fatrawana, Adesna
Jurnal Pertanian Khairun Vol 4, No 1: (Juni, 2025)
Publisher : Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/jpk.v4i1.9959

Abstract

Hutan desa merupakan bagian dari hutan negara yang terletak di wilayah administrative desa dan dimanfaatkan oleh masyarakat desa guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Kelurahan Dorari Isa memperoleh izin pengelolaan Hutan Desa seluas 85 Ha. Karakteristik vegetasi berupa pola sebaran, kerapatan dan komposisi spesies dapat menggambarkan kondisi dan kualitas vegetasi di suatu wilayah. Hingga saat ini belum ada kajian tentang komposisi dan struktur vegetasi pada Kawasan Hutan Desa Kelurahan Dorari Isa, Pulau Hiri sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis struktur vegetasi pada Hutan Desa Dorari Isa. Penelitian ini dilaksanakan pada Kawasan Desa Dorari Isa, metode pengambilan petak contoh menggunakan purposive sampling kemudian data pengambilan data vegetasi dilakukan dalam empat tingkat pertumbuhan, meliputi tingkat pohon, tiang, pancang, dan semai. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil observasi Kawasan hutan kelurahan Dorari Isa didominasi oleh vegetasi cengkeh (S. aromaticum) pada tingkat pohon dan semai, F. benjamina pada tingkat tiang, dan M. fragrans pada tingkat pancang berdasarkan nilai INP yang diperoleh. Berdasarkan analisis kerapatan individu dapat disimpulkan bahwa struktur vegetasi di Kawasan Hutan Desa Kelurahan Dorari Isa menunjukkan hubungan mendekati bentuk J terbalik. Sebaran vegetasi S. Aromaticum cukup merata pada setiap plot pengamatan disebabkan oleh kemampuan adaptasi yang baik.
Penyuluhan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) di Desa Kokotu, Kecamatan Bacan Barat, Kabupaten Halmahera Selatan Irmayanti, Laswi; Ashari, Reyna; Nurdin, Aqshan Shadikin; Salatalohy, Asiah; Nurhikmah; Tamrin, Mahdi; Fatrawana, Adesna; Kamaluddin , Abdul Kadir
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 3 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan
Publisher : Program Studi Kehutanan, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/kehutanan.v3i1.332

Abstract

Non Timber Forest Products (NTFPs) are biological forest products, both plant and animal and their derivatives originating from forests except wood. NTFPs play an important role for the community, for example, they can increase household income and improve the local economy, as done by the people of Kokotu Village, West Bacan District, South Halmahera Regency. Several types of NTFPs utilized by the people of Kokotu Village are rattan and bamboo for craft materials and various types of herbs for food and raw materials for traditional medicine. The opportunities for utilizing NTFPs in Kokotu Village are very large considering the condition of the forest which is still well maintained. Therefore, insights regarding the utilization of other types of NTFPs and their marketing need to be shared with the people of Kokotu Village. The purpose of implementing this NTFP utilization outreach activity is to provide the community with an overview of the types of NTFPs in their village and the opportunities for their utilization. The NTFP utilization outreach in Kokotu Village was carried out with the target of housewives went fluently, and the participants were quite enthusiastic about discussing the types of NTFPs in Kokotu Village. In addition, the materials presented were able to provide new insights regarding the potential and utilization of HHBK to the extension participants. Keywords: Counseling, Kokotu Village, NTFPs
Tingkat Kenyamanan Termal Ruang Terbuka Hijau di Kota Ternate Marasabessy, Much Hidayah; Ashari, Reyna; Adwan, Suhaimi A; Badrun, M Arfandi; Ela, Mutmaina Ela; Kurniawan, Andy; Fatrawana, Adesna; Nurjannah, Siti
MAKILA Vol 19 No 2 (2025): Makila : Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/makila.v19i2.19128

Abstract

Urban development has significantly altered microclimatic conditions and reduced environmental comfort within urban ecosystems. Green Spaces, as a component of urban forestry, play a vital role in restoring ecological balance by moderating air temperature and enhancing humidity through its vegetation structures. This study examines the contribution of urban vegetation to thermal comfort in three Green Spaces areas of Ternate City—Nukila Park, Oranje Fortress, and Cengkeh Afo—using the humidex index, which integrates air temperature and humidity to assess human thermal comfort. Data collection was conducted over 15 consecutive days at each site across three observation points representing varying canopy densities (dense, sparse, and no canopy) during morning, midday, and afternoon periods. The findings reveal that the highest humidex value occurred at Nukila Park (maximum 50.9 °C), while the lowest was recorded at Cengkeh Afo (minimum 33.6 °C). Dense canopy cover consistently contributed to lower humidex values, indicating its critical role in enhancing thermal comfort and mitigating urban heat stress. Despite all sites falling outside the “comfortable” category (<29 °C), variations in thermal comfort were primarily influenced by vegetation structure, canopy density, elevation, and the surrounding land use. These results underscore the strategic importance of urban forestry planning and the enhancement of vegetation cover to improve microclimatic conditions and support sustainable urban ecosystem management. This study also recommends increasing vegetation canopy cover through the management of green spaces based on local plant species.
Pemanfaatan Lahan Pekarangan untuk Budidaya Sayuran dan Pembuatan Pupuk Organik Cair di Kelurahan Gambesi Nurhikmah; Irmayanti, Laswi; Wulandari, Angela; Dewi, Eka Kusuma; Fatrawana, Adesna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 1 No 2 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Kehutanan, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/kehutanan.v1i2.98

Abstract

Planting plants does not necessarily require a large area of ​​land, but can be done at home by utilizing existing yard space. Food is a primary life need that must be met. The utilizing of home garden as agricultural land can help fulfill the family's daily food needs. Apart from that, household organic waste can also be processed into organic fertilizer to support the growth of plants planted in the yard. People in Gambesi generally cultivate water spinach to meet their daily food needs and also to sell. The community wants the addition of other types of plants that are easy to develop. Apart from that, people need knowledge about making organic fertilizer to help fertilize the plants in their yards. Therefore, this community service is carried out with the aim of educating and socializing how to make liquid organic fertilizer from household waste and planting vegetables in home gardens to meet the community's daily food needs. Keywords: vegetable cultivation, home garden, organic fertilize
Edukasi Pelestarian Ekosistem Hutan kepada Guru dan Siswa di SMK Negeri 4 Ternate, Maluku Utara Nurjannah, Siti; Nurhikmah; Ashari, Reyna; Fatrawana, Adesna; Kurniawan, Andy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 1 No 2 (2023): Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 1 No 2 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Kehutanan, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/kehutanan.v1i2.140

Abstract

Pengetahuan tentang pelestarian ekosistem hutan di Kota Ternate diperlukan oleh para generasi penerus bangsa dan juga oleh garda terdepan dunia Pendidikan yaitu guru. Kegiatan pengabdian dilakukan mengingat Kota Ternate memiliki beragam ekosistem vital yang menjadi penyangga kehidupan masyarakat. Selain itu tipe ekosistem yang ada menjadi bagian ekowisata di Kota Ternate. Tujuan kegiatan pengabdian yaitu untuk memberikan edukasi kepada siswa-siswi dan juga guru agar dapat turut serta dalam menjaga ekosistem hutan di Ternate. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di SMK Negeri 4 Ternate pada 17 November 2023 dengan jumlah peserta 31 siswa siswi dan 10 peserta dari guru atau tenaga pengajar. Terdapat 3 tahapan dalam kegiatan ini, yaitu pre test, diskusi dan tanya jawab, serta post test. Hasil pre test menunjukkan tingkat rendah dan sedang (cukup) dalam pengetahuan tentang pelestarian ekosistem hutan. Hasil post test menunjukkan nilai tinggi sehingga dapat dikatakan kegiatan edukasi dapat diterima oleh peserta kegiatan. Kata Kunci: ekosistem, pelestarian, Ternate
Pelatihan Budidaya Maggot untuk Pakan Ternak di Kelurahan Kastela, Ternate Selatan, Maluku Utara Irmayanti, Laswi; Nurhikmah; Sulasmi; Wulansari, Angela; Dewi, Eka Kusuma; Fatrawana, Adesna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan Vol 2 No 1 (2024): Jurnal Pengabdian Masyarakat Hutan, Vol 2 No 1 Tahun 2024
Publisher : Program Studi Kehutanan, Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/kehutanan.v2i1.162

Abstract

Maggots are organisms in the second phase of the black soldier fly life cycle. Maggots move into the pupal phase which then turns into adult flies. Maggot (Hermetia illucens Linnaeus) is a black soldier fly larva that has a chewy texture, high protein, and has the ability to secrete natural enzymes that help improve the digestive system (Fauzi and Sari, 2018). The high level of nutrients contained in maggots, their abundant availability, their use which does not compete with humans and their easy-to-make growing media show good potential as an alternative combination of animal feed. The maggot cultivation training activity aims to train the younger generation to be able to participate in society in using maggots as an alternative animal feed. The activity was held on Monday 27 July 2020 to provide material and media creation which was attended by 18 participants. The care process until harvesting is monitored every week by the Community Service Team. Training activities are carried out in several stages, starting from preparing tools and materials, making media, the maggot cultivation process, and the harvesting process. It is hoped that maggots can be the answer to the problem of availability, namely the price of feed is cheap and easy to obtain, does not cause environmental pollution, and can increase the immune system of livestock. Keywords: cultivation, maggot, training
PEMANFAATAN HASIL HUTAN BUKAN KAYU DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) SEBAGAI PEWARNA ALAMI DI PULAU TERNATE Mochtar, Nurwani; salatalohy, asiah; Fatrawana, Adesna
Jurnal Forest Island Vol 2 No 1 (2024): Journal Forest Island, Januari 2024
Publisher : Prodi Kehutanan Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/foris.v2i1.96

Abstract

Terminalia catappa merupakan salah satu tumbuhan kehutanan yang banyak tersebar di pulau Ternate. Bagian dari Ketapang dapat di manfaatkan sebagai bahan olahan makanan, pengobatan, dan pewarna alami. Tanin yang terkandung dalam daun ketapang dapat digunakan sebagai pewarna alami pengganti pewarna sintesis yang mengandung bahan kimia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemanfaatan ketapang jenis Terminalia catappa di pulau Ternate serta mengetahui warna yang dihasilkan dari ekstrak daun ketapang menggunakan fiksator tawas, kapur dan tunjung. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini yaitu metode ektraksi basah. Data yang diperoleh menggunakan analisis kualitatif untuk mendeskripsikan tumbuhan ketapang dan bahan fiksasi yang digunakan. Pemanfaatan daun ketapang sebagai pewarna alami di lakukan dengan cara ekstraksi daun ketapang dan fiksasi menggunakan bahan fiksator kapur, tawas dan tunjung. Hasil dari penelitian ini berhasil mendapatkan tiga warna alami dari ekstrak daun ketapang menggunakan bahan fiksasi. Fiksator tawas mengasilkan warna kuning, fiksator kapur menghasilkan warna coklat tua dan fiksator tunjung menghasilkan warna hitam. Fungsi dari fiksasi yaitu untuk mengunci warna dan mempertahankan kelunturan. Ketapang jenis Terminalia catappa dapat di gunakan sebagai bahan dasar pewarna alami di pulau Ternate
Keanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Rhopalocera) Di Sungai Oba Kecamatan Oba Utara Kota Tidore KepulauanKeanekaragaman Jenis Kupu-Kupu (Rhopalocera) Di Sungai Oba Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan Tukuboya, Elvira; Kurniawan, Andy; Fatrawana, Adesna
Jurnal Forest Island Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Forest Island, Mei 2024
Publisher : Prodi Kehutanan Universitas Khairun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33387/foris.v2i2.157

Abstract

Kupu-kupu adalah bagian dari ekosistem yang fungsinya mempertahankan keseimbangan ekosistem dan memperkaya keanekaragaman hayati. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengidentifikasi habitat kupu-kupu dan menganalisis keanekaragaman jenis kupu-kupu di Sungai Oba. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi atau pengamatan langsung di lapangan. Identifikasi habitat dengan mengamati vegetasi, suhu, dan kelembapan. Pengumpulan data kupu-kupu dilakukan dengan metode kombinasi yaitu gabungan dari metode kualitatif dan metode kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan yaitu indeks keanekaragaman jenis, indeks kemerataan jenis, dan indeks kekayaan jenis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis vegetasi yang ditemukan di sungai Oba diantaranya Pinang hutan, Sukun hutan (Artocarpus elasticus). Aren (Arenga pinata), Siri hutan (Piper aduncun), Kayu soro (Ficus exasperate), paku raja (Polystichum setiferm), Kananga (Cananga odorata), Gosale (Syzygium malaccense), Jabon (Antochepalus cadamba), Sengon (Albizia chinensis), Benuang laki (Duabanga moluccana), Binuang bini (Octomeles sumatrana), Pisang hutan (Musa acuminate), Matoa (Pometia pinnata), Beringin (Ficus benjamina), Rambutan (Nephelium lappaceum), Awar-awar (Ficus septica), Gofasa (Vitex cofassus), Kayu bugis (Koordersiodendron pinnatum), dan Pala (Myristica fragrans). Suhu udara berkisar antara 26-30 ºC dan kelembapan udara berkisar antara 75-80%. Nilai indeks keanekaragaman kupu-kupu di Sungai Oba yakni 2,53 sehingga tergolong sedang.