Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Machine Learning for Handoffs Classification Based on Effective Communication History Simbolon, Anita Ira Agustina; Pujiastuti, Maria; Jaya, Indra Kelana; Tarigan, Kerista; Sinambela, Marzuki
Sinkron : jurnal dan penelitian teknik informatika Vol. 3 No. 2 (2019): SinkrOn Volume 3 Number 2, April 2019
Publisher : Politeknik Ganesha Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.188 KB)

Abstract

An important step in data effective communication in handoffs process analysis is data exploration and representation. Communication in handoff treatment is crucial to protect the patients and it can lead to patient’s safety, discontinue care of a patient or the cause loss of important information related to the continuum of care. In this case, we use the machine learning technique by using Support Vector Machine for classification the handoffs for twenty weeks to analysis and represented based on the effective communication history. We used handoffs dataset which employed from Arifin Achmad Hospital in Pekanbaru, Indonesia. The result indicated the performance of the designed system was successful and could be used in handoffs analysis based on the effective communication histories in Arifin Achmad Hospital in Pekanbaru, Indonesia.
Relationship between mother's knowledge and efforts to prevent acute respiratory tract infection (ARI) in under-fives at Tuntungan Health Center 2022 Pujiastuti, Maria; Simbolon, Pomarida; Purba, Novrianti
International Journal on Health and Medical Sciences Vol. 1 No. 3 (2023): August: Medical and Health Science
Publisher : Institute of Accounting Research and Novation (IARN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35335/healmed.v1i3.95

Abstract

A well-prepared abstract enables the reader to identify the basic content of a document quickly and accurately, to determine its relevance to their interests, and thus to decide whether to read the document in its entirety.The Abstract should be informative and completely self-explanatory, provide a clear statement of the problem, the proposed approach or solution, and point out major findings and conclusions. The Abstract should be 100 to 250 words in length. The abstract should be written in the past tense. Standard nomenclature should be used and abbreviations should be avoided. No literature should be cited.The keyword list provides the opportunity to add keywords, used by the indexing and abstracting services, in addition to those already present in the title. Judicious use of keywords may increase the ease with which interested parties can locate our article.
Gambaran Pengetahuan Gizi tentang Kebiasaan Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja Simamora, Hetty Gustina; Pujiastuti, Maria
Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal Vol 14 No 2 (2024): Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal: April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/pskm.v14i2.1894

Abstract

Makanan cepat saji atau fast food merupakan jenis makanan yang zaman sekarang ini sangat di sukai oleh masyarakat khususnya remaja. Dan makanan cepat saji ini adalah  sejenis makanan yang dapat dengan mudah dan cepat diolah sebagai makanan pengganti rumahan. Adapun tujuan  dari penelitian ini untuk mengetahui gambaran pengethauna gizi remaja tentang kebiasaan konsumsi makanan cepat saji pada remaja di komplek reumahan griya mutiara IV.jenis penelitian ini bersifat deskriptif dan metode pengambilan sampel penelitian ini secara Total Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang. Alat ukur yang digunakan untuk pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner berupa pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden yang berkaitan variabel penelitian. Hasil penelitian tentang pengetahuan gizi remaja di komplek perumahan Griya Mutiara IV di peroleh responden yang berpengetahuan yang baik 5 orang (17%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 15 orang (50%) dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 10 orang(33 %) dan hasil kebiasaan konsumsi makanan cepat saji pada remaja di Komplek Griya Mutiara IV Tahun 2023 di peroleh responden yang memiliki kebiasaan makan yang selalu 5-7x/minggu sebanyak 14 orang (47%), kebiasaan konsumsi kadang-kadang 3-4x/minggu sebanyak 10 orang (33%), kebiasaan konsumsi jarang 1-2x/minggu sebanyak 6 orang (20%) dan kebiasaan konsumsi tidak pernah tidak ada (0%).
PENGALAMAN PRESEPTOR DALAM MELAKSANAKAN PRECEPTORSHIP DI RUMAH SAKIT SAINT ELISABETH KOTA MEDAN 2018 Pujiastuti, Maria
Jurnal Keperawatan Priority Vol. 2 No. 2 (2019)
Publisher : Universitas Prima Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34012/jukep.v2i2.567

Abstract

Preceptorship is a teaching and learning method to university students by involving nurses as the role model. The objective of preceptorship program in learning is to build the students’ role and responsibility to be professional nurses with wide knowledge. The major aim of this research was to study further preceptor’s experience in conducting preceptorship program in the hospitals in Medan. This is a descriptive phenomenological study. Questionnaires with demographic characteristics and guided interviews were used as the research instruments. The data were collected through in-depth interview and by using field-note. Purposive sampling technique was employed to select the participants who met the inclusion criteria. The participants consist of 10 preceptors in Santa Elisabeth Hospital, Medan. The descriptions of the preceptors’ experience were analyzed by using Colaizzi approach. The results found out 5 themes reflecting the studied phenomena. The themes were maximally preparing themselves before conducting preceptorship program, the preceptors’, responsibilities in conducting counseling process, unpleasant experience during the student counseling, the preceptors’ expectation to the corrective process in the preceptorship counseling, and the preceptors are the students’ role model during the practice. According to the research results, it is suggested that nursing education is committed to follow the policies, standards, procedures, and regulations set forth in the guidebook, for nursing services to facilitate the preceptor by improving the knowledge of the preceptorship program up to date, and It is also expected that this nursing research can become the evidence-based data for the facility improvement to the future researchers.
Pola Konsumsi Junk Food dan Soft Drink sebagai Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular Hipertensi pada Remaja Simamora, Hetty Gustina; Silalahi, Serlina; Pujiastuti, Maria; Gaol, Hotmariana Lumban
Journal of Language and Health Vol 5 No 3 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i3.5216

Abstract

Pola konsumsi merupakan kebiasaan makan perorangan yang terkait tentang jumlah, frekuensi dan jenis makanan yang di konsumsi dalam sehari. Dampak yang diakibatkan jika mengkonsumsi makanan dalam jumlah berlebihan akan meyebabkan masalah kesehatan. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui Gambaran Pola Konsumsi Junk Food Dan Soft Drink Sebagai Faktor Resiko Penyakit Tidak Menular Hipertensi Pada Remaja di SMP Swasta Budhi Dharma. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi. sampel dalam penelitian berdasarkan rumus Slovin berjumlah 68 orang dengan menggunakan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pola konsumsi makanan junkfood dan softdrink tersebut dengan menggunakan Food frequency questionnaire dan untuk pengumpulan data mengenai resiko penyakit tidak menular (Hipertensi) dilakukan dengan cara mengukur langsung tekanan darah di arteri responden menggunakan alat Sphygmomanometer. Hasil penelitian dengan jumlah sampel 68 responden dari jenis makanan Junk food yang sering dikonsumsi mayoritas gorengan sejumlah 40 responden dengan presentase 58,8% dan minoritas pizza sejumlah 1 responden dengan presentase 1,5%. Dari jenis konsumsi Soft Drink Remaja SMP Budi Dharma Balige Tahun 2024 mayoritas remaja lebih sering mengkonsumsi soft drink jenis fanta sejumlah 35 responden dengan presentase 51,5% dan minoritas remaja jarang mengkonsumsi soft drink jenis pocarisweet, kopi susu, pulpy sejumlah 8 responden dengan presentase 11,8% dan berdasarkan dari tingkat tekanan darah pada remaja dengan kategori optimal mayoritas sejumlah 43 responden dengan presentasi 63,2%, dan minoritas dengan kategori prahipertensi sejumlah 3 responden dengan presentase 4,4%.
Overview of patient perceptions about caring in ignatius inpatient room, Santa Elisabeth Hospital Medan 2022 Barus, Mardiati; Pujiastuti, Maria; Sianturi, Risma
International Journal of Nursing and Midwifery Research Vol. 1 No. 3 (2023): July: Nursing and Midwifery Research
Publisher : Institute of Accounting Research and Novation (IARN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.044 KB) | DOI: 10.35335/ners.v1i3.87

Abstract

Patient perception of nurse caring is a patient's assessment of nurses through attitudes, greetings, touching and listening to patient complaints by nurses when providing action or providing nursing services, nurse caring behavior is also important to help the patient's recovery process where a deep evaluation is need to Knowing the quality of nursing needs to be done by identifying the patient's perception of the caring behavior of the nurses they receive. The purpose of this study is to describe the patient's perception of caring for nurses in Ignatius Inpatient Room, Santa Elisabeth Hospital Medan 2022. This type of research use a descriptive approach. The population in this study were all inpatients as many as 257 patients. The sampling technique in this study used accidental sampling with the calculation of the Slovin formula as many as 35 respondents. The instrument use is a questionnaire about the caring behavior of nurses according to patient perceptions. The result of this study is that the patient's perception of caring nurses is in the good category as many as 35 patients (100%). It is expected that nurses can maintain caring behavior towards patients while still paying attention to the attitude of smiling and listening to patient complaints sincerely and sincerely.
SENAM JANTUNG PADA LANSIA DI DURIAN JANGAK GUNUNG TINGGI DUSUN III KABUPATEN DELI SERDANG Ginting, Amnita; Saragih, Ice Septriani; Sinurat, Samfriati Sinurat; Saragih, Helinida; Pujiastuti, Maria; Barus, Mardiati; Tampubolon, Lindawati; Ginting, Friska
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Desember 2022
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Lanjut usia merupakan kelompok orang yang mengalami banyak proses perubahan didalam tubuhnya salah satunya yaitu perubahan kesehatan, akibat proses penuaan. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang kesegaran jasmani cenderung mengalami penurunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kesegaran jasmani pada lansia yaitu dengan melakukan senam jantung. Senam jantung sehat adalah olahraga yang disusun dengan selalu mengutamakan kemampuan jantung. gerakan otot besar dan kelenturan sendi, serta upaya memasukkan oksigen sebanyak mungkin. Tujuan: Meningkatkan kesegaran jasmani pada lansia dan memelihara Kesehatan lansia. Metode: Metode pelaksanaan senam jantung pada lansia dimulai dari pemanasan selama 8-10 menit, dilanjutkan dengan latihan gerakan inti selama 10-20 menit, diakhiri dengan pendinginan sekitar 8-10 menit. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan senam lansia senam jantung sehat selama 26-40 menit. Hasil: Senam jantung merupakan olahraga yang berintikan aerobik ditambah dengan olahraga yang dapat memberikan kelenturan, kekuatan dan peningkatan otot-otot secara mudah, murah, meriah, massai, bermanfaat serta aman. Selama pelaksanaan senam jantung. lansia mengikuti senam dengan antusias dan aktif. Kesimpulan: Senam jantung sehat adalah olahraga yang disusun dengan mengutamakan kemampuan jantung, gerakan otot besar dan kelenturan sendi, serta upaya memasukkan oksigen sebanyak mungkin, memberikan kelenturan otot dan sendi dapat menghilangkan kekakuan otot dan sendi yang cocok dilakukan oleh lansia untuk tetap menjaga kesehatan jasmani lansia.
PELAKSANAAN INTEGRASI LAYANAN PRIMER  (ILP) PADA MASYARAKAT DI DESA HIYANG BANA PALANGKARAYA Pujiastuti, Maria; Sulistyowati, Reny; Ratna, Tri; Purba, Maria Magdalena; Lestari, Mimin; Missesa
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2025): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes), Edisi Juni 2025
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/jupkes.v4i2.54

Abstract

Integrasi Layanan Primer (ILP) merupakan pendekatan komprehensif dalam sistem kesehatan yang bertujuan mengintegrasikan berbagai layanan dasar untuk memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat secara holistik. Tingginya angka morbiditas dan mortalitas pada kelompok rentan di daerah pedesaan menunjukkan perlunya implementasi ILP sebagai upaya preventif dan promotif yang terintegrasi. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mengoptimalkan implementasi ILP bagi dua kelompok rentan di Desa Hiyang Bana, Kabupaten Katingan, Kota Palangka Raya, yaitu lansia dan ibu hamil. Metode yang digunakan adalah pendampingan berkelanjutan melalui pemeriksaan kesehatan komprehensif, edukasi kesehatan, dan pemberdayaan kader desa. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi kedua kelompok rentan tersebut, pendeteksian dini faktor risiko kesehatan, peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemeriksaan rutin, serta penguatan sistem rujukan kesehatan desa. Melalui pendekatan ILP yang berkelanjutan, kegiatan ini berhasil mengintegrasikan berbagai aspek pelayanan kesehatan primer untuk meningkatkan status kesehatan kelompok rentan di wilayah pedesaan. Model pendampingan berkelanjutan ini dapat menjadi referensi bagi pengembangan program ILP di wilayah serupa lainnya.