Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Edukasi Jajanan Sehat pada Anak Usia Sekolah Dasar Sembiring, Friska Br; Ginting, Amnita Anda Yanti; Rupang, Ernita Rante; Tumanggor, Lili Suryani; Saragih, Ice Septriani
Jurnal Peduli Masyarakat Vol 5 No 2 (2023): Jurnal Peduli Masyarakat: Juni 2023
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jpm.v5i2.1771

Abstract

Konsumsi jajanan merupakan hal yang sangat melekat pada anak. Anak-anak seringkali membeli makanan diluar dan tidak memperhatikan kebersihan serta kandungan yang ada pada makanan tersebut Pengabdian kepada masyarakat dengan topik edukasi jajanan sehat pada anak usia Sekolah Dasar sangatlah penting untuk dilaksanakan agar anak terhindar dari berbagai masalah kesehatan yang berasal dari jajanan tidak sehat.. Tujuan dari dilakukaknya pengabdian ini adalah memberikan edukasi kepada anak sekolah dasar terkait jajanan sehat yang layak dikonsumsi oleh anak usia sekolah dasar. Kegiatan PKM ini dilakukan dalam bentuk pendidikan kesehatan edukasi jajanan sehat pada anak usia sekolah dasar, yang diikuti oleh 30 orang Siswa SDN 044847 Kuta Male Kabupaten Karo. Materi disampaikan oleh salah satu Tim PKM. Kegiatan penyuluhan dimulai dari ijin oleh kepala sekolah, persiapan siswa, media yang digunakan dan perkenalan oleh kepala sekolah, PKM terlaksana dengan baik dan mengikuti kegiatan penyuluhan sampai tahap evaluasi. Para siswa menunjukkan bahwa kegiatan PKM ini memberikan pengetahuan yang baik bagi siswa sekolah dasar sehingga semakin paham dan mengerti jajanan sehat yang baik dikonsumsi oleh anak sekolah dasar di SDN 044847 Kuta Male.
Implementasi Terapi Mewarnai Pada Anak Usia Dini di TK Swasta Katolik Asisi Delitua Pakpahan, Rotua Elvina; Ginting, Amnita Anda Yanti; Saragih, Ice Septriani; Sembiring, Friska; Simorangkir, R.Oktaviance; Lumban Gaol, Hotmarina
Borneo Community Health Service Journal VOLUME 5 NOMOR 1 TAHUN 2025
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/neotyce.v5i1.5671

Abstract

Terapi bermain merupakan suatu aktivitas bermain yang dijadikan sarana untuk menstimulasi perkembangan anak, mendukung proses penyambuhan dan membantu anak lebih kooperatif dalam program pengobatan serta perawatan. Bermain dapat dilakukan oleh anak sehat maupun anak sakit walaupun anak sedang dalam keadaan sakit tetapi kebutuhan akan bermain tetap ada. Melalui kegiatan bermain, anak dapat mengalihkan rasa sakitnya pada permainan dan relaksasi melalui kesenangannya melakukan permainan. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan di TK Swasta Katolik Assisi Delitua karena anak usia dini membutuhkan terapi bermain Mewarnai adalah untuk mengembangkan motorik halus, keterampilan kognitif dan kemampuan berbahasa serta mewarnai dapat membantu anak dan mengembangkan rasa saling percaya dan menghilangkan kecemasan. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masayrakat ini adalah dengan metode Service-Learning. Dimana metode ini jika dilihat dari sudut pandang kepentingan untuk mahasiswa, selain memberikan model pembelajaran aktif, yang metodenya tidak hanya kuliah tatap muka di dalam kelas, juga memberikan rasa tanggung jawab sebagai bagian dari masyarakat. masalah terkait bidang pengetahuannya sekaligus mencari solusi terhadap masalah yang berkembang di tengah masyarakat. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat membantu anak usia dini anak usia untuk mengembangkan motorik halus, keterampilan kognitif dan kemampuan berbahasa serta mewarnai dapat membantu anak dan mengembangkan rasa saling percaya dan menghilangkan kecemasan.
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG GIZI PENCEGAHAN DAN PEMULIHAN KUSTA Simamora, Hetty Gustina; Simbolon, Nagoklan; Sianturi, Elprida; Sitanggang, Yohana Beatrix; Saragih, Ice Septriani; Tumanggor, Lili Suryani; Sumardiani, Lilis; Tarigan, Elsa Frida
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Desember 2022
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Kusta didefinisikan sebagai penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium leprae dan terutama menyerang kulit dan saraf perifer. Penyakit kusta banyak ditemui di Negara tropis dan penyakit kusta banyak menyerang masyarakat dengan sosial ekonomi rendah. Hal ini dikaitkan dengan rendahnya daya tahan tubuh, gizi yang kurang baik dan lingkungan serta hygiene yang tidak baik. Personal hygiene sangat erat hubungannya dengan kebersihan masyarakat dan saling mempengaruhi secara timbal balik. Semakin banyak orang yang memperhatikan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dirinya, semakin baik pula kesehatan masyarakat. Tidak hanya personal hygiene yang mempengaruhi terjadinya infeksi kusta, tetapi ada faktor status gizi. Status gizi yang kurang menyebabkan status imunitas seseorang menjadi menurun. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit kusta yaitu diakibatkan sistem imunitas tubuh yang memurun karena kuman kusta dapat menyerang individu yang daya tahan tubuhnya kurang akibat dari kondisi gizi seseorang yang buruk. Namun pada individu yang sehat bakteri tersebut masuk ke dalam tubuh dapat mati dengan sendirinya tergantung pada daya tahan tubuh seseorang.
SENAM JANTUNG PADA LANSIA DI DURIAN JANGAK GUNUNG TINGGI DUSUN III KABUPATEN DELI SERDANG Ginting, Amnita; Saragih, Ice Septriani; Sinurat, Samfriati Sinurat; Saragih, Helinida; Pujiastuti, Maria; Barus, Mardiati; Tampubolon, Lindawati; Ginting, Friska
Jurnal Pengabdian Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Pengabdian Kesehatan (JUPKes) Edisi Desember 2022
Publisher : STIKes Santa Elisabeth Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52317/

Abstract

Lanjut usia merupakan kelompok orang yang mengalami banyak proses perubahan didalam tubuhnya salah satunya yaitu perubahan kesehatan, akibat proses penuaan. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang kesegaran jasmani cenderung mengalami penurunan. Salah satu cara untuk meningkatkan kesegaran jasmani pada lansia yaitu dengan melakukan senam jantung. Senam jantung sehat adalah olahraga yang disusun dengan selalu mengutamakan kemampuan jantung. gerakan otot besar dan kelenturan sendi, serta upaya memasukkan oksigen sebanyak mungkin. Tujuan: Meningkatkan kesegaran jasmani pada lansia dan memelihara Kesehatan lansia. Metode: Metode pelaksanaan senam jantung pada lansia dimulai dari pemanasan selama 8-10 menit, dilanjutkan dengan latihan gerakan inti selama 10-20 menit, diakhiri dengan pendinginan sekitar 8-10 menit. Sehingga waktu yang dibutuhkan untuk pelaksanaan senam lansia senam jantung sehat selama 26-40 menit. Hasil: Senam jantung merupakan olahraga yang berintikan aerobik ditambah dengan olahraga yang dapat memberikan kelenturan, kekuatan dan peningkatan otot-otot secara mudah, murah, meriah, massai, bermanfaat serta aman. Selama pelaksanaan senam jantung. lansia mengikuti senam dengan antusias dan aktif. Kesimpulan: Senam jantung sehat adalah olahraga yang disusun dengan mengutamakan kemampuan jantung, gerakan otot besar dan kelenturan sendi, serta upaya memasukkan oksigen sebanyak mungkin, memberikan kelenturan otot dan sendi dapat menghilangkan kekakuan otot dan sendi yang cocok dilakukan oleh lansia untuk tetap menjaga kesehatan jasmani lansia.
Relationship between Body Mass Index (BMI) and Disability Level of Low Back Pain (LBP) Patients Saragih, Ice Septriani; Simbolon, Maria Pujiastuti; Amelia, Reri Noor
Holistic Nursing and Health Science Vol 8, No 1 (2025): June (Issue in progress)
Publisher : Master of Nursing, Faculty of Medicine, Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/hnhs.8.1.2025.23-31

Abstract

LBP (Low Back Pain) is a pain in the back, especially in the lower part, which is one of the main reasons for visiting healthcare facilities. Various risk factors have been identified as causes of LBP and disability in LBP patients, one of which is Body Mass Index (BMI). Although several studies have shown that BMI can worsen low back pain, the direct relationship between BMI and the level of disability experienced by patients remains inconsistent and inconclusive. The purpose of this study was to determine the relationship between BMI and disability in LBP patients. This type of research was quantitative research with a correlational design. The number of samples in this study was 38 people. The inclusion criteria for the sample in this study were patients with LBP who are still cooperative, fully conscious, and willing to participate as research respondents. The instrument used to measure disability was the Oswestry Disability Index (ODI) or the Oswestry Low Back Pain Disability Questionnaire, while Body Mass Index (BMI) was measured using the results of weight and height measurements. Data analysis was carried out using computerization to compile the frequency distribution and percentage of each variable, as well as using the the Sperman rank test to determine the relationship between variables. The results showed that 55.26% of respondents had ideal body weight and 55.26% of respondents had moderate disabilities. There is no relationship between BMI and disability in LBP patients. This study recommends research related to interventions that can reduce disability in LBP patients.