Latar Belakang : Hiperkolesterolemia adalah peningkatan kolestrol total dalam darah, peningkatan pada kadar kolesterol datah dapat menyebabkan risiko penyakit kardiovaskular. di Sumatera Selatan, jumlah penderita kolesterol meningkat dari 35.902 menjadi 38.270 pada 2019. Penelitian di Palembang pada 2020 menunjukkan prevalensi kolesterol sebesar 14,9%. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko obesitas sentral (lingkar perut), pola makan dan aktivitas fisik terhadap kadar kolesterol pada anggota brimob di satrbrimob polda sumsel. Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain analitik. Metode survei digunakan dengan rancangan penelitian case-control. Populasi adalah semua anggota Brimob. Pengambilan sampel menggunkan simple random sampling, dengan 41 sampel case dan 41 sampel control. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil : Hasil penelitian menunjukan lingkar perut ≥ 90 cm sebesar 77.8% (p- value = 0.002), asupan energi lebih 31.1% ( p-value = 220), protein lebih 60.0% (p- value = 0.000), lemak lebih 60.0 (p-value = 0.011), karbohidrat lebih 31.1% (p-value = 0.039), asupan serat kurang 80.0 % ( p- value = 0.001), dan aktivitas fisik (p- value = 0.001) . Saran : Perlu dilakukakannya edukasi terkait pola makan dan aktivitas fisik terhadap kadar kolesterol tinggi dalam jangka panjang. Background : Hypercholesterolemia is an increase in total cholesterol in the blood, which can lead to cardiovascular disease risks. In South Sumatra, the number of cholesterol sufferers increased from 35,902 to 38,270 in 2019. A study in Palembang in 2020 showed a cholesterol prevalence of 14.9%. Objective: The objective of this study is to determine the risk factors of central obesity (waist circumference), dietary patterns, and physical activity on cholesterol levels among Brimob members at Satbrimob Polda Sumsel. Method: This study is an observational research with an analytical design. The survey method was used with a case-control research design. The population includes all Brimob members. Sampling was conducted using simple random sampling, with 41 case samples and 41 control samples. Data analysis was performed univariately and bivariately. Result: The results showed that a waist circumference ≥ 90 cm was found in 77.8% (p-value = 0.002), excessive energy intake in 31.1% (p-value = 0.220), excessive protein intake in 60.0% (p-value = 0.000), excessive fat intake in 60.0% (p-value = 0.011), excessive carbohydrate intake in 31.1% (p-value = 0.039), insufficient fiber intake in 80.0% (p-value = 0.001), and physical activity (p-value = 0.001). Conclusion: Education on dietary patterns and physical activity is necessary to manage high cholesterol levels in the long term.