Rumah Sakit merupakan institusi memberikan pelayanan kesehatan yang kompleks dengan layanan kesehatan yang sangat beragam, padat karya, padat modal, padat pakar, padat teknologi dan padat masalah. Namun secara konsisten rumah sakit tetap dituntut untuk menjalankan misinya sebagai institusi pelayanan sosial dengan memberikan pelayanan kepada masyarakat banyak dan harus selalu memperhatikan etika pelayanan, sehingga pelayanan yang diberikan kepada masyarakat adalah pelayanan yang propesional dan bermartabat. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) yang mengatur kejelasan dan ketegasan dalam Tugas Pokok dan Fungsi para pejabat dan staf di bagian keuangan belum berjalan. Tata kelola kinerja keuangan di RSU UKI masih ditemukan kekurangan didalam tata laksana Good Governance dalam penyelenggaraan perencanaan strategi belum efektif tepat sasaran, pelayanan masih kurang efisien secara hemat dan berdaya guna, belum adanya transparansi penghargaan berdasarkan capaian kinerja, dan belum optimalnya pengawasan internal yang melekat pada jabatan, sehingga dapat dipertanggungjawabkan secara akuntabel. Perjanjian kinerja dan Indikator Kinerja Individu (IKI) mulai dari pimpinan hingga seluruh karyawan sebagai pengukur capaian Indikator Kinerja Rumah Sakit (indikator kinerja terpilih/IKT) Masih didapati kualifikasi pendidikan dan keahlian para pejabat di bagian keuangan yang belum sesuai dengan tuntutan kinerja. Belum adanya rencana strategis rumah sakit yang dijabarkan dalam perspektif keuangan dan mitigasi resiko coorporate rumah sakit. Kata kunci : perspektif keuangan, tata kelola, kinerja, keuangan, rumah sakit