Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

The Effect of Endurance and Leg Muscle Strength Training Method on the Increase of VO2Max Dhuha, Ahad Agafian; Sulaiman, Sulaiman; Pramono, Harry
Journal of Physical Education and Sports Vol 8 No 6 (2019): December 2019
Publisher : Study Program Education and Sports, Postgraduate Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.227 KB)

Abstract

VO2Max is the ability to breathe oxygen as much as possible during exercise. The objectives of this study were: to analyze the differences of the effect of continuous running and interval running exercises, to analyze differences of the effect between athletes with high and low leg muscle strengths, and to analyze the interaction of endurance training and leg muscle strength to increase VO2Max. Method: This study deployed a 2x2 factorial design, using pre-test and post-test. The population of the study is 44 athletes of Persatuan Drum Band Indonesia (Indonesian Drum Band Association) of Semarang. The sample of the study was 24 athletes selected through a purposive sampling technique. This current study consisted of two independent variables, which were manipulative and attributive variables, and one dependent variable. The instruments used were the Leg Dynamometer test and the Cooper Test. Results of the study: The training method Fvalue = 12.712 > 3.44 with a significance level of 0.05, leg muscle strength Fvalue = 0.992 < 3.44 with a significance level of 0.05, training method and leg muscle strength Fvalue = 0.535 < 3.44 with a significance level of 0.05. Conclusion: Endurance training method with interval running using low leg muscle strength is better than continuous running using low leg muscle strength. Trainers are suggested to use interval running to increase VO2MAX to obtain better endurance.
Edukasi Kesehatan dan Olahraga Sebagai Pencegahan Obesitas dan Perilaku Sedentari Pada Siswa Ahad Agafian Dhuha; Andre Yogaswara; Sayid Fariz bin Seh Abu Bakar; Agung Widodo; Muhammad Muhibbi; Mifbakhuddin; Diki Bima Prasetio; Sayono; Didik Sumanto
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 2 No 3 (2023): Juli
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v2i3.112

Abstract

Latar belakang: Obesitas sudah menjadi epidemi global penyakit tidak menular yang mengancam seluruh penduduk dunia. Obesitas merupakan kondisi yang diakibatkan oleh tidak seimbangnya intake makanan yang masuk dengan energi yang dikeluarkan sehingga menyebabkan tumpukan lemak di dalam tubuh. Tujuan: untuk melakukan edukasi remaja terkait kebugaran dan kesehatan agar tidak terjebak dalam perangkap kemajuan teknologi yang membawa pada perilaku sedentary. Metode:  Pengabdian dilaksanakan dalam bentuk edukasi melalui ceramah dan praktik latihan langsung di kelas. Pengetahuan responden diambil dengan kuesioner sebelum dan setelah kegiatan berlangsung. Hasil: siswa hanya melakukan aktivitas fisik 1 kali dalam seminggu yaitu saat jam pelajaran penjaskes di sekolah. Rerata denyut nadi siswa berkisar antara 90-100 kali per menit. Pada latihan kebugaran push up, kategori kurang sebanyak 28 siswa, kategori cukup 7 siswa, dan kategori baik 3 siswa.  Tes kebugaran sit up, kategori kurang sebanyak 26 siswa, kategori cukup 6 siswa, kategori baik 6 siswa. Kesimpulan: Sebagian besar tingkat kebugaran jasmani siswa SMA MIBS Kebumen dalam kategori kurang. Edukasi meningkatkan pengetahuan siswa tentang kesehatan dan kebugaran. Kata kunci: obesitas, sedentari, kebugaran _______________________________________________________________________________________ Abstract Background: Obesity has become a global epidemic of non-communicable diseases threatening the entire world's population. Obesity is caused by an imbalance between incoming food intake and expended energy, causing fat deposits in the body. Objective: educate youth about fitness and health so they don't get caught in the trap of technological advances that lead to sedentary behavior. Method: Community service is done through education through lectures and hands-on practice in class. Respondents' knowledge was taken with a questionnaire before and after the activity. Result: students only do physical activity once a week at school, namely during physical education lessons. The average student's pulse ranges from 90-100 beats per minute. In the push-up fitness exercise, there were 28 students in the less category, seven students in the sufficient, and three in the good. Sit-up fitness test, 26 students were lacking, six were adequate, and six students were good. Conclusion: Most of the physical fitness levels of SMA MIBS Kebumen students are in the poor category. Education increases students' knowledge about health and wellness. Keywords: obesity, sedentary, fitness
Influential Factors of Taekwondo Achievement in Regional Sport Competition Ahad Agafian Dhuha; Andre Yogaswara; Sayid Fariz Bin Seh abubakar; Agung Widodo; Muhammad Muhibbi
Physical Activity Journal (PAJU) Vol 5 No 2 (2024): Physical Activity Journal (PAJU)
Publisher : Department of Physical Education, Faculty of Health Sciences, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.paju.2024.5.2.10136

Abstract

Endurance is one of the most influential factors in achieving high-performance athletes. The level of maximum oxygen volume or VO2Max describes endurance. VO2Max is the ability to consume oxygen during physical activity. This research examines the influential factors of Taekwondo achievement in regional sports competitions. The method used in this research is a survey to determine VO2Max levels. The research instrument operated is the Multi Fitness Test (MFT) to measure VO2Max levels. The sample in this study was 20 taekwondo athletes from Semarang City. Data results of the physical condition test are divided into five categories: Poor, Under Average, Average, Above Average, and Excellent. The results confirm that VO2Max level is the main factor in achieving the best athlete performance. Athletes who win gold medals have the VO2Max Above the Average category. The conclusion is that most taekwondo athletes in Semarang City have a VO2Max level in the Average Category. Increasing VO2Max training is required to achieve athletes' high performance.
PENGARUH INTERVAL TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2MAX ATLET TAEKWONDO KOTA SEMARANG dhuha, ahad agafian; Yogaswara, Andre; Abubakar, Sayid Fariz Bin Seh; Widodo, Agung; Muhibbi, Muhammad
Journal of Sport Science and Fitness Vol 9 No 2 (2023): Journal of Sport Science and Fitness
Publisher : Department of Sports Science, Faculty of Sports Science, Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/jssf.v9i2.75264

Abstract

Latar belakang dalam penelitian ini adalah rendahnya daya tahan atlet taekwondo Kota Semarang dari 21 atlet, terdapat 7 atlet kategori sangat kurang, 7 atlet kategori kurang, 6 atlet kategori rata rata dan 1 atlet kategori baik. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode latihan interval training dalam meningkatkan daya tahan sehingga meningkatkan VO2Max Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan intrumen atau alat ukur tes yaitu tes balke atau tes lari 15 menit untuk mengukur tingkat VO2Max. Desain penelitian ini menggunakan one group pre test – post test dengan memberikan latihan interval training selama 16 kali latihan. Subyek penelitian ini adalah atlet taekwondo kota semarang, dengan teknik pengambilan sampel yaitu total sampling sebanyak 21 atlet. Hasil penelitian ini adalah pada pretest rata rata hasil tes balke sebesar 2.736 meter, kemudian setelah diberikan latihan interval training dan dilakukan post test rata rata hasil tes balke sebesar 2.861 meter, terdapat rata rata peningkatan sebesar 123 meter atau jika dipesentasekan sebesar 4,52%. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh metode latihan interval training terhadap peningkatan VO2Max, sehingga metode latihan interval training dapat dijadikan referensi dalam pembuatan program latihan dalam peningkatan VO2Max untuk dapat meningkatkan prestasi atlet.
Peningkatan Kondisi Fisik Atlet Bola Basket PPLOP Jawa Tengah: Dhuha, Ahad Agafian; Yogaswara, Andre; Muhibbi, Muhammad; Widodo, Agung; Abubakar, Sayid Fariz Bin Seh
JURNAL INOVASI DAN PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol 3 No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/jipmi.v3i1.274

Abstract

Latar belakang: salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi adalah kondisi fisik, terutama daya tahan. Kondisi fisik daya tahan atlet bola basket PPLOP Jawa Tengah, 10 atlet masuk dalam kategori rata rata dan 2 atlet masuk dalam kategori diatas rata rata. Tujuan: program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan meningkatkan daya tahan sehingga atlet tidak mudah mengalami kelelahan, mampu menampilkan penampilan terbaik, mampu menggunakan seluruh teknik yang dimiliki dan mampu menjalankan strategi yang diberikan dengan baik. Metode: metode dalam pengabdian kepada masyarakat ini adalah memberikan pelatihan peningkatan daya tahan menggunakan metode continuous training. Hasil: hasil dalam pengabdian kepada masyarakat ini terdapat rata rata peningkatan VO2Max sebesar 4,0%. Peningkatan terendah sebesar 0,6% dan peningkatan tertinggi sebesar 6,8%. Kesimpulan: latihan continous training terbukti mampu meningkatkan daya tahan atlet PPLOP Jawa Tengah, latihan continuous training dapat dijadikan referensi latihan untuk peningkatan daya tahan. Kata kunci: bola basket, continuous training, daya tahan, VO2 max _____________________________________________________________________________________ Abstract Background: one of the factors that influences achievement is physical condition, especially endurance. The physical condition of endurance of PPLOP Central Java basketball athletes, 10 athletes are in the average category and 2 athletes are in the above average category. Objective: This community service program aims to increase endurance so that athletes do not experience fatigue easily, can display their best performance, can use all the techniques they have, and can carry out the strategies given well. Method: The method of community service is to provide training to increase endurance using the continuous training method. Result: The results of this community service showed an average increase in VO2 max of 4.0%. The lowest increase was 0.6% and the highest increase was 6.8%. Conclusion: continuous training has been proven to be able to increase the endurance of Central Java PPLOP athletes, continuous training can be used as a reference for training to increase endurance. Keywords: basketball, continuous training, endurance, VO2 max
The Effect of Interval Training on Increasing VO2Max and Hemoglobin Levels in Central Java PPLOP Athletes Dhuha, Ahad Agafian; Yogaswara, Andre; Hajar, Nabil; Firdaus, Mohammad Fajar
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 2 No October (2024): Proceeding of The 1st International Seminar on Public Health and Sports (IS
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/prosidingfkm.v2iOctober.641

Abstract

Background: In adolescence, the level of anemia is very high so it is feared that it can affect athlete performance, while athletes must have high hemoglobin levels to support their performance in training and competing. This study also aims to determine methods for increasing hemoglobin levels besides using iron-rich foods. Method: This study uses an experimental method with independent variables interval training and dependent variables VO2Max and hemoglobin levels. The population in this study were PPLOP Central Java karate athletes, the sampling technique used was total sampling. The test instrument used to measure VO2Max was the Balked test and the test instrument to measure hemoglobin was the HemoCue blood photometer. Result: the results in this study interval training can increase VO2Max with an average increase of 1.73% and interval training can increase hemoglobin levels by an average of 5.98 gr/dl. Conclusion: interval training can be used as a reference for increasing VO2Max and hemoglobin levels, for optimal increases can be accompanied by consumption of foods high in iron.
Pengaruh Latihan Plyometric terhadap Peningkatan Daya Ledak Otot Tungkai pada Atlet Taekwondo Ahad Agafian Dhuha; Muhammad Muhibbi; Andre Yogaswara; Sayid Fariz Bin Seh Abubakar; Agung Widodo
Journal of Sport Coaching and Physical Education Vol. 9 No. 2 (2024): November 2024 (Sports Science and Global Growth Challenge)
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The purpose of this study was to increase the explosive power of leg muscles in taekwondo athletes because in the match requires good explosive power to be able to kick hard and fast so as to produce points and win. The research method used was a quasi-experiment, with a vertical jump research instrument to measure explosive power, the research design used in this study was one group pre-test and post-test. The population in this study were 20 taekwondo athletes from the new temple dojang in Semarang city, the sampling technique used was total sampling. The results in this study average pre-test vertical jump was 28.8 cm, after being given plyometric squat jump training for 16 times of training then a post-test was carried out with an average post-test vertical jump result of 33.7 cm. so that after being given plyometric squat jump training the average increased by 4.9 cm or in a percentage of 33%. The conclusion in this study is that there is a significant effect of plyometric squat jump training on increasing explosive power of leg muscles, so this training method can be used as a reference in training explosive power of leg muscles.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENDAHNYA MAHASISWA BERJALAN KAKI DIKAJI DARI SISI KEBUGARAN JASMANI Dhuha, Ahad Agafian; Yogaswara, Andre; Muhibbi, Muhammad; Widodo, Agung; Bin Seh Abubakar, Sayid Fariz
Jambura Journal of Sports Coaching Vol 7, No 2 (2025): Juli
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37311/jjsc.v7i2.23296

Abstract

Rendahnya kebiasaan berjalan kaki pada mahasiswa dapat dipengaruhi oleh tingkat kebugaran jasmani, di mana mahasiswa dengan kebugaran jasmani yang rendah cenderung memiliki motivasi dan kapasitas fisik yang lebih rendah untuk melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang mempengaruhi rendahnya minat mahasiswa dalam berjalan kaki. Latar belakang dalam penelitian ini adalah banyaknya antrian mahasiswa ketika akan menaiki lift, banyaknya mahaiswa dalam menggunakan kendaraan dibandingkan berjalan kaki. Populasi dalam penelitian ini adalah mahaiswa Ilmu Keolahragaan Universitas Muhammadiyah Semarang, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dengan sampel mahasiswa angkatan 2023 sebanyak 19 mahasiswa. Metode dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif, instrumen penelitian yang digunakan menggunakan tes lari cooper untuk mengukur daya tahan dan wall sit untuk mengukur kekuatan otot tungkai. Analisa data yang digunakan berupa mengklasifikasikan hasil penelitian. Hasilnya, rata-rata daya tahan mahasiswa Ilmu Keolahragaan masuk dalam kategori dibawah rata-rata dan rata-rata kekuatan otot tungkai masuk dalam kategori rata-rata. Kesimpulannya, rendah minat mahasiswa untuk berjalan kaki menaiki anak tangga salah satunya dipengaruhi oleh daya tahan yang dibawah rata-rata dan kekuatan otot tungkai sehingga dibutuhkan peningkatan kondisi fisik untuk menunjang kegiatan sehari hari dan peningkatan prestasi.
Olahraga Sebagai Kegiatan Positif Pada Siswa SMP Muhammadiyah 2 Kebumen Muhibbi, Muhammad; Yogaswara, Andre; Dhuha, Ahad Agafian; Abubakar, Sayid Fariz Bin Seh
PROSIDING SEMINAR KESEHATAN MASYARAKAT Vol 1 No September (2023): Suplemen Pra Seminar
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26714/pskm.v1iSeptember.189

Abstract

Latar belakang: Kualitas hidup yang baik akan tercipta salah satunya melalui kegiatan yang positif. Banyak kegiatan positif yang dapat dilakukan anak remaja salah satunya dengan berolahraga. Ditinjau dari pengertian, tujuan dan manfaat olahraga, olahraga merupakan kegiatan yang positif jika dilakukan dengan benar dan baik. Dalam olahraga terdapat nilai-nilai yang positif diantaranya; kejujuran, fair play, sportif, empati, simpati, sikap mental yang baik, tanggung jawab, menghormati orang lain, disiplin, motivasi, dan kerjasama. Metode:  Kegiatan pengabdian ini berbentuk Community-Based Participatory Research (CBPR). Desain dalam penelitian pengabdian ini menggunakan pre-test post-test group design. Teknik pengambilan data dalam penelitian pengabdian ini menggunakan teknik observasi, kuesioner (angket), wawancara, dan dokumentasi. Instrumen yang digunakan terkait teknik pengambilan data yaitu; panduan observasi, penyebaran angket, panduan wawancara, dan kamera/analisis dokumen-dokumen sebelumnya. Dalam penelitian pengabdian ini menjelaskan pentingnya berolahraga dengan hasil penelitian terdapat peningkatan dari tiga indikator (pemahaman, motivasi, dan ketertarikan) sebanyak 22,71%. Kesimpulan: Pentingnya kegiatan positif terhadap siswa SMP dengan tujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan oleh orang tua maupun guru di sekolah, dan terciptanya siswa yang berkarakter baik. Salah satu kegiatan positif tersebut yaitu melakukan olahraga di waktu luang. Alangkah lebih baiknya kalau setiap sekolahan memberikan dukungan penuh terhadap siswa untuk melakukan kegiatan olahraga dengan menyediakan sarana prasarana seperti ekstrakurikuler.