Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pemanfaatan Sampah Organik sebagai Komposter dan Ecoenzym Ramah Lingkungan di Desa Limau Manis Hamidi, Wahyu; Gusrya, Hanif; Ikmal, Muhammad; Anwar, Zulaika Azizah; Dini, Diva Permata; Nurza, Della Normareta; Aini, Sarifatul; Vilatika, Julia; Situmorang, Shinta Waty; Utama, Hafif Teguh; Rexayoda, Rama
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bangsa Vol. 2 No. 7 (2024): September
Publisher : Amirul Bangun Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59837/jpmba.v2i7.1250

Abstract

Masalah sampah di Indonesia, termasuk sampah rumah tangga, rumah sakit, dan tempat umum, telah meningkat dan menjadi ancaman serius terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Sampah organik, yang menyumbang sekitar 60% dari total sampah, jika tidak dikelola dengan baik, dapat menyebabkan pemanasan global akibat pelepasan gas metana. Untuk mengatasi masalah ini, program pemanfaatan sampah organik sebagai komposter dan ecoenzym dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Riau di Desa Limau Manis. Melalui metode sosialisasi dan demonstrasi, program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pengelolaan sampah organik, serta memberikan solusi praktis yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat. Hasil kegiatan menunjukkan partisipasi aktif masyarakat dalam pembuatan kompos dan ecoenzym, serta peningkatan pemahaman mereka tentang pentingnya pengelolaan sampah organik.
The DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND ACTIONS OF THE YOUTH OF KARANG TARUNA MARDISARI IN WASTE MANAGEMENT Lestari, Ratna; Ferianto, Ferianto; Ikmal, Muhammad; Yusriana, Yusriana
Jurnal Keperawatan Universitas Jambi Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Keperawatan Universitas Jambi
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkuj.v9i3.47917

Abstract

Environmental pollution due to household waste remains a common problem in society that has not received serious attention. This is caused by the lack of public awareness about a healthy environment. Awareness will emerge through knowledge and a good attitude as well as real action to process waste correctly. This awareness is the responsibility of everyone, including youth organizations. As a platform for the younger generation, youth organizations can actively participate in creating cleanliness in the community through waste processing.. This study aims to describe youth knowledge, attitudes, and practices in managing waste in Mardisari, Kertosari, Temanggung. This study used a quantitative descriptive research design with 55 Mardisari youth as sample from a total population of 125 people by used simple random sampling technique. Data is collected by using questionnaires of knowledge, attitude, and practice about waste management. Data is analyzed by univariate analysis. This study shows that most of the youth are include in early adulthood (58.2%), female gender (58.2%), high school education (69.1%). Meanwhile, the description of youth knowledge was in the poor category (56.4%), their attitudes was negative (61.8%), their practices was in the poor category (58.2%). This result is expected to serve as a reference for the youth and the officials of Mardisari Village to play an active role in environmental protection by managing waste to create a healthy environment.
The DESCRIPTION OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND ACTIONS OF THE YOUTH OF KARANG TARUNA MARDISARI IN WASTE MANAGEMENT Lestari, Ratna; Ferianto, Ferianto; Ikmal, Muhammad; Yusriana, Yusriana
Jurnal Keperawatan Universitas Jambi Vol 9 No 3 (2025): Jurnal Keperawatan Universitas Jambi
Publisher : Program Studi Keperawatan Universitas Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jkuj.v9i3.47917

Abstract

Environmental pollution due to household waste remains a common problem in society that has not received serious attention. This is caused by the lack of public awareness about a healthy environment. Awareness will emerge through knowledge and a good attitude as well as real action to process waste correctly. This awareness is the responsibility of everyone, including youth organizations. As a platform for the younger generation, youth organizations can actively participate in creating cleanliness in the community through waste processing.. This study aims to describe youth knowledge, attitudes, and practices in managing waste in Mardisari, Kertosari, Temanggung. This study used a quantitative descriptive research design with 55 Mardisari youth as sample from a total population of 125 people by used simple random sampling technique. Data is collected by using questionnaires of knowledge, attitude, and practice about waste management. Data is analyzed by univariate analysis. This study shows that most of the youth are include in early adulthood (58.2%), female gender (58.2%), high school education (69.1%). Meanwhile, the description of youth knowledge was in the poor category (56.4%), their attitudes was negative (61.8%), their practices was in the poor category (58.2%). This result is expected to serve as a reference for the youth and the officials of Mardisari Village to play an active role in environmental protection by managing waste to create a healthy environment.
Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Desa Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa dan Fiqih Siyasah (Studi Kasus di Desa Sukaslamet Kecamatan Kroya Kabupaten Indramayu) Ikmal, Muhammad; Rohmah, Siti Ngainnur; Mufidah, Mufidah
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol. 10 No. 6 (2023)
Publisher : SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v10i6.42137

Abstract

The Village Head Election aims to elect a leader from the village community. There are winners and losers in this process, but not all defeats can be accepted sincerely, with an open heart, and make the village head election a normal process in every leadership change. Few participants or supporters accepted defeat in the village head election, with various reasons or excuses, including feeling disadvantaged by the results obtained, cheating, or even money politics. The rejection of the results of the village head election must lead to a conflict between supporters that has not been resolved, and even the losing party in the village head election filed an objection or dispute over the results of the village head election according to existing procedures according to laws and regulations. The method used in this study is qualitative with a conceptual approach. The study results show that the mechanism for electing the village head in Sukaslamet Village is voting, and several TPSs receive direct monitoring from the Ministry of Home Affairs, even the deputy governor of West Java. In the process of resolving disputes over the results of the Village Head election in Sukaslamet Village, the provisions according to Law Number 6 of 2014 concerning Villages, Article 37 paragraph (6) are that in the event of a dispute over the results of the Village Head election, the Regent or Mayor is required to resolve the dispute within 30 days from the receipt of the lawsuit report.Keywords: Dispute Resolution; Village Head Election; Fiqh Siyasah AbstrakPemilihan Kepala Desa bertujuan untuk memilih pemimpin yang berasal dari masyarakat desa. Dalam proses ini pun tentu ada yang menang dan ada pula yang kalah, akan tetapi tak semua kekalahan itu bisa diterima dengan ikhlas, dengan hati lapang dada, dan menjadikan pilkades adalah proses yang biasa dalam setiap pergantian kepemimpinan. Tidak sedikit pula peserta atau pendukung yang tidak menerima akan kekalahan dalam pilkades, dengan berbagai sebab atau alasan diantaranya adalah merasa dirugikan dengan hasil yang diperolehnya, ada kecurangan atau bahkan ada politik uang. Ketidakterimaan atas hasil pilkades tersebut harus berujung pada konflik antar pendukung yang tak kunjung selesai, dan bahkan terhadap pihak yang kalah dalam pilkades mengajukan keberatan atau sengketa hasil pilkades sesuai prosedur yang ada menurut peraturan perundang-undangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan konseptual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mekanisme pemilihan Kepala Desa di Desa Sukaslamet adalah dengan pemungutan suara, beberapa TPS mendapat monitoring langsung dari Kemendagri, bahkan juga Wakil Gubernur Jawa Barat.Kata Kunci: Penyelesaian Sengketa; Pemilihan Kepala Desa; Fiqih Siyasah
Efektivitas Sistem Pakar dalam Mengurangi Risiko Kecanduan Gadget dan Promosi Gaya Hidup Sehat di Desa Tegal Wangi, Pandeglang Susilawati, Susilawati; Fikriyani, Devi Nurul; Harsiti, Harsiti; Yunita, Irma; Suhendi, Dadi; Triyadi, Riyan; Hidayat, Taufik; Rahman, Abdul; Ikmal, Muhammad; Akbar, Mohammad Ghiyats Sayyid; Apriliyani, Femi; Nurlela, Nurlela; Sari, Nurlinda; Zulfah, Maria; Nabila, Intan Okta; Alida, Ravi; Alawiyah, Siti; Elmira, Via; Sari, Suci Prihatini Noer mala; Afini, Dewi; Marsita, Yuni
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 10 No 3 (2025): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v10i3.1488

Abstract

Isu kecanduan gadget telah menjadi perhatian serius di era dgital, terutama di Desa Tegal Wangi, Kabupaten Pandeglang, yang memerlukan langkah-langkah penanganan yang tepat. Pengabdian kepada masyarakat (PKM) ini dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut dengan tujuan utama mengurangi risiko kecanduan gadget dan meningkatkan kesadaran tentang gaya hidup sehat. PKM ini mengimplementasikan Sistem Pakar (SIPIKAT) sebagai alat bantu edukasi. Metodologi yang diterapkan meliputi sosialisasi dan asesmen awal melalui diskusi kelompok terfokus (FGD), pelatihan penggunaan SIPIKAT, seminar, serta lokakarya untuk pengembangan konten edukasi digital dan pendampingan orang tua. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat mengenai penggunaan gadget yang bijak. Selain itu, SIPIKAT terbukti efektif sebagai alat deteksi dini dan edukasi. Singkatnya, PKM ini berhasil menciptakan fondasi lingkungan digital yang lebih sehat dan berkelanjutan di Desa Tegal Wangi. The issue of gadget addiction has become a serious concern in the digital era, especially in Tegal Wangi Village, Pandeglang Regency, requiring appropriate interventions. This community service (PKM) was implemented to address this issue, with the primary goal of reducing the risk of gadget addiction and raising awareness of a healthy lifestyle. This PKM implemented an Expert System (SIPIKAT) as an educational tool. The methodology applied included initial outreach and assessment through focus group discussions (FGDs), training on SIPIKAT usage, seminars, and workshops for developing digital educational content and mentoring parents. The results of the activity showed a significant increase in community understanding regarding wise gadget use. Furthermore, SIPIKAT proved effective as an early detection and educational tool. In short, this PKM successfully created the foundation for a healthier and more sustainable digital environment in Tegal Wangi Village.