Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

FORMULASI SEDIAAN GEL NATRIUM DIKLOFENAK MENGGUNAKAN VISCOLAM SEBAGAI GELLING AGENT DENGAN VARIASI PROPILEN GLIKOL Anugraheni, Tika; Isusilaningtya, Elisa; Setiyabudi, Lulu
SAINS INDONESIANA Vol. 1 No. 1 (2023): Vol. 1, No. 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Natrium diklofenak merupakan golongan Anti Inflamasi Non Steroid (AINS) yang memiliki khasiat spesifik dalam menghambat enzim siklooksigenase penyebab inflamasi. Untuk menghindari efek samping natrium diklofenak secara oral yaitu iritasi pada saluran pencernaan seperti ulserasi mukosa lambung maka dibuat sediaan topikal. Dosis natrium diklofenak yang digunakan untuk sediaan topikal adalah 1%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh propilen glikol dalam sediaan gel natrium diklofenak dengan viscolam sebagai gelling agent. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif true eksperiment. Natrium diklofenak memiliki sifat sukar larut dalam air, dilakukan optimasi formula mikroemulsi menggunakan surfaktan VCO dan kosurfaktan yaitu Etanol. Penelitian ini menggunakan variasi konsentrasi Propilen glikol dengan viscolam sebagai gelling agent. Konsentrasi propilen glikol yang digunakan dalam formula yaitu 5%, 10% dan 15%. Dilakukan evaluasi fisik terhadap sediaan gel natrium diklofenak yang meliputi organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, dan uji daya sebar gel. Hasil evaluasi daya sebar dianalisis menggunakan uji one way Anova. Hasil penelitian menunjukan bahwa propilen glikol dan jenis gelling agent berpengaruh terhadap daya sebar dan viskositas gel mempunyai daya sebar terbaik yaitu 4,77 cm dan viskositas ±20300 Cps mendekati sediaan gel yang dipasaran.
FORMULASI DAN UJI ANTIBAKTERI SABUN CAIR EKSTRAKDAUN NIPAH (Nypa fruticans) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus dewi, anita kusuma; Yulianto, Asep Nurrahman; Setiyabudi, Lulu
SAINS INDONESIANA Vol. 1 No. 1 (2023): Vol. 1, No. 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nypa fruticans adalah salah satu tumbuhan mangrove yang kaya akan senyawa steroid, saponin, flavonoid dan tanin. Kandungan senyawa flavonoid bermanfaatsebagai bahan antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya hambat dan efektivitas antibakteri pada sediaan sabun cair ekstrak daun nipah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental, ekstrak yang diperoleh menggunakan pelarut etanol 96%. Dilakukan skrining fitokimia. Dibuat sediaan sabun cair dan uji fisik sediaan. Kontrol negative menggunakan aquadest, control positif sabun cair detol, dan formula 1 menggunakan basis sediaan tanpa ekstrak, formula 2,3 dan 4 masing-masing menggunakan konsentrasi ekstrak daun nipah 10%, 15%, dan 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa formulasi sediaan sabun ekstrak daun nipah memiliki karakteristik fisik yang baik. Hasil uji zona hambat bakteri padakonsentrasi 10% yaitu sebesar 11,15 mm, kemudian pada konsentrasi 15% sebesar 13 mm, konsentrasi 20% sebesar 15,21 mm, dimana ketiga formulasi memiliki efek antibakteri kuat. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95%. Berdasarkan analisis tersebut perbedaan konsentrasi pada sediaan sabun memberikan pengaruh yang signifikan terhadap zona hambat pada bakteri Staphylococcus aureus.
POTENTIAL ANALYSIS OF HERBAL ACTIVE COMPOUNDS AS IMMUNOTHERAPEUTIC AGENTS AGAINST CLTA-4 RECEPTOR THROUGH IN-SILICO Zetta, Darlene Nabila; Setiyabudi, Lulu; Issusilaningtyas, Elisa; Indratmoko, Septiana; Aji, Ajeng Puspo
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 11 No 1 (January-April 2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v11i1.9839

Abstract

Immunotherapy is a promising cancer treatment that enhances the body's immune system by targeting immune checkpoint receptors. One of these receptors, CTLA-4, suppresses the activity of T lymphocytes. Several active compounds derived from herbs, including astragaloside IV, flindersine, n-butylidenephthalide, and xanthorrhizol, have demonstrated potential in anticancer immunotherapy. The objective of this study is to investigate the interaction between these active compounds and the CTLA-4 receptor using molecular docking simulation. This experimental research was conducted from January – June 2023 in the pharmaceutical chemistry laboratory at Al-Irsyad Cilacap University with methods including ligand and receptor preparation, blind molecular docking, RMSD validation, and visualization of the structure. Our findings indicate that all four active compounds can interact with the CTLA-4 receptor and inhibit it with bond energies of astragaloside IV -7.3, flindersine -5.7, n-butylidenephthalide -5.0, and xanthorrhizol -4.9, at RMSD 0. However, the interaction does not involve the same amino acid residues as the comparator ligand ipilimumab due to differences in bond area.
KARAKTERISASI DAN ANALISIS MINYAK BULUS DALAM MINYAK KELAPA MENGGUNAKAN SPEKTROSKOPI FTIR Nurwahidah, Andri Tenri; Mardianah, Faiqoh; Setiyabudi, Lulu
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 2 No. 1 (2020): Volume 2, Nomor 1, Mei 2020
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v1i2.123

Abstract

Bulus (Amyda cartilaginea) merupakan hewan mirip kura-kura dengan tempurung lunak tekstur seperti tulang rawan (cartilago) yang dapat di jadikan minyak, minyak bulus diperoleh dari jaringan lemak bulus lalu dijadikan minyak menggunakan microwave selama 15 menit dengan suhu 100°C, minyak bulus (soft shell turtle oil) memiliki harga yang mahal yang dapat meningkatkan resiko kasus pemalsuan minyak di pasaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan profil spektrum minyak bulus dan minyak kelapa menggunakan metode kromatografi gas dan FTIR (Fourier Transform Infrared) untuk analisis kuantitatif metode ini cukup efektif, digunakan IR tengah dengan panjang gelombang (4000-400cm-1) presentase minyak bulus dan minyak kelapa mempunyai korelasi yang dekat dengan nilai prediksi FTIR didapatkan perbedaan pada daerah serapan 3007 cm-1 dan 1500-1000 cm-1. Diperoleh hasil uji karakteristik fisika-kimia minyak bulus berkisar antara : kadar air 0,10%, bilangan peroksida 0,14% dari hasil penelitian membuktikan bahwanilai tersebut memenuhi syarat uji kualitas minyak bulus pada SNI 01-3741-2013 dan international association of fish meal manufacturers.
Optimasi Formula Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (Snedds) Ekstrak Etanol Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Sebagai Antibakteri Staphylococcus Aureus Indratmoko, Septiana; Fadilla, Vegga Dwi; Setiyabudi, Lulu
Pharmaqueous: Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 3 No. 1 (2021): Volume 3, Nomor 1, Mei 2021
Publisher : Universitas Al-Irsyad Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v3i1.269

Abstract

Daun salam (Syzygium polyanthum) merupakan tanaman yang cukup populer di Indonesia. Hasil ekstraksi daun salam diketahui memiliki kandungan flavonoid, tanin, dan alkaloid dimana senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas sebagai antimikroba. Salah satu permasalahan yang sering terjadi di Indonesia yang merupakan negara tropis adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus. Ekstrak daun salam memiliki tingkat kelarutan yang rendah sehingga ekstrak daun salam ini diformulasikan menjadi sediaan SNEDDS. Formulasi dalam bentuk nanoemulsi diharapkan dapat meningkatkan daya kelarutan dan bioavailabilitas dari ekstrak etanol daun salam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui komposisi optimum formula SNEDDS ekstrak daun salam menggunakan Simplex Lattice Design beserta pengujian fisik nanoemulsi yang kemudian diujikan aktifitasnya sebagai agen antibakteri. Parameter uji fisik 14 formula diperoleh formula optimal SNEDDS ekstrak daun salam dengan komposisi 80% surfaktan, 10% kosurfaktan, dan 10% minyak pembawa dengan nilai desirability sebesar 0,997, dimana komposisi tersebut dapat melarutkan ekstrak sebanyak 10 mg/mL dalam sistem SNEDDS. Parameter pengujian fisik formula optimal SNEDDS diperoleh nilai transmitan sebesar 90,4%, ukuran partikel sebesar 15,8 nm, nilai potensial zeta sebesar -15,56 mV dengan waktu emulsifikasi mencapai 26,43 detik dan pengamatan stabilitas yang didapatkan stabil. Untuk pengujian antibakteri diperoleh hasil bahwa sediaan SNEDSS ekstrak daun salam memiliki aktifitas sebagai antibakteri karena menghasilkan zona bening sebesar 15 mm.
Synthesis and Cytotoxic Activity of Methoxylated Chalcones in Breast Cancer MCF-7 and Prostate Cancer DU-145 Cell Lines Fareza, Muhamad Salman; Samudra, Genta Hafied Naga; Asrada, Syahdan; Fischellya, Dafi; Wijaya, Triyadi Hendra; Choironi, Nur Amalia; Wasito, Hendri; Suhesti, Tuti Sri; Mustikaningtyas, Ika; Rehana, Rehana; Setiyabudi, Lulu; Sarmoko, Sarmoko
Molekul Vol 20 No 3 (2025)
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jm.2025.20.3.13612

Abstract

Chalcones, a class of naturally occurring compounds, exhibit a broad spectrum of biological activities, including anticancer properties. In this study, a series of methoxylated chalcones were synthesized via Claisen-Schmidt condensation and evaluated for cytotoxic activity against breast cancer MCF-7 and prostate cancer DU-145 cell lines. The synthetic route involved Claisen-Schmidt condensation, leading to various methoxy-substituted chalcone derivatives. The structures of the synthesized chalcones were confirmed through NMR and mass spectrometry. Cytotoxicity was assessed using the PrestoBlue assay, with 4-bromochalcone (compound 2) displaying the highest cytotoxic activity against MCF-7 cancer cell lines (IC50 = 26.99 µM). These results indicate that methoxylated chalcones hold promise as potential lead compounds for the development of new anticancer agents targeting breast and prostate cancer.