Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

FORMULASI HARD CANDY LOZENGES EKSTRAK KENCUR (Kaempferia galanga L.) DAN EKSTRAK BUNGA CHAMOMILE (Matrica chamomilla L.) DENGAN PEMANIS SUKROSA DAN GLUKOSA Tatang Tajudin; Indah Ayu Agustin; Andi Tenri Nurwahidah; Ajeng Puspo Aji; Nikmah Nuur Rochmah
Jurnal Ilmiah JOPHUS : Journal Of Pharmacy UMUS Vol. 4 No. 01 (2022): Agustus
Publisher : Program Studi Farmasi, Universitas Muhadi Setiabudi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46772/jophus.v4i01.834

Abstract

Hard Candy Lozenges suatu sediaan yang terdiri dari campuran gula dan karbohidrat dalam bentuk amorf atau Kristal. Kencur (Kaempferia galanga L.) merupakan jenis tumbuhan yang kaya akan manfaat seperti antifungi, analgesik dan anti-inflamasi. Bunga chamomile (Matricaria chamomile L.) merupakan jenis tumbuhan yang memiliki khasiat mengatasi gangguan tidur, pencernaan dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan respon rasa dari hard candy lozenges ekstrak kencur (Kaempferia galanga L.) dan bunga chamomile (Matricaria chamomile L.). Ekstraksi kencur dan bunga chamomile dilakukan dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 96%. Ekstrak yang diperoleh kemudian dibuat sediaan hard candy lozenges dengan perbandingan pemanis sukrosa dan sirup glukosa 70:30; 50:50 dan 30:70. Evaluasi sediaan hard candy lozenges meliputi uji organoleptik, keseragaman bobot, kekerasan tablet, waktu larut dan uji tanggap rasa yang dianalisis secara deskriptif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan perbedaan perbandingan pemanis sukrosa dan sirup glukosa berpengaruh terhadap rasa, bobot, kekerasan dan waktu larut. Perbandingan pemanis sukrosa dan sirup glukosa yang memiliki sifat fisik paling baik yaitu 30:70, dengan rata-rata keseragaman bobot 1,32 gr dan memiliki keseragaman bobot hard candy 9,31%, nilai kekerasan hard candy 12,53 kg, waktu larut 7 menit 37 detik dan dari segi rasa 50% dapat diterima oleh responden.
Pengabdian Donor Darah pada Masyarakat Sidanegara Cilacap Issusilaningtyas, Elisa; Pertiwi, Yuniariana; Rochmah, Nikmah Nuur; Aji, Ajeng Puspo; Yulianto, Asep Nurrahman; Yogawati, Nursanti Dwi; Faoziyah, Anita Ratna; Wardani, Tri Kusuma
Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2024): Jurnal ABDIMAS-HIP Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM Akbid Harapan Ibu Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37402/abdimaship.vol5.iss2.309

Abstract

The scarcity of blood is assumed to be caused by a lack of public knowledge about blood donation. Donor health advantages can minimize the danger of cancer, help with weight loss, make the body psychologically better and prolong life, reduce the risk of heart and blood vessel disease, and detect major disorders. Aside from carrying out the Tri Dharma of Higher Education, community service activities seek to encourage local residents to donate blood for the safety of others, hence raising people's desire and willingness to contribute. PMI Cilacap supports this program by sending numerous medical personnel to perform blood draws. The service team distributed information about the benefits of blood donation during this activity. There were 62 registered blood donors, with 43 (69.35%) passing the health check and donating blood, and 19 (30.65%) failing (not passing) the health check and so unable to donate blood.
Pemberdayaan Kelompok Petani Jeruk Siam Menjadi Olahan Berbasis Pangan Fungsional Di Desa Brebeg Kecamatan Jeruk Legi Kabupaten Cilacap Rachmawati, Indra; Indratmoko, Septiana; Puspo Aji, Ajeng; Tajudin, Tatang; Susanti , Susanti
Adi Widya : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 8 No 1 (2024): Adi Widya: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/awpm.v8i1.9996

Abstract

Brebeg Village has great potential for producing Siamese oranges. Large areas of land have the productivity to produce more oranges, oranges can be harvested on average 18 tons per year. The large potential of orange fruit can improve the economy of orange farmers, the government Department of Agriculture provides assistance in the form of training on the care and rejuvenation of orange trees as well as providing training on processing orange fruit products in collaboration with UNAIC. The problems faced by Gapoktan are a lack of knowledge regarding planting oranges, an irregular irrigation system. The problems faced by KWT are lack of knowledge regarding orange-based products, product management and marketing. The method used is coordinating with all partners, providing knowledge and skills in creating orange cultivation facilities and orange-based food processing, implementing and evaluating activities. The results of Kosabangsa's research are able to provide benefits for community empowerment in this case, namely improving the economy through empowering Siamese orange farmer groups to become functional food-based processed products in Brebeg Village, Jeruklegi District, Cilacap Regency.
Subchronic Toxicity Test of Burdock Root (Arctium Lappa L.) Nanoemulsion Based on Histopathology on The Albino Rat Rattus noverticus (Wistar strain): Uji Toksisitas Subkronik Nanoemulsi Akar Burdock (Arctium Lappa L.) Berdasarkan Histopatologi pada Tikus Albino Rattus noverticus (strain Wistar) Faizal, Imam Agus; Puspodewi, Dini; Aji, Ajeng Puspo
Indonesian Journal of Innovation Multidisipliner Research Vol. 2 No. 2 (2024): June
Publisher : Institute of Advanced Knowledge and Science

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69693/ijim.v2i2.140

Abstract

Tanaman burdock (Arctium lappa L.) merupakan tanaman herbal yang berkhasiat sebagai penambah darah (hemoglobin dan hematokrit) pada penderita anemia defisiensi besi. Sebanyak 15 ekor tikus (Rattus norvegicus) strain Wistar, jantan dan betina dibagi menjadi 3 kelompok secara random sampling yaitu Kelompok 1 Kontrol negatif (KN) tidak diberi A. lappa L. nanoemulsion. Kelompok Dosis 1 (KD1) diberi A. lappa L. nanoemulsion dengan dosis 150 mg/kgBB/hari. Kelompok Dosis 2 (KD2) diberikan A. lappa L. nanoemulsion dengan dosis 450 mg/kgBB/hari (selama 14 hari dimulai hari ke 8). Indikator penelitian ini dilihat kadar pemeriksaan biokimia kadar darah. Organ hati dan ginjal dinilai menggunakan Hematoxylin-Eosin (HE). Hasil pemeriksaan biokimia darah relatif normal. Sedangkan pewarnaan HE pada kelompok KD1 dan KD2 terjadi perubahan pada sel organ ginjal dan hati, menunjukkan bahwa sediaan nanoemulsi akar burdock bersifat toksik, namun terdapat faktor pengganggu yaitu ditemukan cacing parasit Taenia taeniaeformis, sehingga interpretasi hasilnya terganggu.
Penyuluhan Kesehatan Di Desa Sikayu Menuju Masyarakat Sadar Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Melalui Kuliah Kerja Nyata Dalam Rangka Mencegah Stunting Desa Sikayu Kecamatan Buayan Kabupaten Kebumen Ajeng Puspo Aji; Anisa Putri Arianti; Amelia Amelia; April Ningsih
ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat Vol. 2 No. 4 (2024): Juli: ASPIRASI : Publikasi Hasil Pengabdian dan Kegiatan Masyarakat
Publisher : Asosiasi Periset Bahasa Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/aspirasi.v2i4.901

Abstract

Real Work Lecture is a community service activity carried out by students in Sikayu village which starts from 23 October – 11 November. KKN activities have three activity elements, namely education, MSMEs, and community service. KKN activities in Sikayu village will carry out socialization on PHBS, stunting and family planning. In this activity, PMT was also provided for the activity participants who came. All activities were successfully carried out with good results without any significant obstacles.
Peningkatan Aktivitas Afrodisiak Mikroemulsi Icariin, Ekstrak Purwaceng dan Ekstrak Pasak Bumi: Enhancement of Aphrodisiac Activity of Icariin, Purwaceng Extract, and Pasak Bumi Extract Microemulsion Ajeng Puspo Aji; Rochany Septianingsih; Septiana Indratmoko; Y, Asep Nurrahman; Lisa Indriana
Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia Vol. 17 No. 1 (2024): July 2024
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31002/jtoi.v17i1.984

Abstract

Erectile dysfunction (ED) refers to medical issues concerning men's sexual health. Purwaceng, pasak bumi, and epimedium plants contain aphrodisiac compounds that can boost stamina, libido (sexual desire), and male fertility. The formula for microemulsions is 80: PEG 400: oil shavings in a ratio of 73.6711: 12.5705: 13.7584, with icariin, purwaceng, and pasak bumi added. The microemulsion system was created because it contained a large number of active ingredients. The stability of a microemulsion is further influenced by surfactants (tween 80) and cosurfactants (PEG 400) as emulsifiers, as well as the oil used as a solvent for the active component (bottled oil). The goal of this study was to create a microemulsion that would mix icariin, pasak bumi, and purwaceng substances to improve solubility and synergize pharmacological effects. The formulation is optimized using Simplex Lattice Design (SLD) to produce the optimal formula. The microemulsion formulations of icariin, pasak bumi extract, and purwaceng extract produce optimal microemulsions and enter into good microemulsion susceptibility. They can also increase the aphrodisiac effectiveness when compared to the administration of the single active substance icariin, pasak bumi extract, and purwaceng extract. As a result, this product exhibits microemulsion capabilities, allowing it to minimize dose while increasing effect.
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK DAUN BAKAU HITAM ( Rhizopora mucronata ) Issusilaningtyas, Elisa; Puspo Aji, Ajeng; Fauziah, Anita Ratna
SAINS INDONESIANA Vol. 1 No. 1 (2023): Vol. 1, No. 1 Edisi Februari 2023
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun Bakau hitam (Rhizopora mucronata) merupakan salah satu jenis Bakau hitam yang berpotensi sebagai sumber pengobatan tradisional dan antioksidan alami. Daun tanaman ini mengandung senyawa metabolit sekunder seperti tanin, fenolat, klorofil, karotenoid dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil rendemen dari ekstrak daun Bakau hitam dengan metode perkolasi dan refluks, melakukan uji metabolit sekunder dari hasil ekstraksi dengan masing- masing metode. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni di laboratorium farmasi dengan melakukan penelitian terhadap rendemen hasil ekstraksi dengan variasi metode ekstraksi. Metode ekstrak yang akan digunakan adalah perkolasi dan refluks dengan pelarut yang digunakan adalah metanol. Uji untuk mendeteksi adanya metabolit sekunder pada bakau hitam (Rhizopora muchronata) dilakukan uji fitokimia yaitu uji alkaloid, uji flavonoid, uji tanin, uji saponin, uji steroid dan titerpenoid.
PENGARUH METODE EKSTRAKSI TERHADAP KANDUNGAN METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK DAUN BAKAU HITAM (Rhizopora mucronata) aji, ajeng puspo; Isusilaningtyas, Elisa; Ratna Faoziah, Anita; Ratih Nugraheni, Devi
SAINS INDONESIANA Vol. 1 No. 3 (2023): Vol. 1, No. 3 Edisi Juni 2023
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Daun Bakau hitam (Rhizopora mucronata) merupakan salah satu jenis Bakau hitam yang berpotensi sebagai sumber pengobatan tradisional dan antioksidan alami. Daun tanaman ini mengandung senyawa metabolit sekunder seperti tanin, fenolat, klorofil, karotenoid dan alkaloid. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hasil randemen dari ekstrak daun Bakau hitam dengan metode perkolasi dan refluks, melakukan uji metabolit sekunder dari hasil ekstraksi dengan masing- masing metode. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen murni di laboratorium farmasi dengan melakukan penelitian terhadap rendemen hasil ekstraksi dengan variasi metode ekstraksi. Metode ekstrak yang akan digunakan adalah perkolasi dan refluks dengan pelarut yang digunakan adalah metanol. Uji untuk mendeteksi adanya metabolit sekunder pada bakau hitam (Rhizopora muchronata) dilakukan uji fitokimia yaitu uji alkaloid, uji flavonoid, uji tanin, uji saponin, uji steroid dan titerpenoid.
PENETAPAN KADAR ANTOSIANIN PADA MINUMAN OLAHAN BUNGA TELANG (Clitoria ternatea L.) “SELELANG PLUS INSTAN” DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS aji, ajeng puspo; Issusilaningtyas, Elisa; Wardani, Tri Kusuma; Palupi, Dhies Resty
SAINS INDONESIANA Vol. 2 No. 1 (2024): Edisi Februari 2024
Publisher : Gamma Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Radikal bebas merupakan suatu senyawa yang dapat menyebabkan kerusakan pada komponen sel protein, lipid, dan asam nukleat kerusakan ini dapat menyebabkan stres oksidatif, stres oksidatif yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit degeneratif yaitu penyakit kemunduran fungsi sel tubuh. Antosianin pada bunga telang sebagai antioksidan berperan baik dalam penangkal radikal bebas penyebab stress oksidatif, maka dari itu peneliti tertarik untuk meneliti produk minuman olahan dari bunga telang yang bunga telang itu sendiri berkhasiat salah satunya sebagai antioksidan. Adapun tujuan penelitian ini adalah penetapan kadar antosianin pada minuman olahan bunga telang (Clitoria Ternatea L.) Selelang Plus Instan dengan menggunakan Spektrofotometer UV-VIS dan uji aktifitas antioksidan menggunakan. Metode DPPH dengan didapatkan hasil pada penetapan kadar secara kualitatif HCL dan NaOH positif antosianin. Pada pengujian antosianin total didapatkan hasil sebesar 5,5941 mg/L. Pengujian aktivitas antioksidan bunga telang IC50 sebesar 167158 μ g/mL yang tergolong sangat lemah ≥ 200 ppm jika dibandingkan dengan pembanding larutan standar kuercetin dengan hasil IC50 6,27 μ g/mL yang tergolong sangat kuat ≤ 50 ppm dalam hal ini lama waktu penyimpanan, pemanasan, suhu, pencahayaan, kelembaban sangat mempengaruhi degradasi antosianin sebagai senyawa antioksidan dan mempengaruhi tinggi rendahnya IC50 yang di hasilkan
POTENTIAL ANALYSIS OF HERBAL ACTIVE COMPOUNDS AS IMMUNOTHERAPEUTIC AGENTS AGAINST CLTA-4 RECEPTOR THROUGH IN-SILICO Zetta, Darlene Nabila; Setiyabudi, Lulu; Issusilaningtyas, Elisa; Indratmoko, Septiana; Aji, Ajeng Puspo
Jurnal Farmasi Sains dan Praktis Vol 11 No 1 (January-April 2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/pharmacy.v11i1.9839

Abstract

Immunotherapy is a promising cancer treatment that enhances the body's immune system by targeting immune checkpoint receptors. One of these receptors, CTLA-4, suppresses the activity of T lymphocytes. Several active compounds derived from herbs, including astragaloside IV, flindersine, n-butylidenephthalide, and xanthorrhizol, have demonstrated potential in anticancer immunotherapy. The objective of this study is to investigate the interaction between these active compounds and the CTLA-4 receptor using molecular docking simulation. This experimental research was conducted from January – June 2023 in the pharmaceutical chemistry laboratory at Al-Irsyad Cilacap University with methods including ligand and receptor preparation, blind molecular docking, RMSD validation, and visualization of the structure. Our findings indicate that all four active compounds can interact with the CTLA-4 receptor and inhibit it with bond energies of astragaloside IV -7.3, flindersine -5.7, n-butylidenephthalide -5.0, and xanthorrhizol -4.9, at RMSD 0. However, the interaction does not involve the same amino acid residues as the comparator ligand ipilimumab due to differences in bond area.