Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

EFEKTIFITAS YOGA PRANAYAMA DAN AROMATERAPI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS TIDUR DAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER Widani, Ni Luh; Purnamasari, Ni Nyoman Indah
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (198.13 KB) | DOI: 10.32524/jksp.v3i1.635

Abstract

Cancer is cells that grow uncontrollably and include chronic diseases that cause physiological and psychological problems. The purpose of this research were determine of an effectiveness of yoga pranayama and aromatherapy to improve sleep quality and quality of life for cancer patients. The type of this study is an experimental with non equivalent control group pretest-posttest design, with 126 samples with purposive sample. Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) used to evaluated sleep quality and Quality of Life Questionnaire (QLQ C30) to evaluatde quality if life. The result of this research using sample paired t-test there was a difference in sleep quality and quality of life before and after intervention yoga   and aromatherapy (p 0.00;<0,05);  by using one way ANOVA, there was different between three group and different improvement between intervention and control group (p<0,05  It?s concluded that yoga   and aromatherapy effective improve sleep quality and quality of life to cancer patients and the more effective in aromatherapy. The cancer patients are suggested to take yoga and aromatherapy as a complementary therapy to improve sleep quality and quality of life.
EFEK TERAPI MUSIK & DEEP BREATHING EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI, FREKUENSI NADI, FREKUENSI PERNAPASAN PADA PASIEN KANKER PARU Veranita, Aprillia; Widani, Ni Luh; Susilo, Wilhelmus Hary
Jurnal Mitra Kesehatan Vol 1, No 1 (2017): JMK
Publisher : STIKes Mitra Keluarga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kanker paru adalah pertumbuhan sel yang tidak terkendali pada paru-paru yang sering menimbulkan nyeri dan sesak napas. Manajemen nyeri yang tepat diperlukan untuk menangani respon nyeri.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh terapi musik Deep Breathing Exercise (DBE) terhadap penurunan nyeri, frekuensi nadi dan pernapasan pada pasien kanker paru.  Penelitian ini merupakan studi  quasi experimental pre-post test with control group dengan teknik purposive sampling ,terdiri dari 86 responden kelompok intervensi dan 22 kelompok kontrol di RSUP Persahabatan. Nyeri diukur dengan Numeric Rating Scale (NRS). Analisis yang digunakan adalah  Uji regresi linear berganda, Paired sampel t-test,  Independent t-test. Hasil penelitian menunjukan perbedaan bermakna nilai skala nyeri, frekuensi pernapasan dan nadi  sebelum dan sesudah intervensi terapi musik dan Deep Breathing Exercise (DBE) (p=0,000). Penurunan skala nyeri, frekuensi pernapasan dan nadi kelompok intervensi lebih besar dari pada kelompok kontrol. Penelitian ini merekomendasikan terapi musik DBE sebagai intervensi mandiri keperawatan untuk mengurangi nyeri kanker paru.
EFEKTIFITAS BRIDGING EXERCISE TERHADAP KEKUATAN OTOT DAN KESEIMBANGAN TUBUH PADA PASIEN STROKE (DI RSUD POSO PROVINSI SULAWESI TENGAH) Manitu, Indrawan; Widani, Ni Luh; Aima, Havidz
Jurnal Kesehatan Vol 7 No 2 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Bethesda Yakkum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35913/jk.v7i2.160

Abstract

Latar Belakang: Stroke adalah kondisi gangguan peredaran darah di otak yang mengakibatkan perubahan fungsi otak. WHO menyebutkan 15 juta orang menderita stroke diseluruh dunia setiap tahun. Stroke berdampak pada penurunan kekuatan otot dan keseimbangan tubuh.penanganan yang baik dapat mencegah komplikasi, meningkatkan kemampuan pasiendalam aktivitas sehari-hari, dan kualitas hidup pasien. Tujuan: untuk mengetahui efektifitas Bridging Exercise terhadap kekuatan otot dan keseimbangan tubuh pada pasien stroke di RSUD Poso Provinsi Sulawesi Tengah. Metode: penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental design dengan randomized pretest-posttest control group. Jumlah sampel 90 responden (67 responden kelompok intervensi Bridging Exercise, dan 23 responden kelompok kontrol). Uji Two independent sample test menunjukan ada perbedaan kekuatan otot (p=0,043) dan keseimbangan tubuh (p=0,000) antara kelompok intervensi dan kontrol. Hasil: hasil regresi linear berganda menunjukan ada pengaruh Bridging Exercise terhadap perubahan kekuatan otot (p=0,024) dan ada pengaruh Bridging Exercise terhadap keseimbangan tubuh (p=0,000). Jika dilihat dari persamaan matematis intervensi Bridging Exercise memberikan pengaruh sebesar 1,317 kali terhadap keseimbangan tubuh. Kesimpulan: bahwa latihan Bridging Exercise berpengaruh terhadap kekuatan otot dan keseimbangan tubuh. Saran: penelitian ini merekomendasikan agar intervensi Bridging Exercise sebagai dasar pertimbangan untuk terapi alternatif pasien stroke. Kata kunci : Bridging Exercise, kekuatan otot, keseimbangan tubuh
Latihan Fleksibilitas terhadap Kelelahan dan Tekanan Darah pada Pasien Hemodialisis: Kajian Literatur [FLEXIBILITY EXERCISE ON DECREASED FATIGUE AND BLOOD PRESSURE IN CHRONIC KIDNEY FAILURE PATIENTS UNDERGOING HEMODIALYSIS: LITERATURE REVIEW] Nainggolan, Marischa Wanti Esterlise; Widani, Ni Luh
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol 12, No 1 (2024): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v12i1.7868

Abstract

Chronic kidney failure is a noncommunicable disease that has a rising incidence rate annually. This disease poses a worldwide challenge due to the intricacy of its treatment. This condition can progress in stages 1–5. Patients in Stage 5 need to receive either hemodialysis or kidney transplants. Hemodialysis has the potential to impact the patient's level of weariness and blood pressure. The purpose of the literature review is to examine the impact of intradialytic flexibility training on fatigue and blood pressure. This activity is a non-pharmacological technique that enhances patient weariness and blood pressure. The research methodology employs literature evaluation utilizing three databases: Google Scholar, PubMed, and ResearchGate. The process of selecting publications followed the PRISMA protocol standards for identification, screening, and determining eligibility. As a result, a total of 11 papers were analyzed. The inclusion criteria for this study were as follows: respondents who were undergoing hemodialysis, a sample size of more than 20 respondents, a quantitative research design, full text articles available in both Indonesian and English, and a maximum year of article publication above 2014. Scientists gathered and examined published articles regarding the advantages of flexibility exercise on fatigue and blood pressure in individuals undergoing hemodialysis. Various studies in the literature review yield inconsistent results, nevertheless, a significant number of researchers demonstrate that therapies involving flexibility training can have an impact on fatigue and blood pressure. In conclusion, flexibility training enhances fatigue and blood pressure in hemodialysis patients by reducing peripheral vascular resistance, hence minimizing blood vessel rigidity and weariness resulting from insufficient physical activity during blood cleansing.BAHASA INDONESIA Gagal ginjal kronis merupakan penyakit tidak menular yang angka kejadiannya meningkat setiap tahun. Penyakit ini merupakan masalah global karena kompleksnya pengobatan. Penyakit ini dapat memburuk dari stadium 1-5.Stadium 5 pasien harus menjalani hemodialisis atau transplantasi ginjal . Hemodialisis dapat mempengaruhi kelelahan dan tekanan darah pasien.Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh latihan flexibility intradialyticterhadap kelelahan dan tekanan darah. Latihanini merupakan intervensi non farmakologis yang memperbaiki kelelahan dan tekanan darah pasien.Metode penelitian inimenggunakan literaturereview dengan menggunakan 3 database yaitu Google Scholar, Pubmed dan ResearchGate. Penyeleksian artikel menggunakan panduan protokol(PRISMA) dari identification, screening, eligibility dan menghasilkan 11 artikel yang dianalisa. Kriteria inklusi yaitu responden menjalani hemodialisis dengan jumlah sampel lebih dari 20 responden,desain penelitian kuantitatif, fulltext bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris,maksimal tahun terbit artikel tahun 2014 -2024. Peneliti mengumpulkan dan menganalisis artikel yang telah terbit tentang manfaatlatihan flexibilityterhadap kelelahan dan tekanan darah pada pasien hemodialisis. Hasil dari literaturereview bervariasi namun banyak peneliti menunjukkan bahwa intervensi latihan flexibilitydapat berpengaruh terhadap kelelahan dan tekanan darah.Kesimpulannya latihan flexibilitymenurunkan kelelahan dan tekanan darah pasien hemodialisis akibat resistensi pembuluh darah perifer sehingga mencegah kekakuan pembuluh darah serta kelelahan karena kurangnya aktivitas fisik saat cuci darah.
Pengalaman Pertama Menjalani Hemodialisa Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Kristianti, Jesi; Widani, Ni Luh; Anggreaini, Lina Dewi
Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Vol 10 No 03 (2020): Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia Edisi September 2020
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.767 KB) | DOI: 10.33221/jiiki.v10i03.619

Abstract

Abstrak Pendahuluan: Hemodialisa adalah terapi yang digunakan untuk mengeluarkan cairan dan sisa metabolisme tubuh pada gagal ginjal kronis yang harus dilakukan seumur hidupnya. Pengalaman pertama akan mempengaruhi keberlanjutan terapi. Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman pertama menjalani hemodialisa pada pasien gagal ginjal kronik. Metode: Jenis penelitian ini adalah kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi deskriptif, jumlah partisipan 7 pasien yang dipilih menggunakan teknik purpose sampling. Analisis yang digunakan adalah analisis Collaizi. Hasil: Hasil penelitian menghasilkan empat tema yaitu (1) Respon dan adaptasi menjalani hemodialisa (2) Alasan menjalani Hemodialisa, (3) Rintangan yang dijalani saat Hemodialisa, (4) harapan dan motivasi. Kesimpulan: Pengalaman pertama yang dirasakan informan dalam menjalani hemodialisa meliputi dunia seperti mau kiamat dan takut dengan respon menjalani hemodialisa secara rutin.
Efektivitas Terapi Musik terhadap Perubahan Kecemasan pada Pasien Gagal Ginjal Kronik dengan Hemodialisis di RS Swasta X dan Y di Bekasi Timur Simanjuntak, Betty; Widani, Ni Luh; Sidibyo, Supardi
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan: Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i2.1722

Abstract

Gagal ginjal kronik menjadi salah satu penyakit yang menjadi perhatian dari tahun ke tahun dan menjadi penyebab kematian ke 4 didunia. Gagal ginjal kronik akan ditangani dengan hemodialisis dan pengobatannya seumur hidup. Tindakan hemodialisis berdampak pada fisik juga psikologis yaitu munculnya kecemasan sebelum dilakukan hemodialisis. Salah satu intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kecemasan yaitu dengan terapi musik relaksasi alam. Oleh sebab itu penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh terapi musik terhadap kecemasan pasien selama hemodialisis. Disain penelitian Quasi experiment dengan case control, menggunakan responden sebanyak 31 orang untuk kelompok intervensi dan 36 orang untuk kelompok kontrol. Hasil analisis univariat menunjukkan mayoritas usia responden lansia akhir (44,8%), jenis kelamin laki laki (53,7%), lama hemodialisis > 6 bulan (74,6%), pendidikan SMP (40,3%) dan kecemasan  pretest kecemasan sedang (77,6 %) dan kecemasan posttest kecemasan ringan (49,3%). Hasil uji statistik didapatkan bahwa terapi music relaksasi alam efektif menurunkan kecemasan dengan p value 0,000 (Pvalue < 0,05). Oleh sebab itu dapat disimpulkan bahwa terapi musik relaksasi alam dapat dengan signifikan menurunkan kecemasan pada pasien gagal ginjal kronik dengan hemodialisis, sehingga penerapan terapi musik relaksasi alam dapat diterapkan sebagai intervensi keperawatan yang dapat dilakukan melalui sarana dan prasarana di Rumah sakit khususnya ruangan hemodialisis.
Pengaruh Pemberian Edukasi Menggunakan Video dengan Self Stigma dan Kepatuhan Minum Arv Pada ODHA di Klinik VCT Marjorie Tameon, Simson Fermande; Widani, Ni Luh; Susilo , Wilhelmus Hary
Jurnal Ners Vol. 9 No. 1 (2025): JANUARI 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v9i1.31236

Abstract

HIV weakens the immune system. ARV medication is effective if taken consistently, but non-adherence can lead to virus resistance and high transmission risk. This study aims to analyze the impact of video education on self-stigma and ARV medication adherence among people living with HIV (PLHIV). Using a quasi-experimental design with a pre-test and post-test control group, the study involved 68 respondents (34 intervention, 34 control) selected through purposive sampling at the Marjorie VCT Clinic from July to August 2023. The intervention consisted of a 4-week educational video. Most respondents were aged 36-45 years (47.1%), female (52.9%), had secondary education (60.3%), were employed (57.4%), and had been on treatment for 1-5 years (55.9%). The intervention group showed increased adherence and reduced self-stigma. The Wilcoxon test indicated significant differences in adherence and self-stigma after the intervention, with p-values of 0.000 (<0.05). The Mann-Whitney test revealed significant differences between the intervention and control groups in medication adherence and self-stigma, with p-values of 0.007 and 0.023. The Ordinal Logistic Regression test showed no significant effect of age, gender, and education on medication adherence and self-stigma, with p-values of 0.042 and 0.998. The educational video contributed 34.1% to medication adherence and 34.3% to self-stigma reduction. This study recommends using educational videos as an intervention by nurses to enhance medication adherence and reduce self-stigma.
Latihan Fleksibilitas terhadap Kelelahan dan Tekanan Darah pada Pasien Hemodialisis: Kajian Literatur [FLEXIBILITY EXERCISE ON DECREASED FATIGUE AND BLOOD PRESSURE IN CHRONIC KIDNEY FAILURE PATIENTS UNDERGOING HEMODIALYSIS: LITERATURE REVIEW] Nainggolan, Marischa Wanti Esterlise; Widani, Ni Luh
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol. 12 No. 1 (2024): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v12i1.7868

Abstract

Chronic kidney failure is a noncommunicable disease that has a rising incidence rate annually. This disease poses a worldwide challenge due to the intricacy of its treatment. This condition can progress in stages 1-5. Patients in Stage 5 need to receive either hemodialysis or kidney transplants. Hemodialysis has the potential to impact the patient's level of weariness and blood pressure. The purpose of the literature review is to examine the impact of intradialytic flexibility training on fatigue and blood pressure. This activity is a non-pharmacological technique that enhances patient weariness and blood pressure. The research methodology employs literature evaluation utilizing three databases: Google Scholar, PubMed, and ResearchGate. The process of selecting publications followed the PRISMA protocol standards for identification, screening, and determining eligibility. As a result, a total of 11 papers were analyzed. The inclusion criteria for this study were as follows: respondents who were undergoing hemodialysis, a sample size of more than 20 respondents, a quantitative research design, full text articles available in both Indonesian and English, and a maximum year of article publication above 2014. Scientists gathered and examined published articles regarding the advantages of flexibility exercise on fatigue and blood pressure in individuals undergoing hemodialysis. Various studies in the literature review yield inconsistent results, nevertheless, a significant number of researchers demonstrate that therapies involving flexibility training can have an impact on fatigue and blood pressure. In conclusion, flexibility training enhances fatigue and blood pressure in hemodialysis patients by reducing peripheral vascular resistance, hence minimizing blood vessel rigidity and weariness resulting from insufficient physical activity during blood cleansing.BAHASA INDONESIA Gagal ginjal kronis merupakan penyakit tidak menular yang angka kejadiannya meningkat setiap tahun. Penyakit ini merupakan masalah global karena kompleksnya pengobatan. Penyakit ini dapat memburuk dari stadium 1-5.Stadium 5 pasien harus menjalani hemodialisis atau transplantasi ginjal . Hemodialisis dapat mempengaruhi kelelahan dan tekanan darah pasien.Tujuan penelitian ini untuk menganalisa pengaruh latihan flexibility intradialyticterhadap kelelahan dan tekanan darah. Latihanini merupakan intervensi non farmakologis yang memperbaiki kelelahan dan tekanan darah pasien.Metode penelitian inimenggunakan literaturereview dengan menggunakan 3 database yaitu Google Scholar, Pubmed dan ResearchGate. Penyeleksian artikel menggunakan panduan protokol(PRISMA) dari identification, screening, eligibility dan menghasilkan 11 artikel yang dianalisa. Kriteria inklusi yaitu responden menjalani hemodialisis dengan jumlah sampel lebih dari 20 responden,desain penelitian kuantitatif, fulltext bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris,maksimal tahun terbit artikel tahun 2014 -2024. Peneliti mengumpulkan dan menganalisis artikel yang telah terbit tentang manfaatlatihan flexibilityterhadap kelelahan dan tekanan darah pada pasien hemodialisis. Hasil dari literaturereview bervariasi namun banyak peneliti menunjukkan bahwa intervensi latihan flexibilitydapat berpengaruh terhadap kelelahan dan tekanan darah.Kesimpulannya latihan flexibilitymenurunkan kelelahan dan tekanan darah pasien hemodialisis akibat resistensi pembuluh darah perifer sehingga mencegah kekakuan pembuluh darah serta kelelahan karena kurangnya aktivitas fisik saat cuci darah.
HUBUNGAN RESPONSE TIME PERAWAT DENGAN TINGKAT KEBERHASILAN PENANGANAN PASIEN EMERGENCY DI IGD RS X Musthofa, Bintang Bisri; Widani, Ni Luh; Sulistyowati, Budi
Jurnal Ilmiah Keperawatan Vol 4 No 1 (2021): JURNAL MUTIARA NERS
Publisher : Program Studi Ners UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51544/jmn.v4i1.1265

Abstract

Response time merupakan kecepatan dalam penanganan pasien, dihitung sejak pasien datang sampai dilakukan penanganan. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan penanganan pasien adalah responsetime. Penelitianbertujuan untuk mengetahui hubungan responsetimeperawat dengan tingkat keberhasilan penanganan pasien emergencydi IGD RS X. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, desain deskriptif korelatif. Pengumpulan data melalui observasi sejak pasien datang sampai dengan keputusan perawatan (going to), pada 13 Desember 2019-3 Januari 2020. Sampel sebanyak 321 Responden, diambil dengan purposive sampling. Hasil analisis univariat didapatkan mayoritas pasien usia dewasa 57,9%, jenis kelamin perempuan 54,5%, tingkat kegawatan pasien prioritas 2 94,7%, responsetime perawat sesuai 99,4%, tingkat keberhasilan penanganan pasien berhasil 99,4%. Hasil Analisis Kendall;s Tau b didapatkan secara statistik tidak ada hubungan bermakna antara responsetime perawat dengan tingkat keberhasilan penanganan pasien emergencydengan p-value 0,314 (>0,05). Kesimpulan : keberhasilan penanganan pasien tidak hanya dipengaruhi oleh reponsetime saja namun juga oleh beberapa faktor seperti kompleksitas penyakit pasien, penanganan pasien pre-hospital. Saran untuk peneliti selanjutnya dapat meneliti kompleksitas diagnosis medis pasien beserta responsetime-nya dan dihubungkan dengan tingkat keberhasilan penanganan pasien
THE EFFECT OF FLEXIBILITY EXERCISE ON FATIGUE SCORE AND BLOOD PRESSURE IN HEMODIALYSIS PATIENTS AT HOSPITAL X, SERANG DISTRICT Esterlise Nainggolan, Marischa Wanti; Widani, Ni Luh; Supardi, Sudibyo
Nursing Current: Jurnal Keperawatan Vol. 13 No. 1 (2025): June
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/nc.v13i1.9497

Abstract

Chronic kidney failure is becoming increasingly common and rising annually. Patients in stage five require hemodialysis or kidney transplantation due to the risk of blood pressure instability and fatigue. This study aimed to analyze the effect of flexibility exercise on reducing fatigue scores and blood pressure in hemodialysis patients at "X" Hospital, Serang Regency. A quasi-experimental pretest-posttest design was conducted from August to September 2024, involving 28 participants in the intervention group and 28 in the control group. The participants were selected using purposive sampling to ensure they met specific inclusion criteria relevant to the study. The intervention lasted for four weeks, utilizing the Fatigue Severity Scale (FSS) questionnaire and blood pressure measurements as research instruments. At baseline, most participants in both groups had severe fatigue (intervention: 85.7%; control: 92.9%) and hypertension (systolic: severe in 78.6% vs. 82.1%; diastolic: mild in 100% vs. 96.4%). Post-intervention, the exercise group showed significant reductions in fatigue (p=0.001) and systolic blood pressure (p=0.001), but not in diastolic blood pressure (p=0.599). The control group showeed no significant changes (fatigue: p=0.117; systolic: p=0.085; diastolic: p=0.225). Logistic regression indicated that flexibility exercise, occupation, and dialysis duration significantly influenced reductions in fatigue and systolic pressure (p<0.05), while gender and education did not (p>0.05). The intervention reduced fatigue by 71% (OR: 9.954; p=0.016) and systolic hypertension likelihood by 4-fold (p=0.003) compared to controls. The flexibility exercise intervention resulted in a 71% reduction in fatigue (OR = 9.954; p = 0.016) and significantly increased the likelihood of systolic blood pressure improvement by a factor of four compared to the control group (OR = 4.012; p = 0.003). Flexibility exercise is thus effective in reducing fatigue and blood pressure in hemodialysis patients. Further research is recommended to investigate external factors, such as social support, psychological conditions, and lifestyle influences to better understand the health outcomes of hemodialysis patients.