Claim Missing Document
Check
Articles

Cryotherapy Dan Intensitas Nyeri Pada Injeksi Intrakutan Evelin Malinti; Febri A Nabuasa
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.939 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.380

Abstract

CRYOTHERAPY DAN INTENSITAS NYERI PADA INJEKSI INTRAKUTAN Abstrak Cryotherapy merupakan aplikasi terapi suhu rendah atau dingin yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti mengurangi pembengkakan pada trauma, peradangan dan mengurangi nyeri. Cryotherapy juga telah digunakan untuk menangani nyeri pada prosedur penyuntikan seperti penyuntikan subkutan dan intravena. Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi perbedaan efek dari cryotherapy kering dan basah pada intensitas nyeri injeksi intrakutan. Metode: yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi ekperimen dengan post-test design. Pemilihan sample menggunakan teknik purposive sampling untuk memperoleh total 54 responden yang dibagi kedalam dua kelompok. Penelitian ini membandingkan intensitas nyeri kedua kelompok menggunakan numerical pain rating scale. Masing-masing kelompok mendapatkan aplikasi cryotherapy pada area penyuntikan selama 5 menit sebelum dilakukan injeksi intrakutan. Kelompok I diberikan aplikasi cryotherapy dalam bentuk es batu dalam plastik es yang dibungkus kantong kain. Kelompok II diberikan aplikasi washlap yang telah dicelupkan dalam air es. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata intensitas nyeri pada kelompok I berada pada kategori nyeri sedang, dan kelompok II berada pada kategori nyeri berat terkontrol. Uji t-independen menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada intensitas nyeri diantara kedua kelompok (p<0.05). Dengan demikian aplikasi cryotherapy dengan es batu selama 5 menit lebih efektif mengurangi intensitas nyeri pada injeksi intrakutan. Aplikasi cryotherapy dapat dilakukan untuk mengurangi nyeri pada injeksi intrakutan. CRYOTHERAPY AND PAIN INTENSITY ON INTRACUTANEOUS INJECTION Abstract Cryotherapy is an application of low or cold temperature therapy that is used for various purposes such as reducing swelling in trauma, inflammation and reducing pain. Cryotherapy has also been used to treat pain in injection procedures such as subcutaneous and intravenous injections. In particular, this study aimed to evaluate the differences in the effects of dry and wet cryotherapy on the pain intensity of intracutaneous injection. The method used in this study is quasi experiment with post-test design. The sample selection uses a purposive sampling technique to obtain a total of 54 respondents divided into two groups. This study compared the intensity of pain between the two groups using the numerical pain rating scale. Each group received an application of cryotherapy in the injection area for 5 minutes before intracutaneous injection. Group I was given the application of cryotherapy in the form of ice cubes in ice plastic wrapped in a cloth bag. Group II was given the washlap application which had been dipped in ice water. The results showed that the average pain intensity in group I was in the moderate pain category, and group II was in the category of heavily controlled pain. Independent t-test showed that there were significant differences in pain intensity between the two groups (p <0.05). Thus the application of cryotherapy with ice cube for 5 minutes is more effective in reducing pain intensity in intracutaneous injection. The application of cryotherapy can be done to reduce pain in intracutaneous injection.
GAMBARAN GAYA HIDUP PENDERITA HIPERTENSI DI PUSKESMAS BUA TALLULOLO TORAJA UTARA PADA MASA PANDEMI Mada Pasalli Saludung; Evelin Malinti
Klabat Journal of Nursing Vol 3 No 1 (2021): I am your Nurse
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v3i1.526

Abstract

Upaya pencegahan covid-19 berhubungan dengan perubahan gaya hidup masyarakat baik yang sehat maupun yang menderita komorbid. Hipertensi diketahui menjadi salah satu komorbid yang rentan dan berhubungan dengan keparahan gejala yang dialami oleh penderita covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan gaya hidup penderita hipertensi di Puskesmas Bua Tallulolo Toraja Utara. Metode penelitian ini adalah cross-sectional menggunakan teknik pengumpulan sampel yaitu purposive sampling dengan 286 responden. Hasil penelitian menunjukkan kepatuhan untuk selalu mencuci tangan sebanyak 228 orang (79.7%), selalu menggunakan masker sebanyak 239 orang (83.6%), selalu berjemur sebanyak 86 orang (30.1%), selalu mengonsumsi sayur dan buah 158 orang (55.2%), jarang mengonsumsi suplemen sebanyak 100 orang (35.0%), rendah paparan asap rokok sebanyak 215 orang (75.2%), cukup aktivitas sebanyak 142 orang (49.7%), kebiasaan makan dan minum yang baik sebanyak 114 orang (39.9%), dan tidak mengalami stress sebanyak 94 orang (32.9%). Gaya Hidup sehat lebih sering dilakukan oleh responden perempuan dan responden pada kelompok usia 36-65 tahun. Pada umumnya penderita hipertensi di Puskesmas Bua Tallulolo memiliki gaya hidup yang sehat dan mematuhi protocol kesehatan. Penelitian dimasa depan diharapkan dapat menggali faktor-faktor yang mempengaruhi gaya hidup penderita hipertensi.
Fenomena Merokok Pada Anak Usia Remaja: Studi Kualitatif Yunus Elon; Evelin Malinti
Klabat Journal of Nursing Vol 1 No 1 (2019): Klabat Journal of Nursing
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (351.957 KB) | DOI: 10.37771/kjn.v1i1.385

Abstract

Abstrak Merokok dikalangan remaja merupakan salah satu fenomena yang cukup memprihatinkan. Peringatan bahaya merokok yang terdapat pada bungkus rokok tidak memberikan pengaruh yang signifikan dalam mengurangi jumlah perokok dan bahkan sebaliknya jumlah perokok terus meningkat. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: untuk mendeskripsikan gambaran merokok pada anak usia remaja. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tehnik accidental sampling. Informan yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 10 orang pelajar SMP yang berdomisili di kecamatan Parongpong. Hasil penelitian menunjukkan fenomena merokok pada anak usia remaja antar lain: alasan remaja merokok; coba-coba, sahabat, orang tua, iseng-iseng dan ketagihan. Hal-hal yang dirasakan saat pertama kali merokok antara lain; pahit, batuk, ketagihan/kecanduan, kebiasaan, keterusan, pusing, tidak enak, nyesel dan tenggorokan kering. Pandangan informan tentang seseorang yang merokok antara lain: macho/keren, gaul, percaya diri, dan jelek. Respon orang tua, guru dan teman saat informan merokok yaitu: marah, melarang, dihukum, ngajakin. Waktu yang biasa digunakan oleh informan untuk merokok: saat berkumpul bersama teman, sehabis makan dan cuaca dingin. Tanggapan tentang merokok saat ini; dinikmati dan enak. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan referensi untuk melakukan penelitian tentang status merokok dalam hubungan dengan kualitas hidup di kalangan remaja. Kata kunci: Fenomena, Merokok; Remaja;
HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI KOPI DAN MEROKOK DENGAN TEKANAN DARAH LAKI-LAKI DEWASA Steven Hezkia Tri Kurnia; Evelin Malinti
NUTRIX Vol 4 No 1 (2020): Volume 4, Issue 1, 2020
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol4.Iss1.420

Abstract

High blood pressure is one of the causes of mortality in Indonesia. Many Indonesians are smoker and has a coffee consumtion habit. The purpose of this study was to determine the relationship between smoking habits and coffee consumption on blood pressure of adult men in Kampung Mokla, West Bandung Regency. The method used in this study is a cross sectional method with a non-probability sample collection technique, namely convenience sampling. A total of 62 respondents participated in this study. More than half of respondents have the habit of smoking and consuming coffee. Most respondents are moderate smokers in terms of the number of cigarettes consumed per day. The type of filter cigarette consumed more than the type of clove cigarrete. The duration of smoking> 20 years has the highest number of respondents. Based on the level of coffee consumption most respondents classified as having a low and moderate consumption level. Whereas the duration of coffee drinking wa >10 years. About ¾ of respondents experienced an increase in blood pressure and even hypertension. Chi square test showed that there was a significant relationship between the number of cigarettes per day and the length of time drinking coffee with systolic blood pressure (p <.05). Increased blood pressure can be influenced by various factors, so that further research on risk factors in patients with hypertension with a larger sample size needs to be done. Keywords: blood pressure, coffee consumption, smoking habits Tekanan darah merupakan tekanan yang dihasilkan pada saat darah mengeluarkan tenaga untuk melawan dinding pembuluh darah arteri. Tekanan darah tinggi (Hipertensi) merupakan salah satu yang menyebabkan kematian cukup tinggi di Indonesia. Masyarakat Indonesia banyak yang merokok dan mengkonsumsi kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dan konsumsi kopi terhadap tekanan darah laki-laki dewasa di Kampung Mokla Kabupaten Bandung Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cross sectional dengan teknik pengumpulan sampel non-probability yaitu convenience sampling. Sejumlah 62 responden yang ikut serta dalam penelitian ini. Responden memiliki karakteristik perokok ringan, sedang dan berat, dan konsumsi kopi tingkat rendah, moderat dan tinggi. Responden memiliki rata-rata tekanan darah sistolik dan diastolik yang termasuk dalam kategori hipertensi tahap I. Hubungan antara kebiasaan konsumsi kopi dan merokok dengan tekanan darah pada laki-laki dewasa dianalisis dengan menggunakan analisis chi square, dan didapati tidak terdapat hubungan signifikan (p>.05). Terdapat hubungan signifikan antara jumlah rokok perhari dan lamanya minum kopi dengan tekanan darah sistolik (p<.05). Peningkatan tekanan darah dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga penelitian lebih lanjut tentang faktor-faktor resiko pada penderita hipertensi dengan jumlah sampel yang lebih besar perlu dilakukan. Kata kunci: Konsumsi Kopi, Merokok, Tekanan darah
HUBUNGAN SHIFT KERJA DENGAN KELELAHAN KERJA PADA PERAWAT DI BANGSAL RAWAT INAP RUMAH SAKIT ADVENT BANDAR LAMPUNG Nursehan Br Ginting; Evelin Malinti
NUTRIX Vol 5 No 1 (2021): Volume 5, Issue 1, 2021
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.Vol5.Iss1.535

Abstract

Introduction: The hospital ia a health service that operates for 1x24 hours and provides inpatient care for 3 shifts. The workload of nurses is quite high so that the level of nurse fatigue is different for each shift. Objective:To determine the relationship between work shifts and work fatigue of nurses in the inpatient ward of the Bandar Lampung Adventist Hospital. Method: The research method is a descriptive correlation with a cross sectional study approach and the sample is taken using a purposive sampling technique. Collecting data using a work fatigue questionnaire given to inpatient nurses and analyzed with the Chi-Square test. Results: From each shift, the highest number of nurses was found, namely 43 nurses who were not tired. The statistical results show that the value of p=0,683 or p>0,05 means that there is no significant relationship between work shifts and fatigue. Recommendation: The next researcher should compare the level of fatigue across various departments and consider several variales such as age, sex, and marital status. Implication: The existence of this research is expected that the level of fatigue of nurses can be known, as well as a reference for management to pay attention to the fatigue level of nurses. Keywords: Work fatigue, shift work Pendahuluan: Rumah sakit merupakan pelayanan kesehatan yang beroperasi selama 1x24 jam dan menyediakan perawatan rawat inap selama 3 shift. Beban kerja perawat cukup tinggi sehingga tingkat kelelahan perawat berbeda-beda setiap shifnya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan antara shift kerja dengan kelelahan kerja perawat di bangsal rawat inap Rumah Sakit Advent Bandar Lampung. Metode: Metode penelitian ialah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional study dan pengambilam sampel menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kelelahan kerja yang diberikan kepada perawat rawat inap dan di analisa dengan Chi-Square test Hasil: Hasil uji Analisa statistik didapati nilai p=0,683 atau p>0,05 berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara shift kerja dengan kelelahan. Rekomendasi: Peneliti selanjutnya sebaiknya membandingkan tingkat kelelahan dari berbagai departemen dan perhatikan modiabel variabel seperti usia, jenis kelamin dan status menikah. Implikasi: Adanya penelitian ini diharapkan tingkat kelelahan perawat dapat diketahui, juga menjadi acuan pihak management tetap memperhatikan tingkat kelelahan perawat. Kata Kunci: Kelelahan kerja, shift kerja
HUBUNGAN JENIS MAKANAN DAN TEKANAN DARAH WANITA DEWASA HIPERTENSI Rolly Kristiani Batmaro; Florida Hondo; Evelin Malinti
NUTRIX Vol 3 No 2 (2019): Volume 3, Issue 2, 2019
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (380.681 KB) | DOI: 10.37771/nj.Vol3.Iss2.403

Abstract

Hypertension is still a burden on health throughout the world. West Java is the second province with the highest number of people with hypertension in Indonesia. Food intake factors have an influence on blood pressure of hypertension patients. This study was conducted to determine the relationship between type of food and blood pressure in hypertensive adult women. The study was conducted using a cross-sectional approach with a descriptive correlation method. Participants who participated were 115 hypertensive adult women in the working area of ​​the Parongpong CHC. The instrument utilized in this study was the semi-quantitative food frequency and the aneroid spigmomanometer. There was no significant relationship between the types of foods that prevent hypertension to systolic and diastolic blood pressure (p> 0.05). There was a significant relationship between the types of foods that trigger hypertension and systolic blood (p <0.05). There was no significant relationship between the types of foods that trigger hypertension and diastolic blood pressure (p> 0.05). Future study can evaluate the portion and meal time of respondents. Keywords: Hypertension; Blood Pressure; Nutrition; Types of Food. Abstrak Hipertensi hingga saat ini masih menjadi beban kesehatan di seluruh. Jawa Barat merupakan provinsi kedua dengan jumlah penderita hipertensi tertinggi di Indonesia. Faktor asupan makanan memiliki pengaruh terhadap tekanan darah penderita hipertensi. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan jenis makanan dan tekanan darah wanita dewasa hipertensi. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan cross-sectional dengan metode deskriptif korelasi. Responden yang berpartisipasi adalah 115 wanita dewasa hipertensi di wilayah kerja Puskesmas Parongpong. Instrumen yang digunakan kuesioner semiquantitative food frequency dan tensimeter aneroid. Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis makanan pencegah hipertensi dan tekanan darah sistolik dan diastolik (p > 0.05). Ada hubungan yang signifikan antara jenis makanan pemicu hipertensi dan tekanan darah sistolik (p < 0.05). Tidak ada hubungan yang signifikan antara jenis makanan pemicu hipertensi dan tekanan darah diastolik p > 0.05). Penelitian lebih lanjut dapat mengevaluasi porsi dan jadwal makan respoden. Kata Kunci: Hipertensi; Jenis Makanan; Nutrisi; Tekanan Darah
Pemahaman KIPI melalui Penyuluhan tentang Manajemen KIPI pada Mahasiswa Universitas Advent Indonesia Imanuel Sri Mei Wulandari; Monalisa Sitompul; Masta Haro; Evelin Malinti
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 5, No 11 (2022): Volume 5 No 11 November 2022
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v5i11.7456

Abstract

ABSTRAK Covid-19 merupakan penyakit saluran pernafasana yang mudah menular melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Usaha yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi Pandemik Covid-19, salah satunya dengan pemberian vaksin kepada penduduk Indonesia yang berusia 6 tahun ke atas. Bahkan saat ini telah dilaksanakan vaksin dosis 3 yang merupakan boster bagi masyarakat dengan usia lebih dari 18 tahun. Banyak laporan yang menyebutkan adanya masalah yang terjadi paska mendapatkan vaksin atau yang sering disebut dengan Kejadian Ikutan Paska Imunisasi (KIPI), hal ini membuat masyarakat cenderung ragu untuk mengikuti program pemerintah. Tujuan penyuluhan Kesehatan yang dilakukan untuk mengetahui pemahaman penanganan KIPI pada mahasiswa Universitas Advent Indonesia. Metode yang digunakan adalah ceramah dengan media power point dan leaflet yang dibagikan pada peserta penyuluhan. Hasil yang didapatkan melalui pos tes adalah pemahaman mahasiswa mengenaia penanganan KIPI 76% memiliki hasil pemahaman yang baik, dan 24% dengan pemahaman sedang. Hal ini menujukan penyuluhan yang diberikan efektif dengan tingkat pemahaman yang baik. Kata Kunci: Booster Vaksinasi, Covid-19, Kejadian Ikutan Paska Imunisasi. ABSTRACT Covid-19 is a respiratory disease that is easily transmitted through the air and direct contact with sufferers. Efforts made by the government to overcome the Covid-19 pandemic, one of which is by providing vaccines to Indonesian residents aged 6 years and over. Even now, dose 3 vaccine has been implemented which is a booster for people over 18 years of age. Many reports mention that there are problems that occur after getting the vaccine or what is often referred to as Post-Immunization Adverse Events (KIPI), this makes people tend to hesitate to participate in government programs. The purpose of health education is to find out the understanding of handling AEFI in Indonesian Adventist University students. The method used is a lecture using power point media and leaflets which are distributed to the counseling participants. The results obtained through the post-test were students' understanding of the handling of AEFI, 76% had good understanding, and 24% had moderate understanding. This shows that the counseling provided is effective with a good level of understanding. Keywords: Covid-19, Post-Immunization Follow-Up Events (AEFI), Vaccinations
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Swamedikasi Maag Pada Mahasiswa Universitas Advent Indonesia Jesyco Barbara P. Roring; Evelin Malinti
Journals of Ners Community Vol 13 No 4 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i4.2052

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya yang dilakukan suatu individu untuk mengobati penyakit ringan secara mandiri menggunakan obat-obatan yang ada tanpa resep dokter. Tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis merupakan syarat-syarat yang harus diketahui setiap individu dalam melakukan swamedikasi. Salah satu penyakit ringan yang dapat diatasi dengan penerapan swamedikasi adalah gastritis atau yang biasa disebut dengan maag. Maag merupakan penyakit umum yang sering di derita karena tidak teraturnya pola makan, kebiasaan merokok, dan minum kopi sehingga asam lambung meningkat dan dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya hubungan pengetahuan yang akan mempengaruhi sikap dalam melakukan swamedikasi maag. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan responden berjumlah 111 responden dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji spearman’s rho dengan sig 2 tailed = 0.718, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap swamedikasi maag pada mahasiswa Universitas Advent Indonesia
Hubungan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Mahasiswa dalam Penggunaan Masker yang Benar Yunus Elon; Evelin Malinti; Reagen Mandias
JURNAL KEPERAWATAN RAFLESIA Vol 4 No 1 (2022): Jurnal Keperawatan Raflesia, Prodi Keperawatan Curup, Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.125 KB) | DOI: 10.33088/jkr.v4i1.742

Abstract

Wearing masks is one of the important protocols in protecting yourself and others from the risk of transmitting COVID-19. This study aimed to evaluate the relationship between knowledge, attitude, and action. Students in using masks correctly. This research is quantitative research with a correlational approach. A total of 120 students at Adventist University Bandung, were selected using a non-probability sampling technique. Validity and reliability tests were carried out before distributing the questionnaire through the Google Form platform, with a cronbach alpha value of 0.602. This research has received an ethical certificate with the number 018/EKS-SU/II/21. The results of the univariate analysis showed that 90.0% of respondents had good knowledge, 97.5% had good attitudes and 73.3% had good actions. Bivariate analysis showed a significant and positive relationship between knowledge and attitudes r=.373 p-value=.000, there was also a significant and positive relationship between knowledge and action r=.049 p-value =.000. The conclusion of this study, the level of knowledge is positively and significantly correlated with attitudes and actions in using masks. The better the knowledge, the better the attitudes and actions.
Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Persen Lemak Tubuh dan Lemak Visceral Pada Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Marvelynne Naulia Angela Limbong; Evelin Malinti
NUTRIX Vol 7 No 1 (2023): Volume 7, Issue 1, 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/nj.v7i1.929

Abstract

Obesity is becoming more common, even among young people. This contributes to a rise in a variety of health issues. Even young people must pay attention to their health by examining their body fat composition. The study will look at the correlation between BMI and percentage of body fat and visceral fat in nursing students at Universitas Advent Indonesia. The research had been done quantitatively, using survey analysis and a cross-sectional approach method. Purposive sample techniques are used in this study with students from faculty of Nursing Sciences, Universitas Advent Indonesia. A total of 160 participants took part in the study, with 127 women and 33 men. The Spearman rho test results revealed a significant relationship between IMT and body fat percentage, IMT and visceral fat, and body fat percentages (p<0.05), with a positive tendency. A healthy lifestyle is critical for achieving IMT, as well as an ideal percentage of body fat and visceral fat. Abstrak Kejadian obesitas semakin meningkat bahkan mulai dari usia muda. Hal ini memberi kontribusi pada peningkatan berbagai masalah kesehatan. Orang muda sekalipun perlu memperhatikan kesehatan dengan mempertimbangkan komposisi lemak tubuh. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan persen lemak tubuh dan persen lemak viseral pada mahasiswa keperawatan Universitas Advent Indonesia. Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif, dengan survei Analisa, dan metode pendekatan cross sectional. Penelitian ini menggunakan teknik sampel purposif pada mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia. Sampel penelitian berjumlah 160 orang terdiri dari 127 perempuan dan 33 laki-laki. Hasil uji spearman rho menunjukkan adanya hubungan signifikan antara IMT dengan persen lemak tubuh, IMT dengan lemak viseral, dan persen lemak tubuh dengan lemak viseral (p<0,05), dengan arah hubungan positif. Gaya hidup sehat sangat penting untuk mendapatkan IMT, persen lemak tubuh dan lemak viseral yang ideal. Kata Kunci: Indeks Masa Tubuh, Lemak Viseral, Persen Lemak Tubuh