Claim Missing Document
Check
Articles

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Swamedikasi Maag Pada Mahasiswa Universitas Advent Indonesia Barbara P. Roring, Jesyco; Evelin Malinti
Journals of Ners Community Vol 13 No 4 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i4.2052

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya yang dilakukan suatu individu untuk mengobati penyakit ringan secara mandiri menggunakan obat-obatan yang ada tanpa resep dokter. Tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis merupakan syarat-syarat yang harus diketahui setiap individu dalam melakukan swamedikasi. Salah satu penyakit ringan yang dapat diatasi dengan penerapan swamedikasi adalah gastritis atau yang biasa disebut dengan maag. Maag merupakan penyakit umum yang sering di derita karena tidak teraturnya pola makan, kebiasaan merokok, dan minum kopi sehingga asam lambung meningkat dan dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya hubungan pengetahuan yang akan mempengaruhi sikap dalam melakukan swamedikasi maag. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan responden berjumlah 111 responden dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji spearman’s rho dengan sig 2 tailed = 0.718, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap swamedikasi maag pada mahasiswa Universitas Advent Indonesia
Kapasitas Evakuasi Diri dari Ruang Kelas Saat Gempa Bumi di Sekolah Dasar Suka Asih Cugenang Cianjur Sudharmono, Untung; Sitompul, Monalisa; Malinti, Evelin; Wulandari, Imanuel Sri Mei; Haro, Masta
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 8, No 4 (2025): Volume 8 No 4 (2025)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v8i4.18601

Abstract

ABSTRAK Kapasitas evakuasi diri dari ruang kelas saat gempa bumi merupakan aspek penting dalam upaya mitigasi risiko bencana di lingkungan sekolah. Penelitian ini untuk mengetahui kemampuan siswa dalam mealkukan evakuasi dari ruang kelas saat terjadi gempa. Metode yang digunakan adalah dengan penyuluhan dan simulasi melakukan evakuasi dari dalam ruang kelas saat terjadi bencana gempa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa terhadap langkah-langkah evakuasi masih bervariasi, dipengaruhi oleh frekuensi simulasi, tingkat edukasi tentang bencana, dan peran guru dalam memimpin evakuasi. Infrastruktur sekolah, seperti jalur evakuasi dan titik kumpul, juga menjadi faktor penentu keberhasilan evakuasi. Hambatan utama meliputi kepanikan siswa, keterbatasan fasilitas, dan kurangnya simulasi yang terintegrasi. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan frekuensi simulasi, pelatihan bagi guru, dan perbaikan infrastruktur untuk memperkuat kapasitas evakuasi. Dengan langkah ini, sekolah dapat meningkatkan keselamatan siswa dan staf selama gempa bumi. Kata Kunci: Bencana, Evakuasi, Gempa  ABSTRACT The capacity to self-evacuate from classrooms during an earthquake is an important aspect in efforts to mitigate disaster risk in the school environment. This research is to determine students' ability to evacuate the classroom when an earthquake occurs. The method used is counseling and simulation of evacuating from the classroom when an earthquake occurs. The research results show that students' understanding of evacuation steps still varies, influenced by the frequency of simulations, the level of education about disasters, and the role of teachers in leading evacuations. School infrastructure, such as evacuation routes and assembly points, is also a determining factor in the success of an evacuation. The main obstacles include student panic, limited facilities, and lack of integrated simulations. This research recommends increasing the frequency of simulations, training for teachers, and improving infrastructure to strengthen evacuation capacity. With these steps, schools can improve the safety of students and staff during earthquakes. Keywords: Knowledge, Health Teaching, Life Style
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SIKLUS MENSTRUASI PADA MAHASISWI UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA Maromon, Intania Beatrizt; Malinti, Evelin
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 9 No. 1 (2025): APRIL 2025
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v9i1.43754

Abstract

Menstruasi merupakan proses fisiologis yang terjadi secara siklik pada wanita, tetapi siklusnya dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah stres. Stres dapat mengganggu regulasi hormon yang mengatur siklus menstruasi, menyebabkan ketidakteraturan seperti oligomenorea, polimenorea, atau amenorea. Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan adanya hubungan antara tingkat stres dan ketidakteraturan siklus menstruasi, tetapi hasilnya masih beragam. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat stres dan siklus menstruasi pada mahasiswi Universitas Advent Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelasional dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 653 mahasiswi, dengan sampel sebanyak 248 responden yang dipilih menggunakan teknik proportional random sampling. Variabel independen adalah tingkat stres yang diukur menggunakan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS-42), sedangkan variabel dependen adalah keteraturan siklus menstruasi yang dinilai berdasarkan kuesioner siklus menstruasi. Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat signifikansi p < 0,05. Mayoritas responden berada dalam kategori stres sedang (30,2%), diikuti stres berat (21,8%), dan stres ringan (17,7%). Sebanyak 73,0% responden memiliki siklus menstruasi yang normal, sedangkan 27,0% mengalami siklus menstruasi yang tidak normal. Hasil uji Chi-Square menunjukkan nilai p = 0,586, yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat stres dan siklus menstruasi pada mahasiswi Universitas Advent Indonesia. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat stres tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan siklus menstruasi. Faktor lain seperti pola makan, aktivitas fisik, status gizi, dan gangguan hormonal kemungkinan lebih berperan dalam memengaruhi keteraturan siklus menstruasi.
Adaptasi Budaya dan Tantangan Profesional Perawat Indonesia yang Bekerja Carolintina, Novianna; Malinti, Evelin
Journal of Telenursing (JOTING) Vol. 7 No. 2 (2025): Journal of Telenursing (JOTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/joting.v7i2.14960

Abstract

This study aims to analyze Indonesian nurses' cultural adaptation and professional challenges in the United States. The method used is quantitative descriptive. The results showed that the average level of cultural adaptation was classified as good (mean 18.83). However, the professional challenges faced were classified as high (mean 18.90), especially in workload and communication. There was a strong correlation between cultural adaptation and professional challenges (r = 0.873; p = 0.000), indicating that good adaptation increases awareness of challenges. In conclusion, Indonesian nurses can adapt in the United States, but systemic challenges such as differences in work culture and high workload remain significant. Educational institutions and governments must develop cultural adaptation training, orientation programs, and community support to prepare nurses to work abroad.   Keywords: Cultural Adaptation, Nurses, Professional Challenges
Factors Associated With Blood Pressure Of Adult Clients Malinti, Evelin; Elon, Yunus; Wulandari, Imanuel Sri Mei
Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 8 No 3 (2020): Dunia Keperawatan: Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine and Health Science, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (421.855 KB)

Abstract

An individual's health status can be reflected in blood pressure. Many factors can affect blood pressure. Thisstudy aims to evaluate risk factors for blood pressure in adults in Cihanjuang Rahayu village. With a crosssectional approach, this study was conducted on a total of 120 respondents selected by purposive sampling.Filling out questionnaires and measuring height and weight, and blood pressure were performed to obtaindata in this study. More than half of respondents have blood pressure above normal which is classified aselevated and hypertension. Socio-demographic data such as age and marital status have a significantrelationship with systolic and diastolic blood pressure (p <.05). Educational level and occupation weresignificantly associated with systolic blood pressure (p <.05). While the level of income has a significantrelationship with diastolic blood pressure (p <.05). Body Mass Index with systolic and diastolic blood pressurehas a significance value of p <.05. There was no significant relationship (p> .05) between activity level, stresslevel, smoking, drinking coffee, sex, and family history with blood pressure. Conducting a healthy lifestyle isvery important to instill in the community to prevent and control high blood pressure.
Eksplorasi Korelasi Penggunaan Mekanisme Koping dengan Kesejahteraan Mental Mahasiswa Keperawatan di Universitas Advent Indonesia Pakpahan, Maharani Beauty Yosabat; Malinti, Evelin
Jurnal Locus Penelitian dan Pengabdian Vol. 4 No. 4 (2025): JURNAL LOCUS: Penelitian & Pengabdian
Publisher : Riviera Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58344/locus.v4i4.4021

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi korelasi antara mekanisme koping (coping mechanism) dengan kesejahteraan mental mahasiswa keperawatan di Universitas Advent Indonesia. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif cross-sectional dengan sampel sebanyak 174 mahasiswa S1 Keperawatan yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner Brief COPE untuk mengukur strategi koping (problem-focused coping, emotion-focused coping, dan avoidance coping) serta Warwick-Edinburgh Mental Well-Being Scale (WEMWBS) untuk menilai kesejahteraan mental. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan bahwa 73,6% responden cenderung menggunakan problem-focused coping, sedangkan 24,7% memilih emotion-focused coping, dan hanya 1,7% mengadopsi avoidance coping. Uji Chi-Square mengungkapkan hubungan signifikan antara jenis mekanisme koping dengan tingkat kesejahteraan mental (p < 0,05), di mana problem-focused coping berkorelasi positif dengan kesejahteraan mental yang lebih tinggi, sementara avoidance coping terkait dengan tingkat kesejahteraan yang rendah. Penelitian ini merekomendasikan pengembangan program intervensi berbasis problem-focused coping untuk meningkatkan ketahanan mental mahasiswa keperawatan. Implikasi praktisnya mencakup pelatihan keterampilan koping dan optimalisasi layanan konseling kampus. 
KESIAPSIAGAAN REMAJA DALAM MENGHADAPI WABAH COVID-19 Natalia, Rahel Nuraeni; Malinti, Evelin; Elon, Yunus
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 15 No. 2 (2020): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Covid 19 menyebar sangat cepat dan menginfeksi jutaan orang dengan angka kematian yang tinggi pada lansia dan individu dengan penyakit penyerta. Namun remaja sekalipun tidak kebal terhadap infeksi covid 19, sehingga kesiapsiagaan menghadapi covid 19 sangatlah penting. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan tujuan untuk mendeskripsikan kesiapsiagaan remaja dalam menghadapi covid-19, dan hubungannya dengan tingkat pengetahuan dan dukungan yang diperoleh. Populasi penelitian adalah remaja di SMA PGRI Lembang dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden tentang covid 19 tergolong moderat, dukungan yang diperoleh tergolong moderat sedangkan kesiapsiagan terhadap covid termasuk tinggi. Uji hubungan menunjukkan bahwa terdapat hubungan diknifikan dengan arah posisif antara pengetahuan dan kesiapsiagaan maupun antara dukungan dan kesiapsiagaan (p<.05). Sehingga disimpulkan bahwa semakin tinggi pengetahuan remaja dan dukungan terhadap remaja akan meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi covid 19. Setiap individu perlu siapsiaga dalam menghadapi pandemi ini, saling mendukung dan mengingatkan, karena covid 19 harus dihadapi bersama.
AKTIVITAS FISIK DN KONSTIPASI PADA LANSIA ADVENT DI BANDUNG Sitorus, Mediany; Malinti, Evelin
Diagnosis Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 14 No. 4 (2019): Diagnosis: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan melakukan aktifitas fisik pada lansia berkurang dan menimbulkan masalah kesehatan seperti konstipasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran aktivias fisik dan kejadian konstipasi pada lansia Advent di Bandung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat analitik korelasional dan menggunakan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 57 orang lansia Advent berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kuesioner aktivitas fisik lanjut usia, kuesioner konstipasi dan Bristol Stool Chart. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji Spearman. Responden memiliki tingkat aktifitas yang dikategorikan cukup, sedang frekuensi konstipasi dikategorikan jarang dengan karakteristik feses seperti sosis dan bergumpal. Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik dengan kejadian konstipasi serta karakteristik feses (p>0.05). Aktifitas fisik yang cukup sangat penting dilakukan oleh lansia. Penelitian selanjutanya diharapkan dapat menggali faktor lain yang berhubungan dengan konstipasi pada lansia seperti asupan cairan dan nutrisi.
HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA ORANG DEWASA DI DESA CIANGSANA RW 34 BOGOR Butet, Yulyanna; Malinti, Evelin
Klabat Journal of Nursing Vol. 6 No. 2 (2024): Nursing - World's Buoyant
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v6i2.1187

Abstract

Deteksi dini hipertensi menjadi krusial untuk mencegah kemungkinan terjadinya berbagai penyakit yang berhubungan dengan tekanan darah. Hipertensi diidentifikasi sebagai salah satu penyebab kematian yang signifikan di wilayah Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dengan kasus kematian cukup tinggi. Jumlah penderita hipertensi terus meningkat, untuk mengatasi hal ini, diperlukan penanganan yang mencakup rutinitas aktivitas fisik dan olahraga teratur, karena ini dapat membantu menurunkan tekanan darah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hubungan gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada orang dewasa di Desa Ciangsana RW 34 Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain korelasi. Penelitian ini dilakukan terhadap 46 responden 52,2% adalah laki-laki, 78,3% responden memiliki gaya hidup yang tidak baik. Hasil uji Spearman's rho didapati p-value adalah 0.003 (p<0.05). Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini, terdapat hubungan yang signifikan antara gaya hidup dengan kejadian hipertensi pada orang dewasa di Desa Ciangsana. Saran yang dapat diberikan kepada responden, untuk dapat mengubah gaya hidup dengan melakukan olahraga teratur, menghindari makanan yang tidak sehat, merokok, dan minum kopi, serta tetap mengkonsumsi obat antihipertensi secara teratur dan rutin kontrol. Saran untuk peneliti selanjutnya untuk meneliti dengan populasi yang lebih besar dan membahas lebih detail atau menghubungkan secara langsung, kebiasaan merokok dengan hipertensi, kurang aktivitas dengan hipertensi tersebut serta hubungan aktivitas fisik dengan kejadian hipertensi. Early detection of hypertension is crucial to prevent the possibility of various diseases related to blood pressure. Hypertension has been identified as a significant cause of death in the Southeast Asia region, including Indonesia, with quite high mortality cases. The number of hypertension sufferers continues to increase, to overcome this, treatment is needed which includes routine physical activity and regular exercise, because this can help lower blood pressure. The aim of this research is to find out the relationship between lifestyle and the incidence of hypertension in adults in Ciangsana Village RW 34 Bogor. This research is quantitative research with a correlation design. This research was conducted on 46 respondents, 52.2% of whom were men, 78.3% of respondents had unhealthy lifestyles. Spearman's rho results showed that the p-value was 0.003 (p<0.05). The conclusion that can be drawn from this research is that there is a significant relationship between lifestyle and the incidence of hypertension in adults in Ciangsana Village. Suggestions that can be given to respondents are to change their lifestyle by doing regular exercise, avoiding unhealthy food, smoking and drinking coffee, and continuing to take antihypertensive medication regularly and routinely control it. Suggestions for future researchers to research with a larger population and discuss in more detail or directly link smoking habits with hypertension, lack of activity with hypertension and the relationship between physical activity and the incidence of hypertension.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Swamedikasi Maag Pada Mahasiswa Universitas Advent Indonesia Barbara P. Roring, Jesyco; Evelin Malinti
Journals of Ners Community Vol 13 No 4 (2022): Journals of Ners Community
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55129/jnerscommunity.v13i4.2052

Abstract

Swamedikasi merupakan upaya yang dilakukan suatu individu untuk mengobati penyakit ringan secara mandiri menggunakan obat-obatan yang ada tanpa resep dokter. Tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis merupakan syarat-syarat yang harus diketahui setiap individu dalam melakukan swamedikasi. Salah satu penyakit ringan yang dapat diatasi dengan penerapan swamedikasi adalah gastritis atau yang biasa disebut dengan maag. Maag merupakan penyakit umum yang sering di derita karena tidak teraturnya pola makan, kebiasaan merokok, dan minum kopi sehingga asam lambung meningkat dan dapat menimbulkan nyeri pada ulu hati. Tujuan penelitian ini untuk melihat adanya hubungan pengetahuan yang akan mempengaruhi sikap dalam melakukan swamedikasi maag. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional dengan responden berjumlah 111 responden dengan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji spearman’s rho dengan sig 2 tailed = 0.718, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap swamedikasi maag pada mahasiswa Universitas Advent Indonesia