Articles
            
            
            
            
            
                            
                    
                        AKTIVITAS FISIK DAN KONSTIPASI PADA LANSIA ADVENT DI BANDUNG 
                    
                    Sitorus, Mediany; 
Malinti, Evelin                    
                     Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis Vol 14 No 4 (2019): Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis 
                    
                    Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (423.799 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35892/jikd.v14i4.296                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Kemampuan melakukan aktifitas fisik pada lansia berkurang dan menimbulkan masalah kesehatan seperti konstipasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran aktivias fisik dan kejadian konstipasi pada lansia Advent di Bandung. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif yang bersifat analitik korelasional dan menggunakan teknik purposive sampling. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 57 orang lansia Advent berjenis kelamin laki-laki dan perempuan yang memenuhi kriteria inklusi. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner kuesioner aktivitas fisik lanjut usia, kuesioner konstipasi dan Bristol Stool Chart. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan uji Spearman. Responden memiliki tingkat aktifitas yang dikategorikan cukup, sedang frekuensi konstipasi dikategorikan jarang dengan karakteristik feses seperti sosis dan bergumpal. Hasil uji Spearman menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara aktifitas fisik dengan kejadian konstipasi serta karakteristik feses (p>0.05).  Aktifitas fisik yang cukup sangat penting dilakukan oleh lansia. Penelitian selanjutanya diharapkan dapat menggali faktor lain yang berhubungan dengan konstipasi pada lansia seperti asupan cairan dan nutrisi.  
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar Asam Urat pada Orang Dewasa di Oesapa Timur 
                    
                    Welmy Indaputri Leokuna; 
Evelin Malinti                    
                     Nursing Inside Community Vol. 2 No. 3 (2020): Nursing Inside Community 
                    
                    Publisher : STIKES Nani Hasanuddin Makassar 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                    
                    
                        
                            
                            
                                
Kadar asam urat yang tinggi dalam darah atau hiperurisemia merupakan salah satu masalah kesehatan utama dewasa ini. Salah satu faktor resiko yang dapat menyebabkan peningkata kadar asam urat adalah tingginya indeks massa tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara indeks massa tubuh (IMT) dengan kadar asam urat.Jenis penelitian ini adalah observasional dengan desain descriptive correlation menggunakan teknik total sampling sehingga seluruh populasi dijadikan responden. Responden dalam penelitian ini terdiri dari 70 orang dewasa Advent, laki-laki dan perempuan dengan rentang usia 25-60 tahun. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu stature meter untuk mengukur tinggi badan, timbangan untuk mengukur berat badan. Alat ukur digital (Authocheck) dan stik asam urat digunakan untuk mengukur kadar asam urat. Data diolah secara statistik mengukur frekuensi serta mencari rata-rata dan hubungan dengan uji korelasi pearson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi laki-laki dengan status overweight dan obesitas lebih tinggi dibanding perempuan. Terdapat hubungan yang signifikan (p<0,05) antara rata-rata IMT dengan kadar asam urat pada orang dewasa di Oesapa Timur. Menjaga indeks massa tubuh dalam batas normal dianjurkan untuk mencegah terjadinya peningkatan kadar asam urat.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        OBESITAS DAN TEKANAN DARAH PADA ORANG DEWASA USIA 18-50 TAHUN DI KAMPUNG MOKLA 
                    
                    Agnes Oktavia Hutagaol; 
Evelin Malinti                    
                     CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Vol 4 No 2 (2020): CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL 
                    
                    Publisher : Cintra Bangsa University - Literacy and Publishing Center (CBU-LPC) 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.37792/thenursing.v4i2.799                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAK Kegemukan atau obesitas dan hipertensi memberi kontribusi negatif pada peningkatan berbagai masalah kesehatan. Namun demikian angka kejadian obesitas maupun hipertensi semakin meningkat sekarang ini. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji hubungan obesitas dengan tekanan darah dengan melakukan pengukuran IMT, LiPi, RLPP dan tekanan darah pada orang dewasa. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian menunjukkan Sebagaian besar orang dewasa mengalami obesitas dan hipertensi. Uji chi square membuktikan adannya hubungan signifikan (p<.05) antara IMT, LiPi, dan RLPP dengan tekanan darah baik sistolik maupun diastolik. Orang dewasa perlu memperhatikan cara-cara mengontrol berat badan dengan tujuan untuk mencapai tekanan darah yang optimal. Kata kunci: Indeks Massa Tubuh, Lingkar Pinggang, Rasio Lingkar Pinggang-panggul, Tekanan darah
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PERSEPSI MASYARAKAT DESA CIHANJUANG TENTANG DONOR DARAH: STUDI KUALITATIF 
                    
                    Evelin Malinti; 
Yunus Elon                    
                     Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 9 No 1 (2021): Februari 2021 
                    
                    Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (257.815 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24843/coping.2021.v09.i01.p02                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Mendonorkan darah merupakan suatu tindakan mulia yang dapat menyelamatkan nyawa. Penelitian ini bertujuan untuk melihat persepsi masyarakat di Desa Cihanjunag tentang donor darah. Penelitian ini menggunakan metode qualitative, dimana informan sebagai sumber informasi utama. Ada 7 informan yang dipilih dengan menggunakan metode nonprobability sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mewawancarai dan merekam pernyataan informan, kemudian dibuat traskrip verbatim dan dianalisa untuk menentukan kognator. Hasil: Sebanyak 71% informan belum pernah donor darah, 29% sudah pernah mendonorkan darahnya. Hal yang diketahui informan tentang donor darah yaitu menyumbangkan darah, membentuk darah baru dan menolong orang lain. Informan bersedia mendonorkan darah kepada orang yang tidak dikenal dan jika ada yang membutuhkan. Perasaan Informan iklas, sukarela dan bantu orang lain, puas serta senang. Bagi informan, donor darah akan menyehatkan dan tidak merugikan serta mengatakan bahwa orang yang sedang haid tidak bisa mendonorkan darahnya. Kesimpulan : Walaupun mayoritas informan belum pernah mendonorkan darah, informan memiliki pandangan postif dan bersedia untuk mendonorkan darah bagi yang membutuhkan.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA TENAGA KESEHATAN AKIBAT PANDEMI COVID-19 
                    
                    Gladies Sabathine Pasongli; 
Evelin Malinti                    
                     Coping: Community of Publishing in Nursing Vol 9 No 2 (2021): April 2021 
                    
                    Publisher : Program Studi Sarjana Ilmu Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (225.076 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.24843/coping.2021.v09.i02.p01                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Tenaga kesehatan adalah garda terdepan dalam menangani Covid-19. Tingginya risiko penularan pada tenaga kesehatan dapat menimbulkan kecemasan pada keluarga. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan tingkat kecemasan keluarga tenaga kesehatan akibat wabah Covid-19. Metode penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif menggunakan teknik purposive sampling. Sebanyak 258 responden ikut serta dalam penelitian ini. Responden pada penelitian ini adalah keluarga keluarga perawat di Rumah Sakit Advent Bandung. Pengumpulan data menggunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden (67,05%) mengalami kecemasan dengan rentang tingkat kecemasan ringan sampai berat. Sebanyak 24,8% reponden mengalami kecemasan ringan, 11,2% kecemasan sedang, 22,1% kecemasan berat dan 8,8% mengalami kecemasan berat sekali. Mayoritas responden yang mengalami kecemasan berjenis kelamin perempuan dan pada kelompok usia 19-39 tahun. Pengelolaan kecemasan yang tepat dapat mengurangi kecemasan yang dialami oleh keluarga.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        MENURUNKAN KADAR KOLESTEROL DARAH DENGAN GEL ALOE VERA LINN 
                    
                    Evelin Malinti; 
Susy A. Jael                    
                     Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 2 No 2 (2016): Juli - Desember 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35974/jsk.v2i2.558                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pendahuluan: Kolesterol merupakan susbtansi yang dibutuhkan tubuh; namun dalam jumlah berlebihan dalam darah, kolesterol menjadi resiko gangguan jantung dan penyakit pembuluh darah. Kandungan fitokimia pada aloe vera atau di Indonesia dikenal sebagai lidah buaya berpotensi untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengivestigasi pengaruh gel aloe vera pada kadar total kolesterol darah klien dengan hypercholesterolemia. Metode: Penelitian ini menggunakan quasi experimental dengan pre-test dan post-test design. Sebanyak 30 responden dipilih dengan dengan purposive sampling yang kemudian dibagi dalam dua kelompok intervensi, 15 responden pada setiap kelompok. Kelompok I diberi 100 g gel aloe vera setiap pagi sedangkan kelompok II diberi 100 g gel aloe vera di pagi hari dan 100 g gel aloe vera disore hari, intervensi ini dilakukan selama 7 hari. Kadar total kolesterol darah diperiksa sebelum dan sesudah 7 hari intervensi. Hasil: Rata-rata kadar total kolesterol darah sebelum terapi pada kelompok I adalah 224. 53 mg/dL menjadi 196.67 mg/dL setelah terapi. Pada kelompok II, mengalami penurunan dari 223.73 mg/dL sebelum terapi menjadi 201.27 mg/dL setelah terapi. Hasil uji paired t-test menunjukkan penurunan signifikan pada kedua kelompok dengan p=<.05. Diskusi: Penurunan kadar kolesterol darah setelah terapi aloe vera dikarenakan oleh komposisi fitokimia yang berperan sebagai antioksidan, menghambat stress oksidasi dan menghambat absorpsi kolesterol dari saluran cerna.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        PERUBAHAN TEKANAN DARAH SEBAGAI RESPON TERHADAP HIRDROTERAPI RENDAM KAKI DENGAN AIR HANGAT PADA WANITA DEWASA HIPERETENSI TAHAP I 
                    
                    Hotnida Elisabet Hutajulu; 
Evelin Malinti                    
                     Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 3 No 1 (2017): Januari - Juni 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35974/jsk.v3i1.579                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
ABSTRAK Pendahuluan: Perawatan hipertensi di rumah didapati masih sangat kurang. Tind akan sederhana dan perawatan dapat membantu menjaga tekanan darah. Meren dam air hangat dapat menurunkan tekanan darah dalam 15 menit, sekali sehari  selama 5 hari berturut-turut. Tujuan: untuk melihat efektifitas rendam kaki dengan air hangat pada tekanan darah sistolik dan diastolik wanita dewasa penderita hipertensi tahap I. Metode: pre-eksperimen dengan menggunakan one group pre test-post test desig n. Populasi yang digunakan pada penelitian ini yaitu wanita usia 40-60 tahun dan sebanyak 20 orang yang dipilih secara purposive sampling sebagai responden. Hasil: menujukan penurunan nilai rata-rata tekanan darah sistolik dan d iastolik sebelum dan sesudah rendam kaki dengan air hangat selama 5 hari. Uji s tatistic paired t-test dan Wilcoxon menunjukan penurunan yang signifikan (α <.00 5). sehingga dapat disimpulkan bahwa rendam kaki dengan air hangat menurunk an tekanan darah pada wanita penderita hipertensi tahap I. Hasil penelitian ini da pat digunakan sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk menangani hiper tensi dan dikembangkan untuk penilitian medis serta sebagai sumber informasi.   Kata Kunci : Hipertensi, Rendam Kaki, Air Hangat.   ABSTRACT Introduction: Treatment of hypertension at home was found to be less. Simple actions and trea tments can help maintain blood pressure. Soaking warm water make decrease bl ood pressure in 15 minutes, once a day for 5 days. Objectives: to see the effectiveness of foot soak with warm water influence systolic and dia stolic blood pressure adult women with stage 1 hypertension. Method: pre-experiment using one group pretest-posttest design. The population in this study is women aged 40-60 years and as many as 20 people selected by purposive sampling as respondents. Results: showed a decrease in mean values of systolic and diastolic blood pressure before and after soaking feet with warm water for 5 days. Test statistic paired t-test and Wilcoxon showed a significant decrease (α <.005). So, the concluded that soak feet with warm water make decrease blood pressure in women with stage 1 hypertension. The results of this stud y can be used as one of nursing intervention to handle hypertension and for rese arch in medical to be developed for sources of information.   Keywords:  Feet-dipping, Hypertension, Warm water
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        RESPON PARAMETER KARDIOVASKULAR (TEKANAN DARAH DAN NADI) TERHADAP PIJAT KAKI PADA KLIEN PREHIPERTENSI 
                    
                    Evelin Malinti                    
                     Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 4 No 1 (2018): Januari - Juni 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35974/jsk.v4i1.730                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Pendahuluan: Hipertensi telah dikenal sebagai faktor resiko penyakit kardiovaskular dan menjadi penyebab kematian. Hipertensi memperberat kerja jantung dan dapat menimbulkan penyakit pembuluh darah. Pijat kaki memberi efek relaksasi dengan mempengaruhi sistem saraf otonom, mendilatasi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Tujuan: Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pijat kaki pada tekanan darah dan nadi klien dengan pre-hypertensi. Metode: Penelititian ini menggunakan pra-eksperimental dengan design one group pre dan post test. Sebanyak 20 orang partisipan berusia 20-30 tahun menjadi sampel penelitian yang dipilih secara purposive sampling. Hasil: Rata-rata tekanan darah sistolik 131.60 mmHg sebelum pijat kaki menjadi 121.55 mmHg setelah pijat kaki. Rata-rata tekanan darah diastolik 83.65 mmHg sebelum pijat kaki menjadi 72.85 mmHg setelah pijat kaki. Rata-rata nadi sebelum pijat kaki adalah 71.60 kali/menit menjadi 64.80 kali/menit setelah pijat kaki. Uji statistik dengan paired t-test menunjukkan terjadi penurunan signifikan tekanan darah sistolik dan diastolik serta denyut nadi per menit setelah pijat kaki (α<.05). Diskusi: Penurunan tekanan darah baik sistol dan diastol serta nadi pada klien prehipertensi setelah pijat kaki merupakan respon fisiologis terhadap kondisi relaksasi yang merupakan efek dari pijat kaki.
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        ALOE VERA LINN GEL DAN GULA DARAH PUASA PADA KLIEN PREDIABETES 
                    
                    Evelin Malinti; 
Susy A. Jael                    
                     Jurnal Skolastik Keperawatan Vol 5 No 1 (2019): Januari - Juni 
                    
                    Publisher : Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Advent Indonesia 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.35974/jsk.v5i1.773                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Aloe Vera Linn, umumnya dikenal sebagai Aloe Vera telah menarik perhatian dunia karena khasiat obatnya yang efektif untuk banyak masalah kesehatan termasuk hiperglikemia. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk menilai efektivitasnya pada klien prediabetes dalam dua kelompok eksperimen yang berbeda, sebelum dan setelah tujuh hari perawatan yang mendokumentasikan perubahan pada kadar glukosa darah puasa klien. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu. Pengambilan sampel purposive digunakan untuk memastikan bahwa para peserta memenuhi kriteria penelitian di mana pengacakan dengan casting banyak digunakan dalam membagi peserta menjadi dua kelompok eksperimen dengan 15 peserta untuk setiap kelompok. Penelitian ini membandingkan dua kelompok eksperimen: kelompok pertama yang diobati dengan 100 g Aloe Vera gel per hari, dan kelompok kedua yang diobati dengan 200 g Aloe Vera per hari selama tujuh hari. Asupan gel Aloe Vera 100 g dan 200 g efektif dalam mengurangi kadar glukosa darah puasa para partisipan. Perlu dicatat, gel Aloe Vera 200 g memberikan pengurangan signifikan lebih tinggi dari kadar glukosa darah puasa dibandingkan dengan 100 g Aloe Vera gel. Oleh karena itu, penelitian menunjukkan bahwa gel Aloe Vera efisien sebagai pengobatan dalam mengurangi kadar glukosa darah di antara klien prediabetes. Kata kunci: Gel lidah buaya, glukosa darah, prediabetes
                            
                         
                     
                 
                
                            
                    
                        Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Minum Obat Pasien TB Di Wilayah Kerja Puskesmas Parongpong 
                    
                    Imanuel Sri Mei Wulandari; 
Jeanny Rantung; 
Evelin Malinti                    
                     Jurnal Keperawatan Muhammadiyah Vol 5 No 1 (2020): JURNAL KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH 
                    
                    Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA 
                    
                         Show Abstract
                        | 
                             Download Original
                        
                        | 
                            
                                Original Source
                            
                        
                        | 
                            
                                Check in Google Scholar
                            
                        
                                                    |
                            
                            
                                Full PDF (181.766 KB)
                            
                                                                                    
                            | 
                                DOI: 10.30651/jkm.v5i1.4536                            
                                            
                    
                        
                            
                            
                                
Background: Everyone has a risk of contracting tuberculosis, this disease also develops rapidly in areas that have high humidity. Mycobacterium is infecting through droplets released by the patient. TB treatment is a long-term treatment which medication is consumed every day, to achieve success in treatment requires adherence from patients to consume drugs.Objective: this research is to find out the factors that influence medication adherence of TB patients in Parongpong Health CenterMethod: Methodology of The study used is a quantitative research design with a correlation approach involving 23 respondents who are undergoing treatment at the Parongpong Community Health Center, respondents selected using purposive sampling. The instrument in this study was a questionnaire that was analyzed using the Spearman rho.Result: From the results of data analysis, it was found that gender had a significant relationship with medication adherence. The four factors studied have a significant relationship to medication adherence with p values <0.05, closeness of knowledge relations (0.620), self-stigma (0.467), self-efficacy (0.494), and family support (0.482)).Conclution: Respondents' knowledge is the most dominant factor in influencing medication adherence. Researcher given advice is to maintain adherence to take medication until the completion of the treatment program, to increase the cure rate of TB patients