Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

Determinant Factor for Stunting in Toddler Widayati, Kurniasih; Putra, I kadek Agus Dwija; Dewi, Ni Luh Made Asri
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 6, No 1: March 2021
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (196.482 KB) | DOI: 10.30604/jika.v6i1.381

Abstract

Stunting (failure to thrive) is a chronic nutritional problem in children under five which is characterized by a height that is shorter than its age. Stunting is a threat to the nation’s competitiveness. The side effects are disruption of brain development, intelligence, physical growth disorders, and metabolic disorders in the child’s body. The research objective was to determine the determinant factors causing stunting in Sukawati Gianyar District. The research design was a case-control with a sample size of 47 cases and 144 controls, all of which were selected within a certain time period, namely 1-16 August 2020 in Sukawati Subdistrict, Gianyar Regency. Cases were respondents whose height was less suitable for age and controls were toddlers with height according to age. Data were collected using a questionnaire that asks about maternal factors, child factors, environmental factors and health service factors. Univariate analysis is used to determine the characteristics of respondents, bivariate to determine OR and, multivariate logistic regression method to determine Adjusted OR. The bivariate analysis showed that the factors that increased the risk of stunting were maternal height with OR = 3,260 (95% CI: 1,567-6,783), Gravida OR = 2,719 (95% CI: 1,256-5,889), Birth weight with OR = 0.217 (95% CI: 0.165-0.286), Multivariate analysis showed that the determinant variable which significantly increased the risk of stunting was maternal height with OR = 3.5 (95% CI: 1.6-7.9), Gravida with OR = 3.394. (95% CI: 1.368-8.416) and breastfeeding initiation counseling with OR = 0.392 (95% CI: 0.158 0.974). Mother's height and Gravida are risk factors for stunting in Sukawati District, Gianyar Regency, Bali. Abstrak: Stunting (gagal tumbuh) merupakan masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari usianya. Stunting merupakan ancaman bagi daya saing bangsa. Efek sampingnya adalah terganggunya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertumbuhan fisik, dan gangguan metabolisme pada tubuh anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor determinan penyebab stunting di Kecamatan Sukawati Gianyar. Rancangan penelitian adalah  case control dengan ukuran sampel 47 kasus dan 144 kontrol yang semuanya dipilih dalam kurun waktu tertentu yaitu tanggal 1-16 Agustus 2020 di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar. Kasus adalah responden yang didapatkan tinggi badan kurang sesuai dengan umur dan kontrol adalah bayi dengan tinggi badan sesuai dengan umurnya. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang menanyakan tentang faktor ibu, faktor anak, faktor lingkungan dan faktor pelayanan kesehatan. Analisis univariat digunakan untuk mengetahui karakteristik responden, bivariat untuk mengetahui OR  dan, metode regresi logistik multivariat untuk menentukan Adjusted OR. Analisis bivariat menunjukkan bahwa faktor yang meningkatkan risiko stunting adalah tinggi badan ibu dengan OR = 3,260 (95% CI: 1,567-6,783), Gravida OR = 2,719 (95% CI: 1,256-5,889), Berat Badan Lahir  dengan OR = 0,217 (95 % CI: 0,165-0,286), Analisis multivariat menunjukkan bahwa variabel determinant meningkatkan risiko stunting secara signifikan adalah tinggi badan ibu dengan OR = 3,5 (95% CI: 1,6-7,9), Gravida  dengan OR= 3,394 (95%CI: 1,368-8,416) dan penyuluhan Inisiasi Menyusui Dini dengan OR=0,392 (95%CI: 0,158 0,974). Tinggi badan Ibu dan Gravida merupakan faktor risiko stunting di Kecamatan Sukawati Kabupaten Gianyar Bali.
KEDARURATAN MASALAH MENTAL EMOSIONAL PENGGUNA GADGET PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH Ni Luh Made Asri Dewi; Kurniasih Widayati
PROSIDING SIMPOSIUM KESEHATAN NASIONAL Vol. 1 No. 1 (2022): Simposium Kesehatan Nasional
Publisher : LPPM STIKES BULELENG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.736 KB)

Abstract

Gadget menjadi daya tarik bagi penggunanya. Kemudahan gadget membuat orangtua memberikan gadget terlalu dini pada anak dapat menimbulkan permasalahan mental emosional. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan skrining dan mengidentifikasi masalah mental emosional anak usia prasekolah pengguna Gadget. Metode penelitian menggunakan deskritif analitik. Hasil penelitian menunjukkan dari 93 responden, 73 responden (85%) durasi penggunaan gadget ≤ 60 menit, 14 responden (15%) durasi penggunaan gadget ≥ 60 menit. 32 responden (34,4%) mengalami masalah tantrum, 15 responden (16,1%) masalah konsentrasi, 14 responden (15,1%) masalah komunikasi. Simpulan Sebagian besar durasi penggunaan gadget anak ≤ 60 menit, dan Sebagian besar mengalami masalah mental emosional
Pendampingan Kader Catin dalam Penjaringan Calon Pengantin di Kabupaten Jembrana Daryaswanti, Putu Intan; Widayati, Kurniasih; Noviyanti, Ni Putu Ayu Wulan; Dewi, Ni Luh Made Asri; Febianingsih, Ni Putu Eka; Astutik, Windu; Sulistyadewi, Ni Putu Eny
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada Vol. 5 No. 2 (2023): Desember: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Wahana Usada
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KESDAM IX/Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47859/wuj.v5i2.427

Abstract

Background: Many factors cause stunting, one of which is health problems for young women (mothers-to-be) who are about to become pregnant. In several studies, smoking behavior and exposure to cigarette smoke also have an impact on pregnancy and fetal disorders which result in stunted babies being born. Before becoming pregnant, young women must really prepare their health. This preparation can start when you reach puberty until you are ready to become a prospective bride. The female bride-to-be (catin) is a woman of childbearing age who was in a healthy condition before becoming pregnant so that she can give birth to a normal and healthy baby and the male prospective bride-to-be will be introduced to the reproductive health problems of herself and the partner she will marry. Purpose: The aim of this activity is to help cadres in recruiting catin. Method: This service activity uses counseling and discussion methods for 30 cadres of prospective brides and grooms consisting of the Traditional Village Council, Village Kelian, Village Perbekel, Village PLKB, Village TPPS, and Village Midwife Element TPK. Results: There was an increase in post test scores after being given the material. The mean pre-test score was 68 and rose to 70. There was agreement in selecting potential brides, especially Hindu brides. This flow will be disseminated to each village, and will be socialized at every meeting with teenagers. So that teenagers who will later get married go through this flow. Conclusion: The importance of health screening for prospective brides and grooms to prevent stunting in children in the future. The catin flow is a tool to make it easier to disseminate information about how prospective brides and grooms, especially Hindus, report to Kelian Desa about their wedding plans.
Pengaruh Program BERSIH (Bersama Minum Tablet Besi) terhadap Kesehatan Remaja Putri dalam Pencegahan Resiko Stunting Dewi, Ni Luh Made Asri; Widayati, Kurniasih; Astutik, Windu
Jurnal Keperawatan Vol 16 No 2 (2024): Jurnal Keperawatan: Juni 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32583/keperawatan.v16i2.1778

Abstract

Pemerintah Indonesia masih menghadapi permasalahan stunting hampir diseluruh Provinsi. Langkah percepatan penurunan stunting dilakukan dari hulu sampai hilir, melalui kerjasama lintas sektor. Sekolah dan guru pembina Unit Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi penggerak monitoring kesehatan remaja putri. Urgensi penelitian ini perlu dilakukan sebagai pembaharuan program monitoring Kesehatan remaja putri berbasis sekolah, yaitu melibatkan guru penanggung jawab UKS. Pemilihan pendekatan ini dikarenakan peran sekolah dan guru sangat efektif dalam melakukan program Kesehatan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah pengaruh pemberian program BERSIH (Bersama Minum Tablet Besi). Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain one group pretest-posttest design. Tempat penelitian SMP di wilayah Kabupaten Jembrana. Populasi penelitian ini adalah remaja putri, dengan besar sampel sebanyak 108 responden. Teknik sampling menggunakan sample random sampling dengan kriteria yang telah ditentukan. Pengambilan data dilakukan dengan memberikan intervensi Program BERSIH selama 8 kali perlakuan, dan dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis menunjukkan ada perbedaan yang signifikan Kesehatan remaja putri sebelum dan sesudah pemberian Program BERSIH dengan p-value 0,00. Simpulan Pemberian program BERSIH (Bersama Minum Tablet Besi) berpengaruh pada Kesehatan remaja putri.
Karakteristik Orang Tua pada Balita stunting Kurniasih Widayati; I Gusti Made Vigawati
Jurnal Keperawatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70570/jkmc.v1i1.27

Abstract

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang pada anak sehingga tinggi badan tidak sesuai usianya yang dilihat dari nilai Z–skor <-2SD yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti orang tua khususnya dalam pola asuh kepada anak. Stunting berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan otak balita yang meningkatkan risiko kesakitan, kematian, daya tahan tubuh rendah, kurangnya kecerdasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran orang tua dengan balita stunting di Wilayah Kecamatan Kintamani Kabupaten Bangli. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan populasi orang tua yang memiliki balita yang datang ke posyandu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 40 balita yang mengalami stunting dengan menggunakan teknik sampling nonprobability sampling dengan consecutive sampling dimana pengumpulan data mengunakan lembar ekstrasi data dan jawaban dari responden dikumpulkan kemudian dihitung persentasenya menggunakan SPSS seri 25. Berdasarkan karakteristik responden ayah sebanyak 45% berpendidikan dasar, sebanyak 50% respinden ibu berpendidikan dasar, sebanyak 75,7% ayah bekerja sebagai petani, sebanyak 57,5% responden ibu pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga, sebanyak 67,5% penghasilan responden di bawah Upah Minimum regional, sebanyak 72,5% usia ibu saat hamil tidak berisiko dan sebanyak 57% kebiasaan ayah merokok. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan pendidikan ayah, pendidikan ibu, pekerjaan ibu, penghasilan orang tua, dan kebiasaan ayah merokok menjadi faktor kejadian stunting pada balita. Dengan ini diharapkan bagi orang tua agar mempersiapkan diri khusunya dalam bidang pendidikan agar mampu menerima informasi tentang stunting dan dengan pendidikan yang bagus akan mendapatkan pekerjaaan yang layak dan penghasilan keluarga tentunya menjadi lebih baik.
Pencegahan 3 Dosa Pendidikan melalui Character Building berbasis Kearifan Lokal Bali: Tat Twam Asi Astutik, Windu; Kiswara, Komang Agus Triadi; Dewi, Putu Ratna Suprima; Widayati, Kurniasih
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i1.16746

Abstract

Background: Problems that arise because of bullying and sexual violence not only threaten the victim physically, but also psychologically. These three educational sins can be an obstacle to creating a good learning environment and cause trauma for children who are victims so that they can interfere with academic achievement and success. Preventing the 3 dosa besar pendidikan by establishing youth that is given peer educator training, and character education using the Tat Twam Asi concept approach. Method: This activity was carried out for 3 months, namely July to September 2024, involving partners, namely teachers and students of SMA Negeri 3 Denpasar and the activity implementation team consisting of the PKM Proposing Team, KPAD Bali Province, Psychologists and religious leaders. Results: The results of this activity were that 20 assigned students were selected, there was an increase in knowledge to 95% after socialization regarding the 3 major sins in education, there were 95% of students' attitudes and behavior according to the Tat Twam Asi concept and 90% of the task force members had the skills to prevent, detect and handle adolescent mental health problems related to the 3 dosa besar Pendidikan. Conclusions: Based on the increase in knowledge and skills shown by the posttest value, which is greater than the pretest value, it can be concluded that socialization, character education and peer educator training are quite effective in increasing knowledge and skills.
Gambaran Faktor Resiko Terjadinya Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas 2 Tampaksiring Erni, Ni Wayan; Serinadi, Desak Made; Widayati, Kurniasih; Dewi, Ni Luh Made Asri
MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin Vol. 3 No. 3 (2025): MARAS : Jurnal Penelitian Multidisiplin, September 2025
Publisher : Lumbung Pare Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60126/maras.v3i3.1230

Abstract

Anemia pada ibu hamil merupakan masalah kesehatan yang menimbulkan komplikasi serius seperti kelahiran prematur, Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), perdarahan saat persalinan, hingga kematian. Kondisi ini disebabkan oleh kekurangan zat besi dan asam folat, serta dipengaruhi faktor usia, paritas, pendidikan, ekonomi, dan rendahnya pemahaman tentang risiko anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor resiko terjadinya anemia pada ibu hamil yang merujuk pasa usia, kunjungan Antenatal Care, konsumsi tabet FE ibu, paritas, tingkat pendidikan, tingkat ekonomi di Puskesmas 2 Tampaksiring. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi penelitian ini adalah 74 ibu hamil dengan anemia di Puskesmas 2 Tampaksiring, dan jumlah sampel sebanyak 70 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan probability sampling dengan teknik total sampling. Hasil penelitian gambaran faktor resiko terjadinya anemia pada ibu hamil di puskesmas 2 tampaksiring dengan jumlah 70 orang responden menunjukkan kunjungan kehamilan sebagian besar tidak patuh (< 6 kali) , konsumsi tablet Fe sebagian besar tidak patuh (<90 tablet), paritas sebagian besar tidak berisiko (<3x).