Muzakki, Muhammad Asgar
Unknown Affiliation

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Dating Apps dalam Perspektif Hadis: Kajian Tematik Zina di Era Digital Rozaq, Muhammad Abdur; Muzakki, Muhammad Asgar; ‘Ash, Abil
Substantia: Jurnal Ilmu-Ilmu Ushuluddin Vol 26, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Ar-raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/substantia.v26i2.23455

Abstract

Technological advancements have influenced human interactions, including partner searches through dating apps. Although dating apps offer certain benefits, they also raise concerns regarding behaviors that verge on zina (adultery), especially within Muslim societies. This study aims to examine the Islamic perspective, particularly through thematic hadith, on the use of dating apps in relation to zina behavior prohibited by the Qur'an and As-Sunnah. The research employs a library research method, gathering data from books, journals, and other relevant literature sources. A thematic-conceptual approach in hadith studies is utilized to analyze various forms of zina and how the use of dating apps can potentially lead to such behaviors. The findings of this study indicate that using dating apps, whether for finding a life partner or for entertainment, can create opportunities for various forms of zina, including zina of the eyes, zina of the tongue, and zina of the heart. However, the use of dating apps can be acceptable in Islam if conducted with good intentions, in accordance with sharia, maintaining ethics, and avoiding actions that approach zina. Therefore, the importance of education and self-awareness in using technology is emphasized, along with the role of the community and scholars in providing guidance aligned with Islamic teachings.Abstrak: Kemajuan teknologi telah mempengaruhi cara manusia berinteraksi, termasuk dalam konteks pencarian pasangan melalui dating apps. Meskipun memiliki manfaat, dating apps juga menimbulkan kekhawatiran terkait risiko perilaku yang mendekati zina, terutama dalam masyarakat Muslim. Studi ini bertujuan untuk mengkaji perspektif Islam, khususnya melalui hadis tematik, terhadap penggunaan dating apps dalam kaitannya dengan perilaku zina yang dilarang oleh Al-Qur'an dan As-Sunnah. Penelitian ini menggunakan kajian pustaka (library research) dengan mengumpulkan data dari buku, jurnal, dan sumber literatur lainnya yang relevan. Pendekatan yang digunakan adalah tematik-konseptual dalam kajian hadis, untuk menganalisis berbagai bentuk zina dan bagaimana penggunaan dating apps dapat berpotensi menimbulkan perilaku tersebut. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa penggunaan dating apps untuk mencari pasangan hidup maupun sekadar hiburan dapat membuka peluang terjadinya berbagai bentuk zina, termasuk zina mata, zina lisan, dan zina hati. Namun, penggunaan dating apps dapat diterima dalam Islam jika dilakukan dengan niat yang baik, sesuai dengan syariat, menjaga etika, dan menghindari hal-hal yang mendekati zina. Oleh karena itu, pentingnya edukasi dan kesadaran diri dalam penggunaan teknologi juga ditekankan, serta peran komunitas dan ulama dalam memberikan panduan yang sesuai dengan ajaran Islam.
Counter-Narrative of Radical Religious Beliefs of Jihadist Groups: A Study of the Kutb Sittah Hadith Books on Tolerance Auzan, Ahmad Isyraq Jamarul; Ash, Abil; Muzakki, Muhammad Asgar; Sahid, Mualimin Mochammad
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah Vol. 5 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah IAIN Kerinci

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32939/ishlah.v5i2.276

Abstract

Understanding of tolerance in Islam often varies and becomes a subject of different interpretations. This can create the potential for misunderstanding or misuse of tolerance in everyday practice. The purpose of this article is to analyze the understanding of jihadist groups regarding the relevant hadiths in Kutb Sittah that pertain to the concept of tolerance. This article is qualitative, utilizing content analysis to collect, analyze, and interpret textual data related to the research topic, in this case, the concept of tolerance in hadiths. This article asserts that jihadist groups that adopt radical religious beliefs do not reflect the values of tolerance. In contrast, the hadiths in Kutb Sittah emphasize the principles of tolerance in Islam, including ease, non-compulsion in religious beliefs, and the importance of maintaining good relations with fellow human beings. Therefore, these counter-narratives are relevant in combating radical interpretations that do not align with the values of tolerance, as well as social theories of tolerance that strengthen the importance of understanding and applying the concept of tolerance in an increasingly complex and multicultural society. With a deeper understanding of the true meaning of tolerance in Islam, it is hoped that there will be a stronger foundation for promoting harmony among religious communities, respecting diversity, and avoiding religious conflicts. Pemahaman tentang toleransi dalam Islam seringkali dapat bervariasi dan menjadi subjek interpretasi yang berbeda. Hal ini dapat menciptakan potensi untuk pemahaman yang salah atau penyalahgunaan konsep toleransi dalam praktik sehari-hari. Tujuan artikel ini untuk menganalisis pemahaman kelompok jihadis terhadap hadis-hadis dalam Kutb Sittah yang relevan dengan konsep toleransi. Artikel ini bersifat kualitatif dengan menggunakan content analysis, yang bertujuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data teks yang berkaitan dengan topik artikel, dalam hal ini, konsep toleransi dalam hadis. Artikel ini menegaskan bahwa kelompok jihadis yang mengadopsi paham keagamaan radikal tidak mencerminkan nilai-nilai toleransi, sementara hadis-hadis dalam Kutb Sittah menekankan prinsip-prinsip toleransi dalam Islam, yang mencakup kemudahan, ketidakpaksaaan keyakinan agama, dan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama manusia, sehingga kontra-narasi ini relevan dalam memerangi pemahaman radikal yang tidak sesuai dengan nilai-nilai toleransi, serta teori toleransi dalam ilmu sosial yang memperkuat pentingnya memahami dan menerapkan konsep toleransi dalam konteks masyarakat yang semakin kompleks dan multikultural. Dengan pemahaman yang lebih mendalam tentang makna sebenarnya dari toleransi dalam Islam, diharapkan dapat menjadi landasan yang lebih kuat untuk mempromosikan kerukunan antarumat beragama, menghormati keberagaman, dan menghindari konflik agama.
Analisis Hadis Prediktif Nabi Muhammad SAW. Tentang Memerangi Yahudi Hakiim, Ath Thaariq Al Furqaanul; Ash, Abil; Muzakki, Muhammad Asgar
KACA (Karunia Cahaya Allah): Jurnal Dialogis Ilmu Ushuluddin Vol. 14 No. 2 (2024): Agustus
Publisher : Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Institut Al Fithrah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36781/kaca.v14i2.725

Abstract

Penelitian ini membahas hadis prediktif Nabi Muhammad SAW. yang menyebutkan bahwa menjelang kiamat, umat Muslim akan memerangi Yahudi dan menemukan mereka bahkan di balik batu dan pohon. Hadis ini, yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dan terdapat dalam kitab Bukhari dan Muslim, mengundang berbagai interpretasi dan perdebatan, terutama dalam konteks hubungan Muslim-Yahudi dan situasi geopolitik saat ini. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif dan historis-tekstual untuk mengeksplorasi pemahaman dan implikasi hadis tersebut terhadap hubungan antara umat Muslim dan Yahudi serta persepsi umat Muslim terhadap Yahudi dalam konteks sejarah dan masa depan. Dalam pembahasan, diteliti interaksi Nabi Muhammad SAW. dengan orang-orang Yahudi di Madinah, yang mencakup perjanjian damai dan persaingan politik-ekonomi. Analisis juga mencakup peran Yerusalem dalam agama-agama Samawi dan situasi geopolitik terkini terkait pemusnahan etnis dan konflik Israel-Palestina. Temuan menunjukkan bahwa hadis ini perlu dipahami dalam konteks sejarah dan tidak boleh dijadikan justifikasi untuk konflik kontemporer. Hadis ini lebih menekankan pada perjuangan dan ketahanan umat Islam terhadap musuh-musuhnya dalam skenario akhir zaman, dan pentingnya mengedepankan prinsip keadilan dan perdamaian dalam interaksi antar agama.
STEREOTIP YAHUDI DALAM TRADISI KENABIAN (Analisis Hermeneutika Gerakan Ganda) Muzakki, Muhammad Asgar
AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies Vol. 5 No. 1 (2024): AL-ISNAD: Journal of Indonesian Hadist Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51875/alisnad.v5i1.351

Abstract

Penelitian ini mengkaji stereotip Yahudi dalam hadis-hadis kanonik melalui pendekatan hermeneutika gerakan ganda Fazlur Rahman. Stereotip seperti pembohong, pengkhianat, dan golongan yang dilaknat Tuhan sering kali dipahami secara literal tanpa mempertimbangkan konteks sosio-historisnya. Melalui gerakan pertama hermeneutika, penelitian ini menempatkan stereotip tersebut sebagai respons terhadap konflik politik, sosial, dan ekonomi yang terjadi antara Nabi Muhammad dan beberapa kabilah Yahudi di Madinah. Sementara itu, dalam gerakan kedua, stereotip ini direkontekstualisasi sebagai pelajaran moral yang mengajarkan kejujuran, integritas, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Studi ini memberikan kontribusi dalam menafsirkan hadis secara lebih inklusif dan relevan dengan tantangan modern, serta menghindari generalisasi negatif terhadap kelompok tertentu.
Community-based education: The #lesswaste habit formation by the YukNgaji Club as an Environmental Conservation Effort A. Alanazi, Meshal Saleh; Muzakki, Muhammad Asgar; Muslimin, JM; Hidayat, Syahrul Ramadhan; Yusof, Nabila; Nukhba, Ghulam Musthafa
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: JOURNAL OF EDUCATION IN MUSLIM SOCIETY | VOL. 12 NO. 1 2025 (In Progress Issue)
Publisher : Faculty of Educational Sciences, Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v12i1.45474

Abstract

AbstractThis study explores the YukNgaji community’s #LessWaste campaign as a community-driven Islamic ecotheology model. Amid environmental crises requiring sustainable action, the initiative bridges Islamic stewardship (khalifah) and responsibility (amanah) with ecological awareness. Using qualitative methods—virtual ethnography, community-based education theory, and Living Qur’an-Hadith analysis—data were gathered via observations, interviews, and digital content assessment. Results indicate #LessWaste effectively integrates Islamic ecological values through digital activism and offline practices (e.g., waste donation, reusable items). The campaign functions as both an environmental movement and adaptive educational platform, engaging Muslim youth with modern challenges. It highlights hybrid activism’s role in Islamic education, suggesting applicability across diverse Muslim communities. Future studies should test similar frameworks in varied socio-cultural contexts to evaluate sustained behavioral change.AbstrakPenelitian ini mengkaji kampanye #LessWaste komunitas YukNgaji sebagai model ekoteologi Islam berbasis komunitas. Menghadapi krisis lingkungan yang mendesak kebutuhan aksi berkelanjutan, inisiatif ini menghubungkan prinsip stewardship (khalifah) dan tanggung jawab (amanah) dalam Islam dengan kesadaran ekologis. Dengan metode kualitatif—meliputi etnografi virtual, teori pendidikan berbasis komunitas, dan analisis Living Qur’an-Hadith—data dikumpulkan melalui observasi partisipan, wawancara dengan anggota kunci, dan analisis konten digital. Hasil menunjukkan #LessWaste berhasil mengintegrasikan nilai ekologis Islam melalui aktivisme digital dan praktik offline seperti donasi sampah serta penggunaan barang reusable. Kampanye ini berfungsi ganda sebagai gerakan lingkungan dan platform pendidikan adaptif yang melibatkan generasi muda Muslim dengan isu kontemporer. Temuan menggarisbawahi peran aktivisme hibrid dalam pendidikan Islam serta potensi replikasinya di komunitas Muslim beragam. Studi lanjutan disarankan untuk menguji model serupa dalam konteks sosiokultural berbeda guna menilai dampak jangka panjang pada perubahan perilaku berkelanjutan. How to Cite: Alanazi, M. S. A., Muzakki, M. A., Muslimin, J. M., Hidayat, S. R., Yusof, N. B., & Nukhba, G. M. (2025). Community-based education: The #lesswaste habit formation by the YukNgaji Club as an Environmental Conservation Effort. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 11(1), 17-38. doi:10.15408/tjems.v12i1.45474.
ANALISA METODOLOGI KRITIK HADIS JALALUDDIN AS-SUYUTHI DALAM AL-LA’AALI AL-MASHNU’AH FI AL-AHADITS AL-MAUDHU’AJ Muzakki, Muhammad Asgar
AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies Vol. 1 No. 1 (2020): AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (330.647 KB) | DOI: 10.51875/alisnad.v1i1.23

Abstract

Penelitian ini membahas tentang kriteria hadis maudhu’ menurut Jalaluddin as-Suyuthi dalam kitabnya al-La’aali al-Mashnu’ah fi al-Ahadits al-Maudhu’ah. Diutarakan oleh as-Suyuthi bahwa motivasi utamanya dalam menyusun kitab tersebut adalah, selain membangun kritiknya terhadap hadis-hadis palsu yang tersebar di kalangan umat Islam, juga meluruskan sebagian ‘tuduhan’ palsu terhadap beberapa hadis yang ia anggap keliru. Dengan demikian, dapat dikaji dari kitab al-La’aali; 1) kriteria hadis maudhu’ menurut as-Suyuthi dan 2) karakteristik as-Suyuthi sebagai seorang kritikus hadis. Jenis penelitian yang digunakan merupakan studi literature (library research) atau penelitian pustaka, yang semua datanya bersumber dari bahan-bahan tertulis yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan topik yang dibahas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kritik hadis, baik kritik sanad (an-Naqd al-Khariji) maupun kritik matan (an-Naqd ad-Dakhili). Adapun hadis-hadis yang menjadi sampel penelitian, dirujuk ke kitab aslinya dengan metode Takhrij al-Hadits. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria as-Suyuthi dalam menetapkan kepalsuan hadis dalam kitab al-La’aali dari segi sanad adalah; 1) perawi yang mengaku berdusta; 2) perawi yang mengaku secara implisit; 3) perawi yang dikenal sebagai pendusta; 4) perawi majhul; dan 5) perawi yang fanatik terhadap golongannya. Dan dari segi matan; 1) redaksi yang buruk; 2) memiliki makna yang rusak, tercakup di dalamnya bertentangan dengan al-Qur’an, as-Sunnah, realita dan akal sehat; 3) melebih-lebihkan pahala dan dosa terhadap amalan yang sepele; dan 4) tidak terdapat dalam kitab atau hafalan periwayat tsiqah. Penulis juga menyimpulkan bahwa as-Suyuthi termasuk ke dalam kategori mutasahil sebagai seorang kritikus hadis.
METODOLOGI SYARAH HADIS NABI SAW: Telaah Kitab ‘Umdah al-Qari Syarah Shahih al-Bukhari Muzakki, Muhammad Asgar; Mafrikhah, Siti
AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies Vol. 2 No. 2 (2021): Al Isnad: Journal of Indonesian Hadith Studies Journal
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (485.493 KB) | DOI: 10.51875/alisnad.v2i2.119

Abstract

Penelitian ini membahas tentang Kitab ‘Umdah al-Qari Shahih al-Bukhari yang bertujuan untuk mengetahui biografi penulis kitab syarh hadis tersebut, latar belakang penulisan kitab, sistematika dan metode yang digunakan dalam penulisan kitab syarh-nya, kemudian contoh pensyarahan serta kelebihan dan kekurangan dari kitab syarh tersebut. Fokus penelitian ini yaitu kajian terhadap metode yang digunakan oleh Badruddin al-‘Aini dalam menulis kitab syarh-nya. Jenis penelitian ini yaitu penelitian kualitatif deskripsi, dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan dua metode, yaitu studi pustaka dan takhrij hadis. Sumber data yang digunakan adalah sumber primer yang didapatkan melalui kitab Syarh ‘Umdah al-Qari Shahih al-Bukhari karya Badruddin al-‘Aini, dan data sekunder yang berasal dari buku, jurnal yang berkaitan dengan tema penelitian serta aplikasi Ensiklopedi Hadis Kitab 9 Imam dan Jawami’ul Kalim. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penulis kitab ini adalah ulama, ahli fiqh, dan juga hakim yang berasal dari Ainatab, dan bahwa Badruddin al-‘Aini dilatarbelakangi oleh keinginannya untuk menulis sebuah syarh kitab sederhana dari kitab hadis yang ditulis oleh Shahih Bukhari dengan sederhana. Selain itu, metode yang digunakan Badruddin al-Aini dalam kitab ini adalah metode tahlili dan muqarran
INTERPRETASI HADIS-HADIS ANTROPOMORFISME Muzakki, Muhammad Asgar; Puspita Sari, Arvita Irvanig
AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies Vol. 3 No. 1 (2022): Al Isnad: Journal of Indonesian Hadith Studies Journal
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (288.615 KB) | DOI: 10.51875/alisnad.v3i1.125

Abstract

Salah satu permasalahan yang tidak pernah usai diperbincangkan sampai saat ini adalah masalah antropomorfisme. Kata antropomorfisme memiliki arti mempresentasikan Tuhan memiliki bentuk seperti manusiawi. Dalam Ilmu Kalam, antropomorfisme diidentikkan dengan “tasybîh” atau "tajassum". Secara teologis, tasybîh berarti keserupaan Tuhan dengan manusia dalam bentuk dan sifat-Nya. Sedangkan tajassum berarti penggambaran tubuh Tuhan sebagai ditemukan pada manusia. Antropomorfisme doktrinal itu adalah suatu keharusan dan terbukti baik dalam Al-Qur’an maupun hadis. Artikel ini fokus membahas tentang interpretasi hadis-hadis antropomorfisme dengan menggunakan pendekatan Ilmu Ma’anil Hadis. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), yaitu semua bahan-bahan yang dikumpulkan bersumber dari kajian teks atau tulisan-tulisan yang relevan dengan penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hadis-hadis antropomorfisme umumnya berkualitas shahih. Sedangakan dari segi interpretasinya para ulama berbeda dalam memahaminya, secara garis besar terbagi menjadi dua kolompok, yaitu pemahaman yang tekstual dan kontekstual.
Dimensi Sains dalam Peristiwa Isra Mi’raj (Studi Tematik Corak ‘Ilmy) Muzakki, Muhammad Asgar
AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies Vol. 4 No. 2 (2023): AL ISNAD: Journal of Indonesian Hadith Studies
Publisher : Institut Daarul Qur'an Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas tentang dimensi keilmuan peristiwa Isra Mi'raj, dengan fokus pada kajian tematik pola 'Ilmy. Latar belakang masalah penelitian terletak pada perdebatan seputar apakah perjalanan tersebut merupakan pengalaman spiritual atau fisik. Tujuannya adalah untuk mengeksplorasi peristiwa tersebut dari perspektif ilmiah, mengatasi tantangan pemahaman teks dan aspek teoritis perjalanan Nabi Muhammad. Metodologinya melibatkan analisis tematik teks dan interpretasi ilmiah atas peristiwa yang terjadi. Hasilnya menyarankan kerangka teoritis untuk memahami perjalanan, termasuk kecepatan cahaya dan konsep pemusnahan untuk mengatasi kendala physical/mortal limit pada manusia. Implikasi dari penelitian ini mengarah pada pemahaman yang lebih mendalam tentang peristiwa tersebut dan potensi implikasinya untuk penelitian di masa depan.
Community-based education: The #lesswaste habit formation by the YukNgaji Club as an Environmental Conservation Effort A. Alanazi, Meshal Saleh; Muzakki, Muhammad Asgar; Muslimin, JM; Hidayat, Syahrul Ramadhan; Yusof, Nabila; Nukhba, Ghulam Musthafa
TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society TARBIYA: JOURNAL OF EDUCATION IN MUSLIM SOCIETY | VOL. 12 NO. 1 2025
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training, UIN (State Islamic University) Syarif Hidayatul

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/tjems.v12i1.45474

Abstract

AbstractThis study explores the YukNgaji community’s #LessWaste campaign as a community-driven Islamic ecotheology model. Amid environmental crises requiring sustainable action, the initiative bridges Islamic stewardship (khalifah) and responsibility (amanah) with ecological awareness. Using qualitative methods—virtual ethnography, community-based education theory, and Living Qur’an-Hadith analysis—data were gathered via observations, interviews, and digital content assessment. Results indicate #LessWaste effectively integrates Islamic ecological values through digital activism and offline practices (e.g., waste donation, reusable items). The campaign functions as both an environmental movement and adaptive educational platform, engaging Muslim youth with modern challenges. It highlights hybrid activism’s role in Islamic education, suggesting applicability across diverse Muslim communities. Future studies should test similar frameworks in varied socio-cultural contexts to evaluate sustained behavioral change.AbstrakPenelitian ini mengkaji kampanye #LessWaste komunitas YukNgaji sebagai model ekoteologi Islam berbasis komunitas. Menghadapi krisis lingkungan yang mendesak kebutuhan aksi berkelanjutan, inisiatif ini menghubungkan prinsip stewardship (khalifah) dan tanggung jawab (amanah) dalam Islam dengan kesadaran ekologis. Dengan metode kualitatif—meliputi etnografi virtual, teori pendidikan berbasis komunitas, dan analisis Living Qur’an-Hadith—data dikumpulkan melalui observasi partisipan, wawancara dengan anggota kunci, dan analisis konten digital. Hasil menunjukkan #LessWaste berhasil mengintegrasikan nilai ekologis Islam melalui aktivisme digital dan praktik offline seperti donasi sampah serta penggunaan barang reusable. Kampanye ini berfungsi ganda sebagai gerakan lingkungan dan platform pendidikan adaptif yang melibatkan generasi muda Muslim dengan isu kontemporer. Temuan menggarisbawahi peran aktivisme hibrid dalam pendidikan Islam serta potensi replikasinya di komunitas Muslim beragam. Studi lanjutan disarankan untuk menguji model serupa dalam konteks sosiokultural berbeda guna menilai dampak jangka panjang pada perubahan perilaku berkelanjutan. How to Cite: Alanazi, M. S. A., Muzakki, M. A., Muslimin, J. M., Hidayat, S. R., Yusof, N. B., & Nukhba, G. M. (2025). Community-based education: The #lesswaste habit formation by the YukNgaji Club as an Environmental Conservation Effort. TARBIYA: Journal of Education in Muslim Society, 11(1), 17-38. doi:10.15408/tjems.v12i1.45474.