Pembelajaran berbasis budaya adalah tentang situasi otentik yang secara langsung dapat diakses oleh siswa dalam kehidupannya sebagai komunitas di sekitarnya, sehingga mengintegrasikan budaya dalam pembelajaran matematika. Diharapkan dapat membantu untuk memahami hubungan antara budaya dan matematika, sehingga meningkatkan kualitas pengetahuan matematika siswa dan masyarakat dapat menjadi lebih akurat dan dapat diakses, serta memanfaatkan budaya tertentu yang ada dalam kelompok masyarakat, termasuk berpikir, bekerja, akting dan berbicara, khususnya yang berkaitan dengan Matematika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui konsep geometri yang terkandung dalam seni rebana santri pondok pesantren Raudlatul Ulum 2. Subjek penelitian ini adalah santri pondok pesantren Raudlatul Ulum 2. Konsep geometri yang terdapat pada kesenian rebana merupakan kajian etnomatematika yang menghubungkan konsep geometri dengan koteks dunia nyata. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif, yang berarti peneliti ingin menggali secara mendalam tentang sebab-akibat atau faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa tertentu. Peneliti ingin menggambarkan dan menguraikan secara mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi peristiwa yang terjadi. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, dokumentasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesenian Rebana adalah suatu tradisi yang diajarkan di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum 2. Konsep-konsep geometri yang terdapat pada kesenian Rebana adalah: garis, sudut, bangun datar, panjang Lebar dan tinggi yang mana pada penelitian ini difokuskan pada materi geometri dimensi tiga.