Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan dan memahami bagaimanakah Analisis Wacana Kritis (AWK) Teun Van Dijk mengungkapkan pemaknaan pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden Republik Indonesia pada 20 Oktober 2024 melalui elemen-elemen pada struktur teks (makro, superstruktur, struktur mikro) serta elemen kognisi sosial dan konteks sosial. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan cara dokumentasi, kemudian dicatat dalam kertas kerja berdasarkan struktur teks (makro, superstruktur, struktur mikro) serta kongnisi sosial dan konteks sosial. Beberapa simpulan dari penelitian ini adalah; Pertama ditemukan setidaknya ada 8 tema besar dalam pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 yakni: pengutamaan kepentingan rakyat, menjadi bangsa berani, bahaya kebocoran anggaran, soroti kemiskinan, target swasembada pangan, swasembada energi, perang terhadap korupsi, serta penegasan politik luar bebas aktif RI. Kedua, teks pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 20 Oktober 2024 telah sejalan dengan tiga struktur wacana AWK model Teun Van Dijk yakni struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro. Berdasarkan analisis struktur makro, dalam teks pidato Prabowo Subianto sebagai Presiden RI telah menghadirkan tema/topik. Dalam susunan teks pidato juga memakai urutan seperti didalilkan dalam teori AWK Van Dijk yang terdiri dari pembuka, inti, dan penutup. Selain itu, dalam teks pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI juga telah memznuhi unsur semantik, sintaksis, stilistika, dan retorika. Dalam penyampaian pidatonya, Prabowo Subianto memiliki gaya dan cara tersendiri agar tersampaikan kepada audience. Dalam teks pidato perdana Prabowo Subianto sebagai Presiden RI juga sudah sesuai dengan karakteristik AWK perspektif Van Dijk yang meliputi tindakan, konteks, histori, kekuasaan dan ideologi.