Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search
Journal : Callus: Journal of Agrotechnology Science

Respons Pertumbuhan Dan Produksi Sorgum (Sorgum bicolor L.) Pada Pemangkasan Daun Bagian Bawah Dan Populasi Pada Lubang Tanam: (Sorgum bicolor L.) Alfiansyah, Gusti; Hazmi, Muhammad; Wijaya, Insan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 1 No. 2 (2023): Desember
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v1i2.1967

Abstract

Sorgum (Sorghum bicolor L.) adalah tanaman serealia yang mempunyai potensi besar untuk dikembangkan di Indonesia karena mempunyai daerah adaptasi yang luas. Tanaman sorgum memiliki kandungan nutrisi yang tinggi, sehingga sangat baik digunakan sebagai sumber bahan pangan maupun pakan ternak alternatif. Upaya yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produksi tanaman sorgum diantaranya yaitu pemangkasan daun bagian bawah dan menambahkan populasi sorgum pada tiap lubang tanam untuk memaksimalkan produksi sorgum. Pemangkasan daun merupakan salah satu cara untuk mengatur keseimbangan tanaman sehingga dapat memberikan pertumbuhan yang baik, sehingga dengan demikian pertumbuhan vegetatif tanaman dapat diseimbangkan dengan pertumbuhan generatif. Selain itu pada populasi tinggi, kompetisi antar tanaman dapat terjadi sehingga pertumbuhan dan hasil per individu menjadi berkurang, namun karena jumlah tanaman per hektar bertambah dengan meningkatnya populasi, maka produksi sorgumper hektar masih dapat meningkat. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor dan tiga ulanganr. Dua faktor tersebut yaitu pemangkasan daun bagian bawah (D) dalam 2 taraf, yaitu : P0 = tanpa pemankasan, P1 = pangkas umur 60 hst dan populasi pada lubang tanam (P) dalam 5 taraf, yaitu : P1 = 1 tanaman/lubang, P2 = 2 tanaman/lubang, P3 = 3 tanaman/lubang, P4 = 4 tanaman/lubang, P5= 5 tanaman/lubang. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara perlakuan pemangkasan daun bagian bawah dan populasi pada lubang tanam berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sorgum terbukti pada variabel jumlah daun, jumlah biji persampel berat 1000 biji, dan berat biji basah basah.
Pengaruh Konsentrasi Dan Interval Waktu Pemberian PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria) Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) cinta, Nova; tripama, Bagus; wijaya, Insan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 2 No. 4 (2024): Desember
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh konsentrasi PGPR dan interval waktu pemberian PGPR, serta interaksi antara perlakuan konsentrasi PGPR dan interval waktu pemberian PGPR terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman mentimun. Penelitian ini dilakukan di Desa Bangsalsari, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, dengan ketinggian tempat +49mdpl. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) yang terdiri dari dua factor, yaitu konsentrasi PGPR (K) dalam 4 taraf, yaitu : K0 = kontrol, K1 = 30 ml/L, K2 = 60 ml/L, K3 = 90 ml/L dan interval waktu pemberian (W) dalam 2 taraf, yaitu : W1 = interval waktu pemberian 7 hst, W2 = interval waktu pemberian 14 hst. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi PGPR berpengaruh nyata pada semua variabel pengamatan. Perlakuan interval waktu berpengaruh nyata terbukti pada variabel pengamatan tinggi tanaman, berat buah, jumlah buah perplot, dan berat buah perplot. Interaksi perlakuan konsentrasi PGPR dan interval waktu berpengaruh nyata terbukti pada variabel pengamatan, berat buah, diameter buah, jumlah buah perplot, dan berat buah perplot.
Evaluasi Tingkat Konversi Energi Matahari Beberapa Varietas Jagung (Zea Mays L.) Melalui Modifikasi Tata Letak Tanaman Windiyanti, Ira; Widiarti, Wiwit; Wijaya, Insan; Wahyudi, Iwan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung merupakan salah satu komoditas penting dalam pertanian di Indonesia. Permintaan yang melebihi produksi nasional menunjukkan potensi besar untuk pengembangan jagung, baik dari segi peningkatan hasil maupun efisiensi produksi. Produksi jagung di Indonesia pada tahun 2017 mencapai 27,9 juta ton, tahun 2018 mencapai 30 juta ton, tahun 2019 mencapai 22,5 juta ton, pada tahun 2020 mencapai 29 juta ton (BPS, 2020). Produktivitas jagung di Indonesia tahun 2022 menunjukkan 5,9 juta ton, pada tahun 2023 menunjukkan 5,8 juta ton. Produktivitas jagung pada tahun 2023 lebih rendah dibandingkan tahun 2022 (BPS,2023), menganalisis pengaruh modifikasi tata letak tanaman terhadap efisiensi energi matahari,Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Percobaan Split Plot dengan 2 faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah varietas tanaman jagung sebagai petak utama (Main Plot). Faktor kedua adalah modifikasi tata letak tanam sebagai anak petak (Sub Plot). Analisa data menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) yang dilanjutkan Uji Jarak Berganda Duncan (DMRT) 5%. menunjukkan bahwa perlakuan varietas yang berepengaruh nyata pada tinggi tanaman, diameter batang dan Net Assimilation Rate (NAR). Pada morfologi dan efisiensi energi matahari, serta terdapat interaksi antara perlakuan varietas tanaman dan tata letak tanam.
Pengendalian Gulma dan Model Sistem Tanam Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Sawah (Oryza sativa L.) Putri Nurhaliza, Adinda Dwi; Oktarina, Oktarina; Wijaya, Insan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman padi (Oryza sativa L.) merupakan tanaman pangan penting yang telah menjadi makanan pokok lebih dari setengah penduduk dunia. Penurunan produksi padi dapat disebabkan oleh sistem tanam tanaman padi yang digunakan petani. Sistem tanam dalam budidaya padi akan mempengaruhi hasil produksi padi. Produksi padi dapat ditingkatkan melalui penggunaan sistem tanam yang tepat. Penurunan produksi padi ini tergantung adanya faktor-faktor produksi yang digunakan yaitu seperti sistem tanam, dan serangan organisme pengganggu tanaman. Keberadaan OPT juga dapat dipengaruhi oleh sistem tanam yang digunakan. Salah satu OPT yang keberadaannya dipengaruhi oleh sistem tanam yaitu gulma. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pengendalian gulma dan sistem tanam padi terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman padi. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa Perlakuan penegndalian gulma tidak memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan pengamatan tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah malai. Tetapi berpengaruh terhadap hasil bobot gabah per tanaman, bobot gabah per plot dan berat 1000 butir. Pada perlakuan P1 (pengendalian secara manual) merupakan perlakuan terbaik. Perlakuan sistem tanam menunjukkan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan pengamatan tinggi tanaman, jumlah anakan dan jumlah malai. Tetapi berpengaruh terhadap hasil bobot gabah per tanaman dan bobot gabah per plot. Pada perlakuan J2 ( jajar legowo 6:1) merupakan sistem tanam terbaik. Perlakuan interaksi antara pengendalian dan sistem tanam menunjukkan tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil.
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens) Terhadap Pemberian Jakaba Dengan Media Tanam Pupuk Kandang Dalam Polibag Mutiur Rohman, Muchamad; Hasbi, Hudaini; Wijaya, Insan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 3 (2025): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v3i3.3805

Abstract

Sektor pertanian menjadi salah satu andalan utama mata pencaharian penduduk Indonesia, salah satu contoh hasil pertanian Indonesia yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah tanaman cabai. Tanaman cabai merupakan tanaman hortikultura yang biasanya digunakan sebagai bumbu masakan, sambal atau saus, industri bubuk cabai, dan mie instan yang membutuhkan cabai dalam jumlah puluhan bahkan ratusan ton per bulan dapat mengakibatkan harga cabai meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian jakaba dan pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK). Kesimpulan dari penelitian ini adalah perlakuan Jakaba (J4 dengan konsentrasi 80 ml/L) merupakan perlakuan terbaik pada pertumbuhan tanaman cabai rawit sedangkan perlakuan jakaba (J3 dengan konsentrasi 60 ml/L) merupakan perlakuan terbaik pada produksi tanaman cabai rawit. Perlakuan pupuk kandang kambing (K1 = pupuk kandang kambing 1 kg : 2 kg tahah) merupakan perlakuan terbaik pada pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit. Perlakuan kombinasi J3K1 (jakaba 60 ml/L dan pupuk kandang kambing 1 kg : 2 kg tanah) merupakan interaksi terbaik pada pertumbuhan dan produksi tanaman cabai rawit.
Respons Pertumbuhan Dan Produksi Bawang Daun (Allium Fistulosum L.) Terhadap Pemberian Poc Daun Kelor Dan Poc Daun Lamtoro Amal, Ihlasul; Tripama, Bagus; Wijaya, Insan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 3 (2025): September
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/callus.v3i3.3973

Abstract

Bawang daun (Allium fistulosum L.) atau juga disebut dengan daun bawang merupakan tanaman sayuran penting, bukan hanya di kota tertentu namun di seluruh Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian POC daun kelor dan POC daun lamtoro terhadap pertumbuhan dan produksi bawang daun. Penggunaan pupuk anorganik yang secara terus menerus dengan tidak dilakukan penambahan pupuk organik dapat mengakibatkan ketidak seimbangan unsur hara di dalam tanah, struktur tanah menjadi rusak. Oleh karena itu untuk meningkatkan produksi tanaman dan memperbaiki struktur tanah yang rusak dapat menggunakan bahan-bahan organik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAK) terdapat dua faktor, Faktor pertama adalah POC daun kelor yang terdiri dari 4 taraf : (K0 = 0 ml/L, K1 = 100 ml/L, K2 = 200 ml/L, K3 = 300 ml/L), Faktor kedua yaitu POC daun lamtoro yang terdiri dari 4 taraf : (L0 = 0 ml/L, L1 = 75 ml/L, L2 = 150 ml/L, L3 = 225 ml/L). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakun POC daun kelor (K3 dengan konsentrasi 300 ml/L) merupakan perlakuan terbaik pada produksi bawang daun. Perlakuan POC daun lamtoro (L3 dengan konsentrasi 225 ml/L) merupakan perlakuan terbaik pada produksi bawang daun. Perlakuan interaksi (K2L3 dengan konsentrasi 200 ml/L+ 225 ml/L) merupakan konsentrasi terbaik pada produksi bawang daun