Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

RESPON PERTUMBUHAN TANAMAN SELADA (LACTUCA SATIVA) TERHADAP PEMBERIAN NUTRISI DAN BEBERAPA MACAM MEDIA TANAM SISTEM HIDROPONIK NFT (NUTRIENT FILM TECHNIQUE) Maulana, Mohammad Ato; Wijaya, Insan; Suroso, Bejo
AGRITROP Vol 18, No 1 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i1.3270

Abstract

Tanaman selada memerlukan unsur hara makro dan unsur unsur mikro sesuai dengan kebutuhan yang telah tersedia di dalam larutan nutrisi untuk pertumbuhan dan kualitas tanaman. Untuk memenuhi kebutuhan maka hidroponik merupakan alternatif yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman terutama dilahan sempit. Penelitian ini dilaksanakan di Greenhouse Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Rancangan percobaan yang digunakan dalam  penelitian ini menggunakan  Rancangan Split Plot RAL yang terdiri dari perlakuan Nutrisi sebagai Petak Utama terdiri tiga taraf yaitu AB Mix (N1), NPK Mutiara 16-16-16 (N2) dan Urea TSP KCl, Gandasil D (N3) demikian juga Media tanaman sebagai Anak Petak seanyak tiga taraf yaitu Rock woll (M0), Arang sekam (M1) dan Batu bata (M2) dan diulang tiga kali. Analisis data dilakukan dengan uji F dan dlanjutkan dengan uji lanjut Duncan 5%. Hasil peneltian pemberian nutrisi AB Mix berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman selada pada tinggi tanaman 14 hst, selanjutnya media  tanam rockwool berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman selada pada variabel pengamatan jumlah helai daun. Pengaruh interaksi nutrisi dan media,berpengaruh pada variabel pengamatan jumlah helai daun dan panjang daun.
Efektivitas Sumber Nutrisi Terhadap Pertumbuhan Beberapa Varietas Selada (Lactuca sativa L.) Pada Sistem Hidroponik soleha, Ayu; Suroso, Bejo; Wijaya, Insan
AGRITROP Vol 18, No 2 (2020): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v18i2.4065

Abstract

Sayuran selada banyak digemari oleh masyarakat untuk dikonsumsi sebagai lalapan, penghias makanan. Seiring permintaan sayuran selada meningkat dan lahan pertanian beralih menjadi lahan non pertanian maka memanfaatkan lahan sempit untuk budidaya sayuran. Penelitian ini bertujuan untuk respon pertumbuhan beberapa varietas selada (Lactuca sativa L.) dan macam jenis nutrisi yang dibudidayakan pada sistem hidroponik. Penelitian ini menggunakan rancangan petak terbagi (Split plot design) yang terdiri dua faktor yaitu faktor pertama sebagai petak utama, jenis nutrisi (N) terdiri 3 taraf : N1 = AB Mix, N2 = POC Biogan, N3 = POP Supernasa sedangkan faktor kedua sebagai anak petak, varietas (V) terdiri 3 taraf: V1= Selada keriting, V2 = Selada merah, V3 = Selada krop masing – masing diulang tiga kali. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan nutrisi AB Mix (N1) merupakan perlakuan terbaik karena berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman selada. Sedangkan perlakuan varietas selada krop (V3) merupakan perlakuan terbaik karena berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan selada diantaranya lebar daun, panjang daun, berat segar tanaman. Interaksi antara nutrisi dengan varietas berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan lebar daun (30 hst) sedangkan perlakuan lainnya tidak berpengaruh nyata.
Pengujian Viabilitas Benih Terhadap Benih Jagung (Zea mays L.) Kedaluarsa Dengan Perlakuan Invigorasi Silmy, Udkhulis; Wijaya, Insan; Suroso, Bejo
Jurnal Penelitian Ilmu Sosial dan Eksakta Vol. 3 No. 2 (2024): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/trilogi.v3i2.105

Abstract

Uji viabilitas benih dilakukan untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan berkecambah dari suatu kelompok benih pada suatu kondisi tertentu. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh invigurasi terhadap viabilitas dan vigor benih jagung kadaluarsa. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Agronomi dan Kebun Percobaan Unmuh Jember pada bulan November 2022-Desember 2023. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dan Rancangan Acak Kelompok non faktorial yang terdiri atas 9 perlakuan dengan 3 kali ulangan. Setiap plot terdiri dari 25 benih sehingga jumlah keseluruhan 675 benih. Perlakuan percobaan yaitu : CO = Kontrol; GA1 = 250 ppm; GA2 = 300 ppm; GA3 = 350 ppm; GA4 = 400 ppm; KN1 = 1000 ppm; KN2 = 5000; KN3 = 10000 ppm; KN4 = 15000. Data yang hasilkan dari Uji F (anova) kemudian dilanjut dengan uji DMRT duncan 5%. Variabel pengamatan meliputi daya kecambah, laju perkecambahan, potensi tumbuh, kecepatan tumbuh dan indeks vigor, dan keserempakan tumbuh. Penelitian menunjukkan pada variable pengamatan daya berkecambah dan laju perkecambahan pada benih kadaluarsa, perlakuan invigorasi dengan pemberian Giberalin maupun KNO3 lebih baik dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Sedangkan parameter potensi tumbuh hasil tidak berbeda dengan perlakuan invigorasi dengan pemberian KNO3. Berkebalikan dengan parameter potensi tumbuh bahwa parameter indek vigor perlakuan invigorasi dengan pemberian giberalin hasilnya lebih baik dari pada yang tidak diperlakukan atau dengan pemberian KNO3.. Hasil penelitian pengujian viabilitas benih terhadap benih jagung (zea maysL.) kedaluarsa dengan perlakuan invigorasi menunjukan perlakuan invigorasi berpengaruh terhadap peningkatan viabilitas dan vigor benih jagung kadaluarsa.
Budidaya Tanaman Hias Potless melalui Teknik Kokedama bersama PKK Kelurahan Wirolegi, Jember Arum, Laras Sekar; Murtiyaningsih, Hidayah; Suroso, Bejo; Muliasari, Risa Martha; Anggriawan, Rendy
Agrimas : Jurnal Pengabdian Masyarakat Bidang Pertanian Vol. 1 No. 1 (2022): APRIL
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/agrimas.v1i1.6

Abstract

Di masa pandemi saat ini, tanaman hias menjadi salah satu komoditas yang popular dan banyak sekali diminati masyarakat dari berbagai kalangan, baik sebagai hobi, pereda stress, dan bahkan bentuk usaha atau bisnis. Kokedama merupakan salah satu teknik budidaya potless atau tanpa pot, sehingga dapat mengurangi penggunaan bahan plastik yang limbahnya cukup merugikan, yang juga dapat memberikan nilai tambah ekonomi pada tanaman hias. Tujuan dari pengabdian budidaya tanaman hias dengan teknik kokedama ini diharapkan masyarakat melalui ibu-ibu PKK Wirolegi sebagai penggerak, memiliki aktivitas yang kreatif guna mengurangi kejenuhan dimasa pandemi dan meningkatkan pendapatan harian melalui wirausaha tanaman hias unik dengan memanfaatkan limbah bahan organik di sekitar lingkungan Wirolegi. Kegiatan ini dilakukan salam bentuk sosialisasi dan pelatihan langsung pembuatan kokedama tanaman hias. Hasil kegiatan ini adalah seluruh peserta kegiatan pengabdian ini sangat antusias dalam mencoba langsung pembuatan kokedama. Dengan kreativitas dan jiwa seni pada masing-masing individu, menghasilkan bentukan kokedama yang sangat variatif. Ibu-ibu PKK Kelurahan Wirolegi mendapatkan pengetahuan mengenai budidaya tanaman hias potless melalui pembuatan kokedama, dan variasi pengembangan bentuk kokedama. Selain itu, mereka juga mendapatkan pengetahuan mengenai peluang usaha kokedama, sehingga berpotensi untuk menciptakan ecopreneurship di lingkungan kelurahan setempat.
Keragaan Tanaman Sorgum Lokal Mutan 1 Hasil Iradiasi Sinar Gamma Murtiyaningsih, Hidayah; Suroso, Bejo; Hendriyanto, Aldi; Arum, Laras Sekar
Jurnal Penelitian IPTEKS Vol 8, No 2 (2023): JURNAL PENELITIAN IPTEKS
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/ipteks.v8i2.18198

Abstract

Tanaman sorgum memiliki potensi yang tinggi selain padi dan jagung, sebagai sumber pangan, pakan, dan bioenergi. Pemuliaan tanaman merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas maupun kuantitas dari tanaman. Pemuliaan modern melalui mutasi banyak dikembangkan untuk memperbaiki mutu tanaman yang dihasilkan. Peningkatan keragaman genetik merupakan langkah penting dalam pemuliaan tanaman guna menghasilkan beragam varietas tanaaman baru yang nantinya diharapkan memiliki karakter unggul yang diharapkan. Penelitian ini menggunakan sorgum lokal Demak yang kemudian diiradiasi menggunakan sinar gamma pada dosis 0, 300, 500, dan 700gy. Keragaan tanaman mutan generasi 1 (mutan 1) diamati melalui beberapa karakter morfologi seperti daya kecambah, tinggi tanaman, jumlah dan panjang penikel, serta berat 100 biji.  Karakter agronomi tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, jumlah penikel, Panjang penikel. dan berat 100 biji pada tanaman sorgum lokal mutan 1 hasil iradiasi sinar gamma memiliki nilai KKG dan heritabilitas yang tinggi. karakter yang memiliki nilai KKG dan heritabilitas tinggi berarti lebih besar dipengaruhi oleh faktor genetik dan sedikit dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Respon Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik Berbahan Dasar Cangkang Telur Dan Air Cucian Beras Dengan Penambahan Em-4 Anaska, Puspo; Suroso, Bejo; Wijaya , Insan
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman tomat (Solanum lycopersicum L.) terhadap pemberian dosis pupuk organik cangkang telur, dosis air cucian beras dan penambahan EM-4 serta interaksi antara keduanya. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukoreno, Umbulsari, Jember. Pada 23 September sampai Desember 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri dari dua faktor yaitu pemberian dosis pupuk organik cangkang telur (C) dalam 3 taraf yaitu : C1 = 40 gr/tanaman, C2 = 60 g/tanaman dan C3 = 80 g/tanaman dan pemberian dosis air cucian beras (A) dalam 4 taraf yaitu : A0 = 0 ml/tanaman (kontrol), A1 = 0,5 l/tanaman, 100 ml EM-4, A2 = 1 l/tanaman, 100 ml EM-4 dan A3 = 1,5 l/tanaman, 100 ml EM-4. Analisa data menggunakan analisis ragam dan jika berpengaruh nyata dilanjutkan dengan menggunakan uji jarak berganda Duncan (DMRT) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan pupuk organik cangkang telur perlakuan C3 berpengaruh nyata dan merupakan perlakuan terbaik pada variabel pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, munculnya bunga, berat buah perplot, dan diameter buah. Perlakuan dosis air cucian beras berpengaruh nyata dan perlakuan A3 merupakan perlakuan terbaik pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah cabang, jumlah buah pertanaman, berat total buah pertanaman, berat buah perplot, dan diameter buah. C3A3 merupakan interaksi perlakuan terbaik pada variabel pengamatan tinggi tanaman, , jumlah daun, jumlah cabang, jumlah buah pertanaman, berat buah pertanaman, berat buah perplot, dan diameter buah.
Respon Pertumbuhan Dan Produksi Tanaman Terung (Solanum Melongena L.) Terhadap Pemberian (Pgpr) Plant Growth Promothing Rhizobacteria Dengan Konsentrasi Dan Interval Waktu Yang Berbeda Yakin, Ainul; Umarie, Iskandar; Suroso, Bejo
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 1 (2025): Maret
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman terung (Solanum melongena L.) menjadi salah satu komoditas sayuran dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi, karena perannya yang besar dalam memenuhi kebutuhan pangan masyarakat Indonesia. Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) sebagai pupuk hayati salah satu alternatif dalam menyediakan bakteri baik yang dapat merangsang pertumbuhan (biostimulant) dan sebagai pengendali pathogen tanah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan dan produksi tanaman terung terhadap konsentrasi pemberian PGPR dan interval waktu yang berbeda. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial dengan 3 ulangan dan terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama konsentrasi PGPR K1 (50 ml/l), K2 (75 ml/l), K3 (100 ml/l) dan faktor kedua interval waktu pemberian PGPR W1 (0 hst), W2 (2 hst), W3 (4 hst), W4 (6 hst). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian konsentrasi PGPR (K2) 75 ml/l perlakuan terbaik pada parameter tinggi tanaman 7 hst dan umur berbunga, kemudian pada konsentrasi PGPR (K3) 100 ml/l perlakuan terbaik pada parameter jumlah buah pertanaman dan diameter buah. Perlakuan interval waktu pemberian PGPR 4 hst (W3) perlakuan terbaik pada parameter tinggi tanaman 28 hst, persentase bunga menjadi buah. Interval waktu pemberian PGPR 6 hst (W4) perlakuan terbaik pada parameter jumlah bunga, jumlah buah pertanaman, panjang buah, diameter buah dan berat buah pertanaman. Interaksi perlakuan konsentrasi 75 ml/l dan interval waktu 4 hst (K2W3) interaksi terbaik pada parameter tinggi tanaman 28 hst. Konsentrasi 100 ml/l dan interval waktu 6 hst (K3W4) interaksi terbaik pada parameter jumlah buah pertanaman. Sedangkan konsentrasi 100 ml/l dan interval waktu 4 hst (K3W3) interaksi perlakuan terbaik pada parameter diameter buah.
Pakcoy (Brassica rapa L.) Aquaponik: Inovasi Urban Farming Menuju Ketahanan Pangan Kota Berkelanjutan Umarie, Iskandar; Oktarina, Oktarina; Hazmi, M.; Suroso, Bejo; Widiarti , Wiwit; Munawaroh, Faridatul; Priyandana, Dhiaz Ari
Agritrop : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian (Journal of Agricultural Science) Vol. 23 No. 1 (2025): Agritrop: Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32528/agritrop.v23i1.3498

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh varietas pakcoy dan jenis ikan terhadap produktivitas sistem aquaponik sebagai solusi urban farming berkelanjutan. Penelitian menggunakan Rancangan Split Plot dengan rancangan dasar Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial dengan 2 faktor: varietas pakcoy (Green, White, Shanghai) dan jenis ikan (Lele, Nila, Mas), masing-masing 3 ulangan menghasilkan 27 unit percobaan. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, diameter batang, panjang akar, dan bobot basah tanaman. Hasil penelitian menunjukkan varietas Shanghai memberikan tinggi tanaman terbaik (22,172 cm), sementara ikan Nila menghasilkan tinggi tanaman optimal (22,793 cm). Kombinasi terbaik diperoleh pada Ikan Nila × Varietas Shanghai (25,249 cm) untuk tinggi tanaman. Untuk bobot basah, kombinasi Ikan Nila × Varietas Green menghasilkan produktivitas tertinggi (3,324 g). Sistem aquaponik terbukti efektif sebagai alternatif urban farming dengan produktivitas optimal melalui pemilihan kombinasi varietas dan jenis ikan yang tepat
The exemplary role of farmer institutional administrators as a strengthener for the holistic and integrative reform of the agricultural development paradigm Hadi, Syamsul; Aprisco, Handa; Abdillah, Muhammad Faris; Suroso, Bejo
Holistic: Journal of Tropical Agriculture Sciences Vol. 3 No. 1: July (2025)
Publisher : Institute for Advanced Science, Social, and Sustainable Future

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61511/hjtas.v3i1.2025.1973

Abstract

Background: The agricultural development paradigm, which has shifted evolutionary from traditional agriculture to the current sustainable agriculture stage, has not been able to create prosperity for both farmers and the environment. Since the establishment of this sustainable agriculture paradigm, the back-to-nature movement has not changed the fate of farmers and the environment. This condition indicates that the three pillars/dimensions of sustainable agricultural development have not been successful in economic, sociological, and ecological dimensions, because one of the causes is the role of farmer institutions is not optimal, including not being a role model for its members. The purpose of this study is to strengthen the impact of the implementation of a holistic and integrative agricultural development paradigm through the exemplary role of farmer institutions for its members. Method: method used is descriptive through the Literature Review (SRL) technique approach using several published and unpublished research articles. Some theories used are the history of the evolution of agricultural paradigms in Indonesia starting from the traditional stage, agricultural intensification, agricultural diversification and industrialization, sustainable and inclusive agriculture to the optional holistic and integrative paradigm and the theory of farmer group role models. Findings: The results of this study reveal that the role model factor of farmer group administrators can have implications for the level of farmer participation in following all recommendations. In line with the exemplary role model of farmer group administrators, this evolutionary paradigm shift in agricultural development toward a holistic and integrative one will positively impact the acceleration of improving the welfare of farming communities and their environment. Conclusion: The conclusion of this study is that the paradigm shift in agricultural development in Indonesia from before the 20th century to the 21st century (sustainable and inclusive agricultural development), including holistic and integrative options, has not been able to alleviate poverty in agriculture. Novelty/Originality of this article: A holistic and integrative sustainable agricultural development paradigm will have a very positive and accelerating impact on poverty alleviation in the agricultural sector if it strengthens the role of exemplary farmer institutions.
Efek Tata Letak Tanaman Terhadap Morfologi, Fisiologi Dan Efisiensi Konversi Energi Matahari Pada Varietas Jagung (Zea mays L.) Anggara, Rhoby; Tripama, Bagus; Suroso, Bejo; Wahyudi, Muhammad Iwan; Jalil, Abdul
Callus: Journal of Agrotechnology Science Vol. 3 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tata letak tanaman terhadap morfologi, fisiologi dan efisiensi konversi energi matahari pada varietas jagung (Zea mays L.). Penelitian dilakukan di Kebun Percobaan Desa Sukorambi, Jember, menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan metode split plot yang terdiri dari dua faktor, yaitu empat model tata letak tanam (single row, double row, zig-zag, dan persegi panjang solid) dan tiga varietas jagung (P5027 Hibrida, H Hibrida, dan L Komposit). Data dianalisis menggunakan ANOVA dan uji Duncan pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas jagung berpengaruh nyata terhadap diameter batang dan tinggi tanaman, dengan varietas H Hibrida (V2) memberikan hasil terbaik. Model tata letak tanam zig-zag (T3) berpengaruh nyata terhadap kandungan klorofil dan efisiensi penggunaan energi terserap. Interaksi antara varietas dan tata letak tanam juga memberikan pengaruh nyata terhadap diameter batang, kandungan klorofil, dan efisiensi penggunaan energi, dengan kombinasi terbaik yaitu V2T3 (H Hibrida dan model zig-zag). Penelitian ini menunjukkan bahwa pemilihan varietas dan pola tanam yang tepat dapat meningkatkan efisiensi konversi energi matahari dan pertumbuhan tanaman jagung secara optimal