Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

Pemberdayaan Kader Kesehatan dalam Penatalaksanaan Penyakit Diabetes Mellitus Nety Mawarda Hatmanti; Priyo Mukti Pribadi Winoto; Nanda Fadhilah Witris Salamy; Rusdianingseh Rusdianingseh; Yurike Septianingrum; Siti Maimunah; Erika Martining Wardani
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 7 No 3 (2023): Volume 7 Nomor 3 Tahun 2023
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v7i3.20160

Abstract

Posbindu health cadres are a group of health cadres formed by the Government in coordination with the Kebonsari Health Center as an extension of the health workers at the Health Center whose job is to coordinate health activities in the community with the Health Center. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge and skills of health cadres so that a sustainable empowerment process can be carried out. The solution offered is to carry out early detection of random blood sugar level checks to capture people affected by diabetes mellitus. Education by providing handbooks for health cadres about diabetes mellitus and providing taichi exercise activities. Demonstration of making dragon fruit juice as a distraction therapy for people with diabetes mellitus. The results of the entire series of community service activities resulted in, among others: early detection of diabetes mellitus found as many as 18 people had random blood sugar levels more than normal, increased knowledge of health cadres from less to sufficient about diabetes mellitus, the community participated in taichi gymnastics well and cadres health can re-practice making dragon fruit juice. The results of the activities have provided changes and variations to the knowledge and abilities of health cadres, so it is hoped that health cadres can carry out ongoing education to the community.
Sexual Deviation Factors in HIV Men Who Have Sex With Men (MSM) Rusdianingseh Rusdianingseh; Bisma Aditiya Putra; Raden Khairiyatul Afiyah; Siti Maimunah; Nety Mawarda Hatmanti; Muhamad Khafid
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 10 No 2 (2023): MAY 2023
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v10i2.744

Abstract

This behavior is deviant sexual behavior because it appears based on deviant sexual orientation, causing a person's tendency to direct his feelings of attraction, emotional and sexual, to men. The problem of homosexual deviant sexual behavior has no end to be discussed. This problem is a sensitive issue involving social, cultural, moral, and ethical aspects of society and rules in religion. However, it can still be found in MSM groups who are HIV positive and who are still actively carrying out risky activities whose impact will expand and increase the prevalence of HIV cases, especially in the MSM group. This study contributes to analyzing the factors of sexual deviation in the HIV MSM group. The study used descriptive research. The population in this study was 56 groups of sex men with HIV men who were still actively engaging in sexual activities. Sampling using the technique Non-Probability Sampling with total type sampling is 56 respondents. The research instrument used a questionnaire. Data were analyzed by calculating the highest number of frequencies on the questionnaire (Frequency Distribution). The results show that of the five factors underlying the HIV MSM group who are still carrying out risk activities were categorized as having sufficient knowledge (62.5%), having an addiction (60.7%), economic factors (60.7%), having enough influence from peers (58.9%), influenced by authoritarian and permissive parenting styles (32.1%) and spiritual factors (48.2%. Sufficient knowledge factors are the most influential factors in sexual deviations that occur primarily in the HIV MSM group who are respondents, so it is expected to be able to focus more on prevention programs on the factors affecting the group. It is recommended to create a new program to reduce the impact of sexually deviant behavior on HIV MSM groups. Such as making an effective activity program (which can generate money) as a filler in spare time and a substitute for these sexual deviation activities. Psychological and spiritual approach program (Spiritual and Mental Health Awareness) where this program aims to improve spiritual (closeness to God) and also psychological so as not to have risky tendencies
Penyuluhan Pengamalan Hadist Atthuhuuru Sathrul Iman Terhadap Phbs di Lingkungan Masyarakat Karanrejo Wonokromo Surabaya Siti Maimunah; Iis Noventi; Rusdianingseh Rusdianingseh; Nunik Purwanti; Erika Wardani; M.Shodiq M.Shodiq
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6486

Abstract

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Tujuan utama dari gerakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses memberikan kesadarn yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Kepercayaan terhadap ajaran agama mempunyai peranan penting dalam pembentukkan kepribadian dan perilaku individu. Metode Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawabuntuk mengetahui tingkat pengetahuan responden dapat diketahui dengan dilakukan pre test berupa kuisioner yang akan diisi oleh responden untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden mengenai manfaat PHBS terhadap perkembangan anak. Pre test dilakukan sebelum penyuluhan diberikan, untuk mengetahui peningkatan pengetahuan responden mengenai pemahaman manfaat PHBS Tahun terhadap perkembangan anak dapat diketahui dengan membandingkan hasil post tes yang telah diisi oleh responden setelah penyuluhan dilakukan dengan hasil pre test. Hasil dari pengabdian Masyarakat ini bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat karena nilai post test lebih tinggi daripada nilai pre test. .
Memaksimalkan Pendidikan Agama Islam Terhadap Moral Siswa Di SMP Raden Rahmat Wonokromo Surabaya Siti Maimunah; Iis Noventi; Nunik Purwanti; Destita Shari; Jauharotur Rihlah; Afib Rulyansah; Mustofa Mustofa
Indonesia Berdaya Vol 5, No 3 (2024)
Publisher : UKInstitute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47679/ib.2024869

Abstract

Seiring dengan kemajuan perkembangan zaman dan teknologi serta era globalisasi pada saat sekarang ini, sudah terlihat jelas bahwa terjadinya pergeseran nilai-nilai moral disebabkan antara lain salah dalam memahami dan menggunakan teknologi yang berakibat negatif dalam prilaku manusia itu sendiri sehinggah terjadinya pergeseran moral yang baik menjadi tidak baik terkhusus dilembaga-lembaga pendidikan yang menjadi cikal bakal generasi penerus bangsa ini Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengetahui materi pendidikan agama islam yang disampaikan ketika proses pembelajaran berlangsung di SMP Raden Rahmat Wonokromo Surabaya. Metode yang digunakan dalam mengoptimalkan pembelajaran  pendidikan agama Islam kepada siswa, mengetahui kondisi moral siswa secara objektif, mengetahui usaha dari optimalisasi pendidikan agama islam terhadap pembentukan moral siswa dan mengetahui problem yang dihadapi dan upaya dari pemecahannya. Pengabdian Masyarakat ini memakai metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Hasil Pengabdian Masyarakat ini bahwa keadaan moral siswa diketahui tergolong sangat baik berarti pendidikan agama islam sangat berperan penting terhadap pembentukan moral siswa.
Pelatihan Coaching Klinik dan Pemberdayaan Masyarakat dalam upaya mencegah Komplikasi Diabetes Mellitus Nunik Purwanti; Syiddatul Budury; Siti Maimunah; Erika Martining Wardani
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6137

Abstract

Diabetes mellitus  merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin. Pelaksanaan pengabdian bertujuan  mengajarkan Kader dan masyarakat  Coaching Klinik dan Pemberdayaan Masyarakat dalam mencegah Komplikasi Diabetes Mellitus sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ada tiga yaitu pra kegiatan, kegiatan dan pasca kegiatan. Pra kegiatan terdiri rapat strategi pelaksanaan, survei lokasi, persiapan sarana dan prasarana. Pelaksanaan kegiatan melakukan pelatihan kader, penyuluhan, demonstrasi aktifitas fisik, dan pretest dan post test. Pelaksanaan pasca kegiatan melakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan. Evaluasi dirancang dengan membandingkan kondisi pengetahuan dan kesadaran setelah pelaksanaan pengabdian. Evaluasi sesudah penyuluhan dengan pembuatan laporan kegiatan. Hasil di dapatkan bahwa pengetahuan sebelum pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan seluruhnya mempunyai pengetahuan kurang 9 (60%). Sesudah pemberian penyuluhan didapatkan pengetahuan baik sebanyak 9 (60%), pengetahuan cukup sebanyak 40% dan pengetahuan kurang sebanyak 0%. Hasil uji mann whitney di dapatkan nilai p value 0,000 kurang dari 0,05 berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dan Coaching Klinik dan Pemberdayaan Masyarakat dalam mencegah Komplikasi Diabetes Mellitus. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kemampuan sebelum dan sesudah pelatihan. Diharapkan dapat pengabdian masyarakat dalam bentuk pengelolaan bahan herbal  lagar masyarakat dapat memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar untuk Kesehatan terutama diabetes mellitus.
Penyuluhan Pengamalan Hadist Atthuhuuru Sathrul Iman Terhadap Phbs di Lingkungan Masyarakat Karanrejo Wonokromo Surabaya Siti Maimunah; Iis Noventi; Rusdianingseh Rusdianingseh; Nunik Purwanti; Erika Wardani; M.Shodiq M.Shodiq
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6486

Abstract

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Tujuan utama dari gerakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses memberikan kesadarn yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Kepercayaan terhadap ajaran agama mempunyai peranan penting dalam pembentukkan kepribadian dan perilaku individu. Metode Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawabuntuk mengetahui tingkat pengetahuan responden dapat diketahui dengan dilakukan pre test berupa kuisioner yang akan diisi oleh responden untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden mengenai manfaat PHBS terhadap perkembangan anak. Pre test dilakukan sebelum penyuluhan diberikan, untuk mengetahui peningkatan pengetahuan responden mengenai pemahaman manfaat PHBS Tahun terhadap perkembangan anak dapat diketahui dengan membandingkan hasil post tes yang telah diisi oleh responden setelah penyuluhan dilakukan dengan hasil pre test. Hasil dari pengabdian Masyarakat ini bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat karena nilai post test lebih tinggi daripada nilai pre test. .
Pemberdayaan Laskar Gertak Kita dengan Edukasi Sadari sebagai Upaya Menuju Kampung Sehat Rusdianingseh Rusdianingseh; Abdul Muhith; Riska Rohmawati; R. Khairiyatul Afiyah; Nety Mawarda Hatmanti; M Shodiq; Siti Maimunah; Siti Damawiyah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 12 (2024): Volume 7 No 12 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i12.17615

Abstract

ABSTRAK Laskar Gertak Kita merupakan singkatan dari Laskar Gerakan Serentak Kesehatan Ibu dan anak. peran kader laskar Gertak Kita ini adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kesehatan diberbagai topik terkait kesehatan ibu dan balita, salah satunya adalah pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Angka kejadian kanker payudara semakin meningkat sehingga perempuan didorong untuk lebih mengenal tubuh sendiri dan bertindak proaktif dalam menjaga kesehatan payudara sendiri. Metode yang dilakukan adalah memberi edukasi dengan metode ceramah dan demonstrasi. Sasaran terlebih dahulu diberikan edukasi tentang proses SADARI, kemudian dilakukan demonstasi menggunakan alat peraga manikin yang diikuti oleh semua sasaran. Tingkat pengetahuan sasaran diukur menggunakan kuesioner pretest dan posttest. Hasil pretest dan postest terhadap 20 sasaran kader laskar Gertak Kita, didapatkan peningkatan pengetahuan dari 62% menjadi 89% dan peningkatan ketrampilan melakukan SADARI menjadi 90%. Edukasi kesehatan melalui ceramah dan demonstrasi SADARI dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kader untuk mendeteksi masalah kesehatan di payudara sendiri. Kata Kunci: Laskar Gertak Kita, Sadari, Edukasi ABSTRACT Laskar Gertak Kita is an abbreviation of Laskar Simultaneous Movement for Maternal and Child Health. The role of the Gertak Kita cadres is to increase health knowledge and skills on various topics related to maternal and toddler health, one of which is breast self-examination (BSE). The incidence of breast cancer is increasing, so women are encouraged to know their own bodies better and act proactively in maintaining their own breast health. The method used is to provide education using lecture and demonstration methods. The targets are first given education about the BSE process, then a demonstration is carried out using a manikin which is attended by all the targets. The target knowledge level was measured using a pretest and posttest questionnaire. The pretest and posttest results of the 20 target Gertak Kita cadres showed an increase in knowledge from 62% to 89% and an increase in skills in performing BSE to 90%. Health education through lectures and BSE demonstrations can increase cadres' knowledge and skills in detecting health problems in their own breasts. Keywords: Laskar Gertak Kita, BSE, Education
Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Untuk Pencegahan Skabies di Pondok Pesantren Assalafi Alfitrah Surabaya Rusdianingseh Rusdianingseh; Nety Mawarda Hatmanti; Siti Damawiyah; Ratna Yunita Sari; M.Shodiq M.shodiq; Siti Maimunah
Jurnal Kreativitas Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Vol 7, No 7 (2024): Volume 7 No 7 2024
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jkpm.v7i7.15376

Abstract

ABSTRAK Skabies kurang diperhatikan oleh para santri di pondok pesantren. Mereka menganggap kebiasaan mereka dalam menjaga kebersihan diri sudah cukup dan tidak akan menimbulkan masalah kesehatan khususnya penyakit kulit. Di indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbanyak di dunia, dan terdapat banyak pondok pesantren dengan prevalensi skabies cukup tinggi. Kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan pencegahan penyakit skabies di Pondok Pesantren Assalafi Alfitrah. Metode yang dilakukan adalah memberi edukasi dengan metode ceramah tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Tingkat pengetahuan santri diukur dengan dilakukan pre post test dengan kuisioner mengenai perilaku hidup bersih sehat dan tentang penyakit skabies. Hasil pretest dan postest terhadap 50 santri, didapatkan peningkatan pengetahuan sebesar tentang perilaku hidup bersih sehat dan pencegahan skabies. Edukasi kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan dan memotivasi santri untuk melakukan pencegahan penyakit skabies. Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat, Pencegahan, Skabies ABSTRACT Skabies is not given much attention by students in Islamic boarding schools. They consider their habits of maintaining personal hygiene to be sufficient and will not cause health problems, especially skin diseases. Indonesia is the country with the largest Muslim population in the world, and there are many Islamic boarding schools with a fairly high prevalence of skabies. The activities carried out in this community service aim to increase knowledge about clean living behavior and prevention of skabies at the Assalafi Alfitrah Islamic Boarding School. The method used is to provide education using a lecture method about clean and healthy living behavior. The students' level of knowledge was measured by carrying out a pre-post test with a questionnaire regarding healthy, clean living behavior and skabies.  The results of the pretest and posttest on 50 students showed an increase in knowledge of 52% regarding healthy, clean living behavior and skabies prevention. Health education can increase knowledge and motivate students to prevent skabies.  Keywords: Clean and Healthy Living Behavior, Prevention, Skabies