Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

Sexual Deviation Factors in HIV Men Who Have Sex With Men (MSM) Rusdianingseh Rusdianingseh; Bisma Aditiya Putra; Raden Khairiyatul Afiyah; Siti Maimunah; Nety Mawarda Hatmanti; Muhamad Khafid
Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta Vol 10 No 2 (2023): MAY 2023
Publisher : Universitas Respati Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35842/jkry.v10i2.744

Abstract

This behavior is deviant sexual behavior because it appears based on deviant sexual orientation, causing a person's tendency to direct his feelings of attraction, emotional and sexual, to men. The problem of homosexual deviant sexual behavior has no end to be discussed. This problem is a sensitive issue involving social, cultural, moral, and ethical aspects of society and rules in religion. However, it can still be found in MSM groups who are HIV positive and who are still actively carrying out risky activities whose impact will expand and increase the prevalence of HIV cases, especially in the MSM group. This study contributes to analyzing the factors of sexual deviation in the HIV MSM group. The study used descriptive research. The population in this study was 56 groups of sex men with HIV men who were still actively engaging in sexual activities. Sampling using the technique Non-Probability Sampling with total type sampling is 56 respondents. The research instrument used a questionnaire. Data were analyzed by calculating the highest number of frequencies on the questionnaire (Frequency Distribution). The results show that of the five factors underlying the HIV MSM group who are still carrying out risk activities were categorized as having sufficient knowledge (62.5%), having an addiction (60.7%), economic factors (60.7%), having enough influence from peers (58.9%), influenced by authoritarian and permissive parenting styles (32.1%) and spiritual factors (48.2%. Sufficient knowledge factors are the most influential factors in sexual deviations that occur primarily in the HIV MSM group who are respondents, so it is expected to be able to focus more on prevention programs on the factors affecting the group. It is recommended to create a new program to reduce the impact of sexually deviant behavior on HIV MSM groups. Such as making an effective activity program (which can generate money) as a filler in spare time and a substitute for these sexual deviation activities. Psychological and spiritual approach program (Spiritual and Mental Health Awareness) where this program aims to improve spiritual (closeness to God) and also psychological so as not to have risky tendencies
Penyuluhan Pengamalan Hadist Atthuhuuru Sathrul Iman Terhadap Phbs di Lingkungan Masyarakat Karanrejo Wonokromo Surabaya Siti Maimunah; Iis Noventi; Rusdianingseh Rusdianingseh; Nunik Purwanti; Erika Wardani; M.Shodiq M.Shodiq
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6486

Abstract

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Tujuan utama dari gerakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses memberikan kesadarn yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Kepercayaan terhadap ajaran agama mempunyai peranan penting dalam pembentukkan kepribadian dan perilaku individu. Metode Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawabuntuk mengetahui tingkat pengetahuan responden dapat diketahui dengan dilakukan pre test berupa kuisioner yang akan diisi oleh responden untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden mengenai manfaat PHBS terhadap perkembangan anak. Pre test dilakukan sebelum penyuluhan diberikan, untuk mengetahui peningkatan pengetahuan responden mengenai pemahaman manfaat PHBS Tahun terhadap perkembangan anak dapat diketahui dengan membandingkan hasil post tes yang telah diisi oleh responden setelah penyuluhan dilakukan dengan hasil pre test. Hasil dari pengabdian Masyarakat ini bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat karena nilai post test lebih tinggi daripada nilai pre test. .
Pelatihan Coaching Klinik dan Pemberdayaan Masyarakat dalam upaya mencegah Komplikasi Diabetes Mellitus Nunik Purwanti; Syiddatul Budury; Siti Maimunah; Erika Martining Wardani
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6137

Abstract

Diabetes mellitus  merupakan penyakit gangguan metabolik menahun akibat pankreas tidak memproduksi cukup insulin. Pelaksanaan pengabdian bertujuan  mengajarkan Kader dan masyarakat  Coaching Klinik dan Pemberdayaan Masyarakat dalam mencegah Komplikasi Diabetes Mellitus sebagai upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Pelaksanaan pengabdian masyarakat ada tiga yaitu pra kegiatan, kegiatan dan pasca kegiatan. Pra kegiatan terdiri rapat strategi pelaksanaan, survei lokasi, persiapan sarana dan prasarana. Pelaksanaan kegiatan melakukan pelatihan kader, penyuluhan, demonstrasi aktifitas fisik, dan pretest dan post test. Pelaksanaan pasca kegiatan melakukan evaluasi dan pembuatan laporan kegiatan. Evaluasi dirancang dengan membandingkan kondisi pengetahuan dan kesadaran setelah pelaksanaan pengabdian. Evaluasi sesudah penyuluhan dengan pembuatan laporan kegiatan. Hasil di dapatkan bahwa pengetahuan sebelum pemberian pendidikan kesehatan dan pelatihan seluruhnya mempunyai pengetahuan kurang 9 (60%). Sesudah pemberian penyuluhan didapatkan pengetahuan baik sebanyak 9 (60%), pengetahuan cukup sebanyak 40% dan pengetahuan kurang sebanyak 0%. Hasil uji mann whitney di dapatkan nilai p value 0,000 kurang dari 0,05 berarti ada pengaruh pendidikan kesehatan dan Coaching Klinik dan Pemberdayaan Masyarakat dalam mencegah Komplikasi Diabetes Mellitus. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata kemampuan sebelum dan sesudah pelatihan. Diharapkan dapat pengabdian masyarakat dalam bentuk pengelolaan bahan herbal  lagar masyarakat dapat memanfaatkan bahan yang ada di lingkungan sekitar untuk Kesehatan terutama diabetes mellitus.
Penyuluhan Pengamalan Hadist Atthuhuuru Sathrul Iman Terhadap Phbs di Lingkungan Masyarakat Karanrejo Wonokromo Surabaya Siti Maimunah; Iis Noventi; Rusdianingseh Rusdianingseh; Nunik Purwanti; Erika Wardani; M.Shodiq M.Shodiq
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6486

Abstract

Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) perilaku yang dipraktikan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. Tujuan utama dari gerakan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui proses memberikan kesadarn yang menjadi awal dari kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari – hari yang bersih dan sehat. Kepercayaan terhadap ajaran agama mempunyai peranan penting dalam pembentukkan kepribadian dan perilaku individu. Metode Penyuluhan menggunakan metode ceramah dan tanya jawabuntuk mengetahui tingkat pengetahuan responden dapat diketahui dengan dilakukan pre test berupa kuisioner yang akan diisi oleh responden untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden mengenai manfaat PHBS terhadap perkembangan anak. Pre test dilakukan sebelum penyuluhan diberikan, untuk mengetahui peningkatan pengetahuan responden mengenai pemahaman manfaat PHBS Tahun terhadap perkembangan anak dapat diketahui dengan membandingkan hasil post tes yang telah diisi oleh responden setelah penyuluhan dilakukan dengan hasil pre test. Hasil dari pengabdian Masyarakat ini bahwa terjadi peningkatan pengetahuan masyarakat karena nilai post test lebih tinggi daripada nilai pre test. .