Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pencegahan Pernikahan Usia Dini Melalui Penyuluhan Kesehatan di Kelurahan Bolihuangga Hafid, Wahyuni; Arda, Zul Adhayani; Hanapi, Sunarti
GLOBAL ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2021): Mei 2021, GLOBAL ABDIMAS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (909.716 KB) | DOI: 10.51577/globalabdimas.v1i1.94

Abstract

Data dari beberapa kantor KUA di Kabupaten Gorontalo menyatakan Kecamatan Limboto merupakan wilayah yang memiliki angka pernikahan usia dini (16-18 tahun) tertinggi selama tiga tahun berturut-turut (2018-2020) sebanyak 168 pernikahan. Kelurahan Bolihuangga merupakan salah satu kelurahan yang terdapat di Kecamatan Limboto yang memiliki jumlah remaja usia 16-18 tahun terbanyak yaitu 278 orang sehingga mendukung dalam penerapan kegiatan pengabdian ini sebab yang menjadi kelompok sasaran penyuluhan adalah remaja yang berusia 16-18 tahun. Berdasarkan hal tersebut kegiatan penyuluhan kesehatan khususnya terkait pendewasaan usia pernikahan dan dampak negatif pernikahan usia dini merupakan salah satu aspek yang sangat diperlukan untuk membantu meningkatkan pengetahuan, sikap, dan kesadaran diri remaja terkait fenomena pernikahan usia dini. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan kesadaran diri remaja sebagai upaya pencegahan pernikahan usia dini yang diterapkan pada 32 remaja dengan metode penyuluhan. Pengabdian ini menghasilkan penyuluhan dengan tema “Aku Cinta Masa Depanku”, penayangan film pendek terkait dampak pernikahan usia dini disertai diskusi, pembagian poster/leaflet sebagai penunjang peningkatan pengetahuan, sikap dan kesadaran diri tentang pernikahan usia dini, dan pembentukan komunitas Fresh Milk (Forum Remaja Sehat Milenial Kreatif) sehingga bisa menjadi percontohan dan pemberi edukasi teman sebaya. Rencana target luaran (output) kegiatan ini yaitu peningkatan pengetahuan, sikap, dan kesadaran diri remaja terkait dampak pernikahan dini sebagai upaya pencegahan pernikahan usia dini.
Determinan kejadian obesitas pada anak sekolah dasar: studi cross-sectional Sandalayuk, Marselia; Arda, Zul Adhayani; Hafid, Wahyuni; Badu, Franning Deisi; Harun, Amalia; Hatta, Herman; Nuryani, Nuryani; Akbar, Hairil; Kanan, Maria
Haga Journal of Public Health (HJPH) Vol. 2 No. 1 (2024): November 2024
Publisher : YAYASAN VICTORY HAGA INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62290/hjph.v2i1.37

Abstract

Latar belakang: Obesitas pada anak sekolah dasar merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di dunia. Masalah psikososial dan emosional seperti timbulnya rasa tidak percaya diri serta stigma sosial merupakan salah satu dampak obesitas pada anak. Studi ini bertujuan untuk menganalisis determinan kejadian obesitas pada anak sekolah dasar di tiga SDN yang ada di Kota Gorontalo Provinsi Gorontalo.Metode: Studi ini menggunakan desain cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa sekolah dasar yang ada di SDN 70 Kota Tengah, SDN 71 Kota Tengah dan SDN 83 Kota Tengah Provinsi Gorontalo, Tahun 2023, dengan jumlah sampel sebanyak 208 anak yang diambil dengan teknik proporsional stratified random sampling. Pengunpukan data dilakukan dengan menyebarkan instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan wawancara. Data dianalisis dengan menggunakan uji statistik Chi Square.Hasil: Sebanyak 28,8% anak sekolah mengalami obesitas. Sebanyak 11,5% anak mengalami obesitas karena faktor genetik dan 25,5% karena aktivitas fisik yang rendah. Faktor genetik (p= 0,017) dan aktivitas fisik (p= 0,017) signifikan terhadap kejadian obesitas pada anak. Jenis kelamin (p= 0,873), pendapatan orang tua (P = 0,898), faktor genetik ayah (p = 0,434), frekuensi makan (p= 0,498) dan konsumsi fast food (p = 0,899) adalah tidak signifikan terhadap obesitas pada anak sekolah.Kesimpulan: Salah satu faktor determinan yang memengaruhi kejadian obesitas pada anak sekolah adalah faktor genetik dan aktivitas fisik yang rendah. Jenis kelamin, pendapatan orang tua yang tinggi, faktor genetik ayah yang obesitas, frekuensi makan yang sering serta sering konsumsi fast food adalah tidak signifikan terhadap obesitas pada anak sekolah.
Survival Analysis and Factors Associated with Pulmonary Tuberculosis Arda, Zul Adhayani; Sunarti Hanapi; Nur Hamdani Nur; Mohamad, Sabrina Nadjib; Mohammad Amon
Journal of Public Health and Pharmacy Vol. 5 No. 2: JULY 2025
Publisher : Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Jurnal Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jphp.v5i2.6126

Abstract

Introduction: Analysed the survival rates of patients and factors associated with pulmonary tuberculosis at the Limboto Public Health Center, with particular attention to the role of hypertension as a predictor of treatment failure and its potential integration into TB treatment guidelines. Methods: The study represents retrospective cohort research conducted by collecting medical records of individual pulmonary tuberculosis patients at the Limboto Public Health Center. The research sample comprised 144 patients and was analysed using survival analysis methods, including the Kaplan-Meier and Cox Regression models. Result: Among a cohort of 144 pulmonary tuberculosis cases, 21 individuals (14.6%) encountered treatment failure, resulting in three fatalities. A Kaplan-Meier survival analysis unveiled marked disparities in the survival probabilities of pulmonary tuberculosis patients contingent on their hypertension status (p=0.000). In the Cox Regression analysis, the hazard ratio associated with hypertension in the context of treatment failure in pulmonary tuberculosis patients was determined to be HR= 10.216. These findings suggest the necessity of incorporating hypertension screening and management into existing TB care protocols. Conclusion: Evidence-based interventions should be implemented, particularly among patients with concomitant hypertension. Strengthening the integration of hypertension management into TB treatment guidelines may improve patient outcomes and reduce treatment failures.
Behavioral, environmental, and climatic factors associated with dengue hemorrhagic fever incidence in Limboto District, Gorontalo, Indonesia Sandalayuk, Marselia; Arda, Zul Adhayani; Hanapi, Sunarti; Hafid, Wahyuni; Pakaya, Ririn; Badu, Franning Deisi; Kanan, Maria; Sandalayuk, Daud; Baba, Julfa
Svāsthya: Trends in General Medicine and Public Health Vol. 2 No. 5 (2025): September 2025
Publisher : PT. Mega Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70347/svsthya.v2i5.119

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) remains endemic in Southeast Asia, with Indonesia reporting more than 131,000 cases and 1,135 deaths in 2022. In 2019, Gorontalo Province ranked fourth nationally in terms of incidence rate (101.53 per 100,000 population), with Gorontalo Regency accounting for 31.4% of the provincial cases in 2021. This study aimed to determine the factors associated with the incidence of dengue fever in the Limboto Health Center Working Area, Gorontalo Regency, in 2022. A cross-sectional research design was used. The research was conducted from April to July 2022 in the working area of the Limboto Health Center. The population and sample were people who lived in Limboto District, with 124 respondents. Simple random sampling was used. The independent variables were knowledge, attitude, action, water reservoir, air temperature, air humidity, and occupancy density. The dependent variable was the incidence of dengue hemorrhagic fever. The research instruments used were questionnaires, observation sheets, and hygrometers. The data were processed using univariate and bivariate analyses with SPSS at the 95% confidence level (p<0.05). Among the 124 participants, 33.1% (n=41) reported DHF infection during the study period. Chi-square analyses revealed no statistically significant associations between DHF incidence and knowledge (p=0.499, χ²=0.456), attitudes (p=0.526, χ²=0.401), preventive actions (p=1.000, χ²=0.000), water storage practices (p=0.763, χ²=0.091), ambient temperature (p=0.688, χ²=0.161), humidity (p=1.000, χ²=0.000), or household density (p=0.788, χ²=0.072). All p-values exceeded the 0.05 significance threshold, indicating insufficient evidence to reject the null hypotheses. No factors were significantly associated with DHF incidence in this cross-sectional analysis.
Gambaran Cakupan Imunisasi pada Anak Sekolah Dasar di Provinsi Gorontalo Tahun 2019-2021 Mohamad, Sabrina Nadjib; Napu, Dewi Darmiyani; Arda, Zul Adhayani
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 7 NOMOR 1, APRIL 2024
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjph.v7i1.3366

Abstract

Pelaksanaan imunisasi lanjutan pada anak usia sekolah dilakukan melalui kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) dengan sasaran anak usia sekolah dasar (SD). Jenis imunisasi yang diberikan pada pelaksanaan BIAS, yaitu Campak Rubela, Tetanus dan Difteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat cakupan imunisasi anak sekolah dasar di Provinsi Gorontalo. Penelitian  ini  menggunakan metode observasional dengan pendekatan rancangan penyajian data secara deskriptif menggunakan time series. Data yang digunakan adalah data sekunder dari  Profil Kesehatan Indonesia dari tahun 2019-2021. Analisis data dilakukan secara deskriptif  dengan  menyajikan  gambaran   cakupan imunisasi Campak Rubella, Difteri dan Tetanus yang diberikan pada anak sekolah dasar kelas 1 dan kelas 2 SD di Provinsi Gorontalo. Hasil distribusi cakupan imunisasi berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019-2021, menunjukkan angka penurunan imunisasi Campak Rubela, DT dan Td yang cukup signifikan pada siswa kelas 1 dan kelas 2 Sekolah Dasar di Provinsi Gorontalo. Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat  tentang  pentingnya  imunisasi,  terutama  imunisasi  campak  dan  rubella pada anak usia sekolah dasar, dilakukan edukasi kepada orang tua atau wali murid anak mengenai manfaat imunisasi pada anak usia sekolah dasar
Worm Infections (Soil-Transmitted Helminthiasis) in Elementary School Students Nur, Nur Hamdani; Kartini, Kartini; Arda, Zul Adhayani
Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol. 17 No. 3 (2023): November
Publisher : Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33860/jik.v17i3.3158

Abstract

Environmental sanitation factors and human behavior factors are factors that greatly influence the occurrence of worm disease. The high incidence of worms is caused by environmental factors or demographic conditions in an area and is also influenced by community behavior. This study aims to determine the factors associated with the incidence of worms in elementary school students in Manggala District, Makassar City. This type of research is observational analytic with a cross-sectional study design. The population in this study were elementary school children in grades IV, V, and VI who attended SD Komplek Inpres, SD Perumnas Antang II, Manggala District, Makassar City, with a total sample of 61 samples. Sampling used the Systematic Random Sampling technique. This research found that 29.5% of elementary school students were positively infected, where Ascaris lumbricoides and Tricuris trichiura were the main infections. The results of the analysis showed that hand washing behavior (p=0.003), nail cleanliness (p=0.031), and clean water facilities (p=0.001) were significantly related to the incidence of worm infections in elementary school students, and the variable clean water facilities were the variable that most dominant in the incidence of worms in elementary school students.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Anemia Terhadap Kepatuhan Konsumsi Tablet Fe Pada Remaja Putri Mohamad, Sabrina Nadjib; Arda, Zul Adhayani
Journal of Health Quality Development Vol. 3 No. 2 (2023): Desember 2023, JHQD
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51577/jhqd.v3i2.490

Abstract

Anemia masih menjadi salah satu masalah gizi utama di sejumlah negara, termasuk di Indonesia. Data dari Riskesdas menunjukkan peningkatan prevalensi anemia pada remaja putri dari 37,1% pada tahun 2013 menjadi 48,9% pada tahun 2018. Remaja putri menjadi kelompok yang paling rentan mengalami anemia akibat kekurangan zat besi karena mereka memiliki kebutuhan zat besi yang tinggi untuk proses pertumbuhan. Faktor penyebab terjadinya anemia pada remaja putri adalah kurangnya pengetahuan pada remaja putri dan tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan anemia dan tablet Fe terhadap kepatuhan konsumsi tablet Fe pada remaja putri di SMP Negeri 1 Limboto. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Sampel sebanyak 267 responden yang dipilih menggunakan metode probability sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dengan teknik analisis data menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian dengan uji chi-square menunjukkan nilai p value= 0,001 (p<0,05), yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dan tablet Fe terhadap kepatuhan minum tablet Fe pada remaja putri di SMP Negeri 1 Limboto. Pengetahuan yang baik tentang anemia memiliki dampak yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan dalam mengonsumsi tablet tambahan darah. Dengan pemahaman yang memadai, remaja putri cenderung lebih berpikir dan berupaya untuk menghindari risiko kekurangan zat besi.
Differences in the Quality of Household Drinking Water at Facility Points and Consumption Points in Gorontalo Regency Djafar, Lisa; Arda, Zul Adhayani; Ain, Nur
Pancasakti Journal Of Public Health Science And Research Vol 4 No 1 (2024): PJPHSR
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Pancasakti, Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47650/pjphsr.v4i1.1153

Abstract

Data UNICEF dan WHO menyebutkan sekitar 2,2 miliar orang di seluruh dunia tidak memiliki layanan air minum yang dikelola dengan aman. Air yang akan dikonsumsi memenhuhi parameter tertantu agar tidak menimbulkan penyakit bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kualitas air minum rumah tangga pada titik sarana dan titik konsumsi di Kabupaten Gorontalo. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Sampel penelitian yaitu sebagian air minum rumah tangga yang berada di Kabupaten Gorontalo yang berjumlah 383 sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling. Analisis data menggunakan uji T independen atau Mann Whitney. Penelitian ini mengambil sampel air pada titik sarana dan titik konsumsi. Hasil penelitian menunjukkan air minum yang memenuhhi syarat pada titik sarana berdasarkan parameter TDS (96,3%), pH (33,6%), dan E.coli (61,1%). Sedangkan air minum yang memenuhi syarat untuk titik konsumsi berdasarkan parameter TDS (96,6%), pH (32,6%) dan E.coli (80,7%). Hasil analisis data menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan kualitas air minum rumah tangga berdasarkan parameter TDS, pH, E.coli pada titik sarana dan titik konsumsi (p value 0,000 < 0,05).