Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Behavioral, environmental, and climatic factors associated with dengue hemorrhagic fever incidence in Limboto District, Gorontalo, Indonesia Sandalayuk, Marselia; Arda, Zul Adhayani; Hanapi, Sunarti; Hafid, Wahyuni; Pakaya, Ririn; Badu, Franning Deisi; Kanan, Maria; Sandalayuk, Daud; Baba, Julfa
Svāsthya: Trends in General Medicine and Public Health Vol. 2 No. 5 (2025): September 2025
Publisher : PT. Mega Science Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70347/svsthya.v2i5.119

Abstract

Dengue hemorrhagic fever (DHF) remains endemic in Southeast Asia, with Indonesia reporting more than 131,000 cases and 1,135 deaths in 2022. In 2019, Gorontalo Province ranked fourth nationally in terms of incidence rate (101.53 per 100,000 population), with Gorontalo Regency accounting for 31.4% of the provincial cases in 2021. This study aimed to determine the factors associated with the incidence of dengue fever in the Limboto Health Center Working Area, Gorontalo Regency, in 2022. A cross-sectional research design was used. The research was conducted from April to July 2022 in the working area of the Limboto Health Center. The population and sample were people who lived in Limboto District, with 124 respondents. Simple random sampling was used. The independent variables were knowledge, attitude, action, water reservoir, air temperature, air humidity, and occupancy density. The dependent variable was the incidence of dengue hemorrhagic fever. The research instruments used were questionnaires, observation sheets, and hygrometers. The data were processed using univariate and bivariate analyses with SPSS at the 95% confidence level (p<0.05). Among the 124 participants, 33.1% (n=41) reported DHF infection during the study period. Chi-square analyses revealed no statistically significant associations between DHF incidence and knowledge (p=0.499, χ²=0.456), attitudes (p=0.526, χ²=0.401), preventive actions (p=1.000, χ²=0.000), water storage practices (p=0.763, χ²=0.091), ambient temperature (p=0.688, χ²=0.161), humidity (p=1.000, χ²=0.000), or household density (p=0.788, χ²=0.072). All p-values exceeded the 0.05 significance threshold, indicating insufficient evidence to reject the null hypotheses. No factors were significantly associated with DHF incidence in this cross-sectional analysis.
Penularan HIV-AIDS pada Populasi Berisiko (Gay, Waria dan LSL) di Kota Gorontalo Hafid, Wahyuni; Paramata, Yeni; H. Mahmud, Sri Ananda Putri
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 7 NOMOR 2, OKTOBER 2024
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjph.v7i2.3790

Abstract

Dalam laporan The United Nations Program on HIV and AIDS salah satu organisasi HIV-AIDS PBB jumlah HIV dari tahun 1950an – 2021 yaitu 84,2 juta orang. Kasus HIV-AIDS  di Provinsi Gorontalo tahun 2023 pada laki-laki mencapai 629 orang. Berdasarkan kelompok cara penularan HIV-AIDS tahun 2023 kasus tertinggi terdapat pada kelompok  cara penularan GWL (Gay, Waria, dan LSL) dengan total 354 orang. Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui faktor determinan penularan HIV-AIDS pada populasi berisiko (GWL) di Kota Gorontalo Tahun 2023. Jenis penelitian obsevasional analitik dengan  pendekatan cross-sectional, sampel penelitian yaitu kelompok berisiko (GWL) gay, waria dan LSL  dengan jumlah 211 responden menggunakan teknik total sampling yang dilakukan di  Kota Gorontalo dari bulan Januari – Maret tahun 2024, instrument penelitian yang  digunakan yaitu lembar kuesioner dan datanya dianalisis menggunakan uji chi-square. Pada penelitian ini didapatkan proporsi positif HIV sebanyak 110 (52,1%) responden. Hasil analisis didapatkan bahwa variabel perilaku seksual berisiko (p=0,000) dan penggunaan kondom (p=0,000) merupakan faktor penularan HIV-AIDS pada populasi berisiko (GWL) di Kota Gorontalo. Sedangkan Penggunaan narkoba suntik  tidak memiliki hubungan dengan penularan HIV-AIDS pada populasi berisiko (GWL) di  Kota Gorontalo. Diharapkan bagi kelompok berisiko (GWL) dapat menghindari perilaku seksual berisiko dan  meningkatkan konsistensi penggunaan kondom baik untuk diri sendiri maupun   pasangan atau pelanggan serta rutin melakukan pemeriksaan HIV dengan tidak malas   atau malu untuk pergi ke pelayanan Kesehatan
Determinan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada Balita Hafid, Wahyuni; Sandalayuk, Marselia; Zees, Dwi Chantika
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 7 NOMOR 1, APRIL 2024
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjph.v7i1.3789

Abstract

Data World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 mencatat 5,2 juta kematian yang terjadi akibat penyakit infeksi yang dapat dicegah dengan imunisasi. Capaian imunisasi dasar lengkap (IDL) di Provinsi Gorontalo paling rendah terdapat di Kota Gorontalo dengan imunisasi terendah terdapat di wilayah kerja Puskesmas Sipatana yaitu 56,2%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan faktor determinan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada balita di Awilayah kerja Puskesmas Sipatana. Jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross secsional, sampel pada penelitian ini adalah ibu balita yang melakukan imunisasi dengan jumlah 110 responden menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan diwilayah kerja Puskesmas Sipatana dari tanggal 5-24 Februari tahun 2024. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu lembar kuesioner dan datanya dianalisis menggunakan uji chi-square. Pada penelitian ini didapatkan imunisasi lengkap sebanyak 70 (63,6%) responden. Hasil analisis didapatkan bahwa variabel sikap ibu (p=0,025) dan keterjangkauan fasilitas kesehatan (p=0,044) memiliki hubungan dengan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada balita diwilayah kerja Puskesmas Sipatana. Sedangkan variabel sosial budaya (p=0,906), sosial ekonomi (p=0,809), pengetahuan ibu (p=1,000), serta dukungan keluarga (p=0,886) tidak memiliki hubungan dengan imunisasi dasar lengkap (IDL) pada balita diwilayah kerja Puskesmas Sipatana. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang baik bagi ibu untuk kelengkapan imunisasi dasar pada balita, agar dapat mencegah dan mengurangi terjadinya penyakit akibat ketidaklengkapan imunisasi dasar.
Edukasi Kesehatan tentang Pencegahan Anemia dan Stunting pada Ibu Hamil Hafid, Wahyuni; Safitri, Dewi; Anwar, Sukmawati
Idea Pengabdian Masyarakat Vol. 5 No. 03 (2025)
Publisher : PT.Mantaya Idea Batara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53690/ipm.v5i03.455

Abstract

Anemia dan stunting merupakan dua permasalahan kesehatan utama yang saling berkaitan dan berdampak jangka panjang terhadap kualitas hidup anak. Anemia pada masa kehamilan, yang umumnya disebabkan oleh defisiensi zat besi, dapat menurunkan suplai oksigen dan nutrisi ke janin sehingga meningkatkan risiko stunting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas edukasi kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai pencegahan anemia dan stunting. Metode yang digunakan adalah pre-eksperimental dengan desain one group pretest-posttest. Sampel terdiri dari 21 ibu hamil yang dipilih secara purposive dengan kriteria tertentu. Intervensi edukasi dilakukan melalui penyuluhan interaktif, diskusi kelompok, leaflet, dan video edukatif. Hasil pretest menunjukkan skor pengetahuan awal tergolong rendah (10–15), sementara hasil posttest menunjukkan peningkatan signifikan (20–25). Seluruh responden mengalami peningkatan pemahaman serta menunjukkan sikap positif terhadap pencegahan anemia dan stunting, termasuk peningkatan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah (TTD) dan penerapan pola makan sehat selama kehamilan. Temuan ini menegaskan bahwa edukasi kesehatan yang komunikatif dan partisipatif efektif dalam menjembatani kesenjangan pengetahuan dan membentuk perilaku preventif pada ibu hamil. Oleh karena itu, edukasi semacam ini perlu diintegrasikan dalam pelayanan kesehatan primer seperti puskesmas dan posyandu untuk memutus siklus intergenerasi stunting di Indonesia.
PEMBUATAN TEMPAT SAMPAH PERCONTOHAN SEBAGAI UPAYA MENGATASI MASALAH SAMPAH DI DESA POLOHUNGO Hafid, Wahyuni; Hano, Yanti Hz; Djau, Moh Fikyan
Devote: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 1 No. 1 (2022): Devote : Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, Juni 2022
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.558 KB) | DOI: 10.55681/devote.v1i1.184

Abstract

Polohungo village has a population of 2.025 people in six hamlets. Based on survey data on field learning experience 1 ( PBL 1) in hamlets one, two, and three. Many Polohungo villagers do not have trash cans. It can be seen that the distribution of ownership of trash bins is based on the number of households ( 38.3% ) and 121 households ( 61.7% ). And the most that do not have trash bins are in hamlet 2, which is 52 families ( 26.5% ) of the total number of families in the hamlet. The goal is to provide awareness to the public that the importance of disposing of waste in its place and also keeping the environment clean and its benefits for health. The method used is a fission intervention, namely making a pilot trash can for the community in order to increase the utilization and ownership of the trash can in every house in the village of polohungo. The results of our activities were successful in completing 3 trash bins within 4 days, although in the manufacturing process we encountered problems, such as when it rained almost every day, within 4 days we finished making trash bins, starting with looking for used drums in every hamlet, cutting, cleaning, painting up to the stage of laying drums in three hamlets in this case we were assisted by the local community, the hamlet head and also the Polohungo village youth group
Pembuatan Tempat Cuci Tangan Sebagai Upaya Pencegahan Covid-19 di Desa Polohungo Hafid, Wahyuni; Sandalayuk, Maselia
GLOBAL ABDIMAS: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 2 (2021): Nopember 2021, GLOBAL ABDIMAS
Publisher : Unit Publikasi Ilmiah Perkumpulan Intelektual Madani Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (385.036 KB) | DOI: 10.51577/globalabdimas.v1i2.151

Abstract

Saat ini khususnya pada akhir tahun 2019 dunia digemparkan oleh kasus yang mirip dengan penyakit Pneumonia yang terjadi di Wuhan, China. Bahkan saat ini menjadi isu kesehatan yang sangat menghebohkan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penanggulang ekstrem seperti isolasi suatu daerah (lockdown) dilakukan sebagai upaya untuk meminimalisir penyebaran penyakit tersebut. Dalam hal ini mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun merupakan salah satu upaya mencegah penularan virus Covid-19. Kandungan sabun terbukti secara klinis mampu membunuh bakteri, virus, dan kuman penyebab penyakit. Mencuci tangan merupakan anjuran WHO sebagai langkah dasar yang paling mudah dan aman untuk melindungi diri dari infeksi virus Covid-19. Berdasarkan pendataan di Desa Polohungo dari 196 KK (100%) yang dijadikan responden, terdapat 191 KK (97,5%) tidak memiliki tempat cuci tangan, 4 KK (2,0%) memiliki tempat cuci tangan namun tidak memiliki sabun, dan 1 KK (0,5%) memiliki tempat cuci tangan dan memiliki sabun. Tujuan dari pengabdian ini adalah memberikan contoh pembuatan dan pemanfaatan tempat cuci tangan yang baik dan benar sebagai upaya pencegahan Covid-19. Metode yang digunakan berupa intervensi fisik yaitu pembuatan tempat cuci tangan percontohan dengan harapan dapat meningkatkan ketersediaan dan pemanfaatan tempat cuci tangan di setiap rumah yang ada di Desa Polohungo. Pada kegiatan pengabdian ini kami berhasil menyelesaikan tiga tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun cuci tangan dan diletakkan di dusun 1, 2, dan 3. Rencana target luaran (output) kegiatan ini yaitu adanya peningkatan jumlah tempat cuci tangan dan timbulnya kesadaran diri masyarakat terkait pentingnya cuci tangan bagi kesehatan khususnya dalam pencegahan Covid-19.
Aktivitas Fisik dan Dampaknya terhadap Fungsi Paru serta Sistem Kardiovaskular Ibu Hamil: Narrative Review Luklu Susiati, Asih; Patiku, Yudit; Fony, Fony; Hafid, Wahyuni
Indonesian Journal of Sport Physical Therapy (IJSPT) Vol. 1 No. 2 (2025): Agustus
Publisher : Jurusan Fisioterapi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20344/ijspt.v1i2.9153

Abstract

Latar belakang: Kehamilan memicu perubahan fisiologis signifikan, khususnya pada sistem pernapasan dan kardiovaskular. Aktivitas fisik teratur diyakini dapat mendukung fungsi fisiologis tersebut dan mencegah komplikasi kehamila. Tujuan: Studi ini bertujuan meninjau pengaruh aktivitas fisik terhadap fungsi paru dan kardiovaskular pada ibu hamil. Metode: Artikel ini merupakan kajian naratif terhadap literatur yang dipublikasikan antara tahun 2018–2025 yang diperoleh melalui database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar. Kriteria inklusi meliputi studi klinis yang membahas pengaruh aktivitas fisik terhadap fungsi paru dan kardiovaskular pada ibu hamil, sedangkan kriteria eksklusi mencakup penelitian yang tidak relevan dengan topik, tidak menggunakan desain studi yang jelas, atau tidak memuat data hasil yang dapat dianalisis. Proses pemilihan artikel dilakukan melalui penyaringan judul dan abstrak, dilanjutkan dengan peninjauan teks lengkap, dan penarikan kesimpulan berdasarkan data yang tersedia. Hasil: Tinjauan terhadap delapan artikel menunjukkan bahwa aktivitas fisik aerobik dengan intensitas ringan hingga sedang secara terstruktur mampu meningkatkan kapasitas paru, memperbaiki fungsi jantung, serta menurunkan risiko preeklampsia dan hipertensi gestasional, tanpa membahayakan janin. Kesimpulan: Latihan fisik aman dan bermanfaat selama kehamilan, serta layak diintegrasikan dalam pelayanan antenatal sebagai strategi promotif-preventif untuk mendukung kesehatan ibu dan janin secara menyeluruh. Ke depan, penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengeksplorasi jenis, durasi, dan frekuensi aktivitas fisik yang paling efektif, serta aplikasinya di berbagai setting layanan kesehatan.