Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Tapal Batas Sang Garuda: Pendekatan Indonesia Dalam Diplomasi Dan Konflik Perbatasan Dengan Malaysia Anandra , Sahid Fadhil; Kusumawardhana, Indra
TheJournalish: Social and Government Vol. 4 No. 4 (2023): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v4i4.686

Abstract

Pemerintah Indonesia melakukan kembali pengembangan di wilayah perbatasan, salah satu wilayah perbatasan yang di fokuskan pengembangannya adalah Kalimantan Utara. Wilayah perbatasan Kalimantan Utara memiliki beberapa permasalahan pada bidang politik, keamanan, dan sosial ekonomi. Dalam mengelola isu permasalahan yang ada di wilayah perbatasan, pemerintah Indonesia tidak dapat melakukan pengelolaan terhadap beberapa isu permasalahan secara sepihak di wilayah perbatasan Indonesia-Malaysia. Isu perbatasan yang ada menyebabkan interaksi antara Indonesia dan Malaysia. Interaksi ada dikarenakan Indonesia dan Malaysia sadar akan permasalahan perbatasan kedua negara. Diplomasi perbatasan dilakukan oleh pemerintah Indonesia terhadap pemerintah Malaysia dalam upaya menyelesaikan persoalan serta melakukan pengelolaan di wilayah perbatasan, diplomasi dilakukan agar tidak terjadi sebuah kesalahpahaman pada saat melakukan pengelolaan di wilayah perbatasan. Menggunakan metode kualitatif, peneliti akan meneliti dengan pandangan diplomasi perbatasan untuk menggambarkan apa saja upaya diplomasi perbatasan yang dilakukan oleh Indonesia dalam menyelesaikan persoalan yang ada di wilayah perbatasan Kalimantan Utara. Diplomasi perbatasan antara Indonesia dan Malaysia dilakukan secara institusionalisasi dengan fokus pembahasan yang sejalan sesuai masing-masing bidang isu perbatasan yang ada. Melalui institusionalisasi, Indonesia bersama dengan Malaysia bersinergi dalam melakukan pengelolaan persoalan perbatasan di Nunukan-Sabah.
STRATEGI DIPLOMASI ENERGI TIONGKOK TERHADAP IRAN DALAM RANGKA PEMENUHAN KEAMANAN ENERGI 2011-2015 Aisyah , Dea Maurizka Nur; Kusumawardhana, Indra
TheJournalish: Social and Government Vol. 4 No. 4 (2023): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v4i4.687

Abstract

Upaya diplomasi energi yang dilakukan oleh Tiongkok terhadap Iran bertujuan untuk menstabilkan keamanan energi negaranya sebagai negara maju, yakni membentuk hubungan yang baik melalui diplomasi energi dengan Iran. Jika dilihat dari kerja sama Iran dan Tiongkok dewasa ini, kedekatan kedua negara tersebut didasarkan pada kepentingan nasional Tiongkok terkait dengan energi. Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan teori diplomasi energi beserta tiga elemen turunannya yakni kebijakan perdagangan, kebijakan investasi, serta kebijakan energi untuk menganalisis lebih dalam terkait dengan isu yang dibahas di dalam tulisan ini. Penulis menggunakan metode pengumpulan data melalui orientasi dan eksplorasi bacaan, serta studi literatur melalui metode penelitian kualitatif yang dapat membantu penulis dalam menyelesaikan rumusan masalah di dalam karya ilmiah ini, dan mengkaji lebih dalam terkait strategi diplomasi energi yang dilakukan oleh Tiongkok terhadap Iran untuk memenuhi kepentingan keamanan energinya.
LEVERAGING NATURAL DISASTERS FOR DIPLOMATIC OBJECTIVES IN INDONESIA AND TÜRKIYE IN 2023 TÜRKIYE’S EARTHQUAKES Isnarti, Rika; Marnani, Christine Sri; Ramadhan, Iqbal; Kusumawardhana, Indra; Haridha, Frieska; Rudiany, Novita Putri
TheJournalish: Social and Government Vol. 5 No. 1 (2024): Social and Government
Publisher : CV The Journal Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55314/tsg.v5i1.731

Abstract

This research examines the concept of disaster diplomacy and its application in Indonesia and Türkiye, specifically focusing on the earthquake disaster in Türkiye in 2023. By analyzing how natural disasters are utilized in diplomatic strategies, this study sheds light on the role of disasters in shaping diplomatic relations. Data was collected through interviews with the National Agency for Disaster Countermeasures of the Republic of Indonesia and experts in disaster management and Indonesia-Türkiye relations. Library research and government reports were also utilized. The research findings indicate that Indonesia strategically employs disasters to enhance its disaster management capabilities and diplomatic relations. By utilizing disasters as an instrument, Indonesia advances its national interests, particularly in natural disaster resilience. On the other hand, Türkiye has successfully obtained international aid, including assistance from Indonesia, which aligns with its long-standing diplomatic goals. Türkiye effectively showcases the strength of its diplomatic practice. Through an exploration of these dynamics, this research contributes to a deeper understanding of how natural disasters intersect with diplomatic strategies in Indonesia and Türkiye. It sheds light on how disasters are utilized as tools for achieving national goals and enhancing diplomatic relations
Diplomasi Angkatan Laut Indonesia-Cina: Studi Kasus Implementasi Forum NTNCT (Navy to Navy Cooperation Talk) dalam Menjaga Stabilitas Keamanan Maritim Indonesia Irawan, Fendi; Kusumawardhana, Indra
SOSIO DIALEKTIKA Vol 8, No 1 (2023)
Publisher : LP2M

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/sd.v8i1.8306

Abstract

Indonesia sebagai salah satu negara maritim terbesar memiliki tujuan menjaga stabilitas keamanan maritim. Dalam mewujudkannya perlu adanya stabilitas kerja sama keamanan maritim. Pada prinsipnya, upaya Indonesia dalam menciptakan stabilitas keamanan maritim masih belum optimal. Masalah pencurian ikan oleh kapal asing masih marak terjadi. Faktor lingkungan strategis dan kerja sama pertahanan keamanan maritim menjadi aspek yang paling penting dalam mewujudkan poros maritim dunia. Cina menjadi negara dengan kekuatan armada laut maritim terbesar di Asia Pasifik dipandang perlu menjadi mitra strategis Indonesia dalam kerja sama pertahanan keamanan maritim. Diplomasi Angkatan Laut antara Indonesia dan Cina sudah terjalin sejak tahun 2005 dan terus mengalami pembaharuan. Kerja sama tersebut diperbaharui dalam kesepakatan Joint statement on strength comprehensive strategic partnership between the people's republic of China and the Republic of Indonesia in 2015 yang menghasilkan Navy to Navy Cooperation Talk (NTNCT) sebagai forum dialog kerja sama pertahanan angkatan laut. Penelitian ini bertujuan melihat implementasi dari NTNCT sebagai wujud kerja sama pertahanan yang telah dibentuk kedua negara dalam menjaga stabilitas keamanan maritim. Adapun metode yang digunakan peneliti adalah kualitatif deskriptif dan wawancara untuk menjelaskan lebih dalam mengenai diplomasi angkatan laut. Beberapa konsep seperti keamanan maritim, kerja sama pertahanan, dan kebijakan pertahanan sebagai alat negosiasi kepentingan kedua negara didalam forum NTNCT. Peneliti menemukan implementasi Navy to Navy Cooperation Talk sangat berkontribusi dalam bidang pertahanan keamanan maritim. Hal ini, dimanfaatkan Indonesia untuk dapat belajar dengan Cina sebagai armada laut kuat dalam menyiapkan sumber daya manusia Indonesia dalam bidang pertahanan menuju poros maritim dunia.
Pariwisata Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa: Studi Kasus Di Desa Wisata Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar Kusumawardhana, Indra
Jurnal Administrasi Pemerintahan Desa Vol. 4 No. 1 (2023): Maret 2023
Publisher : Indonesian Journal Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47134/villages.v4i1.45

Abstract

Desa Mas, Ubud sudah terkenal ke manca negara sebagai desa penghasil seni kerajinan patung. Tersohornya Desa mas sebagai bagian Desa Wisata Ubud sebagai destinasi wisata tentu tidak terlepas dari peran aktif masyarakat sekaligus berbagai upaya konsisten pemberdayaan masyarakat setempat untuk meningkatkan kesejahteraan dan melestarikan seni budaya. Dengan sejarah dan budaya yang kaya serta keindahan alam yang menakjubkan, desa ini memiliki potensi besar untuk pariwisata berkelanjutan. Tulisan ini berfokus pada upaya menganalisis penerapan Pariwisata Berkelanjutan dan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Mas, Ubud, Kabupaten Gianyar sebagai Desa Wisata yang telah menjadi destinasi internasional. Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pemahaman terkait pentingnya Pariwisata Berkelanjutan untuk diterapkan selaras dengan Pemberdayaan Masyarakat di Desa Wisata yang menjadi tujuan turis mancanegara.
What ASEAN Must Learn from Timor-Leste: A Tripartite Analysis on Australian Foreign Policy Related to Timor Sea Treaty 2018 Kusumawardhana, Indra; Saptarani Dewi, Gustin
JAS (Journal of ASEAN Studies) Vol. 11 No. 2 (2023): Journal of ASEAN Studies
Publisher : Centre for Business and Diplomatic Studies (CBDS) Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/jas.v11i2.7050

Abstract

The Timor Gap had been a hotspot of territorial dispute between Australia and Timor-Leste. In 2018, Australia finally agreed to settle a permanent maritime boundary in favour of Timor-Leste. Why was Australia willing to sacrifice the border and give a favourable outcome to Timor-Leste? The research examined the importance of the tripartite approach to Foreign Policy analysis to understand why a country may choose seemingly unfavourable options in territorial disputes. The analysis showed how Australian foreign policy was influenced by agency-structure interactions within the international system. The research demonstrated that structural constraints at the international level influenced Australia’s decision, including the South China Sea dispute between ASEAN members and China, previous agreements Australia-Timor-Leste on the management of the Timor Gap, and domestic political dynamics in Australia. The research reveals a relationship between actors’ structural and dispositional dimensions in foreign policy. In the case of Australia, there is a strong link between democratic values ​​and respect for the international rules-based order. Altogether, this situation prompted Australia to continue negotiations with Timor-Leste over the Timor Gap and ultimately to accept an agreement for maritime delimitation in Timor-Leste’s favor.
Navigating Changes: Indonesia’s Bilateral Climate Partnerships and Institutional Reforms Under Changing Leadership Paramitha, Gracia; Kusumawardhana, Indra
Jurnal Hubungan Internasional Vol. 13 No. 2 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/jhi.v13i2.21290

Abstract

This study analyzed the relationship between institutional reforms and climate change partnerships in Indonesia from 2009 to 2021, a period marked by a leadership transition from President Susilo Bambang Yudhoyono to Joko Widodo. It primarily focused on Indonesia’s bilateral climate partnerships, particularly in addressing deforestation challenges. Using the “transformative 4Is+3” framework, this research delved into the dynamics of institutional reforms within Indonesia’s bilateral climate partnerships. The framework integrates leadership transitions, policy experiments, and decentralization issues, expanding the “4Is” paradigm. Through a qualitative method, including interviews and document analysis, this study explored Indonesia’s strategic partnerships with Australia, the United Kingdom, and Norway from 2009 to 2021. The findings illustrated how the complex interplay of institutions, interests, ideas, and information shaped climate policies and partnerships. The results provided an in-depth understanding of the impacts of institutional reforms and leadership changes on the effectiveness of climate cooperation, offering valuable insights for policymakers, academics, and international stakeholders in addressing global climate challenges.
STUDI KOMPARASI TERHADAP FILM DOKUMENTER SEBAGAI MEDIUM PROPAGANDA TERKAIT INSIDEN KAPAL “PUEBLO” YANG DILAKUKAN KOREA UTARA DAN AMERIKA SERIKAT Dinda Rizkimawati; Indra Kusumawardhana; Rizkimawati, Dinda; Kusumawardhana, Indra
JURNAL TAPIS Vol 15 No 1 (2019): Jurnal Tapis : Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/tps.v15i1.4298

Abstract

Abstract: The framing of the North Korea's documentary capture of the "Pueblo" vessel by North Korea on January 23, 1968, the North Korean documentary tried to show a form of legitimacy while the United States documentary film showed a form of delegitimation aimed at instilling a message in the minds of the wider community through opinions to gain recognition .Abstrak :Pembingkaian film dokumenter penangkapan kapal "Pueblo" milik Amerika Serikat oleh Korea Utara pada 23 Januari 1968, film dokumenter Korea Utara berusaha menunjukan bentuk legitimasi sedangkan film dokumenter milik Amerika serikat menampilkan bentuk delegitimasi hal ini bertujuan untuk menanamkan pesan dibenak masyarakat luas melalui opini untuk mendapatkan pengakuan.
A Coxian Approach: Mengungkap Hegemoni Agenda "Education For All” Terhadap Negara Berkembang Kusumawardhana, Indra; Bainus, Arry
Global Strategis Vol. 12 No. 2 (2018): Global Strategis
Publisher : Department of International Relations, Faculty of Social and Political Science, Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.897 KB) | DOI: 10.20473/jgs.12.2.2018.53-68

Abstract

Artikel ini fokus kepada dinamika agenda Education for All (EFA) sebagai agenda pendidikan dunia yang telah digaungkan sejak dua dasawarsa kebelakang. Ironisnya, setelah 15 tahun EFA dilaksanakan hingga paripurna di tahun 2015 silam, realitas implementasi dari EFA sebagai komitmen dunia tidak seindah tujuan mulia yang digaungkannya. Berdasarkan problematika tersebut, pertanyaan utama yang akan diajukan dalam artikel ini adalah bagaimana EFA sebagai agenda pendidikan global membenamkan hegemoni terhadap trajektori kebijakan pendidikan negara – negara berkembang? menggunakan pendekatan Cox dalam memahami World Orders sebagai sebuah arena tempat kekuatan sosial diproduksi; artikel ini mengklaim bahwasanya hegemoni etis EFA sebagai sebuah agenda pendidikan dunia terhadap negara – negara berkembang berpijak pada proses institutionalisasi agenda pendidikan secara global menggunakan keberadaan organisasi internasional, kapasitas material agenda yang ditopang oleh negara-negara maju, dan ide universal untuk membangun konsensus global terkait trajektori pendidikan dunia.